{"title":"MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIS SISWA KELAS X MM-1 SMKN 1 BOGOR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY","authors":"Solihin Al Amin","doi":"10.47601/ajp.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.63","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor melalui model pembelajaran discovery. Jenis penelitian ini adalah Penelitian indakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor. Insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket respon siswa, dan tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor dilakukan melalui pembelajaran matematika dengan model discovery learning yang dilakukan dengan 5 langkah yaitu: : (1) stimulation (stimulasi/pemberian ragsangan, (2) problem statement (penyataan/identifikasi masalah), (3) data collection (pengumpulan data), (4) data processing (pengolahan data), (5) generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi). Setelah dilakukan pembelajaran dengan model discovery learning, kemampuan prestasi belajar matematis siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan persentase skor rata-rata tiap indikator kemampuan prestasi belajar matematis siswa dari siklus I ke siklus II yaitu: (a) Memberikan penjelasan sederhana dengan memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan penjelasan meningkat dari 83,33 % pada siklus I menjadi 88,72 pada siklus II (b) Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, meningkat dari 87,80 % pada siklus I menjadi 89,63 % pada siklus II (c) Membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan nilai keputusan, meningkat dari 84,15 % pada siklus I menjadi 89,94% pada siklus II. Angket respon siswa menunjukan siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning. Pada siklus I menunjukkan kesukaan terhadap penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran matematika adalah sebesar 66% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 71,3% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 5,3%. Aktifitas siswa menunjukkan kesungguhan dan kemampuan berpikir dengan menguasai soal-soal berpikir kritis matematis yang diberikan pada siklus I adalah sebesar 68% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 81,6% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 13,6%.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134640174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN METODE TUGAS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI DI KELAS XII MULTIMEDIA SMKN 1 KOTA BOGOR","authors":"Iwan Sutiawan","doi":"10.47601/ajp.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.64","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor melalui model pembelajaran discovery. Jenis penelitian ini adalah Penelitian indakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor. Insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket respon siswa, dan tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor dilakukan melalui pembelajaran matematika dengan model discovery learning yang dilakukan dengan 5 langkah yaitu: : (1) stimulation (stimulasi/pemberian ragsangan, (2) problem statement (penyataan/identifikasi masalah), (3) data collection (pengumpulan data), (4) data processing (pengolahan data), (5) generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi). Setelah dilakukan pembelajaran dengan model discovery learning, kemampuan prestasi belajar matematis siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan persentase skor rata-rata tiap indikator kemampuan prestasi belajar matematis siswa dari siklus I ke siklus II yaitu: (a) Memberikan penjelasan sederhana dengan memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan penjelasan meningkat dari 83,33 % pada siklus I menjadi 88,72 pada siklus II (b) Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, meningkat dari 87,80 % pada siklus I menjadi 89,63 % pada siklus II (c) Membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan nilai keputusan, meningkat dari 84,15 % pada siklus I menjadi 89,94% pada siklus II. Angket respon siswa menunjukan siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning. Pada siklus I menunjukkan kesukaan terhadap penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran matematika adalah sebesar 66% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 71,3% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 5,3%. Aktifitas siswa menunjukkan kesungguhan dan kemampuan berpikir dengan menguasai soal-soal berpikir kritis matematis yang diberikan pada siklus I adalah sebesar 68% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 81,6% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 13,6%.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128696140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK MESIN MELALUI PENERAPAN MODEL BELAJAR CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS X TP 1 KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 KARAWANG TAHUN P","authors":"S. Raharjo","doi":"10.47601/ajp.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.61","url":null,"abstract":"Selama ini pembelajaran yang berlangsung di SMK Negeri 1 Karawang, khususnya pada Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan masih menggunakan metode ceramah dan demontrasi. Secara umum guru menerangkan, memberi contoh/demonstrasi, meberi tugas untuk latihan, memberi tugas untuk praktek, sedangkan siswa memperhatikan , mendemonstrasikan dengan pengawasan guru, lalu diakhiri dengan siswa mengerjakan tugas prakteknya, sehingga hasilnya kurang memuaskan. Penelitian ini dilakukan agar pembaharuan dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan dasar dari hasil penelitian yang benar. Penelitian ini berdasarkan hipotesa bahwa bila proses pembelajaran dilakukan dengan metode CTL akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan mereka (Sanjaya 2008). Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Karawang, pada kelas X TP 1, Kompetensi keahlian Teknik Pemesinan pada tahun pelajaran 2016-2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dalam pelajaran Gambar Teknik Mesin dalam Materi Menggambar Proyeksi Ortogonal di kelas X TP 1 pada SMK Negeri 1 Karawang, sebelum dilakukan pembelajaran dengan CTL nilai rata rata sebesar 59,38 , kemudian meningkat pada siklus I menjadi 72,19 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 82,81","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128937104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP NEGERI 6 CIKARANG UTARA","authors":"Narawih Surachmansyah","doi":"10.47601/AJP.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/AJP.50","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa, meningkatkan minat belajar siswa, dan meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga sesuai dengan standar yang telah ditetapkan SMP Negeri 6 Cikarang Utara. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi berupa hasil karya penyusunan administrasi mengajar, wawancara dan instrument analisis penilaian. Subyek pada penelitian ini adalah guru SMP Negeri 6 Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, yang terdiri dari 13 orang guru pegawai negeri sipil dan 25 orang guru non-pns. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dapat disimpulkan sebagai berikut; (1) bimbingan berkelanjutan dapat meningkatkan motivasi guru dalam menyusun administrasi mengajar dengan lengkap dan perencanaan mengajar melalui supervisi akademik sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih bermutu. Guru menunjukkan keseriusan dalam memahami dan menyusun administrasi mengajar apalagi setelah mendapatkan bimbingan pengembangan administrasi mengajar/ RPP dari peneliti sehingga terjadinya peningkatan rata-rata dalam penyusunan administrasi mengajar sebesar 27,91%; (2) kegiatan supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyiapkan perencanaan pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan mutu pembelajaran. Hal itu dapat dibuktikan dari hasil observasi /pengamatan yang memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi guru dalam mengajar dari siklus ke siklus sehingga terjadinya peningkatan rata-rata dalam perencanaan pembelajaran sebesar 17,91%.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123646467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN PENDEKATAN LEARNING TOGETHER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU SMP NEGERI 2 TAMBELANG TAHUN PELAJARAN 2019-2020","authors":"Yahya Winata","doi":"10.47601/AJP.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/AJP.42","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan Kompetensi Mengajar Guru SMP Negeri 2 Tambelang, Kabupaten Bekasi dengan menerapkan pendekatan Learning Together. Penelitian dilakukan terhadap guru- guru di SMP Negeri 2 Tambelang, Kabupaten Bekasi. Penelitian Tindakan Sekolah ini menggunakan teknik eksperimen. Data perkembangan diperoleh melalui observasi dan evaluasi kinerja . Instrumen utama dalam penelitian ini menggunakan instrumen Lembar Evaluasi dan Lembar Observasi kinerja. Adanya peningkatan nilai hasil kegiatan pembelajaran . Pada siklus 1 terdapat rata-rata nilai kegiatan pembelajaran sebesar 62,30. Pada siklus 2 terdapat nilai rata-rata kegiatan pembelajaran sebesar 71,63 (terjadi peningkatan sebesar 14,97 %). Pada siklus 3 terdapat nilai rata-rata kegiatan pembelajaran sebesar 81,79 (terjadi peningkatan sebesar 31,28 %). Adanya peningkatan hasil kegiatan guru. Pada siklus 1 rata-rata hasil kegiatan guru sebesar 64,87. Pada siklus 2 rata-rata hasil kegiatan guru sebesar 72,22 (terdapat kenaikan 11,33 %). Pada siklus 3 rata-rata hasil kegiatan guru sebesar 85,66 (terdapat kenaikan 32,04 %). Adanya peningkatan hasil kegiatan siswa . Pada siklus 1 terdapat rata-rata hasil kegiatan siswa sebesar 65,50. Pada siklus 2 terdapat rata-rata hasil kegiatan siswa sebesar 71,75 (terdapat kenaikan sebesar 9,54 %). Pada siklus 3 terdapat rata-rata hasil kegiatan siswa sebesar 85,19 (terdapat kenaikan sebesar 30,06 %). Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa Kompetensi Mengajar Guru dapat ditingkatkan dengan menerapkan Pendekatan Learning Together. Dari Hasil Penelitian Tindakan Sekolah ini, diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk meningkatkan kompetensi mengajar guru. Penggunaan Metode Learnign Together dalam meningkatkan Kompetensi Mengajar Guru dapat terus dikembangkan. Untuk Pengawas Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi untuk meningkatkan sarana dan prasarana dalam mencipatakan budaya yang inovatif di tiap sekolah sebagai upaya meningkatkan hasil belajar.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116812769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA DI SEKOLAH DASAR","authors":"Cucu Martini Martini","doi":"10.47601/AJP.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/AJP.47","url":null,"abstract":"Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam konsep sifat dan perubahan wujud benda dalam pembelajaran IPA kelas IV SDN Sukahaji kecamatan Tegalwaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Kajian yang diangkat dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam mata pelajaran IPA. Siswa yang dijadikan subjek dalam penelitian ini sebanyak 32 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Instrument penelitian meliputi Tes Hasil Belajar; Observasi; dan dokumentasi. Setelah melakukan penelitian pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV SDN Sukahaji Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta dengan menggunakan metode eksperimen dihasilkan bahwa : (1) Hasil belajar siswa kelas IV SDN Sukahaji Kecamatan Tegalwaru dalam pembelajaran IPA sebelum menerapkan metode eksperimen masih sangat rendah. Itu semua dapat dianalisis dari hasil tes akhir pada tahap tindakan awal bahwa ada 15 (32.60%) orang siswa atau sebagian kecil yang dapat dinyatakan mencapai batas lulus, sedangkan sisanya sebanyak 31 (67,40%) orang siswa atau sebagian besar belum mencapai batas lulus pada tahap penjajagan awal ini. Nilai rata-ratanya adalah 55,22. (2) Aktivitas siswa kelas IV SDN Sukahaji Kecamatan Tegalwaru dalam proses pembelajaran IPA setelah menerapkan metode eksperimen nilai aktivitas yang dicapai oleh siswa adalah sebagai berikut : Pada siklus I ialah nilai “baik sekali” (A) = 5 siswa (13,03%), yang mencapai nilai “baik” (B) = 4 siswa (17,40%), yang mencapai nilai cukup/sedang (C) = 18 siswa (58,70%), dan yang mencapai nilai “kurang” (D) = 5 siswa (10,87%). Pada siklus II nilai “baik sekali” (A) = 11 siswa (30,43%) atau kurang dari setengahnya, yang mencapai nilai “baik” (B) = 18 siswa (60,86%) atau lebih dari setengahnya, yang mencapai nilai cukup/sedang (C) = 3 siswa (8,71%) atau sebagian kecil, dan yang mencapai nilai “kurang” (D) = 0 siswa. Dari deskripsi hasil observasi mengenai aktivitas siswa proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPA pada siklus kedua sudah mengalami peningkatan yang sangat memuaskan, aktivitas siswa sudah hampir seluruhnya mencapai predikat “baik”. Hasil belajar siswa kelas IV SDN Sukahaji Kecamatan Tegalwaru dalam pembelajaran IPA setelah menerapkan metode eksperimen mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Ini semua dapat dibuktikan dengan nilai rata – rata hasil tes akhir dari setiap siklusnya. Berikut ini nilai rata – rata hasil tes akhir siswa : Pra Siklus 55.22, Siklus I 65.00 dan Siklus ke II 87.20. Persentase kelulusan siswa pada Siklus ke II mencapai 89,13%.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129848989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMA 5 SUB TEMA 1 TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA","authors":"L. Suherman","doi":"10.47601/AJP.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/AJP.48","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah: “untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV/A SDN Pangkalan pada pembelajaran tema 5 sub tema 1 pada materi sifat-sifat cahaya dengan menerapkan metode eksperimen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach). Subjek penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas IV/A sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki, dan 14 siswa perempuan. Instrument penelitian ini berupa; tes hasil belajar, lembar observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan temuan penelitian tindakan kelas di SDN Pangkalan kelas IV/A Kecamatan Bojong, dapat dilihat hasilnya, yaitu : (1) Hasil belajar siswa setelah menggunakan metode eksperimen dalam materi pembelajaran tema 5 sub tema 1 muatan pelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya di kelas IV/A SDN Pangkalan Kecamatan Bojong selama dua siklus penelitian, dapat dilihat dari data tes formatif mencapai nilai rata-rata yang sudah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil test kondisi awal pembelajaran yaitu 36,67%. Nilai rata-rata tes formatif setiap siklus yaitu pada siklus kesatu 70,67%, dan siklus kedua 75,00%. Secara umum terjadi peningkatan dan telah mencapai ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar siklus kesatu baru mencapai 70,00%, dan siklus kedua meningkat menjadi 90,00%. Pada siklus kedua pembelajaran sudah dianggap berhasil mencapai ketuntasan belajar dari batas minimal yang harus dicapai yaitu 85,00%; (2) observasi keaktifan siswa pada pembelajaran siklus kesatu mencapai nilai rata-rata 70,99% (kategori Cukup). Observasi keaktifan siswa pada pembelajaran siklus kedua mencapai nilai rata-rata 78,21% (kategori baik); (3) Siswa merasa senang dan mendapatkan pengalaman baru selama proses pembelajaran berlangsung, siswa merasa lebih tertarik dan tertantang untuk melakukan pembelajaran tema 5 sub tema 1 muatan pelajaran IPA sifat-sifat cahaya dengan melakukan percobaan dan pengamatan. Dalam memahami konsep-konsep materi IPA dengan pembelajaran yang diterapkan oleh guru siswa merasa lebih mudah dan percaya diri untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Selain itu siswa lebih memahami materi sifat-sifat cahaya dengan melakukan percobaan dan pengamatan. Secara umum penerapan eksperimen dalam pembelajaran tema 5 sub tema 1 muatan pelajaran IPA sifat-sifat cahaya di kelas IV/A SDN Pangkalan mendapat tanggapan yang positif dari siswa.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129654655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI MGMP SMPN SATU ATAP CIBITUNG KABUPATEN BEKASI","authors":"Yayah Dzarotun Naqiah","doi":"10.47601/AJP.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/AJP.37","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kegiatan MGMP sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru BK dalam menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Penelitian dilakukan terhadap guru BK SMPN Satu Atap Cibitung Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Sekolah . Populasi yang digunakan adalah guru BK SMPN Satu Atap Cibitung berjumlah 10 orang guru . Sampel guru yang digunakan sebanyak 3 orang guru BK yang bukan berlatar belakang BK. Instrumen utama dalam penelitian ini menggunakan teknik non tes yakni observasi, wawancara, studi dokumenter dan studi pustaka. Indikator keberhasilan guru BK adalah apabila berhasil memperoleh nilai dengan predikat baik. Nilai rata – rata yang diperoleh guru dalam menyusun RPL bimbingan kelompok pada siklus 1 sebesar 61,83 % dan siklus 2 sebesar 82,61 %. Berdasarkan hasil análisis disimpulkan bahwa MGMP Sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru BK dalam menyusun RPL Bimbingan kelompok. Hasil Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk meningkatkan kemampuan profesional guru . Pelaksanaan MGMP Sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru BK dapat terus dikembangkan.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131710204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGGUNAAN MODEL INOVATIF BLACK MARKET SEBAGAI UPAYA MEMPERTINGGI PEMAHAMAN KONSEP ALAT OPTIK PESERTA DIDIK","authors":"Teguh Soeharto","doi":"10.47601/AJP.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/AJP.38","url":null,"abstract":"Model Inovatif Black Market dipakai untuk mempertinggi pemahaman kosep alat optik peserta didik di kelas VIII-5. SMPN 3 Babelan. Model Inovatif Black Market merupakan modifikasi dari metode drilling yang dimplementasikan dalam bentuk permainan untuk pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik. Bentuk permainannya seperti proses tawar menawar objek di pasar gelap.Classroom action research digunakan sebagai metode dalam penelitian ini. Populasi berjumlah 120 peserta didik. Sampel yang digunakan sebanyak 30 peserta didik. Data perkembangan peserta didik diperoleh melalui observasi sikap dan evaluasi hasil belajar . Instrumen utama menggunakan instrumen LKPD, instrumen sikap dan lembar evaluasi terkait alat optik. Indikator keberhasilan peserta didik adalah hasil belajar alat optik di atas KKM (75).. Data perkembangan berupa data aktivitas, kerjasama, dan nilai pemahaman (hasil belajar) . Pemahaman konsep alat optik diawal penelitian = 59,13, siklus 1 = 63,45, siklus 2 = 70,47, dan siklus 3 = 78,95. Jadi diperoleh peningkatan pemahaman konsep alat optik sebanyak 33,51 %. Berdasarkan hasil analisis diperoleh pemahaman konsep Alat Optik semakin tinggi setelah menggunakan Model Inovatif Black Market . Hasil Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Penggunaan Model Inovatif Black Market dalam mempertinggi pemahaman konsep alat optik dapat terus dikembangkan","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117169539","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PENGARUH GAYA DALAM MENGUBAH GERAK SUATU BENDA","authors":"Oma Oma","doi":"10.47601/AJP.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/AJP.33","url":null,"abstract":"Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar cenderung menitikberatkan pada penguasaan materi secara hapalan, proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dengan mengandalkan bahan belajar dari buku sumber yang tersedia. Proses pembelajaran IPA akan terlaksana dengan baik dan dapat mencapai sasaran, salah satu faktor yang penting yang harus diperhatikan adalah pendekatan atau strategi pembelajaran dngan memaksimalkan keterlibatan siswa dalam kegiatan mental intelektual dan sosial emosional dengan berfikir logis dan sistematis serta dapat mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self belief) dalam menemukan aturan-aturan, konsep-konsep atau rumus-rumus. Hal tersebut dapat dicobakan melakukan penelitian dengan penggunaan metode eksperimen. Metode Pembelajaran Eksperimen adalah metode yang diterapkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek yang diamati, keadaan atau proses tertentu. Pelaksanaan penelitian dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kertajaya 02 secara signifikan dengan nilai rata-rata dapat dilihat dari hasil pre tes siklus kesatu yaitu 50,00 dan siklus kedua sebesar 53,85. Serta hasil pos tes siklus kesatu 63,08; dan Siklus kedua 71,92. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada hasil pre tes siklus 1 ada 8 siswa dari 26 siswa yaitu 30,77%, pre tes siklus 2 ada 9 siswa dari 26 siswa yaitu 34,62%. Sedangkan hasil pos tes pada siklus 1 ada 16 siswa yang mencapai nilai KKM (61,54%), dan pada pos tes siklus 2 ada 23 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (88,46%). Berdasarkan hasil tes dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal, maka penelitian ini dianggap berhasil karena hasil yang dicapai sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. Penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV sekolah dasar.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127661104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}