{"title":"PENERAPAN PENDEKATAN SUPERVISI KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SD NEGERI JATIREJA 01","authors":"Y. Susanto","doi":"10.47601/ajp.75","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.75","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan perkembangan proses supervisi kolaboratif untuk meningkatkan kompetensi profesional guru di SDN Jatireja 01 kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah yang dilakukan sebanyak dua siklus. Desain penelitian menggunakan model Kemmis Mc. Teggart dengan subjek penelitian siswa kelas 1 yang berjumlah 31 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan 1) tes membaca lisan dan tes tertulis memahami bacaan, 2) observasi, dan 3) dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu dengan mencari rerata. Indikator keberhasilan siswa yang harus dicapai dengan rerata kelas 70 dan ketuntasannya 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan supervisi kolaboratif dapat meningkatkan kompetensi porfesional guru di SD Negeri Jatireja 01, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Kompetensi profesional guru di SDN Jatireja 01dari pra-siklus ke siklus 1 sebesar 18,18 poin. Rata-rata kompetensi profesional guru pada pra-siklus sebesar 52,27 dengan kriteria kurang dan pada siklus 1 sebesar 70,45 dengan kriteria cukup. Kompetensi profesional guru juga mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 18,19 poin. Rata-rata kompetensi profesional guru pada siklus 2 sebesar 88,64 dengan kriteria baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru di SDN Jatireja 01 dapat ditingkatkan melalui penerapan pendekatan supervisi kolaboratif.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127950004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI PENERAPAN MODEL SUPERVISI INDIVIDU DI SMPN NEGERI 2 SUKAWANGI KABUPATEN BEKASI TAHUN PELAJARAN 2019-2020","authors":"Sandi Hardinawan","doi":"10.47601/ajp.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.84","url":null,"abstract":"Berdasarkan pengamatan peneliti, pada umumnya guru di SMP Negeri 2 Sukawangi, Kabupaten Bekasi, mengalami kesulitan dalam hal memahami cara penyajian materi pelajaran. Kesulitan yang di alami guru, yang diperoleh melalui observasi peneliti terlihat pada: a). Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran ; b). Minimnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran serta kedisiplinan yang masih rendah; c). Masih kurangnya minat belajar siswa; d).Kurangnya inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru; e). Dalam pembelajaran guru hanya menyebutkan saja tanpa menunjukan gambaran yang mudah dipahami siswa; f) guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar tidak sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan; g) masih adanya sebagian guru yang menjadikan mengajar hanya sebagai kewajiban saja tanpa memikirkan kepentingan siswa dan kepentingan sekolah; h) Kurang adanya inisiatif guru berupa kreatifitas dalam kegiatan pembelajaran; i) sebagian guru yang mementingkan kepentingan pribadi diatas kepentingan sekolah. berangkat dari situlah peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang pelaksanaan supervise individu sebagai upaya meningkatkan kompetensi mengajar guru SMP Negeri Sukawangi, Kabupaten Bekasi. Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah yaitu : “Apakah supervise individu dapat meningkatkan kinerja guru-guru di SMPN Negeri 2 Sukawangi, Kabupaten Bekasi semester ganjil tahun pelajaran 2019-2020 ?. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) mendapatkan gambaran pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan supervise individu pendekatan; (2) untuk mengetahui partisipasi dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan supervise individu; (3) untuk mengetahui adanya peningkatan kompetensi mengajar dengan menggunakan supervise individu; (4) untuk mengetahui respon yang muncul dari guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan supervise individu. Terdapat Peningkatan nilai hasil kegiatan pembelajaran pada prasiklus terdapat rata-rata 52,3, pada siklus 1 sebesar 62,30, pada siklus 2 sebesar 71,63, dan pada siklus 3 sebesar 81,79. Peningkatan hasil kegiatan guru, pada prasiklus rata-rata hasil kegiatan guru sebesar 57, pada siklus 1 sebesar 64,87, pada siklus 2 sebesar 72,22, dan pada siklus 3 sebesar 85,66. Peningkatan hasil aktivitas siswa guru pada prasiklus terdapat rata-rata hasil aktivitas siswa sebesar 56, pada siklus 1 sebesar 65,50, pada siklus 2 sebesar 71,75, pada siklus 3 sebesar 85,19.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123491436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI MANGUNJAYA 01 MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA","authors":"S. Mariyah","doi":"10.47601/ajp.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.78","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Mangunjaya 01 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dengan model Kemmis dan Mc Taggart. Langkahnya terdiri dari, perencanaan, tindakan, refleksi, dan observasi. Subyek PTK ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Mangunjaya 01 dengan jumlah 38 siswa. Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data melaluites, observasi, dan dokumentasi. Pada setiap siklus terdapat kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada akhir siklus dilaksanakan tes yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar matematika menggunakan model kooperatf tipe Number Head Together pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunjaya 01. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil tes pada siklus I ada 17 siswa atau 44.73% dari seluruh siswa yang mendapat nilai ≥70, sedangkan hasil tes pada siklus II ada 32 siswa atau 84.21% dari seluruh siswa yang mendapatkan nilai ≥70. Hal ini berarti mengalami peningkatan persentase siswa yang mendapat nilai ≥70 dari siklus I ke siklus II sebanyak 38.48%. Nilai rata-rata hasil tes dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan sebanyak 9.6 yaitudari 67.76 menjadi 77.36. Demikian juga dalam proses pembelajarannya, hasil observasi menunjukkan aktivitas belajar siswa meningkat dari 53.75% pada siklus I meningkat menjadi 78.75% pada siklus II dengan kategori baik","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125197367","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN KETERAMPILAN MENGAJAR TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 3 KABUPATEN KARAWANG","authors":"Asep Mulyana","doi":"10.47601/ajp.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.83","url":null,"abstract":"Pada dasarnya kinerja guru ditujukan untuk mendukung kelancaran dan ketepatan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan. Baik oleh guru maupun yang dilakukan oleh siswa, dalam pelaksanaannya belum tentu berjalan dengan baik, karena berbagai hambatan, baik yang disebabkan oleh faktor manusia maupun yang disebabkan oleh sistem atau sasarannya. Ketidaklancaran manajemen kinerja guru dan kemampuan siswa juga akan mempunyai pengaruh besar terhadap pelaksanaan tugas. Perumusan masalah : 1) Apakah terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap kinerja guru di SMAN 3 Karawang, Kabupaten Karawang?, 2) Apakah terdapat pengaruh keterampilan mengajar terhadap kinerja guru di SMAN 3 Karawang, Kabupaten Karawang?, 3) Apakah terdapat pengaruh pengelolaan kelas dan keterampilan mengajar secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMAN 3 Karawang, Kabupaten Karawang?. Kesimpulan: 1) Koefisien korelasi antara pengelolaan kelas dengan kinerja guru adalah sebesar 0,805 menunjukkan hubungan yang sangat kuat karena lebih besar dari 0,5 artinya apabila terjadi perubahan pada pengelolaan kelas maka akan segera merubah kinerja guru. Sedangkan koefisien determinasinya (r2) adalah 64,8 % yang berarti kinerja guru ditentukan oleh pengelolaan kelas dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 35,2%. 2) Koefisien korelasi antara keterampilan mengajar dengan kinerja guru adalah sebesar 0,796 menunjukkan hubungan yang kuat karena lebih besar dari 0,5, artinya apabila terjadi perubahan pada keterampilan mengajar maka akan segera merubah kinerja guru. Sedangkan koefisien determinasinya (r2) adalah 63,4% yang berarti kinerja guru ditentukan oleh keterampilan mengajar dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 36,6%. 3) Koefisien korelasi berganda (R) = 0.841 yang berarti hubungan variabel pengelolaan kelas (X1) dan keterampilan mengajar (X2) dengan variabel terikat kinerja pegawai (Y) menunjukkan hubungan yang positif. Sedangkan besarnya koefisien determinasi atau R Square sebesar 0.708 yang merupakan pengkuadratan dari koefisien korelasi. Hal ini menunjukkan 70,8% variabel kinerja guru ditentukan oleh faktor variabel pengelolaan kelas dan keterampilan mengajar, sedangkan sisanya 29,1% ditentukan faktor-faktor lain, yang dalam penelitian ini tidak dapat diteliti","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114626795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL IPA PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIKARANG BARAT KABUPATEN BEKASI MELALUI METODE DISKUSI DI SEMESTER 1 TAHUN 2018/2019","authors":"Edi Priyanto","doi":"10.47601/ajp.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.67","url":null,"abstract":"Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar IPA materi objek IPA dan pengukurannya dengan penerapan model pembelajaran direct instruction melalui metode diskusi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 2 Cikarang Barat Kabupaten Bekasi sejumlah 26 siswa. waktu peneltian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 selama 4 Bulan. Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes formatif pada setiap siklus. Sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi pada tiap siklus pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian konversikan dengan kriteria keberhasilan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dapat diketahui bagaimana peningkatannya. Hasil penelitian penerapan model pembelajaran direct instruction melalui metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi objek IPA dan pengukurannya, pada pada pra siklus 58,27 dengan 11 yang tuntas dari 26 siswa, meningkat pada siklus I pertemuan 1 yaitu 63,27 dengan 12 siswa yang tuntas, pada siklus I pertemuan 2 yaitu 68,27 dengan 13 siswa yang tuntas selanjutnya pada siklus II pertemuan 1 meningkat lagi yaitu 74,81 dengan 16 siswa yang tuntas dari 26 siswa, pada siklus II pertemuan 2 meningkat lagi yaitu 87,50 dengan 24 siswa yang tuntas dari 26 siswa kelas VII SMPN 2 Cikarang Barat Kabupaten Bekasi. Sedangkan persentase ketuntasan juga meningkat dari pra siklus 42,31%, meningkat pada siklus I pertemuan 1 sejumlah 46,15%, pada siklus I pertemuan 2 sejumlah 50%, meningkat menjadi 61,54% pada siklus II pertemuan 1 dan meningkat lagi menjadi 92,31% pada siklus II pertemuan 2.. Dari data penelitian didapatkan bahawa adanya peningkatan hasil belajar IPA materi objek IPA dan pengukurannya pada siswa kelas VII SMPN 2 Cikarang Barat Kabupaten Bekasi setelah penerapan model pembelajaran direct instruction melalui metode diskusi sehingga layak untuk diterapkan di SMPN 2 Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"48 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114229171","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMKN 1 CIKAMPEK TAHUN PELAJARAN 2018/2019","authors":"Makmur Makmur","doi":"10.47601/ajp.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.68","url":null,"abstract":"Keberhasilan pendidikan pada satuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh peran kepala sekolah sebagai peneliti dalam kepemimpinan pembelajaran terhadap para guru. Kepala sekolah pada satuan pendidikan memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan guru dalam pembelajaran yang di dalamnya ada sistem evaluasi pembelajaran. penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang berjudul “Meningkatan Mutu Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Di Smkn 1 Cikampek”. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka masalah yang muncul dapat diidentifikasi oleh penulis sebagai berikut : 1) Rendahnya minat belajar siswa, dibuktikan dengan hasil nilai ulangan harian kurang memenuhi KKM; 2) Hanya 15% siswa mempunyai minat belajar tinggi, dibuktikan dengan jumlah pengunjung perpustakaan rata-rata 70 s.d. 80 siswa/hari; 3) Hanya 35% siswa mempunyai minat belajar sedang, dibuktikan dengan jumlah siswa yang mengumpulkan tugas praktek/kokurikuler kurang dari setengah jumlah siswa per kelas; dan 4) Hanya 65% siswa mempunyai minat belajar rendah. Maka, penulis menetapkan beberapa rumusan masalah antara lain; 1) Apakah dengan supervisi akademik bagi guru dapat meningkatkan kinerjanya?; 2) Apakah dengan supervisi akademik dapat merubah minat kemauan melaksanakan pembelajaran yang baik sesuai dengan aturan dan langkah-langkah proses belajar mengajar?, 3) Apakah dengan supervisi ini dapat merubah budaya belajar di kelas menjadi membaik dengan pola belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan?. Suatu kegiatan mustahil dilakukan jika tanpa ada tujuan. Begitu pun dengan penelitian ini, dilakukan dengan tujuan : 1) Meningkatkan mutu pembelajaran siswa; 2) Meningkatkan minat belajar siswa 3) Meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hasil presentasi keberhasilan pada siklus 1 yaitu rata-rata keberhasilan perencanaan 71,98%, Pelaksanaan 72,44%, penilaian 81,3%, dan tindak lanjut 59,76%, sedangkan pada siklus II rata-rata keberhasilan perencanaan 92,44%, Pelaksanaan 93,81%, penilaian 90,56%, dan tindak lanjut 83%.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124500005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAGASAN POKOK DAN GAGASAN PENDUKUNG DENGAN METODE JIGSAW DI KELAS IV SDN. SERTAJAYA 02","authors":"E. Suparman","doi":"10.47601/ajp.85","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.85","url":null,"abstract":"Penelitian perbaikan pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gagasan pokok dan gagasan pendukung melalui model pembelajaran Jigsaw. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini yaitu data dianalisis secara kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan jenis data yang terkumpul. Data tentang hasil belajar, yang berupa skor yang diperoleh peserta didik dari tes yang diberikan, dianalisis secara kuantitatif. Sementara itu, komentar observer terhadap kinerja guru dalam pembelajaran dianalisis secara kualitatif. Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pra siklus dilakukan pada tanggal 10 Agustus 208, siklus I dilaksanakan pada 14 Agustus 2018 dan siklus II dilaksanakan pada 20 Agustus 2018. Hasil penelitian perbaikan pembelajaran yaitu Penggunaan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi gagasan pokok dan gagasan pendukung. Dimana pada pra siklus ada 45 % yang belum tuntas, pada siklus I ada 16 % siswa yang belum tuntas, dan pada siklus II ada 5 % siswa yang belum tuntas. Sedangkan siswa yang tuntas di pra siklus ada 55 % atau 21 siswa, di siklus I meningkat menjadi 84 % atau 32 siswa dan kembali meningkat di siklus II menjadi 95 % atau 36 siswa yang tuntas.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127657313","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR DENGAN PENERAPAN PENGAJARAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 7 TAMBUN SELATAN KABUPATEN BEKASI","authors":"Noto Suprapto","doi":"10.47601/ajp.76","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.76","url":null,"abstract":"Masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa terhadap mata pelajaran matematika yang dikemas dalam bentuk soal cerita sangat rendah. Masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut : (1) Faktor – faktor apa yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan pengerjaan soal Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar? (2) Bagaimana cara agar siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengerjakan soal Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar? (3) Apakah Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving ) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan pengerjaan soal Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar. Tujuan penelitian adalah untuk meningjkatkan kualitas proses dan hasil belajar matematika, khususnya pada pengerjaan soal yang dikemas dalam bentuk soal cerita, melalui identifikasi factor penyebab rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap soal Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar. Dengan demikian penulis dapat mengetahui tindakan yang paling efektif dalam pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran. Sebagai landasan teoritis dari masalah tersebut, dikemukakan hal – hal sebagai berikut: Konsep belajar, Desain pembelajaran, Metode Pembelajaran, Konsep Metode Pemecahan Masalah, Kelemaha dan Kelebihan Metode Problem Solving, Langkah-langkah Pembelajaran Problem Solving. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan terbagi dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi atau Pengamatan, dan Evaluasi. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi yang dilakukan penulis ketika proses pelaksanaan tindakan berjalan. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif kemajuan proses belajar siswa dan pelaksanaan dari persiapan yang telah dibuat oleh guru. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari tes akhir setiap siklus berupa evaaluasi secara tertulis. HasiL akhir Penelitian Tindakan Kelas menunjukan kemajuan yang positif dan cukup signipikan antar siklus I dan siklus II. Perbedaan ditunjukan oleh data kualitatif hasil observasi proses belajar seperti aktivitas, kreativitas siswa dan guru, data kuantitatif dari penilaian akhir.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127111668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SUMBANG KATA DAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI","authors":"Yayoek Deslyani","doi":"10.47601/ajp.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.69","url":null,"abstract":"Model pembelajaran sumbang kata merupakan pengembangan dari salah satu strategi pembelajaran kooperative yang telah dimodifikasi dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Menurut Jabrohim dkk. (2003:31-33) menulis puisi bermula dari proses kreatif, yakni mengimajikan atau mengembangkan fakta-fakta empirik yang kemudian diwujudkan dalam bentuk puisi. Selanjutnya, untuk menuangkannya menjadi sebentuk puisi, terlebih dahulu memahami unsur-unsur pembentuk puisi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini,menggunakan instrumen berbentuk tes dan nontes pada siklus. Analis data dalam Penelitian Tindakan Kelas peneliti menggumpulkan dan mengolah data secara kuantitatif dari format observasi dan format penilaian (unjuk kerja) dari setiap siklus sehingga dapat mengetahui prosentase peningkatan hasil belajar yang kemudian dideskrifsikan untuk diambil suatu kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi pada pokok bahasan : Membaca dan Menulis Puisi dengan menggunakan Model Pembelajaran Sumbang Kata dan Multimedia. Penelitian dilakukan terhadap siswa Kelas VIII.3 di SMP Negeri 1 Sukatani, Kabupaten Bekasi. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan teknik eksperimen. Data perkembangan diperoleh melalui observasi sikap dan evaluasi hasil belajar. Instrumen utama dalam penelitian ini menggunakan instrumen Lembar Kerja Siswa dan lembar observasi sikap. Indikator keberhasilan siswa adalah Kemampuan Menulis Puisi di atas KKM (75). Rata-rata Kemampuan Menulis Puisi diawal siklus sebesar 40,67, siklus 1 sebesar 55,33, siklus 2 sebesar 69,16, dan siklus 3 sebesar 79,67. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa Kemampuan Menulis Puisi dapat ditingkatkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Sumbang Kata dan Multimedia. Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dijadikan bahan referensi untuk meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi siswa. Penggunaan Model Pembelajaran Sumbang Kata dan Multimedia dalam meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi dapat terus dikembangkan. ","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126494335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS X TEI I SMK NEGERI I KARAWANG TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018","authors":"F. Saragih","doi":"10.47601/ajp.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/ajp.62","url":null,"abstract":"Fakta di lapangan mata pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang di yang dianggap sulit bagi sebagian siswa. Banyaknya konsep kimia yang bersifat abstrak yang harus diserap siswa dalam waktu relatif terbatas, siswa cenderungbelajar dengan hafalan daripada secara aktif sehingga siswa tidak mampumengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa tidak mendapatkan materi secara konkret (nyata). Hal inilah yang menyebabkanrendahnya minat siswa dalam belajar kimia, sehingga diperlukan suatu terobosanyang dapat membantu siswa dalam prose belajar mengajar. Oleh karena itu,penelitian ini dilakukan agar pembaharuan dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan dasar dari hasil penelitian yang benar. Penelitian ini berdasarkan hipotesa bahwa bila proses pembelajaran dilakukan dengan metode IBL akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri I Karawang pada kelas X TEI I tahun pelajaran 2017-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dalam materi larutan elektrolit dan nonelektrolit di kelas X TEI I dimana sebelum dilakukan pembelajaran dengan IBL nilai rata rata sebesar 57,00, kemudian meningkat pada siklus 1 menjadi 71,50 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 81,5","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133582352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}