{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTU MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA","authors":"Novi Tri Nurfiyani, A. Sopyan, Wahyu Hardyanto","doi":"10.15294/upej.v5i3.13683","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/upej.v5i3.13683","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan minat belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division berbantu media animasi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen non-equivalent control group design . Data yang diperoleh berupa skor pretest-posttest hasil belajar dan angket yang dianalisis menggunakan uji t dan uji N-gain. Berdasarkan hasil analisis, uji t menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif dan minat belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Selain itu analisis uji gain menunjukkan peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen sebesar 0,404 dengan kategori sedang dan pada kelas kontrol sebesar 0,285 dengan kategori rendah. Sedangkan peningkatan minat belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 0,387 dengan kategori sedang dan pada kelas kontrol sebesar 0,256 dengan kategori rendah. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu media animasi dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa. This research aims to determine the learning outcomes and the learning interest of students who get the cooperative learning technique in the form of STAD which is supported by using animation as the media. This research is a quasi experimental using non-equivalent control group design. The data of this study consists of pretest-posttest scores and questionnaire results which are analyzed using t-test and N-gain. Based on the analysis, result the t-test reveals that the learning outcomes and interest of students in the experimental class are higher than the control class. Meanwhile the N-gain analysis shows the cognitive achievement of the experimental class is 0.404 by using the medium category and the control class is 0.285 by using low category. On the other hand the result of the learning interest of students in the experimental class is 0.387 by using medium category and the control class is 0.256 by using low category. In this research, it can be concluded that the cooperative learning in the form of STAD which is supported by using animation as media can increase the learning outcomes and the learning interest of students.","PeriodicalId":30731,"journal":{"name":"UPEJ Unnes Physics Education Journal","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87045198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERKEMBANGAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI MODEL EXPERIENTIAL LEARNING","authors":"Mustia Dewi Irfianti, S. Khanafiyah, Budi Astuti","doi":"10.15294/upej.v5i3.13682","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/upej.v5i3.13682","url":null,"abstract":"Banyak pakar menyebutkan perilaku manusia saat ini menjadi penyebab utama permasalahan lingkungan. Pemerintah berusaha mengatasi permasalahan ini dalam setiap bidang, salah satunya di bidang pendidikan yakni dengan menerapkan pendidikan karakter peduli lingkungan di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model experiential learning dalam mengembangkan karakter peduli lingkungan dan mengetahui seberapa besar perubahan karakter peduli lingkungan peserta didik setelah mendapat pembelajaran dengan model experiential learning . Jenis penelitian ini menggunakan penelitian quasi experimental dengan desain one group pretest-posttest . Metode analisis data yang digunakan adalah uji peningkatan perkembangan karakter dan uji peningkatan pemahaman konsep. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya peningkatan karakter peduli lingkungan setelah melalui pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model experiential learning dapat mengembangkan karakter peduli lingkungan peserta didik. Educational expert said that human behavior causing environmental disasters. The government attempted to resolve these problems in education sector such as implementing character education in school. This study aims to explain the implementation of experiential learning model and determining the increase of students’ understanding concept and character about care for environment, after going through experiential learning model. This study used quasi-experimental method with one group pretest-posttest. The improvement analysis was using N-gain. The result of this research were the implementation of experiential learning can improve the understanding of students toward the concept and lead to changes in character. Students become aware of and concerned about the environmental disaster.","PeriodicalId":30731,"journal":{"name":"UPEJ Unnes Physics Education Journal","volume":"15 1","pages":"72-79"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90910789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERANAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS DESAIN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA","authors":"N. Oktaviani, Yosaphat Sumardi","doi":"10.15294/UPEJ.V5I3.13674","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/UPEJ.V5I3.13674","url":null,"abstract":"Tujuan dari artikel ini untuk mengetahui peranan perangkat pembelajaran fisika berbasis desain untuk siswa SMA. Pembelajaran fisika merupakan bagian dari kurikulum 2013 yang diharapkan mampu mengembangkan potensi siswa sehingga siswa memiliki kecerdasan dalam berpikir dan keterampilan sebagai bekal siswa untuk hidup dalam bermasyarakat. Pembelajaran fisika pada kurikulum 2013 dapat diterapkan dengan pembelajaran berbasis desain sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran. Penerapan pembelajaran berbasis desain dapat terlaksana dengan baik apabila rangkaian kegiatan pembelajaran telah dipersiapkan dan disusun dengan baik dalam bentuk perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran fisika yang dapat digunakan untuk membantu terlaksananya proses pembelajaran berbasis desain antara lain berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), handout, dan Tes Hasil Belajar (THB). Penerapan perangkat pembelajaran berbasis desain diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa. The purpose of this article is to determine the role of physics learning tools based on design for Senior High School students. Learning physics is part of Curriculum 2013, in hopes of developing student’s potential so they can have the understanding on thinking and skills as their foundation to survive in society. Learning physics in Curriculum 2013 can be implemented in design based learning as one of study model that makes student as the main subject in learning process.The implementation of design based learning can be well-accomplished if series of learning activities have been prepared and arranged well in the form of learning tools. Physics learning tools that can be used to support design based learning such as Lesson Plan, Student Worksheet, handout, and Test Learning Result. The impelementation of the role of physics learning tools based on design is hoped to improve conceptual understanding and scientific process skills on students.","PeriodicalId":30731,"journal":{"name":"UPEJ Unnes Physics Education Journal","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76162368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA BERBENTUK GRAFIK","authors":"Anton Setyono, S. E. Nugroho, I. Yulianti","doi":"10.15294/upej.v5i3.13678","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/upej.v5i3.13678","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah berbentuk grafik dan profil kesulitannya khususnya pada materi gerak lurus. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP N 06 Petarukan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A. Metode pengambilan data dengan tes diagnostik dan dengan didukung oleh wawancara. Analisis dilakukan dengan menggunakan deskriptif persentase. Hasilnya menunjukan bahwa rata – rata kemampuan pemecahan masalah grafik masih rendah dengan persentase setiap kemampuannya dimulai kemampuan interpretasi grafik (48,30%), kemampuan interpolasi (34,36%), kemampuan ekstrapolasi (53,01%), dan kemampuan transformasi (48,61%). Profil kesulitan siswa didasarkan pada pencapaian KKM, pengetahuan prasyarat, profil materi, miskonsepsi, serta tahap – tahap pemecahan masalahnya. Berdasarkan penguasaan KKM, siswa masih mengalami kesulitan untuk semua indikator. Untuk profil kesulitan siswa berdasarkan pengetahuan prasyaratnya, siswa tidak mengalami kesulitan dalam menentukan luas bangun datar, tetapi pada operasi hitung dan persamaan linier termasuk dalam kategori kesulitan sedang. Untuk profil kesulitan siswa berdasarkan profil materi, siswa masih mengalami kesulitan untuk semua sub materi terutama percepatan. Profil kesulitan siswa berdasarkan miskonsepsi termasuk dalam kategori kesulitan tinggi (63,89%). Serta yang terakhir, profil kesulitan siswa berdasarkan tahap – tahap pemecahan masalah. Kesulitan siswa semakin naik dari mulai tahapan terendah yaitu tahap memahami masalah dan tahapan tertinggi yaitu tahap peninjauan kembali. This study aims to find the ability of problem solving in graph and to describes the difficulty of students, especially in the chapter straight motion. This research method is qualitative research. This research was conducted in SMP N 6 Petarukan. The subjects were students of class VIII A. The data collection method with diagnostic tests and supported by interviews. Analysis conducted by using descriptive percentages These results indicate that the average problem-solving ability is still low with the percentage of each capability is the interpretation of the graph (48.30%), the ability of interpolation (34.36%), the ability of extrapolation (53.01%), and the ability of transformation (48, 61%). To describe the difficulty students in this research are based achievement of KKM, prerequisite knowledge, the chapter describe, misconceptions, and step in solving the problem. Description of student difficulties by KKM mastery, students are still experiencing difficulties for all indicators. Description of difficulties students based knowledge prerequisites, students have no trouble in determining the broad flat wake, but the arithmetic operation and linear equations included in the category of medium difficulty. To describe student difficulties by chapter, students still have difficulties to all sub chapters especially acceleration. Description of the d","PeriodicalId":30731,"journal":{"name":"UPEJ Unnes Physics Education Journal","volume":"19 1","pages":"32-39"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82863899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Duwi Nuvitalia, S. Patonah, Ernawati Saptaningrum, Khumaedi Khumaedi, A. Rusilowati
{"title":"ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PERAGA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU","authors":"Duwi Nuvitalia, S. Patonah, Ernawati Saptaningrum, Khumaedi Khumaedi, A. Rusilowati","doi":"10.15294/UPEJ.V5I2.13448","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/UPEJ.V5I2.13448","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan alat peraga sebagai wujud implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran IPA Terpadu SMP. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development . Melalui kegiatan Focus Group Discusion (FGD) didapatkan hasil sebesar 94 % guru menyatakan bahwa keberadaan alat peraga dalam pembelajran IPA di SMP adalah sangat penting. Sedangkan hanya 6 % menyatakan penting. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPA, diperlukan alat peraga karena dapat mendukung pembelajaran pada setiap tahapan scientific approach . The purpose of this research is to analize props needed as implementation of 2013 curricula especially natural science integrated in junior high school. This research using research and development method. Depend on Focus Group Discussion (FGD) find out 94% teacher that they are said very urgent of props. Whereas 6%, explain urgent. Based on the result of research to implementation 2013 curriculum for natural science learning, required props to support scientific approach learning.","PeriodicalId":30731,"journal":{"name":"UPEJ Unnes Physics Education Journal","volume":"232 1","pages":"60-65"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74979235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL QUANTUM LEARNING FISIKA MATERI TEORI KINETIK GAS BERMUATAN KONSERVASI UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA SMA KELAS XI","authors":"Fisika Unnes Novita Triwidianingsih, Fisika Unnes Dwi Yulianti, Fisika Unnes Fianti","doi":"10.15294/UPEJ.V5I3.13680","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/UPEJ.V5I3.13680","url":null,"abstract":"Selama ini siswa masih menganggap fisika sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan. Pandangan ini dapat diubah dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat membuat siswa merasa nyaman dalam belajar, salah satunya adalah quantum learning . Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah mendeklarasikan diri sebagai universitas konservasi sejak 12 Maret 2010, sehingga calon pendidik yang diluluskan oleh UNNES juga bertanggung jawab dalam membawa misi konservasi ke dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang disisipi nilai konservasi diharapkan dapat membentuk karakter siswa ke arah yang lebih baik. Pendidikan karakter di era global saat ini menjadi sangat penting karena kualitas karakter bangsa menentukan kemajuan bangsa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan karakter dan peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model quantum learning bermuatan konservasi. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest Posttest . Hasil penelitian menunjukkan bahwa model quantum learning bermuatan konservasi dapat mengembangkan karakter khususnya rasa ingin tahu, jujur, disiplin, dan komunikatif. Selain itu, hasil belajar siswa pada materi teori kinetik gas mengalami peningkatan dengan gain pada kategori sedang. Students still considered physics as a difficult and monotonous subject now days. This mindset should be changed by applying a learning model that can make students feel comfortable in the process, one of them is quantum learning model. Universitas Negeri Semarang (UNNES) has declared as a conservation university on March 12, 2010, so the educator graduated by UNNES also responsible to bring the conservation mission into learning process. Learning process that integrated conservation values is expected can develope student’s character positively. Character education at the present becomes very important because of the national character quality determines the level of the nation. The purposes of the study are to know the development of character and learning result after the application of quantum learning model contained conservation. Research design used One Group Pretest Posttest. The results of the study shows that the quantum learning model contained conservation can develop student's character, especially curiosity, honesty, discipline, and communicative. In addition, the result of learning on kinetic theory of gas also increases in moderate category.","PeriodicalId":30731,"journal":{"name":"UPEJ Unnes Physics Education Journal","volume":"3 1","pages":"59-65"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85514405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA","authors":"Evva Zena Liftiyana, P. Dwijananti, S. Khanafiyah","doi":"10.15294/UPEJ.V6I1.13938","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/UPEJ.V6I1.13938","url":null,"abstract":"Salah satu fakta yang muncul dalam kegiatan pembelajaran fisika adalah selama pembelajaran kurang ditemukan adanya siswa yang bertanya, menjawab pertanyaan, maupun memberikan umpan balik terhadap guru. Beberapa siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan guru, merasa malu atau takut untuk bertanya langsung kepada guru. Beberapa siswa yang lain tidak berani bertanya kepada yang lebih pandai karena tidak akrab atau kurangnya rasa peduli atas kesulitan temannya. Jika hal ini berlangsung terus menerus dan semakin meningkatnya tingkat egois manusia, bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak baik bagi karakter siswa. Model pembelajaran tutor sebaya dengan praktikum dan presentasi memungkinkan siswa mengembangkan karakter komunikatif dan tanggung jawab. Saat praktikum antar siswa saling bertukar informasi dan berinteraksi supaya praktikum terlaksana dengan baik dan saat presentasi siswa menjabarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan serta terdapat sesi tanya-jawab sehingga kemampuan berkomunikasi siswa terlatih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran model pembelajaran tutor sebaya dapat mengembangkan karakter siswa. Intrumen penelitian yang digunakan antara lain adalah lembar skala sikap dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gain karakter komunikatif pada skala sikap sebesar 0,2 dengan kategori rendah. Sedangkan hasil uji gain karakter tanggung jawab pada skala sikap sebesar 0,01 dengan kategori rendah dan gain hasil observasi sebesar 0,3 dengan kategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran tutor sebaya berhasil mengembangkan karakter. Jika model pembelajaran ini terintegrasi dalam pembelajaran dapat mengembangkan karakter secara signifikan.","PeriodicalId":30731,"journal":{"name":"UPEJ Unnes Physics Education Journal","volume":"14 1","pages":"63-69"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78350544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA N 3 WONOGIRI","authors":"A. Arum, H. Hartono, S. Sunarno","doi":"10.15294/UPEJ.V6I1.13927","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/UPEJ.V6I1.13927","url":null,"abstract":"Pemahaman konsep. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep fisika dengan penerapan model pembelajaran guided discovery dan memberikan informasi aktivitas belajar siswa di sekolah dan di luar sekolah, serta pemahaman konsep siswa kelas XI IPA SMA N 3 Wonogiri. Subjek penelitian ini adalah 8 siswa kelas XI IPA Ci SMA N 3 Wonogiri yang berasal dari kategori atas, kategori sedang, dan kategori bawah. Data yang digunakan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep diperoleh melalui tes, dokumentasi, dan wawancara, sedangkan untuk analisis aktivitas belajar diperoleh melalui pengamatan, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas belajar siswa dalam kriteria sangat baik (81%), dimana persentase aktivitas belajar siswa kelas atas sebesar 88%, kelas sedang sebesar 81% dan kelas bawah sebesar 80%. Siswa mengonstruksi gagasan atau konsep baru berdasarkan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya. Pemahaman yang telah dimiliki siswa digunakan untuk menemukan sesuatu yang baru melalui diskusi, percobaan, seminar atau presentasi, dan aktivitas belajar lainnya, sehingga siswa dapat memahami apa yang dipelajari dengan baik. Penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing melibatkan siswa secara aktif, sehingga diperoleh pemahaman konsep siswa meningkat, dimana kelas atas dan kelas sedang dalam kriteria sangat tinggi. Persentase rata-rata pemahaman konsep sebesar 71% termasuk kriteria tinggi, dimana kelas atas sebesar 87% dan kelas sedang sebesar 75% termasuk kriteria sangat baik, sedangkan kelas bawah sebesar 52% dalam kriteria tinggi.","PeriodicalId":30731,"journal":{"name":"UPEJ Unnes Physics Education Journal","volume":"2 1","pages":"26-33"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89659117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGEMBANGAN ALAT PERAGA KIT HIDROSTATIS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN ZAT CAIR PADA SISWA SMP","authors":"Maliasih Maliasih, S. Sulhadi, N. Hindarto","doi":"10.15294/UPEJ.V4I3.9976","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/UPEJ.V4I3.9976","url":null,"abstract":"Pengembangan alat peraga kit hidrostatis beserta LKS diperlukan agar siswa lebih memahami konsep tekanan zat cair. Konsep tekanan zat cair yang abstrak menjadi lebih kongkret dengan adanya kit hidrostatis, dan LKS digunakan sebagai petunjuk praktikum. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kelayakan alat peraga kit hidrostatis beserta LKS sebesar 3,61 dikategorikan sangat layak digunakan, (2) konsep tekanan zat cair dijelaskan dengan metode demonstrasi menggunaka alat peraga kit hidrostatis dan pemahaman konsep siswa meningkat, (3) pemahan konsep siswa meningkat dengan nilai N-Gain sebesar 0,65 kategori sedang. Dengan demikian, alat peraga kit hidrostatis beserta LKS layak digunakan dan dapat meningkatkan pemahaman konsep tekanan zat cair siswa SMP. Hydrostatic kit and students’ worksheets perfection is needed so that the students understand more about the concept of fluid pressure. The abstractconcept of fluid pressure become more concrete as is hydrostatis kit, and students’ worksheets is used as a lab work guideline. The research shows that: (1) the expedience of hydrostatic kit properties and students’ worksheets is 3.61, it is categorized as very properly used, (2) the concept of fluid pressure can be explained by demonstration method using hydrostatic kit and students’ concept understanding is increasing, (3) students’ concept understanding is increasing by N-Gain value is 0.65 moderate category. So, hydrostatic kit properties and students’ worksheets is properly used and can increase the Junior High School students’ understanding about the concept of fluid pressure.","PeriodicalId":30731,"journal":{"name":"UPEJ Unnes Physics Education Journal","volume":"102 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75800332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS BERTEMA PERPINDAHAN KALOR DALAM KEHIDUPAN","authors":"Dyah Lukito Sari, A. Rusilowati, S. Linuwih","doi":"10.15294/UPEJ.V4I3.8193","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/UPEJ.V4I3.8193","url":null,"abstract":"Bahan ajar sains yang seimbang adalah bahan ajar yang memiliki muatan literasi sains. Muatan literasi sains meliputi sains sebagai batang tubuh pengetahuan, sains sebagai cara menyelidiki, sains sebagai cara berpikir, dan interaksi antara sains teknologi dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar IPA terpadu yang muatan literasi sainsnya seimbang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perbandingan muatan literasi sains dalam bahan ajar adalah 40,4%:21,5%:19,01%:19,09% untuk masing-masing muatan literasi sainsnya. Bahan ajar dinyatakan layak digunakan dengan skor rata-rata kelayakan isi 87,5%, kelayakan penyajian 90,5%, kelayakan bahasa 87,5%, kelayakan grafis 91,7%, dan kelayakan literasi sains 88,9%. Bahan ajar yang dikembangkan juga memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dengan skor rata-rata 72,43%. Kemampuan literasi sains siswa terjadi peningkatan sebesar 0,6 untuk siswa yang menggunakan bahan ajar berbasis literasi sains dan 0,3 untuk siswa yang menggunakan bahan ajar di sekolah. Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis literasi sains dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. The best textbook are the book that have scientific literacy component. The scientific literacy component include science as a body of knowledge, science as a way of investigating, science as a way of investigation, and interaction between science, technology and society. The aim of this research is to develope the balance textbook based on scientific literacy. Based on the result, the ratio of scientific literacy textboox are 40,4%:21,5%:19,01%:19,09% for each aspect scientific literacy, show that the ratio of integrated science texboox is balance. The validity of integrated science textbook gained an average of 87.5% contents validity; 90.5% presentation validity; 87.5% language validity; 91.7% of graphic validity; and 88.9% content of scientific literacy validity. The textbook is easy understand for students with an average of 72.43% readability test. The score of student who use scientific literacy texbook can improve their scientific literacy capability is 0.6 and the score of student who use school textbook can improve their scientific literacy capability is 0,3.","PeriodicalId":30731,"journal":{"name":"UPEJ Unnes Physics Education Journal","volume":"73 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86391494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}