Gambaran Sikap Peserta Pada Pelatihan Manajemen Terapan Bagi Pengelola Program Kesehatan (Applied Management Training Course / AMTC) di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto pada Tahun 2019
{"title":"Gambaran Sikap Peserta Pada Pelatihan Manajemen Terapan Bagi Pengelola Program Kesehatan (Applied Management Training Course / AMTC) di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto pada Tahun 2019","authors":"Rieka Siti Kadaria","doi":"10.56971/jwi.v4i2.17","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Balai Besar Pelatihan Kesehatan sebagai unit yang menyediakan jasa pendidikan dan pelatihan sudah semestinya melakukan pengukuran sikap peserta melalui survey maka para pengelola diklat dapat mendengarkan suara para peserta diklat, tentang keinginan, kebutuhan dan harapan mereka terhadap penyelenggaraan diklat di BBPK Ciloto . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sikap peserta latih, serta pendukung dan penghambat pada Pelatihan AMTC pada tahun 2019 dengan menggunakan metoda “sandwich” yang agak berbeda dengan pelatihan pelatihan klasikal biasa karena mempunyai jam pelajaran yang panjang yang diselang seling antara on class dan off class. Pelatihan ini menggunakan pendekatan kuantitatif kualitatif deskriptif, cara memperoleh informasi tersebut melalui observasi secara berpartisipasi, wawancara mendalam yang menghasilkan data deskriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya peristiwa yang diteliti. Informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dengan menggunakan pola “Sandwich” memperlihatkan sikap peserta mampu memprioritaskan masalah, menganalias masalah lebih dalam, mencari solusi, berbagi dan berkoordinasi dengan baik, bekerja lebih cermat, lebih teliti dan lebih terarah serta tepat sasaran, berfikir sistematis dan mampu menjadi pemimpin. Dalam penelitian ini juga terlihat Pimpinan dan Tim efektif yang dibentuk peserta latih sangat mendukung dalam pelaksanaan implementasi di lapangan. Sedangkan banyaknya pekerjaan sehari hari di kantor menjadikan sulit membagi waktu antara tugas kantor dan penugasan pelatihan pada saat off class. Harapannya kedepan BBPK Ciloto mampu menyediakan dan memberikan layanan yang lebih baik dalam hal penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan harapan seluruh peserta diklat.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kewidyaiswaraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56971/jwi.v4i2.17","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Balai Besar Pelatihan Kesehatan sebagai unit yang menyediakan jasa pendidikan dan pelatihan sudah semestinya melakukan pengukuran sikap peserta melalui survey maka para pengelola diklat dapat mendengarkan suara para peserta diklat, tentang keinginan, kebutuhan dan harapan mereka terhadap penyelenggaraan diklat di BBPK Ciloto . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sikap peserta latih, serta pendukung dan penghambat pada Pelatihan AMTC pada tahun 2019 dengan menggunakan metoda “sandwich” yang agak berbeda dengan pelatihan pelatihan klasikal biasa karena mempunyai jam pelajaran yang panjang yang diselang seling antara on class dan off class. Pelatihan ini menggunakan pendekatan kuantitatif kualitatif deskriptif, cara memperoleh informasi tersebut melalui observasi secara berpartisipasi, wawancara mendalam yang menghasilkan data deskriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya peristiwa yang diteliti. Informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dengan menggunakan pola “Sandwich” memperlihatkan sikap peserta mampu memprioritaskan masalah, menganalias masalah lebih dalam, mencari solusi, berbagi dan berkoordinasi dengan baik, bekerja lebih cermat, lebih teliti dan lebih terarah serta tepat sasaran, berfikir sistematis dan mampu menjadi pemimpin. Dalam penelitian ini juga terlihat Pimpinan dan Tim efektif yang dibentuk peserta latih sangat mendukung dalam pelaksanaan implementasi di lapangan. Sedangkan banyaknya pekerjaan sehari hari di kantor menjadikan sulit membagi waktu antara tugas kantor dan penugasan pelatihan pada saat off class. Harapannya kedepan BBPK Ciloto mampu menyediakan dan memberikan layanan yang lebih baik dalam hal penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan harapan seluruh peserta diklat.