{"title":"Identifikasi Kawasan Terdampak Kekeringan Pada Lahan Pertanian di Kota Pariaman","authors":"Hendri Hendriyan, Desi Syafriani, Defwaldy Defwaldy, Dwi Marsiska driptufany","doi":"10.58860/jti.v2i4.143","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kekeringan merupakan sebuah bencana alam yang hampir setiap tahun dialami Indonesia, kekeringan dapat terjadi secara meteorologis atau klimatologi dan kekeringan dari berbagai aspek antara lain kekeringan secara hidrologi, kekeringan secara pertanian dan kekeringan secara sosial ekonomi. Kekeringan juga merupakan ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Upaya penanggulangan masalah kekeringan dapat dilakukan melalui analisis data iklim yang bersifat rata-rata untuk mengetahui tingkat kekeringan berdasarkan data curah hujan serta pengolahan algoritme Temperaturer Vegetation Dryness Index (TVDI), untuk dapat memantau kawasan kekeringan dihitung berdasarkan suhu permukaan dan indeks vegetasi. Pemodelan TVDI dengan menggunakan indeks vegetasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan suhu permukaan LST (Land Surface Temperature) dari data Lansad 8 Oli dengan tahapan yang telah ditentukan menggunakan sistem penginderaan jauh. Salah satu daerah yang dapat diketahui tingkat kekeringan berdasarkan analisis algoritme tersebut adalah Kota Pariaman. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: Mengidentifikasi sebaran dan luasan kawasan dampak kekeringan pada lahan pertanian di Kota Pariaman dan Memvalidasi hasil sebaran kawasan yang terdampak kekeringan pada lahan pertanian dengan kondisi curah hujan di Kota Pariaman. Setelah melakukan pengolahan NDVI, LST, TVDI dan curah Hujan, Maka didapatkan Kawasan terdampak kekeringan pada lahan pertranian di Kota Pariaman yang mana untuk kelas kekering di bedakan menjadi 2 kelas yaitu kekeringan sedang seluas 294,29 ha, untuk kekeringan rendah seluas 9974,23 ha. Berdasarkan hasil Validasi dari curah hujan untuk lahan kekeringan di Kota Pariaman akurat, karena lahan yang kering sedang itu masih terbilang cukup rendah intervalnya. Curah hujan pada tahun 2021 dari bulan January sampai Desember cukup tinggi dengan curah hujan 4142-4505 mm pada tahun 2021 dan cukup memenuhi kebutuahan lahan pertanian di Kota Pariaman.","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"101 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58860/jti.v2i4.143","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kekeringan merupakan sebuah bencana alam yang hampir setiap tahun dialami Indonesia, kekeringan dapat terjadi secara meteorologis atau klimatologi dan kekeringan dari berbagai aspek antara lain kekeringan secara hidrologi, kekeringan secara pertanian dan kekeringan secara sosial ekonomi. Kekeringan juga merupakan ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Upaya penanggulangan masalah kekeringan dapat dilakukan melalui analisis data iklim yang bersifat rata-rata untuk mengetahui tingkat kekeringan berdasarkan data curah hujan serta pengolahan algoritme Temperaturer Vegetation Dryness Index (TVDI), untuk dapat memantau kawasan kekeringan dihitung berdasarkan suhu permukaan dan indeks vegetasi. Pemodelan TVDI dengan menggunakan indeks vegetasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan suhu permukaan LST (Land Surface Temperature) dari data Lansad 8 Oli dengan tahapan yang telah ditentukan menggunakan sistem penginderaan jauh. Salah satu daerah yang dapat diketahui tingkat kekeringan berdasarkan analisis algoritme tersebut adalah Kota Pariaman. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: Mengidentifikasi sebaran dan luasan kawasan dampak kekeringan pada lahan pertanian di Kota Pariaman dan Memvalidasi hasil sebaran kawasan yang terdampak kekeringan pada lahan pertanian dengan kondisi curah hujan di Kota Pariaman. Setelah melakukan pengolahan NDVI, LST, TVDI dan curah Hujan, Maka didapatkan Kawasan terdampak kekeringan pada lahan pertranian di Kota Pariaman yang mana untuk kelas kekering di bedakan menjadi 2 kelas yaitu kekeringan sedang seluas 294,29 ha, untuk kekeringan rendah seluas 9974,23 ha. Berdasarkan hasil Validasi dari curah hujan untuk lahan kekeringan di Kota Pariaman akurat, karena lahan yang kering sedang itu masih terbilang cukup rendah intervalnya. Curah hujan pada tahun 2021 dari bulan January sampai Desember cukup tinggi dengan curah hujan 4142-4505 mm pada tahun 2021 dan cukup memenuhi kebutuahan lahan pertanian di Kota Pariaman.