{"title":"PENERAPAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KONSEP BANGUN RUANG","authors":"H. Komariah","doi":"10.47601/AJP.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/AJP.22","url":null,"abstract":"Pembelajaran mengenai volume bangun ruang lumayan sulit, ditambah dengan kurang minatnya siswa terhadap pembelajaran matematika dan selalu menganggap sulit pelajaran ini maka dapat mempengaruhi proses KBM dan aktivitas belajarpun sering pasif di dalam kelas. Banyak siswa yang menerima informasi saja, pasif dan hanya disuapi. Judul yang di ambil mengenai “Penerapan Metode Inquiri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Konsep Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Lenggahjaya 01 Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi Tahun Ajaran 2018/2019)”. Agar permasalahan lebih terperinci, maka dibuat dalam bentuk rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah Metode Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Bangun Ruang? Banyak yang beranggapan bahwa matematika itu sulit. Hal ini membuat siswa sulit menerima konsep yang diajarkan oleh guru. Anak usia SD harus memulai pembelajaran dari sesuatu yang konkrit, kemudian sambil dibimbing untuk kearah yang abstrak. Metode inquiri merupakan cara penyajian materi pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses-proses mental penemuannya. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok agar siswa dapat bertukar pikiran dengan temannya. Penelitian ini diadakan di kelas V SDN Lenggahjaya 01, penelitian ini menggunakan dua siklus, dimana setiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaa, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil belajar siswa pada tiap siklusnya mengalami peningkatan. Hal ini diperkuat dengan nilai rerata pretes siklus I 38,52, postes siklus I 62,2. Pada siklus II 83,7. Berdasarkan data observasi aktivitas siswa, pada siklus I siswa masih belum dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara penuh, sehingga guru banyak mendominasi kegiatan pembelajaran. Pada siklus II, siswa sudah mulai ada peningkatan aktifitas dalam belajar dan siswa sudah mulai menguasai pembelajaran, artinya siswa lebih mendominasi kegiatan pembelajaran. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu dengan menggunakan metode Inquiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menggambarkan peningkatan aktivitas siswa dalam kelas.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"196 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123107517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS I SDN KARANG ASIH 11 KECAMATAN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI","authors":"Lilis Sudarmi","doi":"10.47601/AJP.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/AJP.20","url":null,"abstract":"Untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraph khususnya mata pelajaran IlmuPengetahuan Alam perlu adanya upaya yang jelas. Salah satu upaya tersebut adalah denganmenggunkan pertanyaan terstruktur. Adapun metode penugasan dengan latihan-latihanmembuat paragraf. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan motivasi siswadengan menggunakan alat peraga, (2) Meningkatkan hasil belajar siswa melalui metodedemonstrasi, (3) Mendeskripsikan cara mengaktifkan siswa melalui Tanya jawab. Melaluihasil penelitian yang dilakukan dapat ditunjukkan bahwa melalui Upaya Meningkatkan HasilBelajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas ISDN Karang Asih 11 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Hal ini dapatditunjukkan dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada masing-masing siklus.Hasil penelitian adanya peningkatan pada setiap siklusnya, angka rata-rata nilai siswasebelum perbaikan hanya 69, maka pada perbaikan siklus 1 menjadi 76 dan pada perbaikansiklus 2 naik lagi menjadi 80, hanya terdapat 3 siswa saja atau 10 % yang belum mencapainilai 70 ke atas. Berdasarkan data tersebut penulis di bantu Supervisor 2 memutuskan bahwahasil perbaikan pembelajaran siklus 2 ini di anggap sudah optimal, dan tidak perlu lagimengadakan perbaikan pembelajaran berikutnya karena waktu yang kurang memungkinkan.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130945938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG MELALUI ALAT PERAGA BALOK DAN KUBUS PADA SISWA KELAS VIC DI SDN DANAU INDAH 01 KEC. CIKARANG BARAT KABUPATEN BEKASI","authors":"N. Nuraeni","doi":"10.47601/AJP.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.47601/AJP.17","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatar belakangi dengan masalah rendahnya hasil belajar matematika padamateri bangun ruang pada siswa kelas VI di SDN Danau Indah 01 Kec. Cikarang BaratBekasi. Hal ini tentunya karena penggunaan alat peraga pembelajaran yang diberikan kurangtepat sehingga membuat siswa bosan dan jenuh dalam melakukan pembelajaran dikelas.Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini untuk meningkatkan hasil belajar matematikapada materi bangun ruang. Pendekatan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelasmelalui 2 siklus dan setiap siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1). Perencanaan, (2). Pelaksanaan, (3). Observasi/ Pengamatan, dan(4). Refleksi. Peningkatan hasil belajar pada pra siklus hanya mencapai nilai rata-rata kelassebesar 52 dengan perolehan nilai 70 ke atas sebanyak 8 siswa atau sebesar 29%. Ini berartibahwa sekitar tiga perempatnya atau 20 siswa atau 61% siswa belum tuntas. Siklus 1 nilairata-rata siswa masih rendah, 17 siswa atau sebesar 61% yang mendapatkan nilai di atasKriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 11 siswa atau sebesar 31% belummemenuhi nilai rata-rata KKM yakni sebesar 70, sedangkan pada siklus rata-rata nilai siswasebesar 63. Siklus 2 penguasaan terhadap materi pelajaran pada siklus II sudah mencapaihasil yang maksimal yakni memperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 81, hanya terdapat 2siswa atau sebesar 7% yang belum mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM), sedangkan 26 siswa atau sebesar 93% sudah memenuhi nilai rata-rata KKM yaknisebesar 70. Hasil diatas diperoleh berdasarkan tindakan yang dilakukan melalui alat peragabangun ruang pada siswa kelas V. Maka dengan menerapkan alat peraga kubus dan balok,maka siswa akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran, dapat memecahkanmasalah secara bersama sehingga dengan keterlibatan ini materi yang dibahas akan selaluteringat dalam pemikirannya dan konsep yang harus dikuasai siswa akan mudah diterimanya.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128509075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}