{"title":"Pengaruh Pembelajaran Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi PKG/PKB Terhadap Efikasi Diri dan Motivasi Berprestasi Guru Madrasah","authors":"Asih Aryani","doi":"10.56971/jwi.v4i2.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v4i2.15","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi PKG dan PKB yang diikuti terhadap Efikasi Diri, mengetahui pengaruh langsung yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi PKG dan PKB yang diikuti terhadap motivasi berprestasi, dan mengetahui pengaruh langsung yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi PKG dan PKB yang diikuti terhadap motivasi berprestasi melalui efikasi diri. Populasi penelitian adalah alumni Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi PKG dan PKB, dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Data dikumpulkan melalui kuisioner yang disebarkan dan dianalisis dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) Terdapat pengaruh langsung yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi PKG dan PKB yang diikuti terhadap Efikasi Diri. b) Terdapat pengaruh langsung yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi PKG dan PKB yang diikuti terhadap Motivasi Berprestasi. c) Terdapat pengaruh langsung yang signifikan Pembelajaran Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi PKG dan PKB yang diikuti terhadap Motivasi Berprestasi melalui Efikasi Diri.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128769657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Budaya Organisasi, Patisipasi Anggota dan Komunikasi Terhadap Keberhasilan Koperasi Albasiko II di Pasaman Barat","authors":"Erman","doi":"10.56971/jwi.v4i2.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v4i2.18","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan : 1) pengaruh budaya organisasi terhadap keberhasilan Koperasi Albasiko II di Pasaman Barat, 2) pengaruh partisipasi anggota terhadap keberhasilan Koperasi Albasiko II di Pasaman Barat, 3) pengaruh komunikasi terhadap keberhasilan Koperasi Albasiko II di Pasaman Barat 4) pengaruh budaya organisasi, partisipasi anggota dan komunikasi terhadap keberhasilan Koperasi Albasiko II di Pasaman Barat, Jenis penelitian yang dilakukan adalah Expost-Facto, populasi penelitian adalah anggota Koperasi Albasiko II sebanyak 698 orang. Sampel berjumlah 175 orang. Data primer dikumpulkan melalui angket dengan menggunakan model skala Likert yang telah diuji kesahihan dan kehandalannya. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda Hasil penelitian adalah : 1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap keberhasilan Koperasi Albasiko II di Pasaman Barat, 2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan partisipasi anggota terhadap keberhasilan Koperasi Albasiko II di Pasaman Barat, 3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan komunikasi terhadap keberhasilan Koperasi Albasiko II di Pasaman Barat 4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi, partisipasi anggota dan komunikasi terhadap keberhasilan Koperasi Albasiko II di Pasaman Barat. Hasil analisis diketahui bahwa nila R2 (R-Square) adalah sebesar 0.759, hal ini berarti besarnya pengaruh budaya organisasi, partisipasi anggota dan komunikasi terhadap keberhasilan Koperasi Albasiko II di Pasaman Barat adalah 75,9 % dan sisanya sebesar 24,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134312117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Faktor Penyebab Kelambatan Penyaluran Dana Desa: Studi Kasus di Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung","authors":"Sri Suryanovi","doi":"10.56971/jwi.v4i2.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v4i2.22","url":null,"abstract":"Umumnya, realisasi penyaluran Dana Desa dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan dari RKUD ke Rekening Kas Desa pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kelambatan, sehingga realisasi penyerapan Dana Desa dan capaian output yang dihasilkan belum sesuai target. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kelambatan tersebut khususnya di Desa-Desa di Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung, sehingga diberi judul “Analisis Faktor Penyebab Kelambatan Penyaluran Dana Desa: Studi Kasus di Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung.” Penulisan ini bersifat kualitatif eksploratif. Dari hasil penulisan disimpulkan bahwa secara formal kelambatan penyaluran Dana Desa pada Desa-Desa di Kecamatan Membalong terjadi karena lambatnya penyampaian dokumen persyaratan penyaluran Dana Desa dari kepala desa ke bupati, sehingga penyampaian dokumen persyaratan penyaluran Dana Desa dari bupati ke kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara menjadi ikut lambat. Faktor mendasar penyebabnya adalah pertama, faktor komunikasi. Hasil konsultansi lisan sering tidak diformalkan, penjelasan lisan sering tidak jelas dan tidak konsisten, hubungan komunikasi kurang harmonis dan intens. Ke dua faktor sikap, yaitu perangkat desa enggan melakukan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa), kurang inisiatif dan disiplin, kegotongroyongan memudar, dan tidak ada sanksi. Ke tiga, faktor sumber daya, jumlah dan kompetensi pegawai yang kurang memadai. Ke empat, faktor birokrasi, yaitu adanya perpanjangan birokrasi dan penambahan dokumen persyaratan penyaluran. Ke lima, faktor peraturan, yaitu ada peraturan tambahan secara mendadak untuk melaksanakan program tertentu padahal APBDesa sudah berjalan, dan ada peraturan yang ambigu. Ke enam faktor lain-lain, yaitu kesulitan geografi, demografi, dan sarana dan prasarana yang dimiliki Desa.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131224434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Pelaksanaan Benchmarking Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah","authors":"B. Sunaryo","doi":"10.56971/jwi.v4i2.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v4i2.36","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatar-belakangi oleh pentingnya benchmarking ke best practice dalam menunjang keberhasilan peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan tingkat III dan IV agar peserta mampu mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi yang memiliki best practice dalam pengelolaan tugas dan fungsi organisasi dalam bentuk lesson learned, yang pada akhirnya diperlukan sebagai bahan masukan untuk menyusun Proyek Perubahan melalui perencanaan inovasi dan manajemen perubahan.yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan latar belakang diatas dirumuskan masalah efektivitas benchmarking ke best practice dengan mengukur 1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai; 2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan; 3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan; 4. Perencanaan; 5. Penyusunan program; 6. Tersedianya sarana dan prasarana; 7. Sistem pengawasan dan pengendalian. Metode penelitian ini adalah diskriptitf kualitatif yang dikombinasikan dengan wawancara terhadap sejumlah peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan IV di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Sulawesi Tengah. Hasil penelitian adalah untuk mengukur efektivitas pelaksanaan benchmarking yang telah dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117272678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Problematika Penerapan Zona Integritas di Balai Diklat Keagamaan Aceh, Bandung, Makassar Dan Papua","authors":"Emma Himayaturohmah","doi":"10.56971/jwi.v4i2.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v4i2.37","url":null,"abstract":"Secara faktual, Zona Integritas telah dicanangkan untuk seluruh instansi yang ada di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia. Maksud dari penerapan Zona Integritas ini adalah menciptakan wilayah bebas korupsi dan bersih melayani. Pada praktiknya, ditemui sejumlah kendala yang menghambat proses pembangunan Zona Integritas ini. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang relatif lengkap tentang berbagai problematika yang dihadapi oleh Balai Diklat Kegamaan dalam mengimplementasikan pembangunan Zona Integritas di lingkungan mereka. Pada saat yang sama, penelitian ini juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang langkah-langkah yang diambil dalam mengatasi problematika dalam penerapan Zona Integritas di lingkungan kerja mereka. \u0000Penelitian ini dilakukan di empat Balai Diklat Keagamaan yang ada di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia. Yaitu, Balai Diklat Kegamaan Aceh, Balai Diklat Kegamaan Bandung, Balai Diklat Kegamaan Makassar, dan Balai Diklat Kegamaan Papua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan multikasus. Karena merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi multikasus, maka penelitian ini tidak bermaksud untuk melakukan generalisasi sebagaimana penelitian kuantitatif. Melalui metode ini terungkap berbagai problem yang menghambat terlaksananya pembangunan Zona Integritas. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Zona Integritas di lingkungan Balai Diklat Keagamaan menemui berbagai kendala, yaitu: (1) Sosialiasasi yang tidak tuntas yang berimplikasi pada kurangnya wawasan dan pemahaman tentang apa, mengapa, bagaimana dan dengan cara apa Zona Integritas diimplmentasikan di lingkungan unit kerja mereka; (2) Tidak ada evaluasi berkala yang dapat mengindentifikasi secara dini berbagai potensi persoalan sekaligus identifikasi potensi yang dapat didayagunakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan Zona Integritas; (3) Minimnya infrastruktur pendukung yang membuat pelaksanaan pembangunan Zona Integritas tidak bisa berjalan secara optimal; (4) Komitmen organisasi terhadap penerapan Zona Integritas yang relatif masih rendah. (5) Kepemimpinan puncak yang belum muncul secara kuat menjadi role model atas penerapan prinsip-prinsp dasar tegaknya integritas institusi. \u0000Rekomendasi yang ditawarkan oleh penelitian ini adalah: (1) Perlu dibentuk semacam “Mahkamah Integritas” di setiap Balai Diklat Keagamaan; (2) Perlu dikembangkan infrastruktur literasi integrasi melalui cyber literacy; (3) Menjadikan litasi integrasi sebagai mata diklat tersendiri; (4) Perlu mengambil satu intansi sebagai benchmark di luar Kementerian Agama yang telah ditetapkan sebagai WBK dan WBBM oleh Kementerian PAN RB.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129509432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Sikap Peserta Pada Pelatihan Manajemen Terapan Bagi Pengelola Program Kesehatan (Applied Management Training Course / AMTC) di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto pada Tahun 2019","authors":"Rieka Siti Kadaria","doi":"10.56971/jwi.v4i2.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v4i2.17","url":null,"abstract":"Balai Besar Pelatihan Kesehatan sebagai unit yang menyediakan jasa pendidikan dan pelatihan sudah semestinya melakukan pengukuran sikap peserta melalui survey maka para pengelola diklat dapat mendengarkan suara para peserta diklat, tentang keinginan, kebutuhan dan harapan mereka terhadap penyelenggaraan diklat di BBPK Ciloto . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sikap peserta latih, serta pendukung dan penghambat pada Pelatihan AMTC pada tahun 2019 dengan menggunakan metoda “sandwich” yang agak berbeda dengan pelatihan pelatihan klasikal biasa karena mempunyai jam pelajaran yang panjang yang diselang seling antara on class dan off class. Pelatihan ini menggunakan pendekatan kuantitatif kualitatif deskriptif, cara memperoleh informasi tersebut melalui observasi secara berpartisipasi, wawancara mendalam yang menghasilkan data deskriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya peristiwa yang diteliti. Informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dengan menggunakan pola “Sandwich” memperlihatkan sikap peserta mampu memprioritaskan masalah, menganalias masalah lebih dalam, mencari solusi, berbagi dan berkoordinasi dengan baik, bekerja lebih cermat, lebih teliti dan lebih terarah serta tepat sasaran, berfikir sistematis dan mampu menjadi pemimpin. Dalam penelitian ini juga terlihat Pimpinan dan Tim efektif yang dibentuk peserta latih sangat mendukung dalam pelaksanaan implementasi di lapangan. Sedangkan banyaknya pekerjaan sehari hari di kantor menjadikan sulit membagi waktu antara tugas kantor dan penugasan pelatihan pada saat off class. Harapannya kedepan BBPK Ciloto mampu menyediakan dan memberikan layanan yang lebih baik dalam hal penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan harapan seluruh peserta diklat.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127080689","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persepsi Guru Terhadap Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah Dilihat dariPerbedaan Gender di Provinsi Kalimantan Selatan","authors":"Z. Fanani","doi":"10.56971/jwi.v4i2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v4i2.23","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang persepsi guru terhadap kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah dan dampak gender terhadap persepsi guru. Model Asesmen Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah Pendidikan Dasar dari Fanani (2013) digunakan untuk menggali data tentang persepsi guru terhadap kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah di tiga kabupaten/kota provinsi Kalimantan Selatan. Jumlah responden adalah sebanyak 120 guru peserta diklat calon kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor keseluruhan empat dimensi kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah pada kategori baik. Demensi dengan skor terendah adalah Supervisi Pembelajaran, sementara dimensi dengan skor tertinggi adalah Visi Belajar. Terdapat perbedaan signifikan dalam memberikan skor terhadap dimensi Visi Belajar berdasarkan gender dengan guru wanita menilai lebih tinggi dibandingkan dengan guru pria. Hasil penelitian ini dapat membantu pengambil keputusan dalam mengembangkan keprofesian kepemimpinan pembelajaran bagi kepala sekolah.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134180331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Kesiapan UKM untuk Mengikuti Export Coaching Program","authors":"Abdillah Sani","doi":"10.56971/jwi.v4i2.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v4i2.14","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas proyek perubahan berupa kegiatan pendampingan yang dilakukan dalam rangka lebih meningkatkan kesiapan UKM potensial untuk menjadi calon peserta Export Coaching Program pada Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI)- Kementerian Perdagangan. Model yang digunakan merupakan Tahap Pertama (stage I) dari 3 Tahap kegiatan Export Coaching Program yang dilakukan sejak 2010 oleh PPEI bersama Trade Fascilitation Office,Canada. Pada tahap pertama itu, yang dijalani peserta adalah Identifikasi Potensi Internal Perusahaan dan Identifikasi Potensi Pasar Negara Tujuan Ekspor. Dari Identifikasi Potensi Internal perusahaan, akan diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk bisa ekspor, sedangkan dari Identifikasi Potensi Pasar akan diketahui peluang dan tantangan dalam merealisasi rencana ekspor. Identifikasi kedua faktor tersebut, dilanjutkan dengan analisis SWOT, penyusunan action plan dan Business Plan. Metode yang digunakan adalah pendampingan sekaligus penelitian yang diterapkan melalui rangkaian kegiatan perkonsultansian, observasi, bimbingan langsung dan bimbingan jarak jauh. Subjek penelitian adalah 7 orang pemilik perusahaan yang berlokasi di kota Depok, Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan hasil pengamatan, wawancara, konsultansi dan pemberian arahan. Analisisnya menggunakan teknik analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis diketahui antara lain bahwa: a) tingkat kehadiran dan partisipasi peserta rata-rata mencapai 91,75%; b)tingkat kepuasan peserta dalam mengikuti kegiatan ini: 5 orang (71,43%) menyatakan puas dan 2 orang (28.57%) menyatakan sangat puas; c) tentang kesiapan untuk mengikuti export coaching program di PPEI: 4 orang (57,13%) mengatakan siap, 3 orang (42,47%) mengatakan netral, d) atas pertanyaan apakah mereka siap jika saat ini mendapatkan buyer: 3 orang (42,86%) menyatakan siap, 3 orang (42,86%) menyatakan tidak siap dan 1 orang (14,29%) menyatakan netral.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122911607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi Hasil Diklat Penyuluh Agama Islam Non PNS Aspek Empat Pilar Kebangsaan di Jawa Timur","authors":"Darmani","doi":"10.56971/jwi.v4i2.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v4i2.16","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui a) proses penanaman nilai-nilai Pancasila oleh penyuluh agama Islam non PNS di Jawa Timur, b) proses penanaman nilai-nilai Undang Undang Dasar 1945 oleh penyuluh agama Islam non PNS di Jawa Timur, c) proses penanaman nilai-nilai Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh penyuluh agama Islam non PNS di Jawa Timur, dan d) proses penanaman nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika oleh penyuluh agama Islam non PNS di Jawa Timur. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data diambil melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, dan 4) penarikan kesimpulan. Validasi data menggunakan triangulasi dan perpanjangan keikutsertaan. Dari analisa data penelitian disimpulkan : a) proses penanaman nilai-nilai pancasila dilaksanakan sesuai petunjuk teknis penyuluhan. Implementasi pancasila lebih mudah dilaksanakan karena objek bimbingan sudah terbiasa mendengar pancasila. b) proses penanaman nilai-nilai Undang Undang Dasar 45 dilaksanakan sesuai petunjuk teknis penyuluhan. Implementasi Undang Undang Dasar 45 lebih sulit dilaksanakan karena objek bimbingan merasa berat dengan bahasan pasal-pasal. c) proses penanaman nilai-nilai Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan sesuai petunjuk teknis penyuluhan. d) proses penanaman nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dilaksanakan sesuai petunjuk teknis penyuluhan. Adapun kendala dalam implementasi empat pilar diantaranya pemahaman jamaah yang berbeda, usia yang berfariasi, dan terbatasnya media pembelajaran. Adapun solusinya adalah penyuluh berkoordinasi dengan ketua kelompok binaan dan ketua pokjaluh yaitu dengan pengulangan materi, diskusi kelompok sesuai usia, metode yang sesuai dengan karakteristik jamaah dan media-media baru yang sesuai.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126001560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}