{"title":"Penerapan Standar Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support di Bawah Pengampuan Balai Pelatihan Kesehatan Semarang","authors":"Agustina Catur Setyaningrum","doi":"10.56971/jwi.v7i2.229","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v7i2.229","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran tentang penerapan standar pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) di bawah pengampuan Balai Pelatihan Kesehatan Semarang tahun 2021. Penelitian ini mengkaji hasil temuan pelaksanaan Quality Control(QC) Eksternal. Hasil penelitian menunjukkan masih adanya temuan baik pada komponen penyelenggaraan, peserta, tempat penyelenggaraan, penyampaian materi, pelatih, pengendali pelatihan, evaluasi peserta, evaluasi penyelenggaraan, pelaksanaan QC internal dan pelaksanaan protokol Kesehatan. Temuan terbesar adalah pada komponen penyelenggaraan pelatihan. Rekomendasi untuk pelatihan BTCLS selanjutnya adalah memperhatikan proses perencanaan pelatihan sehingga pelaksanaan dapat sesuai dengan standar yang ditetapkan","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121855964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Capaian Jam Pelajaran Pengembangan Kompetensi Dengan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara","authors":"Perdhana Ari Sudewo, Bintang Aruan Sulastri","doi":"10.56971/jwi.v7i2.237","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v7i2.237","url":null,"abstract":"Pengembangan kompetensi pegawai seharusnya memberikan dampak yang tinggi terhadap peningkatan kinerja sumber daya manusia. Pegawai Negeri Sipil yang diwajibkan minimal 20 Jam Pelajaran setiap tahun mengikuti pengembangan kompetensi pegawai perlu dilakukan evaluasi apakah kewajiban tersebut telah efektif berkontribusi terhadap pencapaian dan peningkatan kinerja pegawai. Studi ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pencapaian Jam Pelajaran pengembangan kompetensi pegawai dengan penilaian kinerja pegawai, sekaligus evaluasi implementasi kebijakan pembinaan kompetensi dan manajemen kinerja pegawai. Penelitian menggunakan pendekatan metodologi kuantitatif untuk mengetahui hubungan korelasional antara kedua variable, dilakukan terhadap 104 unit kerja di salah satu Lembaga Pemerintah yang merupakan seluruh populasi penelitian. Dengan analisis korelasi Pearson Product Moment diperoleh nilai signifikansi korelasi sebesar 0.004, artinya terdapat korelasi yang signifikan antara capaian Jam Pelajaran pengembangan kompetensi pegawai dengan hasil penilaian kinerja pegawai. Meskipun demikian, nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,278 dengan nilai negatif menunjukkan korelasi yang rendah dan saling berkebalikan. Dengan hasil penelitian tersebut, perlu dikembangkan sistem agar pegawai ngembangankan kompetensi yang tepat sesuai kebutuhan organisasi dan pegawai, dan integrasi program pengembangan kompetensi dengan manajemen kinerja pegawai.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114147396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persepsi Pegawai Terhadap Knowledge Sharing Dalam Mendukung Corpu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)","authors":"Jaumil Achyar DS","doi":"10.56971/jwi.v7i2.233","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v7i2.233","url":null,"abstract":"Kondisi yang serba disruptif menuntut sebuah organisasi mampu beradaptasi untuk mengatasi tantangan. Ilmu pengetahuan menjadi penting untuk menyikapi secara tepat semua perubahan yang terjadi. Pengetahuan milik organisasi harus dikelola secara baik sehingga semua personel organisasi dapat memanfaatkan melalui KS. Kerangka kerja KS menjadi penting disusun agar KS dapat menjadi kebiasaan di organisasi. Persepsi pegawai terhadap KS menarik untuk diteliti sehingga pengetahuan sebagai aset organisasi dapat termanfaatkan dengan optimal. \u0000BMKG merupakan organisasi yang sudah berkembang, tentunya memiliki aset pengetahuan tacit dan explicit. Demi peningkatan kinerja organisasi, pengetahuan tersebut dikelola dan dimanfaatkan pegawai melalui KS. Persepsi pegawai BMKG terhadap KS dinilai berdasarkan survei terhadap responden terpilih sebanyak 51 orang. Sebagian besar responden menyatakan bahwa KS perlu untuk dilaksanakan di BMKG demi peningkatan kapabilitas pegawai untuk kemajuan organisasi.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125727120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisa Hubungan Tingkat Penguasaan Teknologi Oleh Widyaiswara Dengan Capaian Kompetensi Peserta Pelatihan Saat Pandemi Covid-19","authors":"Sherwin Mikhael Soantahon, Heni Kusumaningrum","doi":"10.56971/jwi.v7i2.231","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v7i2.231","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 membawa perubahan di beberapa bidang termasuk penyelenggaraan pelatihan. Untuk mencegah penyebaran COVID-19, penyelenggaraan pelatihan banyak dialihkan ke dalam bentuk nonklasikal. Hal ini ditempuh sebagai alternatif agar pengembangan kompetensi tetap berjalan sembari tetap mengupayakan keselamatan. Namun apakah Widyaiswara sebagai tenaga pengajar dalam pelatihan memiliki kompetensi yang cukup dalam penguasaan teknologi khususnya aplikasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan apa dampaknya untuk pencapaian kompetensi peserta. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak tingkat penguasaan teknologi oleh Widyaiswara dalam pelatihan daring dilihat dari capaian kompetensi peserta dan tingkat penguasaan teknologi pada pembelajaran daring oleh Widyaiswara. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data primer berupa hasil capaian kompetensi peserta dan hasil pengukuran tingkat penguasaan teknologi pada pembelajaran daring oleh Widyaiswara dalam Pelatihan Pengelola Pelatihan dan Pelatihan Penyelenggara Pelatihan sebelum pandemi dan saat pandemi. Hasil dari penelitian dinyatakan bahwa Widyaiswara menguasai penguasaan teknologi dalam pembelajaran daring. Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa Widyaiswara memiliki kompetensi penguasaan teknologi dalam pembelajaran daring dan hal tersebut berdampak pada capaian kompetensi peserta pelatihan di masa pandemi.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122189528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Kebijakan Merdeka Belajar Terhadap Kompetensi Teknologi Informasi Penyuluh Sosial Dan Perubahan Perilaku Masyarakat","authors":"A. Buchory","doi":"10.56971/jwi.v7i2.225","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v7i2.225","url":null,"abstract":"Revolusi Industri 4.0 dan 5.0 menuntut masyarakat untuk menguasai teknologi informasi untuk menjalankan aktivitas sehari-harinya serta aktivitas pekerjaanya. Penyuluh sosial merupakan SDM Kesejahteraan Sosial yang memiliki tugas pokok untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat kearah yang lebih baik sudah dipastikan harus mengusai kompetensi teknologi informasi. Hal ini agar mereka dapat efektif dan efisien dalam menjalankan tugas penyuluhan serta dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas. Penelitian ini mendiskripsikan kompetensi teknologi informasi Penyuluh Sosial di Indonesia yang menjadi binaan Kementerian Sosial dalam upaya untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat di Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengungkap tingkat penguasaan kompetensi penyuluh sosial dibidang teknologi informasi yang digunkan untuk melaksanakan penyuluhan di masyarakat. Disamping itu penelitian ini juga untuk melihat bagaimana tingkat perubahan perilaku yang sudah dilakukan oleh penyuluh sosial dengan kondisi kompetensi yang sudah dimiliki saat ini. Metode penelitian yang digunakan dengan metode survey dengan diskriptif secara kuantitatif. Adapun hasil dari penelitian ini ditemukan sebagai berikut; 1) Kompetensi kerja penyuluh sosial masih menggunakan pola metode penyuluhan sosial yang bersifat tatap muka tanpa menggunakan teknologi informasi. 2) Kesenjangan kompetensi teknologi informasi penyuluh sosial binaan kementerian sosial sangat tinggi. Dan, 3) Tidak efektif dalam memberikan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi objek penyuluhan sosial oleh SDM Penyuluh Sosial binaan Kementerian Sosial. Dengan demikian hasil riset ini merekomendasikan adanya perubahan regulasi agar memberikan kesempatan bagi penyuluh sosial untuk menggunakan teknologi informasi dalam pelaksanaan penyuluhan sosial di masyarakat, perlu adanya pelatihan penyuluhan sosial berbasis teknologi informasi dilakukan pemerintah kepada para SDM Penyuluhan Sosiall, serta perlu dilakukan TNA Kompetensi Teknologi Informasi bagi Penyuluh Sosial yang dilakukan oleh balai-bali diklat kementerian sosial di Indonesia sesuai kompetensinya masing-masing. \u0000Kata Kunci: Teknologi Informasi, Penyuluh Sosial, Perubahan Perilaku.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125514192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimasi Penerapan Data Analytics Untuk Akselerasi Tranformasi Digital di Lembaga Pelatihan","authors":"M. Kamal","doi":"10.56971/jwi.v7i2.218","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v7i2.218","url":null,"abstract":"Setiap instansi pemerintah harus bertransformasi digital. Kompetensi penggunaan data analytics menjadi keniscayaan. Riset data analytics belum mengungkap penggunaan data analytics dalam Lembaga pelatihan. Sementara, Pusdiklatwas BPKP belum optimal menggunakan data analytics, potret kesenjangan digital belum ada dan ada sinyalemen 41,22% peserta belum yakin dengan penerapan data analytics. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengungkap gambaran penerapan teknik data analytics dan mengungkap kesenjangan digital yang mempengaruhi keyakinan peserta pelatihan tentang penerapan data analytics. Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan dengan studi literatur, studi eksplorasi dan penerapan teknik data analytics, berupa; teknik statistik dan teknik visualisasi. Objek penelitian berupa 169 peserta pelatihan data analytics for audit. Hasil penelitian menunjukkan empat tipe data analytics dapat diterapkan di lembaga pelatihan. Analisa deskriptif digunakan untuk mengungkap insight ketidakselarasan profil peserta dengan keyakinan peserta pelatihan. Analisa diagnostik dapat mengungkap variabel kesenjangan digital berkorelasi kuat dan sangat kuat dengan kelas keyakinan peserta. Analisa prediksi dengan decision tree mengungkap akurasi 55,71%. Kombinasi kesenjangan digital pada kelas keyakinan peserta. Akar pohon keputusan yang utama berupa jenis kelamin, pemahaman statistik&/TIK, dukungan laptop yang dimiliki. Analisa preskriptif dengan text analytics mengungkap 10 peringkat kata perlu menjadi perhatian untuk pengembangan pelatihan berikutnya. Hasil penelitian ini berimplikasi menjadi sumbangsih akademik dan akselerasi tranformasi digital di penyelenggara pelatihan.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123425906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi Program Merdeka Belajar PNS","authors":"Ladiatno Samsara","doi":"10.56971/jwi.v7i2.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v7i2.221","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Merdeka belajar menekankan pada kebebasan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk belajar dimana saja dan kapan saja. Sehingga proses pengembangan kompetensi tidak memengaruhi kinerja pegawai. Akan tetapi, dalam konteks kebebasan belajar, ada rambu-rambu khusus untuk menyejajarkan kebutuhan pengembangan kompetensi individu dengan kebutuhan pengembangan kompetensi organisasi \u0000Tujuan: Menggambarkan keselarasan konsep merdeka belajar dengan pengembangan kompetensi individu dan pengembangan kompetensi organisasi. \u0000Rumusan Masalah: Bagaimana menyelaraskan kebutuhan pengembangan kompetensi individu dengan kebutuhan pengembangan kompetensi organisasi dalam kerangka Merdeka Belajar \u0000Metode: Deskriptif Kualitatif dengan desk study analisis \u0000Kesimpulan: Merdeka belajar dalam pengembangan kompetensi memperhatikan koridor kebutuhan pengembangan kompetensi organisasi. Keselarasan kebutuhan pengembangan kompetensi individu dengan pengembangan kompetensi organisasi tedapat di analisis kebutuhan pengembangan kompetensi. Selain itu, knowledge management menjadi bagian penting untuk mewujudkan merdeka belajar","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129054666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Corporate University Sebagai Implementasi ASN Merdeka Belajar Bagi ASN Milenial","authors":"Mustar Antonius Silalahi","doi":"10.56971/jwi.v7i2.223","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v7i2.223","url":null,"abstract":"The need for training in Ministry of Tourism and Creative Economy is very much needed, especially for millennial ASN’s who are already fluent in the use of technology and familiar with the term of Merdeka Belajar. The purpose of this study is to determine the needs of Corporate University (CorPu) strategies for competency development. The method used is a qualitative method using questionnaires and interviews. The results of this research were that 86.7% of respondents stated that they needed Corporate University-based training and 13.3% stated that strategy of Corporate University do not need to be implemented within the Ministry of Tourism and Creative Economy.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134008682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pada Peserta Pelatihan Dasar CPNS Provinsi NTB","authors":"Prasetya Utama Prasetya","doi":"10.56971/jwi.v7i2.235","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v7i2.235","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejauh mana pengaruh pembelajaran Distance Learning dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Peserta Pelatihan Dasar CPNS Provinsi NTB. \u0000 \u0000Penelitian ini menggunakan mixed methods dan desain penelitian yang digunakan adalah The Explanatory Sequential Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan menggunakan google form. Besar sampel penelitian ini sebanyak 200 (dua ratus) peserta Pelatihan Dasar CPNS Provinsi NTB. \u0000 \u0000Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, Pembelajaran distance learning pada Latsar CPNS Provinsi NTB hasilnya berlangsung dengan kategori sangat baik 68%, 16% baik, 12,5% cukup baik serta 3,5% kurang. Faktor-faktor pendukung proses pelaksanaan pembelajaran distance learning adalah menumbuhkan semangat dan ketertarikan untuk belajar, efisiensi biaya dan fleksibilitas waktu serta tempat. Faktor penghambat antara lain, budaya belajar yang kurang, belum adanya standardisasi pada sistem supervisi dan sinyal koneksi internet yang lemah. Kedua, Motivasi belajar peserta Latsar CPNS Provinsi NTB masuk dalam kategori sangat tinggi 68%, 19,5% tinggi, 10% sedang baik serta 2,5% rendah. Peserta Latsar CPNS yang berjenis kelamin wanita motivasi belajarnya lebih tinggi dari pada motivasi belajar peserta yang berjenis kelamin pria Ketiga, Hasil belajar peserta Latsar CPNS Provinsi NTB menunjukkan peserta hasil belajarnya dalam kategori 69,50% memuaskan dan sangat memuaskan 30,50%. Peserta Latsar CPNS berjenis kelamin wanita hasil belajarnya lebih baik dari pada hasil belajar peserta berjenis kelamin pria. Keempat, Dari hasil uji F memberikan diperoleh nilai signifikansi 0,000 dengan F hitung 215, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari pada 5% (0,000 < 0,05) artinya bahwa terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat dijelaskan juga bahwa pembelajaran distance learning dan motivasi belajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar peserta. Kelima, Dalam pembelajaran distance learning telah ditemukan tentang alasan pentingnya peranan pendidikan akhlak atau moral sehingga mampu mewujudkan pelatihan yang mampu membangun karakter dan kepribadian CPNS. \u0000 \u0000Kata Kunci: Pembelajaran Distance Learning, motivasi belajar, hasil belajar","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123022551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PADA PELATIHAN JARAK JAUH ILMU PENGETAHUAN ALAM MADRASAH TSANAWIYAH ANGKATAN 2 DENGAN MENGUNAKAN MODEL ADDIE","authors":"Saeful Nurdin","doi":"10.56971/jwi.v7i1.165","DOIUrl":"https://doi.org/10.56971/jwi.v7i1.165","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran pada pelatihan jarak jauh guru IPA Madrasah Tsanawiyah Angkatan 2. Metode yang digunakan metode kuantitatif deskriftif dan jenis penelitian pengembangan. Penelitian ini diadaptasi dari Pengembangan model ADDIE yang tiga tahap 1. Pemodelan, terdiri dari analisis, dan desain pembelajaran; tahap 2. Pengembangan, terdiri dari pengembangan konten dan pengembangan produksi video pembelajaran; dan tahap 3. Implementasi, terdiri dari implementasi materi esensial dan media lab virtual serta evaluasi.. Angkatan 2 yang telah lulus seleksi sebanyak 38 orang. Efektifitas pemahaman kognitif terhadap konten pelatihan jarak jauh IPA MTs Angkatan 2 dengan nilai tertinggi 100 dan tertendah 57,50 serta rata-rata kelas 83,16. Pengembangan Pelatihan PJJ IPA MTs Angkatan 2 dengan kursil yang baru dapat tercapai dengan efektif melalui model pengembangan ADDIE","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"340 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115886697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}