{"title":"KETENTUAN HUKUM DALAM KELUARAN 22:6-8 TENTANG KEHIDUPAN BERSAMA MENGENAI HARTA KEPEMILIKAN","authors":"Abraham Pakpahan","doi":"10.46348/car.v4i2.227","DOIUrl":"https://doi.org/10.46348/car.v4i2.227","url":null,"abstract":"Abstrak Komunitas masyarakat Israel merupakan komunitas yang memiliki hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Untuk mengatur kehidupan komunitas ini tentunya diperlakukan suatu ketentuan hukum untuk mengatur kehidupan komunitas Israel. Ketentuan Hukum Perjanjian (Kel. 22:6-8) ini merupakan ketentuan yang mengatur mengenai harta milik yang hilang ataupun dicuri ketika barang tersebut dititipkan kepada sesamanya. Ketentuan di dalam teks ini memiliki contoh kasus yang menggambarkan konflik yang terjadi hingga penyelesaian masalah dalam kasus ini. Kasus yang terjadi dalam teks secara spesifik memberikan kasus langkah-langkah penyelesaian konflik antar sesama untuk mencegah hubungan yang berpotensi rusak akibat kehilangan harta benda. Tujuan penelitian ini untuk memahami teks dengan kasus yang lebih spesifik jika dibandingkan dengan Kel. 20:15 (dekalog ‘jangan mencuri’). Penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka melalui pendekatan historis kritis dengan tiba pada kesimpulan bahwa ketika telah diberikan tanggungjawab oleh sesama maka pertanggungjawaban yang dimiliki bukan hanya kepada sesama melainkan kepada Tuhan serta untuk membangun hubungan yang harmonis dengan sesama. Kata Kunci: Israel; Ketentuan Hukum; Sesama; Barang","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"117 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139244742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kekudusan dan Kemurnian:","authors":"Duma Indah Sinaga","doi":"10.46348/car.v4i2.182","DOIUrl":"https://doi.org/10.46348/car.v4i2.182","url":null,"abstract":"This paper seeks to analyze two integration strategies of the Israelites with other nation in two post-exilic priestly traditions, namely Leviticus 19 and Ezra 6. In this integration effort, Leviticus 19 uses the theme of holiness while Ezra 6 uses the theme of purity. This paper will show that although these are mutually supportive and not contradictory terms, there are extreme differences in usage in Leviticus 19 and Ezra 6. This extreme usage leads to a very different nature of integration between Leviticus 19 and Ezra 6. Leviticus 19 promotes ethically-based integration, while Ezra 6 promotes cult-based integration. This fundamental difference at the same time indicates a change or development of thought in the priestly tradition. Using a literature based qualitative research, this paper will show two integration strategies in the two post-exilic priestly tradition.","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139242568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pastoral Konseling Anak Korban Keluarga Perselingkuhan di Gereja-gereja Pluit, Jakarta Utara","authors":"Citra Ayu Susanto, Y. Hermanto","doi":"10.46348/car.v4i2.232","DOIUrl":"https://doi.org/10.46348/car.v4i2.232","url":null,"abstract":"Perselingkuhan dalam keluarga memiliki dampak yang mendalam pada anak-anak, terutama dalam konteks komunitas gereja. Wilayah Pluit, Jakarta Utara, yang memiliki sejumlah gereja yang aktif, tidak luput dari permasalahan ini. Anak-anak dalam lingkungan gereja di Pluit mungkin mengalami perasaan kebingungan, perasaan tidak aman, dan trauma akibat ketidakharmonisan dalam keluarga mereka. Alasan penulis mengangkat tema ini adalah dalam upaya membantu anak-anak mengatasi dampak psikologis dan spiritual dari perselingkuhan dalam keluarga. Pendekatan konseling pastoral yang sensitif dan holistik memegang peran penting yang bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana anak-anak yang menjadi korban perselingkuhan dalam keluarga di gereja-gereja Pluit, Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif studi pustaka, literatur dan studi lapangan berupa wawancara anak-anak korban perselingkuhan di gereja-gereja Pluit, Jakarta Utara.Penemuan dari penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana konseling pastoral dapat berperan sebagai jembatan antara dimensi spiritual dan dukungan psikologis bagi anak-anak korban perselingkuhan keluarga. Bagi penulis ini penting karena dapat mendorong pemulihan anak-anak dan pembentukan fondasi spiritual yang kokoh di tengah tantangan kehidupan modern. Kata Kunci: perselingkuhan; anak-anak; konseling; korban; gereja","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139244331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Menjadi Gereja yang Ramah","authors":"Marchelin Sarubang","doi":"10.46348/car.v4i2.228","DOIUrl":"https://doi.org/10.46348/car.v4i2.228","url":null,"abstract":"Dalam pelayanan dibutuhkan keramahtamahan sebagai jembatan membangun relasi yang baik antar generasi. Kurangnya keterlibatan kaum muda memperlihatkan identitas Gereja yang belum terbuka dengan keberagaman kreativitas dalam ibadah pada perkembangan zaman sekarang ini. Generasi Z sebagai populasi terbanyak di dunia sekarang ini memahami dan memiliki pengetahuan yang luas tentang dunia yang bisa dijangkau dengan dunia digital. Gereja memerlukan generasi Z untuk membuat warna baru dalam pelayanan khususnya ibadah umum. Penting bagi Gereja untuk mengembangkan dan memperhatikan dunia teknologi termasuk media sosial sebagai sarana yang relevan untuk memperlengkapi pelayanan yang menarik bagi generasi Z. Tulisan ini mengarahkan Gereja dengan keramahtamahan untuk merangkul dan melibatkan kaum muda berperan dalam pelayanan khususnya ibadah umum. Hal ini juga akan membantu Gereja mulai menyadari dan menjembatani kesenjangan generasional serta memperkuat hubungan antar generasi.","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"46 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139244451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pastoral Konseling Terhadap Jemaat yang Menderita Hipertensi Akibat Pola Hidup yang Tidak Sehat","authors":"Rinaldi Dharmawan, Y. Hermanto","doi":"10.46348/car.v4i2.183","DOIUrl":"https://doi.org/10.46348/car.v4i2.183","url":null,"abstract":"Pola hidup tidak sehat karena kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar lemak serta kebiasaan malas dalam berolahraga seringkali menimbulkan permasalahan. Salah satu permasalahan yang sering ditimbulkan dari hal tersebut adalah penyakit hipertensi yang menurut data statistik merupakan penyakit yang tergolong silent killer bila tidak segera diatasi. Hipertensi merupakan penyakit yang sering ditemukan juga di kalangan jemaat dalam sebuah gereja, dan gereja sebagai perwakilan Tuhan harus dapat memberikan pendampingan pastoral konseling bagi jemaat yang menderita penyakit tersebut serta memberi solusi bagi jemaat dan keluarganya.","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139246020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Andriani, Soviyanti Bura, Febrianto Randan Parinding
{"title":"Tinjauan Teologis tentang Penerapan Pelayanan Diakonia pada Perayaan Pangkahingisam di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Rante Klasis Salumokanan","authors":"N. Andriani, Soviyanti Bura, Febrianto Randan Parinding","doi":"10.46348/car.v4i2.184","DOIUrl":"https://doi.org/10.46348/car.v4i2.184","url":null,"abstract":"Penulis mengangkat tulisan ini karena melihat masalah pelaksanaan pelayanan diakonia pada perayaan pangkahingisam sudah tidak sesuai dengan konsep pangkahingisam yang sesungguhnya yaitu memberikan pelayanan diakonia bagi warga jemaat yang tidak memiliki lahan, dan saling mempedulikan satu sama lain. Tujuan penelitian ini untuk memberikan penjelasan kepada warga jemaat bahwa pelayanan diakonia pada saat perayaan pangkahingisam sangat penting dilakukan supaya semua warga jemaat merasakan kesejahteraan bersama pada saat panen tiba, baik yang memiliki lahan maupun yang tidak memiliki lahan. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan, observasi dan wawancara kepada majelis gereja dan anggota jemaat di Jemaat Rante sebagai tempat penelitian. Adapun analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan interpretasi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan diakonia pada perayaan pengkahingisam di Jemaat Rante belum terlaksana dengan baik, sehingga warga jemaat perlu mengkaji ulang konsep pangkahingam yang sesungguhnya khususnya dalam konsep pelayanan diakonia.","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"27 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139242765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Prinsip Hidup yang Mengingat Tuhan: Studi Hermeneutik terhadap Yakobus 4:13-17","authors":"Otniel Aurelius Nole","doi":"10.46348/car.v4i2.223","DOIUrl":"https://doi.org/10.46348/car.v4i2.223","url":null,"abstract":"Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengingat di dalam kehidupannya, serta sebagai sistem disebut memori. Akan tetapi, manusia juga bisa mengalami kelupaan sebagaimana Yakobus 4:13-17 menerangkan aktivitas dan rencana hidup para pedagang. Berdasarkan metode kualitatif dengan studi hermeneutik, penulis menemukan bahwa hidup para pedagang mencerminkan kemegahan diri dengan sifat yang sombong, serta melupakan Tuhan. Selain menegur mereka, Yakobus memberi nasihat untuk mempraktikkan prinsip hidup yang mengingat Tuhan. Dalam hal ini, individu juga perlu menerapkan strategi peningkatan memori tentang mengingat Tuhan yang dilakukan secara konstan, yaitu aktivasi pembelajaran rohani, terbiasa untuk rajin berkomunikasi, dan minat yang tinggi. Dari hal itu, individu mengetahui kebenaran dan termotivasi untuk berbuat baik.","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"5 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139243000","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Saling Menghormati di dalam Kasih Kristus","authors":"Yosa Marianta Hetharie","doi":"10.46348/car.v4i1.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.46348/car.v4i1.115","url":null,"abstract":"Tulisan ini menawarkan sebuah pembacaan feminis terhadap teks Efesus 5: 22-33 yang berfokus pada pemahaman kembali kata-kata “tunduklah” dan “kepala”. Persoalannya adalah kedua kata tersebut seringkali dipergunakan sebagai alasan untuk melakukan pembenaran terhadap tindakan subordinasi bahkan kekerasan terhadap perempuan. Metode yang digunakan adalah hermeneutika feminis Elisabeth Schüssler Fiorenza, khususnya model hermeneutik kecurigaan. Upaya reinterpretasi menggunakan model hermeneutik tersebut bertujuan untuk menginvestigasi secara lebih mendalam penggunaan kata tersebut dalam teks dan konteks penulisannya. Hasil yang saya tawarkan adalah pemahaman yang tidak lagi menyudutkan perempuan, bahkan melanggengkan berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121078655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENYEMBUHAN DALAM PENEBUSAN KISTUS MENURUT YESAYA 53: 4 – 6","authors":"C. Wibowo","doi":"10.46348/car.v4i1.140","DOIUrl":"https://doi.org/10.46348/car.v4i1.140","url":null,"abstract":"Banyak pengajar kelompok Karismatik cenderung memberikan bobot dan penekanan yang sama, yang berargumen dari pengalaman. Buku-buku mereka sering dipenuhi dengan klaim kesembuhan dan pembebasan yang sudah terjadi, tetapi juga ada bukti yang menyatakan bahwa klaim ini tidak valid dan penyembuhannya dipertanyakan. Ada juga yang seolah sembuh setelah didoakan tetapi setelah pulang menjadi sakit lagi, maka kesembuhan disini hanyalah sugesti. Oleh karena itu, semua pengalaman harus tunduk pada otoritas Alkitab, seperti yang dikatakan Rasul Petrus dalam membandingkan Kitab Suci dengan pengalamannya tentang transfigurasi Kristus: “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,..” (2Ptr. 1:20). Makalah ini ditulis dengan asumsi bahwa Alkitab memiliki arti tersendiri yang sesuai dengan teks tentang penyembuhan. Oleh karena itu apa pun yang bertentangan dengan interpretasi yang benar dari Alkitab harus ditolak. Maksud makalah ini adalah untuk menguji konsep tentang makna penyembuhan dalam penebusan Yesus Kristus melalui studi eksegetis dari Yesaya 53:4-6, yang dengan jelas tersirat bahwa dengan bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh menunjuk kepada eskatologi.","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130211714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Signifikansi Eksorsisme bagi Pelayanan Yesus menurut Ketiga Injil Sinoptik dan Implementasinya dalam Konteks Indonesia","authors":"Carel Hot Asi Siburian","doi":"10.46348/car.v4i1.177","DOIUrl":"https://doi.org/10.46348/car.v4i1.177","url":null,"abstract":"Tulisan ini akan membahas tema Yesus sebagai seorang eksorsis dan signifikansinya terhadap pelayanan-Nya dari perspektif ketiga Injil Sinoptik. Melalui tulisan ini, akan dibangun sebuah konstruksi berpikir bahwa pelayanan eksorsisme yang Yesus perbuat unik sebab Yesus mengusir setan atas otoritas diri-Nya sendiri. Namun pelayanan eksorsisme oleh Yesus tidak hanya mengusir setan dari manusia, tetapi juga menunjukkan sebuah realisasi keselamatan oleh Allah bagi manusia. Di akhir tulisan ini, akan dibahas juga topik mengenai seorang yang bukan murid Yesus, namun dapat mengusir setan (Mrk. 9:38-41; Luk. 9:49-50) yang akan dihubungkan dalam konteks pluralisme agama untuk melihat betapa pentingnya eksorsisme bagi umat, terutama dalam konteks Indonesia. Eksorsisme oleh Yesus akan selalu berpusat pada penghadiran Kerajaan Allah di dunia maupun di masa mendatang.","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"350 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125629964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}