{"title":"在基督的爱中彼此尊重","authors":"Yosa Marianta Hetharie","doi":"10.46348/car.v4i1.115","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini menawarkan sebuah pembacaan feminis terhadap teks Efesus 5: 22-33 yang berfokus pada pemahaman kembali kata-kata “tunduklah” dan “kepala”. Persoalannya adalah kedua kata tersebut seringkali dipergunakan sebagai alasan untuk melakukan pembenaran terhadap tindakan subordinasi bahkan kekerasan terhadap perempuan. Metode yang digunakan adalah hermeneutika feminis Elisabeth Schüssler Fiorenza, khususnya model hermeneutik kecurigaan. Upaya reinterpretasi menggunakan model hermeneutik tersebut bertujuan untuk menginvestigasi secara lebih mendalam penggunaan kata tersebut dalam teks dan konteks penulisannya. Hasil yang saya tawarkan adalah pemahaman yang tidak lagi menyudutkan perempuan, bahkan melanggengkan berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Saling Menghormati di dalam Kasih Kristus\",\"authors\":\"Yosa Marianta Hetharie\",\"doi\":\"10.46348/car.v4i1.115\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tulisan ini menawarkan sebuah pembacaan feminis terhadap teks Efesus 5: 22-33 yang berfokus pada pemahaman kembali kata-kata “tunduklah” dan “kepala”. Persoalannya adalah kedua kata tersebut seringkali dipergunakan sebagai alasan untuk melakukan pembenaran terhadap tindakan subordinasi bahkan kekerasan terhadap perempuan. Metode yang digunakan adalah hermeneutika feminis Elisabeth Schüssler Fiorenza, khususnya model hermeneutik kecurigaan. Upaya reinterpretasi menggunakan model hermeneutik tersebut bertujuan untuk menginvestigasi secara lebih mendalam penggunaan kata tersebut dalam teks dan konteks penulisannya. Hasil yang saya tawarkan adalah pemahaman yang tidak lagi menyudutkan perempuan, bahkan melanggengkan berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan\",\"PeriodicalId\":431596,\"journal\":{\"name\":\"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46348/car.v4i1.115\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46348/car.v4i1.115","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Tulisan ini menawarkan sebuah pembacaan feminis terhadap teks Efesus 5: 22-33 yang berfokus pada pemahaman kembali kata-kata “tunduklah” dan “kepala”. Persoalannya adalah kedua kata tersebut seringkali dipergunakan sebagai alasan untuk melakukan pembenaran terhadap tindakan subordinasi bahkan kekerasan terhadap perempuan. Metode yang digunakan adalah hermeneutika feminis Elisabeth Schüssler Fiorenza, khususnya model hermeneutik kecurigaan. Upaya reinterpretasi menggunakan model hermeneutik tersebut bertujuan untuk menginvestigasi secara lebih mendalam penggunaan kata tersebut dalam teks dan konteks penulisannya. Hasil yang saya tawarkan adalah pemahaman yang tidak lagi menyudutkan perempuan, bahkan melanggengkan berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan