Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains最新文献

筛选
英文 中文
Hubungan Kepatuhan Penggunaan Ear Plug terhadap Keluhan Gangguan Pendengaran pada Pekerja PT Anugrah Bungo Lestari
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains Pub Date : 2021-07-31 DOI: 10.29313/JIKS.V3I2.7392
Fitriani Sholihah, Tety H Rahim, Susan Fitriyana
{"title":"Hubungan Kepatuhan Penggunaan Ear Plug terhadap Keluhan Gangguan Pendengaran pada Pekerja PT Anugrah Bungo Lestari","authors":"Fitriani Sholihah, Tety H Rahim, Susan Fitriyana","doi":"10.29313/JIKS.V3I2.7392","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V3I2.7392","url":null,"abstract":"Paparan kebisingan di tempat kerja adalah salah satu bahaya yang paling sering terjadi. Diperkirakan 22,4 juta pekerja di seluruh dunia terpapar pada kebisingan yang berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran akibat bising. Gangguan pendengaran akibat bising dapat dicegah dengan memakai ear plug. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kepatuhan penggunaan ear plug dengan keluhan gangguan pendengaran pada karyawan PT Anugrah Bungo Lestari. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan metode cross sectional. Variabel kepatuhan dan keluhan gangguan pendengaran diukur dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Sampel yang diteliti adalah pekerja bagian mesin dengan sampel sebanyak 100 responden dipilih secara total sampling dan dilakukan uji chi-square sebagai uji hipotesis. Penelitian dilakukan pada bulan September—Desember 2020 di PT Anugrah Bungo Lestari, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 80% pekerja PT Anugrah Bungo Lestari sudah patuh dalam menggunakan ear plug. Terdapat pekerja yang mengeluhkan gangguan pendengaran, 45% pekerja mengeluhkan gangguan pendengaran tidak mengganggu aktivitas, 24% pekerja mengalami keluhan gangguan pendengaran yang mengganggu aktivitas, sedangkan sisanya tidak mengeluhkan gangguan pendengaran. Hasil uji diperoleh pada pekerja yang tidak patuh menggunakan ear plug terdapat keluhan gangguan pendengaran (p<0,001). Simpulannya adalah terdapat hubungan penggunaan ear plug dengan keluhan gangguan pendengaran. The Compliance Relationship of Using Ear Plugs to Complaints of Hearing Loss among Employees PT Anugrah Bungo LestariNoise exposure in the workplace is one of the most frequent hazards. It is estimated that 22.4 million workers worldwide are exposed to noise levels that have the potential to have noise induced hearing loss. Noise induced hearing loss can be prevented by wearing ear plugs. This study aims to determine the relationship of compliance with the use of ear plugs to complaints of hearing loss among employees of PT Anugrah Bungo Lestari. This research is descriptive analytic with cross sectional design. The compliance and hearing loss complaints variables were measured using a questionnaire filled out by the respondents. The sample studied were workers in the machine part, with a sample of 100 respondents chosen by total sampling and performed chi-square test as a hypothesis test. The research was conducted in September—December 2020 at PT Anugrah Bungo Lestari, Bungo Regency, Jambi Province. Resulting of this study indicate as many as 80% employees PT Anugrah Bungo Lestari was already obedient in using ear plugs. There are workers who complain about hearing loss, 45% of workers had complaints of hearing loss but did not interfere with activities, 24% of workers have complaints of hearing loss and interfere with activities, while the rest do not complain about hearing problems. The test results were obtained in workers who did not comply with ","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"319 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131803181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Scoping Review: Pengaruh Paparan Asap Rokok Terhadap Kadar Kotinin Dalam Tubuh Perokok Pasif 调查:接触二手烟对身体中度可卡因的影响
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains Pub Date : 2021-07-31 DOI: 10.29313/JIKS.V3I2.7449
Madinatul Munawaroh, Annisa Rahmah Furqaani, Lelly Resna Nugrahawati
{"title":"Scoping Review: Pengaruh Paparan Asap Rokok Terhadap Kadar Kotinin Dalam Tubuh Perokok Pasif","authors":"Madinatul Munawaroh, Annisa Rahmah Furqaani, Lelly Resna Nugrahawati","doi":"10.29313/JIKS.V3I2.7449","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V3I2.7449","url":null,"abstract":"Perokok pasif adalah orang tidak merokok, namun ikut menghirup asap rokok dari orang-orang merokok di sekitarnya. Produk yang dihirup dihasilkan dari asap utama yang dihembuskan dan asap dari ujung rokok yang masih membara. Perokok pasif memiliki kandungan nikotin yang akan dimetabolisme menjadi kotinin menggunakan enzim CYP2A6 Cytochrome P450, Family 2, Subfamily A, Polypeptide dan didistribusikan dalam tubuh perokok pasif seperti darah, saliva, dan urine. Hasil metabolisme mengakibatkan peningkatan kadar kotinin dalam tubuh perokok pasif. Dampak peningkatan kadar kotinin menyebabkan gangguan kesehatan seperti lung cancer, oral cancer, asthma, chronic obstructive pulmonary disease (COPD), dan coronary heart disease. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh paparan asap rokok terhadap kadar kotinin dalam tubuh perokok pasif. Penelitian dilakukan dengan metode scoping review dengan subjek artikel ilmiah nasional dan internasional yang memenuhi kriteria kelayakan (eligible). Hasil pada penelitian ini diambil dari artikel yang akan dinilai secara PICOS, yaitu Population: anak-anak perokok pasif yang terdapat pada jurnal artikel, Intervention/Exposure: asap rokok sekunder, Comparison: anak-anak yang tidak tinggal dengan perokok, Outcome: kadar kotinin dalam tubuh perokok pasif, Studi: RCT, clinical trial, dan cross sectional. Artikel yang memenuhi kelayakan (eligible) ada 6 artikel. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pada perokok pasif menunjukan kadar kotinin yang meningkat.  Scope Review: The Effect of Cigarette Exposure to Cotinine Levels in The Body of Passive SmokersSecondhand smoke is a product produced from the main smoke that is exhaled and the smoke from the tip of the cigarette that is still burning. Passive smokers who contain nicotine which will be metabolized into cotinine use the enzymes CYP2A6 Cytochrome P450, Family 2, Subfamily A, Polypeptides and distros in the body of passive smokers such as blood, saliva and urine. From the measurement results the increase in cotinine levels in the body of passive smokers. The impact of increasing levels of cotinins causes health problems such as lung cancer, oral cancer, asthma, chronic obstructive pulmonary disease (COPD), and coronary heart disease. The research objective was to analyze the effect of cigarette smoke on cotinine levels in the body of passive smokers. The research was taken using the scoping review method with the subject of national and international scientific articles that meet the eligibility criteria (elegible). The results in this study were taken from articles to be taken using PICOS, namely Population: children of passive smoking found in journal articles, Intervention/Exposure:secondary cigarette smoke, Comparison: children who do not live with smokers, Results: body cotinine levels in passive smokers, Studies (RCT, clinical trial, and cross sectional). There are 6 articles that fulfill the eligibility (elegible). The conclusion of this study shows that exposure to","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"285 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134252372","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Hubungan Kejadian Stunting dengan Pengetahuan Ibu tentang Gizi di Kecamatan Cikulur Lebak Banten Tahun 2020 2020 年万丹莱巴克西库鲁尔地区发育迟缓发生率与母亲营养知识之间的关系
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains Pub Date : 2021-03-24 DOI: 10.29313/JIKS.V3I1.7336
Silvia Salsabila, Ratna Damailia, M. Putri
{"title":"Hubungan Kejadian Stunting dengan Pengetahuan Ibu tentang Gizi di Kecamatan Cikulur Lebak Banten Tahun 2020","authors":"Silvia Salsabila, Ratna Damailia, M. Putri","doi":"10.29313/JIKS.V3I1.7336","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V3I1.7336","url":null,"abstract":"Stunting adalah anak-anak usia 0–59 bulan yang panjang atau tinggi badan dibanding dengan usia kurang dari -2SD (WHO child growth standards). Kejadian stunting merupakan  salah satu  masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Stunting dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah pengetahuan ibu tentang gizi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kejadian stunting dengan pengetahuan ibu tentang gizi. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasinya adalah ibu yang memiliki anak dengan stunting maupun tidak stunting yang berusia kurang dari 5 tahun dan tinggal di Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan kuesioner dan data berat badan terhadap usia yang mengacu pada nilai Z-Score. Analisis data menggunakan chi-square test. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden dengan pengetahuan baik sebesar 30,21%, responden dengan pengetahuan cukup sebesar 35,42% dan responden dengan pengetahuan kurang baik sebesar 34,38%. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan kejadian stunting dengan pengetahuan ibu tentang gizi (p=0,036). Kesimpulan penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi sebagian besar cukup baik. Terdapat hubungan antara kejadian stunting dan pengetahuan ibu tentang gizi di Kecamatan Cikulur Lebak Banten. Relationship between the Incidence of Stunting and Maternal Knowlage about Nutrition in the Cikulur Lebak district, Banten in 2020Stunting is children 0–59 months of age who are tall or taller than -2SD (WHO child growth standards). The incidence of stunting is one of the nutritional problems experienced by children under five in the world today. Stunting can be caused by many factors, one of which is the mother's knowledge of nutrition. The purpose of this study was to determine the relationship between stunting and maternal knowledge about nutrition. This study was an analytic observational study with a cross sectional design. The population is mothers who have stunted or non-stunting children aged less than 5 years and live in Cikulur District, Lebak Regency who meet the inclusion and exclusion criteria. The level of knowledge was measured using a questionnaire and data on body weight for age which refers to the Z-score value. Data analysis using the chi-square test. The results showed that respondents with good knowledge were 30.21%, respondents with sufficient knowledge were 35.42% and respondents with poor knowledge were 34.38%. The analysis showed that there was a relationship between the incidence of stunting and maternal knowledge about nutrition (p = 0.036). The conclusion from this study found that the level of knowledge of mothers about nutrition was mostly good enough. There is a relationship between the incidence of stunting and maternal knowledge about nutrition in Cikulur Lebak, Banten. ","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134155530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Systematic Review: Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains Pub Date : 2021-03-24 DOI: 10.29313/KEDOKTERAN.V7I1.26040
Egidia Setya Fitriani, Ratna Dewi indi Astuti, Dede Setiapriagung
{"title":"Systematic Review: Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren","authors":"Egidia Setya Fitriani, Ratna Dewi indi Astuti, Dede Setiapriagung","doi":"10.29313/KEDOKTERAN.V7I1.26040","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/KEDOKTERAN.V7I1.26040","url":null,"abstract":"Skabies adalah penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan global. Penyakit skabies masuk ke dalam 12 penyakit yang sering terjadi di Indonesia. Skabies dapat terjadi akibat beberapa faktor risiko salah satunya adalah personal hygiene. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren. Metode adalah Systematic review dengan kata kunci “personal hygiene” dan “kejadian skabies” pada santri di Pondok Pesantren dengan desain penelitian cross-sectional sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, dilakukan skrining menggunakan kriteria kelayakan ( Eligibility Criteria ) yang terdiri atas P (Population) santri di Pondok Pesantren, I (Intervention) kuesioner untuk menilai personal hygiene, C (Comparation) membandingkan personal hygiene yang baik dengan buruk dan O (Outcome) hubungan personal hygiene dengan kejadian skabies serta artikel yang lolos critical apprisal. Hasil penelitian, penderita skabies di Pondok Pesantren sebesar 46,8% dengan confidence interval 95% adalah 44,8 – 48,8%,  personal hygiene yang buruk pada santri sebanyak 42,5% dengan confidence interval 95% adalah 40,4 – 44,6% dan terdapat 24 dari 27 artikel menyatakan terdapat hubungan personal hygiene dengan kejadian skabies di pondok pesantren  Kesimpulan, personal hygiene berhubungan dengan kejadian skabies. Systematic review: the Relationship of Personal Hygiene and the Incidence of Scabies in Boarding SchoolScabies is a disease that is still a global health problem. Scabies is one of the 12 most common diseases in Indonesia. Scabies can occur due to several risk factors, one of which is personal hygiene. Purpose: This study aims to determine the relationship of personal hygiene with the incidence of scabies in Islamic boarding schools. Methods: Systematic review  with the keywords \"personal hygiene\" and \"scabies incidence\" in students at Islamic boarding schools with a cross-sectional research design in accordance with inclusion and exclusion criteria, screening using Eligibility Criteria. consisting of P (Population) of students at Islamic boarding schools, I (Intervention) questionnaire to assess personal hygiene, C (Comparation) comparing good and bad personal hygiene and O (Outcome) the relationship of personal hygiene with the incidence of scabies and articles that pass critical apprisal. Results: The number of scabies sufferers in Islamic boarding schools was 46.8% with a 95% confidence interval was 44.8 – 48.8%, poor personal hygiene among the students was 42.5% with a 95% confidence interval was 40.4 – 44.6% and 24 out of 27 articles stated that there was a relationship between personal hygiene and the incidence of scabies in Islamic boarding schools. Conclusion: Personal hygiene is related to the incidence of scabies.","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"150 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122041655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Scoping Review: Pengaruh Terapi TURP terhadap Benign Prostatic Hyperplasia pada Lansia
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains Pub Date : 2021-03-24 DOI: 10.29313/JIKS.V3I1.7388
Dito Dewantoro Satriawan, Diana Wijayanti, Meta Maulida Damayanti
{"title":"Scoping Review: Pengaruh Terapi TURP terhadap Benign Prostatic Hyperplasia pada Lansia","authors":"Dito Dewantoro Satriawan, Diana Wijayanti, Meta Maulida Damayanti","doi":"10.29313/JIKS.V3I1.7388","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V3I1.7388","url":null,"abstract":"Benign prostatic hyperplasia (BPH) merupakan istilah histopatologis, yaitu hiperplasia sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat,dan bersifat jinak. Prevalensi BPH terjadi sekitar 70% pada pria di atas usia 60 tahun. Tujuan terapi pada pasien BPH adalah memperbaiki kualitas hidup pasien. Salah satu pilihan terapi untuk BPH yaitu transurethral resection of prostate (TURP) yang merupakan metode paling banyak digunakan untuk mengatasi pembesaran prostat. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran pengaruh terapi TURP terhadap BPH pada lansia. Penelitian ini merupakan Scoping Review, yang diambil dari database PubMed, Springer Link, dan Science Direct dengan metode original research articles (observasional). Penelitian ini dinilai secara PICOS untuk ditentukan sebagai kriteria eligible pada prisma flow chart yang sesuai yaitu population (pasien BPH, lansia), intervention (terapi TURP), comparison (terapi lain), outcome (kesembuhan pasien BPH) terdapat 10.025 artikel, dan hasil uji berdasar atas PICOS sebanyak 10 artikel. Hasil analisis dan review dari 10 artikel ini, yaitu terapi TURP memiliki banyak fungsi serta manfaat untuk perbaikan kondisi pasien. Indikator tersebut dapat dinilai dari penurunan risiko perdarahan, waktu operasi, waktu irigasi kandung kemih, durasi kateterisasi, durasi rawat inap, perbaikan pada IPSS, QoL, Qmax, PVR, Na+ serum, K+ serum, kadar hematokrit, volume cairan irigasi, kadar hemoglobin, kreatinin serum, volume prostat dasar, IIEF-5, CTCAE, SHIM, MSHQ-EjD, dan ISI. Pasien BPH juga dapat mengalami risiko komplikasi intraoperatif ataupun pascaoperatif. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh terapi TURP terhadap BPH pada lansia mempunyai hasil yang cukup baik, efisien, dan efektif. Scoping Review: the Effect of TURP Therapy on Benign Prostatic Hyperplasia in the ElderlyBenign prostatic hyperplasia (BPH) is a histopathological term, which is hyperplasia of stromal cells and epithelial cells of the prostate gland, and is benign. The prevalence of BPH occurs in about 70% in men over the age of 60. The goal of therapy in BPH patients is to improve the patient's quality of life. One of the treatment options for BPH is the transurethral resection of prostate (TURP) which is the most widely used method to treat an enlarged prostate. The purpose of this study was to describe the effect of TURP therapy on BPH in the elderly. This research is a Scoping Review, which is taken from the PubMed, Springer Link, and Science Direct databases using the original research articles (observational) method. This study was assessed by PICOS to be determined as eligible criteria on the appropriate prism flow chart, namely population (BPH patients, the elderly), intervention (TURP therapy), comparison (other therapies), 10,025 articles of outcome (recovery of BPH patients), and test results. based on PICOS as many as 10 articles. The results of the analysis and review of these 10 articles are: TURP therapy has many functions and bene","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129392648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Hubungan Status Imunisasi Dasar terhadap Pneumonia pada Pasien Balita Rawat Inap di RSIA Respati Tasikmalaya 营养不良RSIA Respati taxi马来亚幼童肺炎的基本免疫接种关系
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains Pub Date : 2021-03-24 DOI: 10.29313/JIKS.V3I1.7296
Noufal Rizqullah, M. Putri, Zulmansyah Zulmansyah
{"title":"Hubungan Status Imunisasi Dasar terhadap Pneumonia pada Pasien Balita Rawat Inap di RSIA Respati Tasikmalaya","authors":"Noufal Rizqullah, M. Putri, Zulmansyah Zulmansyah","doi":"10.29313/JIKS.V3I1.7296","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V3I1.7296","url":null,"abstract":"Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang merupakan salah satu penyebab kematian anak di dunia. Salah satu faktor risiko pasti pneumonia adalah status imunisasi dasar yang belum lengkap. Imunisasi yang mencegah pneumonia seperti imunisasi Pneumococcal conjugate vaccine (PCV), Haemophilus influenze tipe B (Hib), Difteri-Pertusis-Tetanus (DPT), dan campak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan status imunisasi dasar <1 tahun dengan pneumonia pada pasien balita rawat inap di RSIA Respati Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan kasus kontrol periode Oktober – November 2020. Sampel diambil dengan teknik non-random dengan jenis kuota sampling. Data status imunisasi diperoleh dari rekam medis pasien dan Kartu Menuju Sehat sebagai kontrol. Analisis data menggunakan uji chi-square­. Hasil penelitian didapatkan seluruh balita tidak pernah mendapatkan imunisasi PCV, 22 dari 30 balita mendapatkan imunisasi Hib lengkap, 25 dari 30 balita mendapatkan imunisasi DPT lengkap, dan 27 dan 30 balita pernah mendapatkan imunisasi campak. Hasil analisis menunjuk hubungan status imunisasi Hib, DPT, dan campak (nilai p=0,000). Balita yang mendapatkan imunisasi Hib, DPT, dan campak lengkap memiliki peluang lebih baik terhindar dari pneumonia dibanding dengan balita yang belum pernah mendapatkan imunisasi. Diharapkan masyarakat mendapat imunisasi Hib, DPT, dan campak lengkap untuk mencegah pneumonia. Relationship of Basic Immunization Status to Pneumonia in Under-five years Children at RSIA Respati TasikmalayaPneumonia is an inflammatory disease of the lungs, which is one of the primary causes of death in children worldwide. One of the definite risk factors of pneumonia is incomplete immunization status. Immunizations that prevent pneumonia are Pneumococcal conjugate vaccine (PCV), type B Haemophilus influenze (Hib), Diphteria-Pertussis-Tetanus (DPT), and measles immunization. This study aimed to determine the relationship between basic immunization status <1-year-old with pneumonia in under-five hospitalized patients at RSIA Respati Tasikmalaya in 2020. This was a case-control study. That conducted in October - November 2020 on 30 hospitalized under-five children at Mother and Child Hospital Respati Tasikmalaya and 30 healthy under-five children as a control group. Samples were taken using a quota sampling technique. Retrieval of immunization status using patient medical records and Maternal and Neonatal Health Book. Data analysis using the chi-square test. The results showed that all children under five had never received PCV immunization, 22 from 30 children received complete Hib immunization, 25 from 30 children received complete DPT immunization, and 27 from 30 children received measles immunization. Chi-square analysis showed that there is a correlation between Hib, DPT, and measles immunization status with pneumonia in under-five children (p-value = 0.000). Under-five children who had received compl","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125303658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air Kopi Robusta (Coffea Canephora) terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa 罗伯塔咖啡提取物(Coffea Canephora)对铜绿假单胞菌的抗菌活性
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains Pub Date : 2021-03-24 DOI: 10.29313/JIKS.V3I1.7288
Naura Mufida Marsya, Hendro Sudjono Yuwono, Oky Haribudiman
{"title":"Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air Kopi Robusta (Coffea Canephora) terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa","authors":"Naura Mufida Marsya, Hendro Sudjono Yuwono, Oky Haribudiman","doi":"10.29313/JIKS.V3I1.7288","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V3I1.7288","url":null,"abstract":"Pseudomonas aeruginosa umum ditemukan pada Healthcare-associated infections (HAIs) dan menunjukkan resistensi pada banyak agen antimikrob yang umum. Kopi Robusta telah dipilih sebagai antibiotik alternatif karena memiliki kemampuan antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak air kopi robusta (Coffea canephora) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi Fakultas Kedokteran UNPAD periode Maret – Desember 2020. Perlakuan yang diberikan adalah media agar diberi disk yang mengandung ekstrak air kopi robusta dalam 4 dosis, yaitu 12,5%, 25%, 50%, dan 100%, imipenem (kontrol positif), dan disk yang mengandung aquadest (kontrol negatif). Agar diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 37ºC selama 24 jam. Penilaian dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran zona inhibisi. Data hasil penelitian membuktikan zona inhibisi yang dihasilkan oleh ekstrak air kopi robusta pada dosis 100% memiliki rerata paling tinggi dibanding dengan dosis lainnya, yaitu 8,13 mm, namun lebih kecil dibanding dengan imipenem yang memiliki rerata zona inhibisi sebesar 25 mm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak air kopi robusta memiliki efek antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa. Antibacterial Activities of Robusta Coffee Water Extract (Coffea Canephora) against Pseudomonas aeruginosa BacteriaPseudomonas aeruginosa is common in Healthcare-associated infections (HAIs) and shows resistance to many common antimicrobial agents. Robusta coffee has been chosen as an alternative to antibiotics because of its antibacterial properties. This study aims to determine the antibacterial activity of Robusta coffee (Coffea canephora) water extract against Pseudomonas aeruginosa. The research was done in Laboratorium Mikrobiologi and Parasitologi Fakultas Kedokteran UNPAD period March – December 2020.The treatments given was agar plate that added Robusta coffee water extract (Coffea canephora) in 4 doses, namely 12.5%, 25%, 50%, and 100%, imipenem antibiotic disc (positive control), and disk containing aquadest (negative control). They were then incubated in an incubator at 37ºC for 24 hours. The assessment was carried out by observing and measuring the inhibition zone. The research data proved that the inhibition zone produced by robusta coffee water extract at a dose of 100% had the highest average compared to other doses, which is at 8.13 mm, but smaller than imipenem which had an average inhibition zone of 25 mm. This shows that robusta coffee water extract has an antibacterial effect against Pseudomonas aeruginosa.","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124992004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Scoping Review: Perbandingan Cure Rate Obat-obat Antiskabies di Formularium Nasional dengan Non formularium Nasional 范围审查:国家森林和非森林国家药物的治疗速率比较
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains Pub Date : 2021-01-24 DOI: 10.29313/KEDOKTERAN.V7I1.26746
Rizki Amalia Nashuha, Satryo Waspodo, Yani Triyani
{"title":"Scoping Review: Perbandingan Cure Rate Obat-obat Antiskabies di Formularium Nasional dengan Non formularium Nasional","authors":"Rizki Amalia Nashuha, Satryo Waspodo, Yani Triyani","doi":"10.29313/KEDOKTERAN.V7I1.26746","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/KEDOKTERAN.V7I1.26746","url":null,"abstract":"Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Di Indonesia, skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering. Di antara sebelas faktor yang bisa memengaruhi prevalensi skabies di komunitas, salah satunya adalah kegagalan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan cure rate obat-obat antiskabies di Formularium Nasional, yaitu Permethrin dan Salep 2–4 dengan Non Formularium Nasional seperti Benzyl Benzoate, Ivermectin, Gamma Benzene Hexachloride, Crotamiton, dan Tinospora cordifolia. Metode penelitian ini adalah scoping review dari September 2020–Desember 2020. Pencarian sistematis melalui database elektronik PubMed, Science Direct, Springer Link, Google Scholar, dan Cochrane sesuai kriteria inklusi dan eksklusi; skrining menggunakan kriteria PICOS (Pasien, Intervention, Comparison, Outcome, dan Study). Hasil pencarian adalah 15 artikel; 11 artikel menunjukkan bahwa Permethrin memiliki cure rate lebih tinggi daripada Benzyl Benzoate, Ivermectin, Gamma benzene hexachloride dan Crotamiton. Dua artikel menunjukkan Ivermectin memiliki cure rate lebih tinggi daripada Lindane dan Sulfur. Satu artikel menunjukkan terapi kombinasi sulfur lebih baik daripada terapi tunggal. Satu artikel menunjukkan bahwa Tinospora cordifolia memiliki cure rate yang tinggi. Disimpulkan bahwa Permethrin sebagai salah satu obat antiskabies yang terdapat di Formularium Nasional, memiliki cure rate lebih tinggi daripada obat-obat antiskabies Non Formularium NasionalScabies is the third most common skin disease in Indonesia; it is caused by Sarcoptes scabiei var hominis mite. This study aims to compare the cure rate of antiscabietic drugs in the National Formulary, namely Permethrin and 2–4 ointment with the Non-National Formularies such as Benzyl Benzoate, Ivermectin, Gamma Benzene Hexachloride, Crotamiton, and Tinospora cordifolia.. The systematic search was done in September 2020–December 2020 from electronic databases i.e. PubMed, Science Direct, Springerlink, Google Scholar, and Cochrane; using the inclusion and exclusion criteria and PICOS (Patient, Intervention, Comparison, Outcome, and Study) criteria, The search resulted in 15 articles; 11 articles show that Permethrin has better cure rate than Benzyl Benzoate, Ivermectin, Gamma benzene hexachloride and Crotamiton. Two articles show that Ivermectin has higher cure rate than Lindane and Sulfur. One article suggests sulfur combination therapy is preferable to single therapy. One article shows that Tinospora cordifolia has a high cure rate. The conclusion is that Permethrin as one of antiscabietic drug in National Formulary has higher cure rate than Non-National Formulary antiscabietic drugs.","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128448020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SYSTEMATICAL REVIEW: PENGARUH MENDENGARKAN MUROTTAL AL QURAN TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA IBU HAMIL
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains Pub Date : 2021-01-24 DOI: 10.29313/JIKS.V3I2.7456
Balqis Al Khansa, Ferry Achmad Firdaus Mansoer, Nurhalim Shahib
{"title":"SYSTEMATICAL REVIEW: PENGARUH MENDENGARKAN MUROTTAL AL QURAN TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA IBU HAMIL","authors":"Balqis Al Khansa, Ferry Achmad Firdaus Mansoer, Nurhalim Shahib","doi":"10.29313/JIKS.V3I2.7456","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V3I2.7456","url":null,"abstract":"Kecemasan pada masa kehamilan apabila sampai tahap kronis berdampak buruk bagi ibu ataupun bagi bayi. Pada ibu dapat menyebabkan arteri uterus berkontraksi, menurunkan blood flow plasenta dan menurunkan suplai oksigen kepada janin sehingga hal tersebut berdampak pada kondisi bayi seperti detak jantung bayi abnormal, meningkatkan kemungkinan bayi lahir prematur, bayi lahir dengan skor psikomotor yang rendah, dan meningkat kelainan pada perilaku bayi. Salah satu terapi non farmakologis adalah terapi mendengarkan murottal Al Quran. Murottal Al Quran memiliki harmoni nada yang memiliki jenis frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Saat rangkaian gelombang tersebut sampai pada pendengaran manusia akan memengaruhi sel-sel otak untuk memulihkan keseimbangan dan koordinasi sehingga dapat menurunkan hormon stres dan mengaktifkan endorfin alami (serotonin). Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh mendengarkan murottal Alquran pada tingkat kecemasan ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian  yang diambil dengan metode systematical review articles (random clinical trial dan quasi experimental) pada kelima jurnal yang telah di-review. Penelitian ini akan dinilai secara PICOS untuk ditentukan sebagai kriteria eligible pada PRISMA dan disajikan dalam bentuk tabel yang sesuai yaitu Populasi (ibu hamil yang mengalami kecemasan yang diukur menggunakan berbagai macam kuesioner kecemasan), Intervention (mendengarkan murottal Al Quran),  Faktor Prognostik, atau Exposure, Comparition (yang tidak diberikan paparan murottal Al Quran atau dibanding dengan jenis musik lainnya), Outcome (penurunan kecemasan ibu hamil). Hasil penelitian menunjukkan dengan mendengarkan murrotal Al Quran dalam tempo yang lambat dan suasana yang tenang dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil. Harmoni nada dari murottal Al Quran merupakan spiritual music, memiliki panjang audio dengan jenis frekuensi dan panjang gelombang tertentu, menghasilkan suatu getaran yang dapat memulihkan keseimbangan dan koordinasi, mengaktifkan aktivitas gelombang otak sehingga dapat mengontrol pikiran dan jiwa untuk menurunkan kecemasan. Systematical Review: The Effect of Listening to the Murottal Al-Quran on Reducing Anxiety in Pregnant WomenAnxiety during pregnancy when it reaches a chronic stage can develop into depression and stress. This is very bad for the mother and the fetus. For the mother, it can causes the contraction of placental artery and result in limiting oxygenating, reduce placental blood flow and decrease oxygen supply to the fetus. So that it has an impact on the fetus's condition. It can cause an abnormal fetal heart rate, increase the likelihood of a baby being born prematurely, a baby born with a low psychomotor score and increased abnormalities in infant behavior. One of the non-pharmacological therapies is listening to the Murottal Al Quran therapy. Murottal Al Quran has  harmonic tone which has a certain type of frequency and wavelengt","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124648899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Asupan Gizi Tidak Berhubungan dengan Derajat Stunting pada Balita 母亲的营养摄入量知识水平与幼儿发育不良程度无关
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains Pub Date : 2020-09-30 DOI: 10.29313/JIKS.V2I2.5870
Yolanda Azhari Sahroni, S. A. D. Trusda, N. Romadhona
{"title":"Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Asupan Gizi Tidak Berhubungan dengan Derajat Stunting pada Balita","authors":"Yolanda Azhari Sahroni, S. A. D. Trusda, N. Romadhona","doi":"10.29313/JIKS.V2I2.5870","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/JIKS.V2I2.5870","url":null,"abstract":"Stunting merupakan kondisi tinggi badan seseorang lebih pendek apabila dibanding dengan tinggi badan orang lain seusianya. Salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap stunting adalah pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi. Pengetahuan ibu terhadap gizi akan menentukan kualitas asupan makanan anak yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang asupan gizi dengan derajat stunting pada balita di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Metode penelitian ini berupa analitik dengan pendekatan cross-sectional study kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu wilayah Puskesmas Cihideung Kota Tasikmalaya dan home visit pada bulan Agustus–September 2019. Sampel pada penelitian ini, yaitu 85 ibu yang memiliki anak stunting. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini adalah ibu dengan tingkat pengetahuan baik memiliki anak berstatus pendek sebesar 49%, dan sebanyak 34,1% anak berstatus sangat pendek. Berdasar atas hasil perhitungan chi-square menunjukkan nilai p=0,075. Simpulan penelitian, tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang asupan gizi dan derajat stunting pada balita. MOTHER'S LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT NUTRITIONAL INTAKE IS NOT RELATED WITH DEGREE OF STUNTING IN TODDLERSStunting is a condition where the person’s height is shorter compared to his or her peers’ height at the same age. One factor which influences the stunting is maternal knowledge about health and nutrition. Maternal knowledge about nutrition will determine the quality of children’s food intake, which in turn affects growth and development. This study aimed to find out the correlation between maternal knowledge about nutritional intake and stunting level towards under-five years old children in Cihideung, Tasikmalaya City. The study method was analytic with a quantitative cross-sectional study approach. This research was conducted in Posyandu Cihideung Public Health Centre, Tasikmalaya City, and home visit, in August–September 2019. The research sample was 85 mothers who had stunting children. They were chosen by purposive sampling technique. The questioner was used for collecting the data. Afterward, the data were analyzed by using the chi-square test at a 95% confidence level. The result of the study was, the well knowledgeable mother had 49% of short status children and 34.1% of undersized status children. The chi- square calculation results showed a value of p=0.075. The conclusion of the study, there is not any relationship between these variables, the levels of maternal knowledge about nutrition to stunting level towards under-five years old children.","PeriodicalId":161042,"journal":{"name":"Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116554280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信