{"title":"项目方法的应用,以提高十二届多媒体微笑1城市茂物的三维动画学习能力","authors":"Iwan Sutiawan","doi":"10.47601/ajp.64","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor melalui model pembelajaran discovery. Jenis penelitian ini adalah Penelitian indakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor. Insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket respon siswa, dan tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor dilakukan melalui pembelajaran matematika dengan model discovery learning yang dilakukan dengan 5 langkah yaitu: : (1) stimulation (stimulasi/pemberian ragsangan, (2) problem statement (penyataan/identifikasi masalah), (3) data collection (pengumpulan data), (4) data processing (pengolahan data), (5) generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi). Setelah dilakukan pembelajaran dengan model discovery learning, kemampuan prestasi belajar matematis siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan persentase skor rata-rata tiap indikator kemampuan prestasi belajar matematis siswa dari siklus I ke siklus II yaitu: (a) Memberikan penjelasan sederhana dengan memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan penjelasan meningkat dari 83,33 % pada siklus I menjadi 88,72 pada siklus II (b) Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, meningkat dari 87,80 % pada siklus I menjadi 89,63 % pada siklus II (c) Membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan nilai keputusan, meningkat dari 84,15 % pada siklus I menjadi 89,94% pada siklus II. Angket respon siswa menunjukan siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning. Pada siklus I menunjukkan kesukaan terhadap penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran matematika adalah sebesar 66% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 71,3% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 5,3%. Aktifitas siswa menunjukkan kesungguhan dan kemampuan berpikir dengan menguasai soal-soal berpikir kritis matematis yang diberikan pada siklus I adalah sebesar 68% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 81,6% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 13,6%.","PeriodicalId":284166,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogiana","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENERAPAN METODE TUGAS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI DI KELAS XII MULTIMEDIA SMKN 1 KOTA BOGOR\",\"authors\":\"Iwan Sutiawan\",\"doi\":\"10.47601/ajp.64\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor melalui model pembelajaran discovery. Jenis penelitian ini adalah Penelitian indakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor. Insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket respon siswa, dan tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor dilakukan melalui pembelajaran matematika dengan model discovery learning yang dilakukan dengan 5 langkah yaitu: : (1) stimulation (stimulasi/pemberian ragsangan, (2) problem statement (penyataan/identifikasi masalah), (3) data collection (pengumpulan data), (4) data processing (pengolahan data), (5) generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi). Setelah dilakukan pembelajaran dengan model discovery learning, kemampuan prestasi belajar matematis siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan persentase skor rata-rata tiap indikator kemampuan prestasi belajar matematis siswa dari siklus I ke siklus II yaitu: (a) Memberikan penjelasan sederhana dengan memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan penjelasan meningkat dari 83,33 % pada siklus I menjadi 88,72 pada siklus II (b) Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, meningkat dari 87,80 % pada siklus I menjadi 89,63 % pada siklus II (c) Membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan nilai keputusan, meningkat dari 84,15 % pada siklus I menjadi 89,94% pada siklus II. Angket respon siswa menunjukan siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning. Pada siklus I menunjukkan kesukaan terhadap penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran matematika adalah sebesar 66% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 71,3% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 5,3%. Aktifitas siswa menunjukkan kesungguhan dan kemampuan berpikir dengan menguasai soal-soal berpikir kritis matematis yang diberikan pada siklus I adalah sebesar 68% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 81,6% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 13,6%.\",\"PeriodicalId\":284166,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pedagogiana\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pedagogiana\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47601/ajp.64\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pedagogiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47601/ajp.64","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENERAPAN METODE TUGAS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI DI KELAS XII MULTIMEDIA SMKN 1 KOTA BOGOR
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor melalui model pembelajaran discovery. Jenis penelitian ini adalah Penelitian indakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor. Insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket respon siswa, dan tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan prestasi belajar matematis siswa kelas X MM-1 SMKN 1 Bogor dilakukan melalui pembelajaran matematika dengan model discovery learning yang dilakukan dengan 5 langkah yaitu: : (1) stimulation (stimulasi/pemberian ragsangan, (2) problem statement (penyataan/identifikasi masalah), (3) data collection (pengumpulan data), (4) data processing (pengolahan data), (5) generalization (menarik kesimpulan atau generalisasi). Setelah dilakukan pembelajaran dengan model discovery learning, kemampuan prestasi belajar matematis siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan persentase skor rata-rata tiap indikator kemampuan prestasi belajar matematis siswa dari siklus I ke siklus II yaitu: (a) Memberikan penjelasan sederhana dengan memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan penjelasan meningkat dari 83,33 % pada siklus I menjadi 88,72 pada siklus II (b) Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi, meningkat dari 87,80 % pada siklus I menjadi 89,63 % pada siklus II (c) Membuat kesimpulan dengan mempertimbangkan nilai keputusan, meningkat dari 84,15 % pada siklus I menjadi 89,94% pada siklus II. Angket respon siswa menunjukan siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning. Pada siklus I menunjukkan kesukaan terhadap penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran matematika adalah sebesar 66% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 71,3% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 5,3%. Aktifitas siswa menunjukkan kesungguhan dan kemampuan berpikir dengan menguasai soal-soal berpikir kritis matematis yang diberikan pada siklus I adalah sebesar 68% dengan kualifikasi baik, dan pada siklus II menjadi 81,6% dengan kualifikasi baik atau meningkat sebesar 13,6%.