{"title":"使用 Geostudio 2022.1 应用程序分析三宝垄地区 Jragung 大坝的边坡稳定性","authors":"Ilham Pramono Nugroho","doi":"10.61689/jti.v5i1.550","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam pembangunan bendungan urugan aspek keamanan menjadi hal yang mutlak. Stabilitas lereng \ndan rembesan perlu diperhatikan pada bendungan. Bendungan Jragung diproyeksikan memiliki \nkapasitas 90 juta m3 \ndengan tinggi 59,5 m dan tergolong dalam klasifikasi IV (extreme) atau jika terjadi \nkegagalan memiliki risiko bahaya yang tinggi. Maka dari itu, guna pencegahan dini terhadap risiko \nbahaya bendungan perlu dilakukan serangkaian analisa diantaranya stabilitas lereng dan rembesan. \nAnalisa dilakukan dengan data berupa data geoteknik (parameter material timbunan), data hidrologi \n(ketinggian muka air), data detail engineering design (gambar potongan dan detail bendungan). \nAnalisa memakai metode keseimbangan batas menggunakan program Slope/W perangkat lunak \nGeostudio 2022.1. Analisa stabilitas lereng dilakukan untuk mengetahui nilai safety factor (SF) dalam \ntiga kondisi dengan beban normal dan gempa, meliputi after construction, steady flow, dan rapid \ndrawdown. Sedangkan analisa terhadap bahaya rembesan dilakukan dengan menghitung debit \nrembesan dan pengamatan garis freatik menggunakan program Seep/W perangkat lunak Geostudio \n2022.1. Dari hasil analisa stabilitas lereng dengan beban normal dan gempa Operating Base \nEarthquake (OBE) nilai SF memenuhi syarat minimum. Sedangkan hasil analisa rembesan diperoleh \ndebit rembesan tidak melebihi batas minimum dan garis freatik tidak keluar dari jalur drainase serta \ntidak memotong tubuh bendungan","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"89 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisa Stabilitas Lereng Bendungan Jragung Kabupaten Semarang Menggunakan Aplikasi Geostudio 2022.1\",\"authors\":\"Ilham Pramono Nugroho\",\"doi\":\"10.61689/jti.v5i1.550\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dalam pembangunan bendungan urugan aspek keamanan menjadi hal yang mutlak. Stabilitas lereng \\ndan rembesan perlu diperhatikan pada bendungan. Bendungan Jragung diproyeksikan memiliki \\nkapasitas 90 juta m3 \\ndengan tinggi 59,5 m dan tergolong dalam klasifikasi IV (extreme) atau jika terjadi \\nkegagalan memiliki risiko bahaya yang tinggi. Maka dari itu, guna pencegahan dini terhadap risiko \\nbahaya bendungan perlu dilakukan serangkaian analisa diantaranya stabilitas lereng dan rembesan. \\nAnalisa dilakukan dengan data berupa data geoteknik (parameter material timbunan), data hidrologi \\n(ketinggian muka air), data detail engineering design (gambar potongan dan detail bendungan). \\nAnalisa memakai metode keseimbangan batas menggunakan program Slope/W perangkat lunak \\nGeostudio 2022.1. Analisa stabilitas lereng dilakukan untuk mengetahui nilai safety factor (SF) dalam \\ntiga kondisi dengan beban normal dan gempa, meliputi after construction, steady flow, dan rapid \\ndrawdown. Sedangkan analisa terhadap bahaya rembesan dilakukan dengan menghitung debit \\nrembesan dan pengamatan garis freatik menggunakan program Seep/W perangkat lunak Geostudio \\n2022.1. Dari hasil analisa stabilitas lereng dengan beban normal dan gempa Operating Base \\nEarthquake (OBE) nilai SF memenuhi syarat minimum. Sedangkan hasil analisa rembesan diperoleh \\ndebit rembesan tidak melebihi batas minimum dan garis freatik tidak keluar dari jalur drainase serta \\ntidak memotong tubuh bendungan\",\"PeriodicalId\":447787,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknik Indonesia\",\"volume\":\"89 7\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-06-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknik Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.61689/jti.v5i1.550\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61689/jti.v5i1.550","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisa Stabilitas Lereng Bendungan Jragung Kabupaten Semarang Menggunakan Aplikasi Geostudio 2022.1
Dalam pembangunan bendungan urugan aspek keamanan menjadi hal yang mutlak. Stabilitas lereng
dan rembesan perlu diperhatikan pada bendungan. Bendungan Jragung diproyeksikan memiliki
kapasitas 90 juta m3
dengan tinggi 59,5 m dan tergolong dalam klasifikasi IV (extreme) atau jika terjadi
kegagalan memiliki risiko bahaya yang tinggi. Maka dari itu, guna pencegahan dini terhadap risiko
bahaya bendungan perlu dilakukan serangkaian analisa diantaranya stabilitas lereng dan rembesan.
Analisa dilakukan dengan data berupa data geoteknik (parameter material timbunan), data hidrologi
(ketinggian muka air), data detail engineering design (gambar potongan dan detail bendungan).
Analisa memakai metode keseimbangan batas menggunakan program Slope/W perangkat lunak
Geostudio 2022.1. Analisa stabilitas lereng dilakukan untuk mengetahui nilai safety factor (SF) dalam
tiga kondisi dengan beban normal dan gempa, meliputi after construction, steady flow, dan rapid
drawdown. Sedangkan analisa terhadap bahaya rembesan dilakukan dengan menghitung debit
rembesan dan pengamatan garis freatik menggunakan program Seep/W perangkat lunak Geostudio
2022.1. Dari hasil analisa stabilitas lereng dengan beban normal dan gempa Operating Base
Earthquake (OBE) nilai SF memenuhi syarat minimum. Sedangkan hasil analisa rembesan diperoleh
debit rembesan tidak melebihi batas minimum dan garis freatik tidak keluar dari jalur drainase serta
tidak memotong tubuh bendungan