{"title":"Estimasi Sumberdaya Batugamping Menggunakan Metode Geolistrik Resistivity 2D Konfigurasi Pole-Pole di Kabupaten Aceh Selatan","authors":"W. Winda, Ali Amdad Prawira Pulungan","doi":"10.58860/jti.v3i1.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.58860/jti.v3i1.305","url":null,"abstract":"Pada wilayah ini CV. Berkah Alam Sejahtera melakukan eksplorasi dengan pemboran pada daerah yang telah dianggap prospek dan menemukan hasil adanya potensi ditemukannya cadangan sumberdaya batugamping yang melimpah. Namun jika semua eksplorasi dilakukan dengan pemboran maka akan memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama sehingga solusi yang dilakukan adalah mencari metoda yang relatif cepat dan lebih efesien untuk mengetahui sumberdaya batugamping. Dari permasalahan tersebut ditemukan metode yang cocok untuk mendeteksi lapisan bawah permukaan yang diduga memiliki sumberdaya batugamping. Metode tersebut yaitu metode pengukuran geolistrik resistivity dengan mengunakan konfigurasi pole-pole. Alasan mengunakan konfigurasi pole-pole karena konfugurasi ini yang dapat mendeteksi lapisan bawah permukaan yang paling dalam dibandingkan dengan metode konfigurasi lainnya dan konfigurasi pole-pole ini juga cocok digunakan untuk lapisan batuan sedimen yang memiliki ciri layer yang sejenis. Dari pemilihan metode pengukuran geolistrik resistivity dengan konfigurasi pole-pole ini nantinya menjadi jalan keluar untuk mengetahui estimasi sumberdaya batugamping dan dapat digunakan untuk kebutuhan prospek Perusahaan kedepannya. Nilai resistivity pada batugamping dibedakan menjadi 2 jenis yaitu batugamping lapuk (napal) dengan nilai resistivitas 250-500 ohm.m dan batugamping masif dengan nilai resistivitas 500-5000 ohm.m. Hal tersebut telah disesuaikan dengan data lapangan. Berdasarkan perhitungan volume batugamping lapuk dan batugamping masif sampai batas elevasi 0 mdpl dari hasil pengolahan data dengan mengunakan software oasis montaj (3d Geosoft) didapatkan hasil volume akhir dari batugamping lapuk(napal) dengan asumsi densitas batugamping 2,24 ton/m3 maka didapat volume akhir sebesar 565.092.864 ton dan batugamping masif dengan asumsi densitas batugamping 2,66 ton/m3 maka didapat volume akhir sebesar 565.092.864 ton.","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":" 34","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141374720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisa Stabilitas Lereng Bendungan Jragung Kabupaten Semarang Menggunakan Aplikasi Geostudio 2022.1","authors":"Ilham Pramono Nugroho","doi":"10.61689/jti.v5i1.550","DOIUrl":"https://doi.org/10.61689/jti.v5i1.550","url":null,"abstract":"Dalam pembangunan bendungan urugan aspek keamanan menjadi hal yang mutlak. Stabilitas lereng \u0000dan rembesan perlu diperhatikan pada bendungan. Bendungan Jragung diproyeksikan memiliki \u0000kapasitas 90 juta m3 \u0000dengan tinggi 59,5 m dan tergolong dalam klasifikasi IV (extreme) atau jika terjadi \u0000kegagalan memiliki risiko bahaya yang tinggi. Maka dari itu, guna pencegahan dini terhadap risiko \u0000bahaya bendungan perlu dilakukan serangkaian analisa diantaranya stabilitas lereng dan rembesan. \u0000Analisa dilakukan dengan data berupa data geoteknik (parameter material timbunan), data hidrologi \u0000(ketinggian muka air), data detail engineering design (gambar potongan dan detail bendungan). \u0000Analisa memakai metode keseimbangan batas menggunakan program Slope/W perangkat lunak \u0000Geostudio 2022.1. Analisa stabilitas lereng dilakukan untuk mengetahui nilai safety factor (SF) dalam \u0000tiga kondisi dengan beban normal dan gempa, meliputi after construction, steady flow, dan rapid \u0000drawdown. Sedangkan analisa terhadap bahaya rembesan dilakukan dengan menghitung debit \u0000rembesan dan pengamatan garis freatik menggunakan program Seep/W perangkat lunak Geostudio \u00002022.1. Dari hasil analisa stabilitas lereng dengan beban normal dan gempa Operating Base \u0000Earthquake (OBE) nilai SF memenuhi syarat minimum. Sedangkan hasil analisa rembesan diperoleh \u0000debit rembesan tidak melebihi batas minimum dan garis freatik tidak keluar dari jalur drainase serta \u0000tidak memotong tubuh bendungan","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"89 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141389558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Klasifikasi Tanah dan Korelasi Nilai CBR Laboratorium Dengan Nilai CBR Lapangan Dari Uji DCP Tanah Subgrade Pada Proyek Rekonstruksi Ruas Jalan Mirit – Tambakmulyo, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah","authors":"Khoirudin Fakhri, Agung Hari Wibowo","doi":"10.61689/jti.v5i1.552","DOIUrl":"https://doi.org/10.61689/jti.v5i1.552","url":null,"abstract":"Nilai California Bearing Ratio (CBR) telah menjadi standar untuk menguji kapasitas dukung tanah, utamanya tanah subgrade dalam konstruksi jalan raya. Angka CBR yang biasanya dinyatakan dalam presentase bisa didapatkan di Laboratorium (CBR Lab) maupun di Lapangan melalui uji Dynamic Cone Penetrometer. Penelitian ini mengkaji pola hubungan CBR Laboratorium dengan CBR Lapangan hasil uji DCP dari 12 sample tanah yang diperoleh di lokasi penelitian yakni Ruas Jalan Mirit – Tambakmulyo (Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah). Sample kemudian dianalisis dengan rumus matematis agar memperoleh persamaan regresi dan nilai korelasi untuk menilai hubungan antar keduanya. Sesuai dengan metode AASHTO tanah di lokasi penelitian dikategorikan dalam jenis tanah A-6 yakni tanah berlempung dengan penilaian umum sebagai tanah subgrade sedang hingga buruk. Untuk metode USCS, kategori tanah paling dominan yaitu CL yakni lempung tidak organik dengan plastisitas rendah hingga sedang, lempung berkerikil, lempung berpasir, hingga lempung berlanau. Berdasarkan hasil perhitungan regresi dan korelasi CBR Lapangan terhadap CBR Laboratorium didapat persamaan y = -0,0614x + 7,1492 dengan koefisien korelasi (r) = -0.1862. Pola korelasi yang diperoleh adalah langsung negatif lemah. Angka koefisien determinasi (R2) = 0,035 menunjukkan akurasi model regresi relatif baik. Penelitian ini memperlihatkan jika nilai CBR Lapangan tidak berpengaruh signifikan terhadap CBR Laboratorium pada lokasi penelitian.","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"86 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141389267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI KOMPARASI KAPASITAS DUKUNG RENCANA DAN KAPASITAS DUKUNG AKTUAL FONDASI TIANG PANCANG PADA KONSTRUKSI SLAB ON PILE JALAN TOL SEMARANG – DEMAK SEKSI 2","authors":"Agung Hari Wibowo, S. Sulardjaka, S. Silviana","doi":"10.61689/jti.v5i1.545","DOIUrl":"https://doi.org/10.61689/jti.v5i1.545","url":null,"abstract":"Semarang - Demak Toll Road Section 2 with a length of 16.31 km crosses the North Coast of Java. The regional geological map shows that the North Coast of Java has alluvial soil layers with clay and silt characteristics. The results of soil investigations show that the depth of the soft layer reaches more than 60 m. This condition triggers construction engineering to support the Highway above it. One of the efforts to fulfill the elevation plan (finish grade) is the flyover concept with slab on pile construction. The planned traffic lane is laid on a concrete slab which is supported by piles with a diameter of 600 mm. With sufficiently deep soft soil layers, the bearing capacity of the foundation piles is borne by the frictional resistance provided by the soil along the piles. This comparative study compares the planned carrying capacity calculated by the empirical formula with the actual carrying capacity of the field as a result of the PDA Test. Calculations were made on 5 test poles for later comparisons were made with the PDA test record data. For the case of 14 days driving at the research location, the pile bearing capacity from the PDA test results is still below the design bearing capacity. The average actual carrying capacity obtained from the 5 test piles is 278 tons. This value is below the planned carrying capacity of the Shio & Fukui method of 381 tons, Meyerhoff's 355 tons, Biaud et al's 777 tons, and Luciano Decourt's 605 tons. At the age of the pile 14 days after the erection was completed, the results of the calculation of the bearing capacity of the Meyerhoff method are closest to the actual bearing capacity of the PDA test results with a ratio of 1.26. The next method is Shio & Fukui with a ratio of 1.36, Luciano Decourt (2.16), and Biaud et al (2.81). Some of the results of previous studies showed a positive correlation between the age after completion of the pile and the frictional carrying capacity. For this type of friction pile, this is of course very influential, so that it is possible that when it is realized that it is carried out with a longer service life, the actual bearing capacity obtained will increase. This requires further research to obtain a time relationship with an increase in pile bearing capacity, especially for locations that have deep soft soil layers such as in this study location.","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"98 S8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141389434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Nurrosyid, Hanggara Yudi Susanto, Hartopo Hartopo, Totok Apriyanto
{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN BETON CAMPURAN BAN BEKAS","authors":"M. Nurrosyid, Hanggara Yudi Susanto, Hartopo Hartopo, Totok Apriyanto","doi":"10.61689/jti.v5i1.548","DOIUrl":"https://doi.org/10.61689/jti.v5i1.548","url":null,"abstract":"This study evaluates the comparison of compressive strength between conventional concrete and concrete mix with used tire aggregate, focusing on its influence on compressive strength and concrete weight. The testing used cylindrical specimens with variations of used tire addition at 3%, 6%, 9%, and 12% of the coarse aggregate volume. The targeted concrete design strength is fc' 20 MPa at 28 days. Experimental methods were employed to compare their mechanical properties, measuring compressive strength and concrete weight across different mix compositions. The results for normal concrete yielded an average of 30.96 MPa, while for 3% tire mix yielded an average of 30.12 MPa, 6% tire mix yielded an average of 25.51 MPa, 9% tire mix yielded an average of 22.51 MPa, and 12% tire mix yielded an average of 21.54 MPa. The reduction in concrete weight for 3% tire mix was 0.035 kg from normal concrete, for 6% tire mix was 0.04 kg from normal concrete, for 9% tire mix was 0.23 kg from normal concrete, and for 12% tire mix was 0.35 kg from normal concrete. The study findings indicate that concrete mix with used tire aggregate exhibits competitive compressive strength with conventional concrete, while showing a tendency towards lower weight. The implication is that concrete mix with used tire aggregate has the potential to be a lighter and mechanically strong alternative. This study provides important insights for the construction industry in seeking more sustainable and cost-efficient solutions, while reducing the environmental impact of used tire waste.","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141389031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"REDESIGN SHORE PROTECTION KAWASAN INDUSTRI KENDAL (KIK)","authors":"Fachri Fatkhur Rizal, Endro Sulistriono, Totok Apriyanto, Ratih Pujiastuti","doi":"10.61689/jti.v5i1.546","DOIUrl":"https://doi.org/10.61689/jti.v5i1.546","url":null,"abstract":"Abrasion incidents on the coastline in the KIK area continue to occur and cause the area boundaries to decline. so that appropriate coastal protection structures are needed. The aim of this research is to carry out re-planning in the Kendal Industrial Area (KIK) in the future area boundary plan. In carrying out this research, daily wind data for the period 2017 - 2023 is needed from a nearby location, namely the Tanjung Emas Maritime Meteorological Station, Semarang. The analysis carried out includes fetch, windrose, wave calculations, building design and force calculations in shore protection construction. From the results of the windrose analysis, the dominant wave direction is northwest. Analysis of waves in the deep sea obtained a height value of 2.45 m and a wave period of 8.32 sec. Based on the calculation results, breaking waves will occur at a depth of 2.02 m. Because the building location is at a depth of 2m, where breaking waves occur, the breaking wave height is used in building planning. The coastal protection building chosen is shore protection construction or a tetrapod sea wall. Peak elevation of 4.76 meters, peak width of 3.55 meters, building base length of 22.45 meters, back slope of 1:1, arm slope of 1:2, the first type of protective layer material uses tetrapods, second and third layer using split stone pairs with 2 size combinations.","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"102 s1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141389217","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA PENGUATAN STRUKTUR PENAMBAHAN LANTAI BANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS DI DPMPTSP KAB. KUDUS)","authors":"Alim Muhroni","doi":"10.61689/jti.v5i1.547","DOIUrl":"https://doi.org/10.61689/jti.v5i1.547","url":null,"abstract":"The research was conducted in the Kudus Regency Public Services building which originally had a floor area of 1172 m2. In 2022 there will be development, so a new floor will need to be added. Where the land area cannot be used to build horizontally, add vertical floors to a 2-story building to become 3 floors. The research was carried out by testing the quality of concrete using the Hammer Test, obtaining a result of 20.75 MPa, then modeling analysis was carried out using SAP 2000 v14 software and manual calculations based on SNI 03-2847-2002, SNI 031726-2012, and SNI 1729-2015. This analysis was carried out in 3 stages, the first was an analysis of the initial conditions of the existing building, the second was an analysis of the existing structure with the additional load of the new floor, and the third analysis was with the additional load and structural strengthening. The results of the structural analysis stages 1 and 2 stated that the beam structural elements experienced overstrength (O/S) or could not withstand the additional load of the 3rd floor. With this data, structural reinforcement calculations were carried out using the concrete jacketing method with a number of longitudinal reinforcement 7D16 stirrups Ø10-100 for beams and the amount of longitudinal reinforcement 8D19 stirrups Ø10-100 and the method of strengthening with steel profile IWF 200.200.8.12.","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"101 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141389222","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Terhadap Pengaruh Perilaku Individu Berdasarkan Hierarki Maslow Dalam Peningkatan Produktivitas Pekerjaan Konstruksi (Studi Kasus: Proyek Summarecon Mall Bandung - Full Phase)","authors":"Dwi Rahayu Purwanti, Suci Ayu Wardini, Whenny Medeline","doi":"10.58860/jti.v3i1.270","DOIUrl":"https://doi.org/10.58860/jti.v3i1.270","url":null,"abstract":"Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam menjalankan pekerjaan konstruksi, karena melalui sumber daya yang kompeten, tujuan suatu pekerjaan akan tercapai. Salah satu pencapaian tujuan tersebut adalah dengan perilaku individu pekerja yang harus memilki motivasi tinggi dalam penyelesaian pekerjaan. Motivasi dapat mendorong pekerja untuk lebih produktif. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku individu dalam peningkatan produktivitas pekerjaan konstruksi pada proyek Summarecon Mall, Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis TOPSIS (Technique for Order Preferance by Similarity to Ideal Solution). Analisis dilakukan berdasarkan Hierarki Maslow dengan lima faktor yaitu: self-actualisation, esteem, social, safety dan physiological. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor physiological menjadi faktor motivasi utama yang mendorong peningkatan produktivitas para pekerja yang bekerja di proyek tersebut.","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140479195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Identifikasi Kawasan Terdampak Kekeringan Pada Lahan Pertanian di Kota Pariaman","authors":"Hendri Hendriyan, Desi Syafriani, Defwaldy Defwaldy, Dwi Marsiska driptufany","doi":"10.58860/jti.v2i4.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.58860/jti.v2i4.143","url":null,"abstract":"Kekeringan merupakan sebuah bencana alam yang hampir setiap tahun dialami Indonesia, kekeringan dapat terjadi secara meteorologis atau klimatologi dan kekeringan dari berbagai aspek antara lain kekeringan secara hidrologi, kekeringan secara pertanian dan kekeringan secara sosial ekonomi. Kekeringan juga merupakan ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Upaya penanggulangan masalah kekeringan dapat dilakukan melalui analisis data iklim yang bersifat rata-rata untuk mengetahui tingkat kekeringan berdasarkan data curah hujan serta pengolahan algoritme Temperaturer Vegetation Dryness Index (TVDI), untuk dapat memantau kawasan kekeringan dihitung berdasarkan suhu permukaan dan indeks vegetasi. Pemodelan TVDI dengan menggunakan indeks vegetasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan suhu permukaan LST (Land Surface Temperature) dari data Lansad 8 Oli dengan tahapan yang telah ditentukan menggunakan sistem penginderaan jauh. Salah satu daerah yang dapat diketahui tingkat kekeringan berdasarkan analisis algoritme tersebut adalah Kota Pariaman. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: Mengidentifikasi sebaran dan luasan kawasan dampak kekeringan pada lahan pertanian di Kota Pariaman dan Memvalidasi hasil sebaran kawasan yang terdampak kekeringan pada lahan pertanian dengan kondisi curah hujan di Kota Pariaman. Setelah melakukan pengolahan NDVI, LST, TVDI dan curah Hujan, Maka didapatkan Kawasan terdampak kekeringan pada lahan pertranian di Kota Pariaman yang mana untuk kelas kekering di bedakan menjadi 2 kelas yaitu kekeringan sedang seluas 294,29 ha, untuk kekeringan rendah seluas 9974,23 ha. Berdasarkan hasil Validasi dari curah hujan untuk lahan kekeringan di Kota Pariaman akurat, karena lahan yang kering sedang itu masih terbilang cukup rendah intervalnya. Curah hujan pada tahun 2021 dari bulan January sampai Desember cukup tinggi dengan curah hujan 4142-4505 mm pada tahun 2021 dan cukup memenuhi kebutuahan lahan pertanian di Kota Pariaman.","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"101 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139310847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Gali Azari, M. Budhyowati, Ferrly Ferol Warouw
{"title":"Perancangan Pusat Kuliner Danau Tondano di Minahasa","authors":"Muhammad Gali Azari, M. Budhyowati, Ferrly Ferol Warouw","doi":"10.58860/jti.v2i3.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.58860/jti.v2i3.22","url":null,"abstract":"Danau Tondano ini sedikit peminat karena kurang daya tarik pengunjung mulai dari kurang tempat rekreasi, tempat parkir, infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya. Metode penelitian yang digunakan mengacu pada metode yang terperinci serta memiliki alur perancangan yang jelas sehingga mengahasilkan sebuah hasil berupa konsep-konsep yang akan ditampilkan pada hasil akhir desain nantinya. Teknik Pengumpulan Data seperti data primer, data sekunder, parameter desain, analisa dan konsep, konsep desain. Hasil yang didapat yaitu Perancangan Pusat Kuliner Danau Tondano Di Minahasa yang dapat menjawab permasalahan yang didapat serta menyediakan fasilitas-fasilitas yang mampu mewadahi pontesi yang ada serta hasil rancangan pusat kuliner danau tondano yang khas dan menarik dengan pendekatan dari arsitektur Neo-VernakularSkripsi dengan judul Perancangan Pusat Kuliner Danau Tondano Di Minahasa dengan pendekatan tema Arsitektur Neo-Vernakular, yang berlokasi di Indonesia, Sulawesi Utara, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Jl. Langowan-Tondano, Masarang. Perancangan ini menyediakan fasilitas-fasilitas yang mampu mewadahi keperluan wisatawan. Dalam perancangan ini hasil yang dapat diprediksikan ialalah, Hasil Rancangan Pusat Kuliner Danau Tondano dapat menyediakan fasilitas-fasilitas yang mampu mewadahi pontensi yang ada dan Hasil Rancangan Pusat Kuliner Danau Tondano yang Khas dan menerapkan penerapan dari Arsitektur Neo-Vernakular.","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"26 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123494312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}