Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan最新文献

筛选
英文 中文
Dinamika Penangkapan Rajungan Pascapandemi Covid-19 di Wilayah Pesisir Kabupaten Cirebon
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Pub Date : 2022-12-29 DOI: 10.15578/marina.v8i2.11742
Hakim Miftakhul Huda, M. Si, Rizki Aprilian Wijaya, Riesti Triyanti, Achmad Zamroni, Widya Satrioadjie Nugroho, Sonny Koeshendrajana
{"title":"Dinamika Penangkapan Rajungan Pascapandemi Covid-19 di Wilayah Pesisir Kabupaten Cirebon","authors":"Hakim Miftakhul Huda, M. Si, Rizki Aprilian Wijaya, Riesti Triyanti, Achmad Zamroni, Widya Satrioadjie Nugroho, Sonny Koeshendrajana","doi":"10.15578/marina.v8i2.11742","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i2.11742","url":null,"abstract":"Rajungan merupakan komoditas penting dan bernilai tinggi yang pemanfaatannya berpotensi tidak berkelanjutan jika menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Di sisi lain, pandemi covid-19 memberikan pengaruh pada pola permintaan rajungan. Riset ini bertujuan menganalisis dinamika pemanfaatan rajungan, dan mengkaji implementasi aturan terkait pengelolaan rajungan. Riset dilakukan di Kabupaten Cirebon pada bulan Juli 2022. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap 30 responden nelayan rajungan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menganalisis status pemanfaatan rajungan pascapandemi covid-19, menjelaskan fakta implementasi aturan terkait pengelolaan rajungan di lapangan. Hasil riset menjelaskan bahwa nilai rajungan yang tinggi telah mendorong nelayan untuk menggunakan berbagai cara agar mendapatkan hasil tangkapan rajungan yang banyak. Penggunaan alat tangkap garuk/trawl dasar makin berkembang dan masif karena efektif dan efisien meskipun cenderung kurang ramah lingkungan. Berbagai permasalahan minimnya pengawasan menjadi salah satu pendorong semakin berkembangnya alat tangkap yang kurang ramah lingkungan seperti garuk yang dapat mengancam keberlanjutan sumber daya rajungan ke depannya. Kebijakan optimalisasi pengawasan berupa pengawasan dan pengendalian baik dari ranah penangkapan ikan maupun pascapanen diharapkan dapat mereduksi penggunaan alat tangkap yang kurang ramah lingkungan. Pembatasan penggunaan alat tangkap rajungan baik dari sisi jumlah armada, alat tangkap, periode penangkapan diharapkan juga bisa dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik alat tangkap dan tren hasil per unit tangkapan/catch per unit effort (CPUE). Title: The Dynamics of Blue Swimming Crab Catch After the Covid-19 Pandemic in the Coastal Area of Cirebon RegencyBlue swimming crab is an essential and high-value commodity that has the potential to be unsustainable in its utilization if using non-environmentally friendly fishing gear. On the other hand, the Covid-19 pandemic has impacted the pattern of crab demand. This research aims to analyze the dynamics of crab utilization and examine the implementation of regulations related to crab management. The study was conducted in Cirebon Regency in July 2022. Data collection was carried out through interviews with 30 crab fishermen respondents. Data analysis was carried out descriptively by analyzing the status of crab utilization after the Covid-19 pandemic, explaining the facts of the implementation of rules related to crab management in the field. The research results show that the high value of the crab has encouraged fishermen to use various methods to get a lot of crab catches. For example, the use of dredge net is growing and massive because it is effective and efficient, although it tends to be less environmentally friendly. On the other hand, various problems with the lack of supervision have become drivers for developing less ecologically friendly fishing gear, such as raking, ","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125816648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pengorganisasian Nelayan Skala Kecil di Zona Penangkapan Ikan Perikanan Industri dalam Mendukung Rencana Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur 在渔业渔区组织小型渔业,以支持可衡量的渔业计划
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Pub Date : 2022-12-28 DOI: 10.15578/marina.v8i2.11279
Armen Zulham, Radityo Pramoda, Nensyana Shafitri
{"title":"Pengorganisasian Nelayan Skala Kecil di Zona Penangkapan Ikan Perikanan Industri dalam Mendukung Rencana Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur","authors":"Armen Zulham, Radityo Pramoda, Nensyana Shafitri","doi":"10.15578/marina.v8i2.11279","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i2.11279","url":null,"abstract":"Kebijakan pengelolaan penangkapan ikan di laut Indonesia sudah direncanakan akan bergeser dari kebijakan kontrol input menjadi kebijakan kontrol output. Izin penangkapan ikan dengan kebijakan pertama diberikan kepada armada dan alat tangkap, sedangkan kebijakan kedua didasarkan pada kuota ikan yang ditangkap dengan armada perikanan dan alat tangkap. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mempelajari kondisi perikanan tangkap skala kecil (nelayan lokal) jika kebijakan kontrol output dilaksanakan. Dua tujuan lain, yaitu: mempelajari tiga prinsip pengorganisasian nelayan skala kecil; serta melakukan penilaian terhadap indikator aksi kolektif pada koperasi nelayan di lokasi penelitian, terkait strategi memperoleh kuota penangkapan ikan. Perikanan skala kecil <10 GT jumlahnya mencapai 90% dari total armada perikanan tangkap. Usaha perikanan skala kecil biasanya tidak terorganisasi dalam sebuah bisnis yang terorganisasi, tetapi kontribusi terhadap produksi ikan Indonesia mencapai 50%. Nelayan lokal secara teoretis dapat diorganisasikan dan pengorganisasian tersebut dapat dilakukan melalui koperasi untuk melakukan aksi kolektif. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei dan focus group discussion (FGD) di Kabupaten Natuna dan Sebatik (Kabupaten Nunukan) serta PPS Cilacap pada bulan Mei sampai dengan September 2021. Penelitian ini menggunakan sepuluh indikator (atribut) dalam menilai aksi kolektif nelayan lokal (perikanan skala kecil) melalui koperasi atau korporasi untuk memanfaatkan kuota penangkapan ikan. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 85% perikanan skala kecil menangkap ikan di perairan >12 mil. Armada perikanan skala kecil yang menangkap ikan di perairan >12 mil (pada zona industri perikanan) harus bergabung dalam koperasi atau korporasi agar sesuai dengan regulasi. Pembentukan koperasi/korporasi pada usaha perikanan skala kecil dilakukan melalui konsolidasi, kolaborasi, dan integrasi. Penelitian ini merekomendasikan bahwa atribut tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk pengorganisasian nelayan skala kecil di dalam koperasi atau korporasi di berbagai zona industri penangkapan ikan dan di berbagai wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia. Title: Organizing Small Scale  Fishers for Catching Fish in The Industrial Fishing  Zone to Support  A Measurable Fishing Policy Planning The fishing policy on Indonesian seas is in the plan to shift from an input control policy to an output control policy. The first policy, fish license, is given to the fishing fleet and gear, while the output control policy focusc on the quota of fish caught to the fishing fleet and fishing gear. The main purpose of this research is to study the condition of small-scale capture fisheries (local fishers) if the output control policy is implemented. Two other objectives were also studied related to the principles of organizing small-scale fishers, as well as indicators of colle","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116465837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Daya Tahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sektor Perikanan Kabupaten Takalar Pada Era Ketidakpastian
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/marina.v8i1.10636
Syamsari Syamsari, M. S. Maarif, E. Anggraeni, S. Amanah
{"title":"Daya Tahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sektor Perikanan Kabupaten Takalar Pada Era Ketidakpastian","authors":"Syamsari Syamsari, M. S. Maarif, E. Anggraeni, S. Amanah","doi":"10.15578/marina.v8i1.10636","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i1.10636","url":null,"abstract":"UMKM pada era ketidakpastian membutuhkan beberapa faktor untuk bertahan menghadapi gangguan yang terus-menerus terjadi, tidak terduga, dan makin kompleks. Pendekatan holistik yang menggunakan empat teori, yaitu teori sumber daya, teori entrepreneurial orientation, teori corporate entrepreneurship, dan teori entrepreneurship ecosystem dibutuhkan untuk memperkuat daya tahan UMKM. Penelitian ini bertujuan menemukan formulasi faktor yang membentuk daya tahan UMKM dan memilih bisnis UMKM yang memiliki daya tahan tinggi. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dan penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2021. Data diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh dua puluh orang pakar untuk menyusun ranking empat belas kriteria yang berasal dari empat teori yang mendasari penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Eckenrode untuk memperoleh bobot setiap kriteria dan metode TOPSIS untuk menetapkan bisnis yang memiliki daya tahan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan urutan bobot empat belas kriteria dari terbesar ke terkecil, yaitu sumber daya (0,111), pasar (0,108), perilaku inovatif (0,103), strategi (0,93), perilaku proaktif (0,093), pembiayaan (0,087), pengambilan risiko (0,075), kebijakan (0,073), agresivitas kompetitif (0,063), proses (0,061), supporting (0,054), struktur (0,036), budaya (0,028), dan perguruan tinggi (0,015). Urutan bobot kriteria tersebut ditetapkan sebagai formulasi faktor yang membentuk daya tahan UMKM. Bisnis UMKM yang memiliki daya tahan tinggi adalah rumput laut karena memiliki koefisien kedekatan tertinggi (0,815). Kesimpulan penelitian ini menyatakan bahwa formulasi faktor yang membentuk daya tahan UMKM secara berurut adalah sumber daya, pasar, perilaku inovatif, strategi, perilaku proaktif, pembiayaan, pengambilan risiko, kebijakan, agresivitas kompetitif, proses, supporting, struktur, budaya, dan perguruan tinggi. UMKM sektor perikanan yang memiliki daya tahan tinggi adalah UMKM yang berbisnis rumput laut. Title: The Resilience of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) of Takalar District Fisheries in the Era of UncertaintyFacing the era of uncertainty, MSMEs need several factors to survive due to unpredictable and complex disruption. A holistic approach that uses four theories, namely resource theory, entrepreneurial orientation theory, corporate entrepreneurship theory and entrepreneurship ecosystem theory is needed to strengthen the resilience of MSMEs. The research aims to find the formulation of factors forming the resilience of MSMEs as well as to choose the kind of MSMEs businesses that have strong resilience. The location of the research was in Takalar Regency, South Sulawesi. The research was carried out from August to October 2021. Data obtained from a questionnaire filled out by twenty experts and analyzed using the Eckenrode and TOPSIS method. Fourteen criteria derived from the four theories approach in this research were assessed by experts then ","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126229853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Studi Kualitatif tentang Jebakan Kemiskinan pada Masyarakat Pesisir di Pasuruan, Jawa Timur 一项关于爪哇东部帕苏鲁安沿海社区贫困陷阱的定性研究
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/marina.v8i1.10960
Aun Falestien Faletehan, Muchammad Firman Mauludin, A. Hakim
{"title":"Studi Kualitatif tentang Jebakan Kemiskinan pada Masyarakat Pesisir di Pasuruan, Jawa Timur","authors":"Aun Falestien Faletehan, Muchammad Firman Mauludin, A. Hakim","doi":"10.15578/marina.v8i1.10960","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i1.10960","url":null,"abstract":"Kemiskinan cenderung menjadi problem sosial yang tidak bisa hilang di kalangan masyarakat pesisir. Studi yang difokuskan pada eksplorasi akar masalah kemiskinan di kawasan ini tampaknya tidak begitu banyak. Riset ini dilakukan di Desa Jatirejo, Jawa Timur dengan tujuan untuk menjelaskan karakteristik rumah tangga miskin di kawasan pesisir dan menganalisis faktor penyebab kemiskinan yang ada di sana. Melalui pendekatan kualitatif bergenre fenomenologi pada tahun 2021, riset ini memanfaatkan perangkat lunak (software) kualitatif NVivo 12 untuk menganalisis data lapangan yang berupa transkripsi wawancara, catatan lapangan (field notes) observasi, dan dokumen kearsipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas masalah rumah tangga miskin di kawasan pesisir ternyata tidak hanya berkaitan dengan isu rendahnya sumber daya manusia atau ketidakmampuan dalam mengelola sumber daya alam, tetapi juga adanya perangkap kemiskinan yang dibuat oleh pihak lain. Masyarakat pesisir dianggap miskin karena memiliki mata pencaharian yang tidak menguntungkan, beban utang rumah tangga yang makin besar, dan kualitas hidup yang rendah. Kondisi tersebut tetap langgeng karena mereka bergantung pada sumber daya laut, terjebak dalam perangkap tengkulak dan pemilik modal, dan memiliki kreativitas dalam usaha yang rendah serta pola pikir pengelolaan uang rumah tangga yang tidak efektif. Pengungkapan akar masalah kemiskinan di kawasan pesisir ini seyogianya bisa membantu pihak-pihak terkait (pemerintah, LSM, dsb.) dalam hal merumuskan strategi pengentasan kemiskinan secara jitu. Title: A Qualitative Study on Poverty Trap in Coastal Community of Pasuruan, East JavaPoverty tends to be a sustained social problem in coastal communities. Studies focusing on exploring the causes of poverty in this region seem lagging. Taking a research location in Jatirejo Village, East Java, this research aims to explain the characteristics of poor households in coastal areas and analyze the causes of poverty that exist there. Employing phenomenological-approach-based qualitative methods in 2021, this study utilizes qualitative software NVivo 12 in order to analyze data from interview transcripts, observation field notes, and archival documents. The results show that the complexity of the poverty problem for households in coastal areas is not only related to the issue of low quality of human resources or the inability to manage natural resources but also due to the existence of poverty traps made by other parties. Coastal communities are considered poor because they have unprofitable livelihoods, increasing household debt burden, and low quality of life. These poor conditions stay longer because of their dependence on marine resources, trapped in the decoy of capital owners, low creativity in business, and an ineffective household money management mindset. Disclosure of the causes of  poverty in this coastal area should be able to assist the relevant parties (government, NGOs, etc.) in formulat","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122651054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Analisis Kesenjangan Pendapatan Nelayan Buruh Orang Asli Papua (OAP) dan Non-OAP Berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) di Merauke, Papua, Indonesia
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/marina.v8i1.10626
Setiawan Daka Yusup, I. N. Widyantari, Ferdinan Situmorang
{"title":"Analisis Kesenjangan Pendapatan Nelayan Buruh Orang Asli Papua (OAP) dan Non-OAP Berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) di Merauke, Papua, Indonesia","authors":"Setiawan Daka Yusup, I. N. Widyantari, Ferdinan Situmorang","doi":"10.15578/marina.v8i1.10626","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i1.10626","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya pendapatan yang diterima nelayan buruh dari kalangan orang asli Papua (OAP) dan non-OAP serta tingkat kesenjangan pendapatan nelayan buruh OAP dan non-OAP berdasarkan upah minimum regional (UMR). Tempat penelitian adalah Kampung Timur dan Kampung Binaloka di Pantai Lampu Satu, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis yang dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari BPS, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, serta Kelurahan Samkai. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 62 orang yang meliputi 26 nelayan buruh OAP dan 36 nelayan buruh non- OAP. Responden diperoleh dengan teknik pemilihan sampel, yaitu sensus untuk nelayan buruh OAP dan purposive sampling untuk nelayan buruh non-OAP. Data dianalisis menggunakan analisis biaya, analisis pendapatan, dan analisis kesenjangan (gap). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan nelayan buruh OAP adalah Rp2.598.478,00 per bulan, sedangkan nelayan buruh non-OAP adalah Rp3.517.814,00 per bulan. Dalam diagram kartesius ditunjukkan bahwa nelayan buruh OAP berada pada kuadran I yang berarti pendapatannya di bawah UMR Kabupaten Merauke. Sementara itu, nelayan buruh non-OAP berada pada kuadran II yang berarti pendapatannya di atas UMR Kabupaten Merauke. UMR Kabupaten Merauke tahun 2021 adalah sebesar Rp3.516.700,00. Pendapatan nelayan buruh OAP adalah 73,88% lebih rendah daripada nelayan buruh non-OAP dengan tingkat kesesuaian pendapatan sebesar 100,03% terhadap UMR Kabupaten Merauke yang memiliki persentase sebesar 100%. Kesenjangan pendapatan nelayan buruh OAP terhadap UMR adalah sebesar 26,11% di bawah UMR, sedangkan nelayan buruh non-OAP adalah -0,03% di atas UMR Title: Gap Analysis of OAP and Non-OAP Fishermen’s Incomes on the Regional Minimum Wage in Merauke, Papua, IndonesiaThis study aims to analyze the amount of income received by labor fishermen from Papuan natives (OAP) and non-OAP as well as the level of income disparity between OAP and non-OAP based on the regional minimum wage (UMR). The research sites are Kampung Timur and Kampung Binaloka in Coastal Lampu Satu, Merauke District, Merauke Regency. This research is an analytical descriptive study which is conducted from June to August 2021. The data used in this study are primary data and secondary data. Primary data was obtained from questionnaires and intervies, while the secondary data was obtained from BPS, Department of Marine Affairs and Fisheries, Department of Employment and Transmigration, and Samkai District Office. The number of respondents in this study was 62 people which included 26 OAP labor fishermen and 36 non-OAP labor fishermen with a sample selection technique, namely census for OAP labor fishermen and ","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128898691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Peran Cold Storage Dalam Pengembangan Kawasan Minapolitan Perikanan Tangkap Di Pasir Jambak Kota Padang
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/marina.v8i1.10918
Deltri Apriyeni
{"title":"Peran Cold Storage Dalam Pengembangan Kawasan Minapolitan Perikanan Tangkap Di Pasir Jambak Kota Padang","authors":"Deltri Apriyeni","doi":"10.15578/marina.v8i1.10918","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i1.10918","url":null,"abstract":"ABSTRAK  Kemajuan ekonomi wilayah sangat ditentukan oleh perkembangan pusat pertumbuhan ekonomi. Kawasan Minapolitan Pasir Jambak sebagai lumbung penghasil produk perikanan tangkap di Kota Padang dapat menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan kawasan sebagai lumbung penghasil tangkapan yang optimal dan meningkatkan keberadaan cold storage (ruang pendingin) dalam menyerap hasil tangkapan nelayan lokal, menganalis langkah strategis dalam mengatasi kelangkaan produk dan menstabilkan harga di pasaran. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian dilakukan pada Januari 2021. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan FGD (Focus Group Disscusion). Teknik pemilihan responden menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kawasan sebagai lumbung penghasil produk tangkapan laut belum mencapai optimal. Karena belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi lokal. Hasil tangkapan nelayan langsung diserap oleh pasar tanpa harus dibeli oleh pemilik cold storage. Pemilik cold storage justru membeli produk tangkapan nelayan yang berasal dari luar kawasan minapolitan. Dalam skala mikro cold storage sudah berperan dalam mengatasi kelangkaan produk di pasar dan bisa menstabilkan harga ketika terjadi kelangkaan komoditi. Perlu dilakukan pengembangan kawasan menjadi kawasan mandiri dengan meningkatkan volume hasil tangkapan nelayan, jenis komoditi yang dihasilkan dengan meremajakan armada kapal, meningkatkan kemampuan alat tangkap nelayan yang lebih moderen. Fasilitas penunjang suatu kawasan perikanan tangkap harus menjadi fokus pengembangan selanjutnya untuk menjadi kawasan yang maju dan berkembang. Kata kunci: kawasan minapolitan; hasil tangkapan; cold storage; kualitatif;  armada kapal; alat tangkap","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125084486","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS DAMPAK EKONOMI SAMPAH PLASTIK LAUT TERHADAP AKTIVITAS NELAYAN SKALA KECIL DI JAKARTA 分析海洋塑料垃圾经济对雅加达小型渔民活动的影响
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/marina.v8i1.10731
Andi Sagita, Muhammad Danny Sianggaputra, Christy Desta Pratama
{"title":"ANALISIS DAMPAK EKONOMI SAMPAH PLASTIK LAUT TERHADAP AKTIVITAS NELAYAN SKALA KECIL DI JAKARTA","authors":"Andi Sagita, Muhammad Danny Sianggaputra, Christy Desta Pratama","doi":"10.15578/marina.v8i1.10731","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i1.10731","url":null,"abstract":"Sampah plastik laut yang memenuhi perairan pesisir dan laut telah menganggu aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan skala kecil di Jakarta.  Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak kerugian ekonomi sampah plastik laut terhadap aktivitas nelayan skala kecil di Jakarta. Objek penelitian ini adalah nelayan skala kecil yang didefinisikan menurut UU No. 17 Tahun 2016 yaitu kategori nelayan 0 GT, 3 GT, 5 GT, 7 GT dan 10 GT yang merupakan pemilik armada kapal. Penelitian ini bersifat studi kasus (case research) dimana pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner penelitian, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kategori nelayan skala kecil di Jakarta mengalami perubahan upaya penangkapan ikan akibat sampah plastik laut. Nelayan 0 GT merupakan nelayan yang paling besar mengalami perubahan jarak tempuh akibat sampah plastik laut yaitu sebesar 26,3% dan waktu tempuh sebesar 36,7%, secara signifikan meningkatkan biaya operasional sebesar 69,5% dari Rp154.500,00 menjadi Rp259.500,00 sehingga menurunkan pendapatan hingga 38% dari Rp2.001.500,00 menjadi Rp1.297.611,00; sedangkan nelayan 10 GT merupakan kategori nelayan yang paling kecil dampak ekonominya akibat sampah plastik laut dibandingkan kategori nelayan lainnya yaitu menambah jarak tempuh sebesar 5,2% dan waktu tempuh sebesar 6,6% sehingga meningkatkan biaya operasional hanya 9,4% dari Rp5.384.000,00 menjadi Rp5.884.500,00 secara signifikan menurunkan pendapatan sebesar 9,4% yaitu dari Rp138.115.500,00 menjadi Rp125.843.619,00.","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131764408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemberdayaan Nelayan Berbasis Gender dalam Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga di Desa Darul Aman, Provinsi Riau 基于性别的渔民赋权,在廖内达尔阿曼村的家庭经济得到加强
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/marina.v8i1.10351
Melsya Trivianti, Z. Zulkarnain, Darwis An
{"title":"Pemberdayaan Nelayan Berbasis Gender dalam Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga di Desa Darul Aman, Provinsi Riau","authors":"Melsya Trivianti, Z. Zulkarnain, Darwis An","doi":"10.15578/marina.v8i1.10351","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i1.10351","url":null,"abstract":"Pada tahun 2016, BPS menyatakan bahwa kemiskinan masyarakat nelayan di Kabupaten Bengkalis terus meningkat menjadi 7,38% dari tahun sebelumnya 7,20%. Angka tersebut masih tinggi meskipun Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah berupaya mengurangi kemiskinan melalui Program Pemberdayaan Desa (PPD) berbentuk Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP). Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis peran gender dalam rumah tangga nelayan di Desa Darul Aman; 2) menganalisis peran Program Pemberdayaan Unit Ekonomi Desa Simpan Pinjam dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga nelayan; serta (2) merumuskan skenario untuk strategi pemberdayaan nelayan berbasis gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil wawancara terhadap 23 responden rumah tangga nelayan, sedangkan data sekunder didapatkan dari kantor UED-SP dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis. Analisis data yang digunakan adalah kerangka analisis model Moser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran gender dalam rumah tangga nelayan di Desa Darul Aman masih belum seimbang. Hal itu terjadi karena peran istri dalam aspek reproduktif tidak seimbang dengan suami, sedangkan peran kerja produktif dan peran komunitas didominasi oleh suami. Oleh karena itu, skenario pemberdayaan masyarakat nelayan di Desa Darul Aman adalah mendorong perempuan untuk bekerja atau memiliki usaha sampingan melalui kegiatan usaha kelompok menggunakan dana UED-SP, seperti usaha ikan duri asap, usaha kerupuk ikan lomek renyah (crispy), usaha terasi, dan usaha warung boga bahari (seafood). Title: Gender-Based Fishermen Empowerment in Improving the Household Economy in Darul Aman Village, Riau ProvinceIn 2016, BPS stated that the poverty rate of fisherman communities in Bengkalis Regency continued to increase to 7.38% from the previous year’s 7.20%. This number is still high even though the government in Bengkalis Regency has been trying to reduce poverty through the Village Empowerment Program (PPD) in the form of Savings and Loan Village Economic Business (UED-SP). This study aims to (1) analyze gender roles in fisherman households in Darul Aman Village; 2) analyze the role of the Village Empowerment Program of the Saving – Loan Village Economic Unit (UED-SP) in improving the economy of fisherman households and (2) formulate scenarios for gender-based fishermen empowerment strategies. The method used in this study is the survey method using simple random sampling techniques. The data used in this study are primary data and secondary data. The primary data is the result of interviews with 23 respondents from fisherman households. In contrast, secondary data is obtained from the office of the Saving-Loan Village Economic Unit (UED-SP) and the Bengkalis Regency Marine and Fisheries Office. Data analysis used in this study is the Moser model ana","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130393635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Konsumsi Ikan pada Masyarakat Pesisir Sumba Timur 分析东松巴沿海社区鱼类的消耗量
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Pub Date : 2021-12-29 DOI: 10.15578/marina.v7i2.10368
Krisman Umbu Henggu, Yatris Rambu Tega, Firat Meiyasa, Suryaningsih Ndahawali, Nurbety Tarigan, Yopi Nurdiansyah
{"title":"Analisis Konsumsi Ikan pada Masyarakat Pesisir Sumba Timur","authors":"Krisman Umbu Henggu, Yatris Rambu Tega, Firat Meiyasa, Suryaningsih Ndahawali, Nurbety Tarigan, Yopi Nurdiansyah","doi":"10.15578/marina.v7i2.10368","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v7i2.10368","url":null,"abstract":"Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu daerah dengan sumber daya perikanan yang melimpah, namun saat ini belum terdapat data jumlah konsumsi dan asupan gizi ikan masyarakat pesisir. Tujuan penelitian adalah mengetahui profil konsumsi ikan, angka konsumsi ikan, dan status asupan gizi ikan masyarakat pesisir di Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei—Juni 2020, di sepuluh desa dan dua kelurahan pesisir. Jumlah responden yang dilibatkan adalah 347 orang, yang dipilih menggunakan metode slovin dengan kriteria usia responden 18—60 tahun dan memiliki preferensi tentang ikan. Pengambilan data profil konsumsi ikan dilakukan dengan wawancara, sedangkan angka konsumsi ikan dan status asupan gizi ikan harian menggunakan instrumen food frequency questionnaires. Data hasil penelitian dianalisis deskriptif dan analisis regresi linier tunggal untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga terhadap jumlah konsumsi ikan (kg/kapita/bulan). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas masyarakat pesisir berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan bermatapencaharian nelayan. Masyarakat pesisir sebanyak 56,80% mengkonsumsi ikan 2—5 kg/kapita/bulan dan 43,20% mengkonsumsi ikan > 5 kg/kapita/bulan. Angka konsumsi ikan masyarakat pesisir berdasarkan usia dan jenis kelamin adalah 45,62—48,00 kg/kapita/tahun atau setara dengan 118,37—133,45 gram/kapita/hari. Angka konsumsi ini masih rendah dibandingkan target konsumsi ikan nasional tahun 2020, yakni 56,39 kg/kapita/tahun. Kontribusi angka konsumsi ikan terhadap rata-rata status asupan gizi ikan masyarakat pesisir adalah protein 7,53 (gram/kapita/hari), lemak 1,08 (gram/kapita/hari), dan energi 107 (kkal/kapita/hari). Khusus pada status kecukupan protein ikan harian belum memenuhi standar asupan gizi hewani ikan, yakni minimal jumlah asupannya harus mencapai 18,53 gram/kapita/hari. Oleh sebab itu, perlu dilakukan strategi untuk membudayakan konsumsi ikan pada masyarakat melalui sosialisasi, edukasi, dan diversifikasi produk perikanan.Title: Fish Consumption Analysis of East Sumba Coastal CommunitiesEast Sumba Regency is one of the areas with abundant fishery resources. Currently, there is no data on fish consumption and nutritional intake in coastal communities. The purpose of the study was to find the profile of fish consumption, the number of fish consumption, and the nutritional status of fish in coastal communities in East Sumba Regency. This research was conducted in May—June 2020 in ten and two coastal villages. The number of respondents involved was 347. The number of respondents was determined using the Slovin approach with the criteria of the respondent’s age being 18—60 years and having a preference for fish. Data collection on fish consumption profiles was conducted by interview, while fish consumption figures and daily fish nutritional status used the food frequency questionnaire instrument. The research data were analyzed descriptive and single linear regression analysis to decide t","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115994826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pemetaan Daya Saing Subsektor Perikanan Tangkap di Provinsi Jawa Barat
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Pub Date : 2021-12-29 DOI: 10.15578/marina.v7i2.8881
A. Suryana, A. Nurhayati, Lantun Paradhita Dewanti, Aulia Andhikawati, Regina Ramda Dewi
{"title":"Pemetaan Daya Saing Subsektor Perikanan Tangkap di Provinsi Jawa Barat","authors":"A. Suryana, A. Nurhayati, Lantun Paradhita Dewanti, Aulia Andhikawati, Regina Ramda Dewi","doi":"10.15578/marina.v7i2.8881","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v7i2.8881","url":null,"abstract":"Usaha perikanan tangkap memiliki peran penting dalam penyediaan ikan di Jawa Barat. Usaha perikanan tangkap di kabupaten/kota yang memiliki laut telah berkembang sesuai dengan potensi wilayah serta berbagai sumber daya yang mendukungnya. Tingkat daya saing akan mencerminkan perbedaan perkembangan usaha perikanan tangkap di masing-masing daerah. Daya saing perikanan tangkap dapat dijadikan tolak ukur perkembangan, pemetaan, dan perencaaan pembangunan daerah. Tujuan penelitian ini untuk memetakan dan menganalisis daya saing subsektor perikanan tangkap antar kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan selama bulan Mei—September 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literature review untuk memetakan dan menganalisis daya saing perikanan tangkap sepuluh kabupaten dan satu kota di Provinsi Jawa Barat yang memiliki wilayah laut. Data primer berupa pendapat ahli (expert judgement) mengenai proporsi daya saing usaha perikanan tangkap. Data sekunder berupa data statistik perikanan tangkap dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. Analisis data yang dilakukan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kabupaten yang berdaya saing sangat tinggi adalah Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Keunggulan dari kedua kabupaten ini adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana, produksi, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Sementara itu, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Tasikmalaya yang berada di wilayah selatan mempunyai tingkat daya saing rendah.Title: Mapping the Competitiveness of Capture Fisheries Subsector in West Java ProvinceThe capture fisheries have an essential role in providing fish in West Java. Fishing efforts in districts/cities that have the sea have developed following the region’s potential and various resources that support it. The level of competitiveness will reflect the difference in the development of fishing businesses in each area. Therefore, the competitiveness of fishing can be used as a benchmark for regional development, regional mapping, and regional development planning. This study aims to map and analyze the competitiveness of the inter-district fishing subsector in West Java Province. The survey was conducted during May—September 2019. The method used in this study is a literature review method to map and analyze the competitiveness of fisheries capture ten districts and one city in West Java Province that has a sea area. Primary data in the form of expert judgement on the proportion of competitiveness of fishing businesses. Secondary data in fishing statistics from the Marine and Fisheries Office of West Java Province. Data analysis was conducted using descriptive statistics. This study shows that the very competitive districts are Indramayu and Cirebon regencies. The advantages of these two districts are human resources, facilities and infrastructure, production, and application of science and technology. Meanwhile, the ","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131972428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信