Pengorganisasian Nelayan Skala Kecil di Zona Penangkapan Ikan Perikanan Industri dalam Mendukung Rencana Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur

Armen Zulham, Radityo Pramoda, Nensyana Shafitri
{"title":"Pengorganisasian Nelayan Skala Kecil di Zona Penangkapan Ikan Perikanan Industri dalam Mendukung Rencana Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur","authors":"Armen Zulham, Radityo Pramoda, Nensyana Shafitri","doi":"10.15578/marina.v8i2.11279","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kebijakan pengelolaan penangkapan ikan di laut Indonesia sudah direncanakan akan bergeser dari kebijakan kontrol input menjadi kebijakan kontrol output. Izin penangkapan ikan dengan kebijakan pertama diberikan kepada armada dan alat tangkap, sedangkan kebijakan kedua didasarkan pada kuota ikan yang ditangkap dengan armada perikanan dan alat tangkap. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mempelajari kondisi perikanan tangkap skala kecil (nelayan lokal) jika kebijakan kontrol output dilaksanakan. Dua tujuan lain, yaitu: mempelajari tiga prinsip pengorganisasian nelayan skala kecil; serta melakukan penilaian terhadap indikator aksi kolektif pada koperasi nelayan di lokasi penelitian, terkait strategi memperoleh kuota penangkapan ikan. Perikanan skala kecil <10 GT jumlahnya mencapai 90% dari total armada perikanan tangkap. Usaha perikanan skala kecil biasanya tidak terorganisasi dalam sebuah bisnis yang terorganisasi, tetapi kontribusi terhadap produksi ikan Indonesia mencapai 50%. Nelayan lokal secara teoretis dapat diorganisasikan dan pengorganisasian tersebut dapat dilakukan melalui koperasi untuk melakukan aksi kolektif. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei dan focus group discussion (FGD) di Kabupaten Natuna dan Sebatik (Kabupaten Nunukan) serta PPS Cilacap pada bulan Mei sampai dengan September 2021. Penelitian ini menggunakan sepuluh indikator (atribut) dalam menilai aksi kolektif nelayan lokal (perikanan skala kecil) melalui koperasi atau korporasi untuk memanfaatkan kuota penangkapan ikan. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 85% perikanan skala kecil menangkap ikan di perairan >12 mil. Armada perikanan skala kecil yang menangkap ikan di perairan >12 mil (pada zona industri perikanan) harus bergabung dalam koperasi atau korporasi agar sesuai dengan regulasi. Pembentukan koperasi/korporasi pada usaha perikanan skala kecil dilakukan melalui konsolidasi, kolaborasi, dan integrasi. Penelitian ini merekomendasikan bahwa atribut tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk pengorganisasian nelayan skala kecil di dalam koperasi atau korporasi di berbagai zona industri penangkapan ikan dan di berbagai wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia. Title: Organizing Small Scale  Fishers for Catching Fish in The Industrial Fishing  Zone to Support  A Measurable Fishing Policy Planning The fishing policy on Indonesian seas is in the plan to shift from an input control policy to an output control policy. The first policy, fish license, is given to the fishing fleet and gear, while the output control policy focusc on the quota of fish caught to the fishing fleet and fishing gear. The main purpose of this research is to study the condition of small-scale capture fisheries (local fishers) if the output control policy is implemented. Two other objectives were also studied related to the principles of organizing small-scale fishers, as well as indicators of collective action in small-scale fisheries organizations. Small-scale fisheries <10 GT account for 90% of the total fishing fleet. The small-scale fishery businesses were not organized in an organization but contributed to Indonesian fish production, reaching 50%. Fishers theoretically are organized, and the organization can be through cooperatives to carry out collective action. Primary data was collected through surveys and focus group discussions (FGD). The data were collected in Natuna Regency and Sebatik island (Nunukan Regency) and Cilacap Ocean Fishing Port from May to September 2021. This study uses ten indicators (attributes) to assess the collective action of local fishermen (small-scale fisheries) through cooperatives or corporations to take advantage of fishing quotas. The data collected were analyzed by descriptive statistics. The study results indicate that about 85% of small-scale fisheries catch fish in waters > 12 miles. To comply with regulations, small-scale fishing fleets that catch fish in waters > 12 miles (in industrial fishing zones) should have to join with cooperatives or corporations. The formation of cooperatives/corporations in small-scale fishery businesses through consolidation, collaboration, and integration. This study recommends that these attributes use as a reference for organizing small-scale fishers in cooperatives or corporations in various fishing industry zones throughout the Republic of Indonesia Fisheries Management Area.","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i2.11279","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kebijakan pengelolaan penangkapan ikan di laut Indonesia sudah direncanakan akan bergeser dari kebijakan kontrol input menjadi kebijakan kontrol output. Izin penangkapan ikan dengan kebijakan pertama diberikan kepada armada dan alat tangkap, sedangkan kebijakan kedua didasarkan pada kuota ikan yang ditangkap dengan armada perikanan dan alat tangkap. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mempelajari kondisi perikanan tangkap skala kecil (nelayan lokal) jika kebijakan kontrol output dilaksanakan. Dua tujuan lain, yaitu: mempelajari tiga prinsip pengorganisasian nelayan skala kecil; serta melakukan penilaian terhadap indikator aksi kolektif pada koperasi nelayan di lokasi penelitian, terkait strategi memperoleh kuota penangkapan ikan. Perikanan skala kecil <10 GT jumlahnya mencapai 90% dari total armada perikanan tangkap. Usaha perikanan skala kecil biasanya tidak terorganisasi dalam sebuah bisnis yang terorganisasi, tetapi kontribusi terhadap produksi ikan Indonesia mencapai 50%. Nelayan lokal secara teoretis dapat diorganisasikan dan pengorganisasian tersebut dapat dilakukan melalui koperasi untuk melakukan aksi kolektif. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei dan focus group discussion (FGD) di Kabupaten Natuna dan Sebatik (Kabupaten Nunukan) serta PPS Cilacap pada bulan Mei sampai dengan September 2021. Penelitian ini menggunakan sepuluh indikator (atribut) dalam menilai aksi kolektif nelayan lokal (perikanan skala kecil) melalui koperasi atau korporasi untuk memanfaatkan kuota penangkapan ikan. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 85% perikanan skala kecil menangkap ikan di perairan >12 mil. Armada perikanan skala kecil yang menangkap ikan di perairan >12 mil (pada zona industri perikanan) harus bergabung dalam koperasi atau korporasi agar sesuai dengan regulasi. Pembentukan koperasi/korporasi pada usaha perikanan skala kecil dilakukan melalui konsolidasi, kolaborasi, dan integrasi. Penelitian ini merekomendasikan bahwa atribut tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk pengorganisasian nelayan skala kecil di dalam koperasi atau korporasi di berbagai zona industri penangkapan ikan dan di berbagai wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia. Title: Organizing Small Scale  Fishers for Catching Fish in The Industrial Fishing  Zone to Support  A Measurable Fishing Policy Planning The fishing policy on Indonesian seas is in the plan to shift from an input control policy to an output control policy. The first policy, fish license, is given to the fishing fleet and gear, while the output control policy focusc on the quota of fish caught to the fishing fleet and fishing gear. The main purpose of this research is to study the condition of small-scale capture fisheries (local fishers) if the output control policy is implemented. Two other objectives were also studied related to the principles of organizing small-scale fishers, as well as indicators of collective action in small-scale fisheries organizations. Small-scale fisheries <10 GT account for 90% of the total fishing fleet. The small-scale fishery businesses were not organized in an organization but contributed to Indonesian fish production, reaching 50%. Fishers theoretically are organized, and the organization can be through cooperatives to carry out collective action. Primary data was collected through surveys and focus group discussions (FGD). The data were collected in Natuna Regency and Sebatik island (Nunukan Regency) and Cilacap Ocean Fishing Port from May to September 2021. This study uses ten indicators (attributes) to assess the collective action of local fishermen (small-scale fisheries) through cooperatives or corporations to take advantage of fishing quotas. The data collected were analyzed by descriptive statistics. The study results indicate that about 85% of small-scale fisheries catch fish in waters > 12 miles. To comply with regulations, small-scale fishing fleets that catch fish in waters > 12 miles (in industrial fishing zones) should have to join with cooperatives or corporations. The formation of cooperatives/corporations in small-scale fishery businesses through consolidation, collaboration, and integration. This study recommends that these attributes use as a reference for organizing small-scale fishers in cooperatives or corporations in various fishing industry zones throughout the Republic of Indonesia Fisheries Management Area.
在渔业渔区组织小型渔业,以支持可衡量的渔业计划
印尼海的渔业管理政策已经计划将从输入控制政策转变为输出管理政策。第一个政策是给舰队和渔具发鱼许可证,而第二个政策是基于与渔业船队和渔具一起捕获的鱼类配额。本研究的主要目标是了解如果实施输出控制政策,当地渔业捕获的情况。另外两个目标是:研究三种小型渔民的组织原理;以及在研究地点对渔业合作社集体行动指标的评估。12英里的小型渔业,在渔业产业地区捕获的小型渔业船队必须加入合作社或公司,以便符合规定。建立小型渔业合作社/公司是通过整合、合作和整合来实现的。该研究建议,该属性可用于在多个渔业区和印度尼西亚共和国渔业管理地区的合作或企业组织小规模渔民。标题:在工业化捕捞区组织小规模的捕鱼活动,以支持针对印尼的捕捞政策计划,将从控制输入到输出控制政策转变为计划。第一个政策,鱼驾照,是分配给钓鱼舰队和齿轮的,而鱼配额上的输出政策控制被捕获到钓鱼舰队和捕鱼齿轮上。这项研究的主要目的是研究局部捕获猎物的情况,如果输出控制政策实现的话。另外两个对象还与组织小冲突的原则密切相关,就像在小规模渔业组织中集体行动的参与者一样。小池塘飞了12英里。与规定相比,在沃特斯> 12英里处钓到的小鱼的微不足道的钓鱼行为应该与合作或公司合作。巩固、合作和巩固企业的发展。这项研究提醒我们,这些事件可以作为对印尼共和国渔业管理领域进行各种可疑活动的协调。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信