Yesaya Putra Pamungkas, Ardaffa Firdausy Rahadiya, Widhya Nugroho Satrioajie, Rudhi Pribadi, A. Indarjo
{"title":"Interaksi Sistem Sosial Ekologi Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisir Desa Teluk Awur, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah","authors":"Yesaya Putra Pamungkas, Ardaffa Firdausy Rahadiya, Widhya Nugroho Satrioajie, Rudhi Pribadi, A. Indarjo","doi":"10.15578/marina.v10i2.14299","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v10i2.14299","url":null,"abstract":"Ekosistem mangrove memiliki berbagai manfaat dari aspek ekologi, sosial ekonomi, hingga aspek fisik. Mangrove juga menyediakan jasa ekosistem yang dapat diperoleh secara langsung maupun secara tidak langsung oleh manusia. Aspek sosial dan ekologis di dalam ekosistem mangrove merupakan sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan didalam pendekatan pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa interaksi sistem sosial ekologi (SES), dan memformulasikan konektivitas SES untuk perbaikan tata kelola ekosistem mangrove di Desa Teluk Awur, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2023. Pengambilan data sosial ekologi dilakukan dengan menggunakan metode participatory mapping dan participatory data collection yang meliputi observasi lapangan, wawancara, dan focus group disscusion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang erat dari empat variabel SES yang terdiri dari Resource Unit (RU), Resources System (RS), Resources Actor (RA) dan Resources Governance (RG). Berdasarkan analisa jejaring hubungan antar variabel ditemukan bahwa, interaksi SES ekosistem mangrove di Desa Teluk Awur sangat dipengaruhi oleh Resources Actor. Terdapat 17 interaksi RA dengan 12 diantaranya interaksi yang memengaruhi. Sedangkan Resource Unit (RU) merupakan yang paling banyak dipengaruhi sebagai hubungan timbal balik satu sama lain. Hasil konektivitas SES didapatkan 24 konektivitas antar parameter di ekosistem mangrove Desa Teluk Awur. Interaksi antar parameter paling tinggi adalah pada parameter RA sebesar 50%. Mempertimbangkan hasil interaksi dan konektivitas antar variabel SES, maka perlu adanya rancangan strategi pengelolaan berfokus pada Resources Actor untuk mendukung keberlanjutan ekosistem mangrove di Desa Teluk Awur, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Title: Social-Ecological System Interaction of Mangrove Ecosystem, in Coastal Area Teluk Awur Village, Jepara Regency, Central Java Province The mangrove ecosystem offers various ecological, socio-economic, and physical benefits, providing services that directly or indirectly benefit humans. Both social and ecological aspects in the mangrove ecosystem are interconnected and should be managed in unison. This research aims to analyze the interaction of social-ecological systems (SES), and formulate SES connectivity for improving mangrove ecosystem management in Teluk Awur Village, Jepara Regency, Central Java Province. The research was conducted in May 2023, involved the use of participatory mapping and participatory data collection, including field observations, interviews, and Focus Group Discussions (FGD). The research findings highlight the close relationship between four SES variables consisting of resource unit (RU), resource system (RS), resources actor (RA), and resources governance (RG). Network analysis revealed that SES interaction in Teluk Awur Village was significantly influenced by resource actor (RA) with 17 interactions observed, with 12 of which ","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":" 19","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141677735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jajat Sudrajat, J. Jamaludin, G. Z. Anshari, Evi Gusmayanti, Siti Sawerah, Abdul Jabbar
{"title":"Analisis Keberhasilan Pengelolaan Hutan Mangrove: Kasus Rehabilitasi dan Konservasi oleh Komunitas Peduli Pesisir","authors":"Jajat Sudrajat, J. Jamaludin, G. Z. Anshari, Evi Gusmayanti, Siti Sawerah, Abdul Jabbar","doi":"10.15578/marina.v9i1.11845","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v9i1.11845","url":null,"abstract":"Kelompok peduli pesisir memiliki peranan penting dalam rehabilitasi dan perlindungan hutan mangrove, khususnya berkaitan dengan upaya menumbuhkan aspek kelembagaannya. Studi ini bertujuan menganalisis kinerja kelembagaan, peran stakeholders, dan hak pemilikan hutan yang mungkin diwujudkan setelah rehabilitasi mangrove dianggap berhasil, serta untuk mendeskripsikan beberapa dimensi pentingnya sebagai model pengelolaan hutan mangrove. Penelitian dilakukan pada bulan September 2021 hingga Agustus 2022 di Kelurahan Setapuk Besar- Kota Singkawang, Kalimantan Barat, melalui suatu metode campuran: kuantitatif-kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dari 78 responden warga komunitas pesisir dengan cara wawancara terstruktur, sedangkan data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap informan kunci. Analisis data kuantitatif mengenai kinerja kelembagaan diukur dari proporsi warga yang mengetahui terhadap aturan utama perlindungan hutan mangrove, sedangkan secara kualitatif dilihat dari partisipasi anggota kelompok dalam rutinitas kegiatan rehabilitasi dan konservasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kelembagaan telah berfungsi dengan baik, buktinya sekitar 90 persen warga pesisir mengetahui aturan perlindungan hutan mangrove di komunitasnya. Selain itu partisipasi anggota kelompok dalam aksi rehabilitasi atau konservasi melalui inisiatif kelompok merupakan faktor kunci keberhasilan. Dimensi penting dalam menjaga keberlanjutan konservasi mangrove di sekitar kota pesisir adalah melalui pemeliharaan kelembagaan lokal dan penumbuhan ekowisata. Tittle: Analysis of the Success of Mangrove Forest Management: A Case Study on Rehabilitation and Conservation by the Coastal Care CommunityCoastal care groups have an essential role in rehabilitating and protecting mangrove forests, particularly concerning efforts to grow their institutional aspects. This study aims to analyse the institutional performance, stakeholder roles, and forest property rights that may be realized after the success of mangrove rehabilitations, and to describe some of its essential dimensions as a model for mangrove forest management. This study was conducted in September 2021 until August 2022 in Setapuk Besar-Singkawang city, West Kalimantan, through a mixed methods: quantitative-qualitative. Quantitative data were collected from 78 respondents of the coastal communities using structured interviews, while qualitative data was gotten through in-depth interviews with the key informants. Quantitative data analysis, concerning the institutional performance is measured by the proportion of residents who know the main rules for protecting mangrove forests, while qualitatively it is seen from the participation of group members’ in their routine rehabilitation and conservation activities. The results showed that the institutional system has functioned well, as evidenced is around 90 percent of the coasta residents knowing precisely the rules for protecting the mangrove fore","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129856445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rizky Muhartono, Titik Sumarti, Saharuddin Saharuddin, Sonny Koeshendrajana
{"title":"Nelayan Kecil di Perkotaan: Karakteristik Usaha dan Jaringan Sosial dalam Mengakses Pembiayaan di Marunda, Jakarta Utara","authors":"Rizky Muhartono, Titik Sumarti, Saharuddin Saharuddin, Sonny Koeshendrajana","doi":"10.15578/marina.v9i1.11919","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v9i1.11919","url":null,"abstract":"Jakarta merupakan kota yang memiliki berbagai fasilitas pembiayaan, namun masih dijumpai nelayan skala kecil di Marunda yang memiliki hambatan dalam mengaksesnya. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan karakteristik usaha nelayan kecil dan jaringan sosial dalam mengakses pembiayaan. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember tahun 2022 yang difokuskan di lokasi Marunda, Jakarta Utara menggunakan metode kualitatif dengan tipe studi kasus. Informan pada penelitian ini sebanyak 30 orang dan dipilih secara purposive, terdiri dari unsur nahkoda, anak buah kapal (ABK), bakul/pedagang pengumpul, koperasi, Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), penyuluh perikanan, dinas perikanan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar nelayan di Marunda memiliki dua jenis alat tangkap dengan mayoritas menggunakan jaring dan bubu. Keunikan nelayan ABK di Marunda adalah melakukan penangkapan dengan membawa alat tangkap sendiri dan membayar komisi kepada pemilik perahu. Pada tahap awal usaha, nelayan mengandalkan dana pribadi, dan keluarga. Nelayan yang memiliki aset akan meminjam kepada lembaga pembiayaan formal dan jika tidak punya asset akan meminjam kepada bakul/bos. Pada dasarnya nelayan tidak mau meminjam karena tidak mau terikat dengan bakul/bos ataupun kehawatiran tidak bisa membayar cicilan jika meminjam ke bank. Apabila nelayan mengalami kerugian usaha dan tidak memiliki aset untuk dijaminkan, maka nelayan akan meminjam kepada bakul/bos. Oleh karena itu, kebijakan yang perlu dilakukan adalah membuat program pembiayaan untuk nelayan kecil dengan memperhatikan karakteristik dan jaringan sosialnya. Program harus diprioritaskan pada nelayan yang tidak memiliki modal dan aset. Lembaga pembiayaan informal perlu dilibatkan dalam pengembangan program pembiayaan nelayan tersebut. Tittle: Small-Scale Fishermen in Urban Areas: Business Characteristics and Social Networks in Accessing Financing in Marunda City, North Jakarta Jakarta is a city that has various financing facilities, but there are still small-scale fishermen in Marunda who have problems accessing them. The purpose of this study is to describe the characteristics of small fishing businesses and social networks in accessing financing. This research was conducted in July-December 2022 which focused on the Marunda location, North Jakarta. This research uses qualitative methods with a case study type. The informants in this study were 30 people and were selected purposively, consisting of captains, crew members (ABK), bakul/collecting traders, cooperatives, Marine and Fisheries Business Capital Management Institutions (LPMUKP), fisheries extension workers, fisheries services. Data analysis was carried out in a qualitative descriptive. The results showed that most fishermen in Marunda have two types of fishing gear with the majority using nets and bubu. The uniqueness of ABK fishermen in Marunda is to make catches by bringing th","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116586598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Pengembangan Kawasan Pesisir di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan","authors":"Andi Fajar Asti, Diana Mayasari","doi":"10.15578/marina.v9i1.11796","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v9i1.11796","url":null,"abstract":"Kabupaten Tanah Laut memiliki potensi di sektor perikanan yaitu perikanan tangkap, pengelolaan produk, dan pembudidayaan, sektor pariwisata dan pelabuhan. Pengembangan potensi tersebut belum dapat menyejahterakan para nelayan karena harga jual hasil perikanan masih rendah dan masyarakat belum memiliki pemahaman yang cukup untuk budi daya ikan dan memasarkan hasil tangkapan. Tujuan dari penelitian adalah mengindentifikasi potensi sumber daya pada kawasan pesisir dan merumuskan strategi pengembangan potensi sumber daya di kawasan pesisir Kabupaten Tanah Laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pengembangan potensi kawasan pesisir, dan merumuskan strategi pengembangan kawasan pesisir di Kabupaten Tanah Laut. Data diperoleh langsung dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tanah Laut, nelayan, atau masyarakat tinggal di kawasan pesisir. Strategi pengembangan kawasan pesisir dilakukan dengan menganalisis potensi terhadap kegiatan nelayan sehari-hari yaitu menangkap ikan yang ditangkap dan permasalahannya di lapangan. Analisis tersebut untuk mencari solusi untuk mengembangkan produk olahan sehingga bernilai jual lebih tinggi. Sementara itu, pemerintah daerah berkontribusi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan (stakehoulder) untuk mengembangkan pariwisata, fasilitas sarana prasarana, dan pelabuhan yang mendukung kegiatan transaksi jual beli. Pemerintah memberikan penyuluhan atau pelatihan kepada masyarakat nelayan secara berkelanjutan. Produk yang berkualitas dapat diolah dan dijual sehingga dapat mendukung perekomonian masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan program lain yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya manusia di wilayah pesisir Kabupaten Tanah Laut. Tittle: Coastal Areas Development Strategy in The Tanah Laut Regency, South Kalimantan Province Tanah Laut Regency possesses substantial potential in the fisheries sector, including capture fisheries, product management, cultivation, tourism, and port activities. However, the livelihoods of fishermen have not significantly improved due to low selling prices and a lack of understanding in fish cultivation and marketing. This research aims to address these challenges by identifying untapped resources in the coastal area and formulating comprehensive strategies for their development. The study utilizes descriptive methods and a qualitative approach, analyzing factors that hinder potential and tailoring strategies to Tanah Laut Regency. Data were collected from the Department of Fisheries and Marine Affairs, fishermen, coastal residents, and online sources. The development strategy involves analyzing daily fishing activities, fish species production, and field-related challenges to enhance the economic prospects of the region. The local government plays a crucial role in facilitating community and stakeholder involvement, supportin","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129414375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Peningkatan Pendapatan Keluarga Nelayan Melalui Peran Perempuan: Studi Kasus pada Komunitas Nelayan Demak, Jawa Tengah","authors":"Ratna Indrawarsih, Annisa Meutia Ratri","doi":"10.15578/marina.v9i1.11743","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v9i1.11743","url":null,"abstract":"Peran perempuan dalam komunitas nelayan sangat signifikan, baik dalam aktivitas praproduksi, produksi, maupun pascaproduksi untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Peran seperti itu telah dilakukan oleh perempuan di wilayah pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi perempuan di wilayah pesisir Kabupaten Demak dalam menjalankan usahanya di sektor kelautan dan perikanan dan memahami strategi yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Lokasi penelitian dilakukan di tiga desa nelayan di Kabupaten Demak, yaitu Desa Morodemak, Purworejo, dan Margolinduk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui fishcollabs sebagai alat bantu diagnosis partisipatif dengan pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), dan observasi lapangan. Penelitian menemukan bahwa ragam persoalan yang dihadapi perempuan di wilayah pesisir yaitu terkait dengan kondisi lingkungan dan stagnasi di bidang usaha perikanan. Stagnasi usaha yang dimaksud terkait dengan aspek pemasaran. Hal itu disebabkan oleh kurangnya kemampuan dalam menciptakan nilai tambah produk olahan, dan jaringan pemasaran yang dimiliki perempuan di wilayah tersebut, serta adanya permasalahan degradasi lingkungan permukiman. Ada beberapa opsi strategi yang penting untuk meningkatkan peran perempuan yaitu: (1) pelatihan peningkatan kapasitas usaha; (2) pelatihan pengemasan produk olahan dan jaringan pemasaran; dan (3) pelatihan pengelolaan bank sampah. Tittle: Strategies for Increasing Fisher’s Family Income Through the Role of Women: A Case Study in the Fishing Community of Demak, Central JavaThe role of women is very significant, in production and post-production in the fisheries sector, including the contribution of women in the coastal area of Demak Regency, Central Java. This paper aims to discuss the problems women face in coastal areas in running their businesses in the fisheries sector, as well as strategies to overcome these problems, individually and collectively. The study focuses on case studies of three fishing villages in Demak Regency: Morodemak Village, Purworejo Village and Margolinduk Village. This study uses a qualitative method through fish collabs as a participatory diagnostic tool, with data collection carried out through in-depth interviews, FGDs, and field observations. However, the research found various barriers women face in coastal areas, especially environmental conditions and stagnation in the fisheries business. The business stagnation is associated with the marketing aspect caused by the lack of added value for processed products and marketing networks owned by women, as well as the problem of environmental degradation in settlements. This article shows how training to increase business capacity, packaging of processed products and marketing networks, as well as waste bank management are essential strategic options for women.","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133042930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Pengembangan Budi Daya Ikan Nila Salin (Oreochromis niloticus) di Kabupaten Pati","authors":"Nur Aeni","doi":"10.15578/marina.v9i1.11739","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v9i1.11739","url":null,"abstract":"Budi daya nila salin di Kabupaten Pati mengalami perkembangan yang cukup pesat, tetapi masih mengalami kendala untuk dapat menjadi salah satu komoditas unggulan. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan faktor-faktor yang memengaruhi budi daya nila salin dan merumuskan strategi untuk mengembangkan budi daya nila salin di Kabupaten Pati. Penelitian dilakukan di enam desa di tiga kecamatan yang ditetapkan sebagai sentra dan kawasan penyangga budi daya nila salin, yaitu Kecamatan Tayu, Margoyoso, dan Dukuhseti. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2021. Metode pengambilan data yang digunakan adalah studi pustaka, survei, dan wawancara dengan pemangku kepentingan yang berjumlah 34 responden. Data penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisis PEEST, SWOT, dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama budi daya nila salin di Kabupaten Pati adalah kualitas ikan nila salin yang lebih baik. Namun, belum adanya diversifikasi produk olahan nila salin menjadi kelemahan terbesar. Peningkatan permintaan terhadap ikan nila di pasar domestik menjadi peluang terbesar, sedangkan pandemi yang menyebabkan penurunan pendapatan pembudi daya menjadi ancaman utama pengembangan budi daya nila salin. Strategi yang dapat disarankan untuk mengembangkan budi daya nila salin di Kabupaten Pati secara berurutan berdasarkan prioritas adalah (1) meningkatkan ketersediaan dan kualitas input budi daya nila salin; (2) memperluas pemasaran, baik di pasar domestik maupun melalui ekspor; (3) meningkatkan kualitas budi daya nila salin berbasis lingkungan demi menjamin keberlanjutan; dan (4) meningkatkan keunggulan dan daya saing produk nila salin. Tittle: Strategies for Salin Tilapia (Oroechromis niloticus) Cultivation Development in Pati DistrictSaline-tilapia aquaculture in Pati District has been growing fast, but it faces several obstacles to becoming one major local commodity. This study aims to describe factors that influence saline-tilapia aquaculture, then formulate strategies that can be applied to develop the aquaculture of this commodity. The study focused on six villages in three sub-districts established as the center and buffer areas of saline-tilapia aquaculture, namely Tayu, Margoyoso, and Dukuhseti Sub-districts. Data collection was conducted from April to September 2021. It involved a document review, survey, interviews with relevant stakeholders, and 34 respondents. Then, the data were analyzed descriptively using PEEST, SWOT, and QSPM analysis. The study results show that the main strength of saline-tilapia aquaculture in Pati District was that saline-tilapia from Pati District has good quality. At the same time, the lack of diversification of products became a significant weakness. Moreover, an enormous opportunity was the higher demand for tilapia, especially in the domestic market, whereas the main threat was the pandemic that could decrease farmer income. Strategies that can be proposed based on the","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"218 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132644097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Heri Ariadi, H. Soeprapto, J. Sihombing, Wafiq Khairina, Arief Khristanto
{"title":"Analisis Potensi Pengembangan Budidaya Ikan Keramba Adaptif Di Wilayah Pesisir","authors":"Heri Ariadi, H. Soeprapto, J. Sihombing, Wafiq Khairina, Arief Khristanto","doi":"10.15578/marina.v9i1.11643","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v9i1.11643","url":null,"abstract":"Budidaya ikan dengan keramba adaptif merupakan salah satu alternatif pengembangan kegiatan usaha perikanan di wilayah pesisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi pengembangan budidaya ikan keramba adaptif sebagai bentuk adaptasi terhadap dampak banjir rob dan perubahan iklim. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bandengan Kota Pekalongan pada bulan Juli-Agustus 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan purposive sampling kemudian dilakukan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kualitas air di lokasi budidaya masih layak dan sesuai untuk kegiatan budidaya ikan. Kemudian untuk indikator produktivitas panen masih cukup tepat dan menguntungkan jika siklus bisnis operasional ini. Selanjutnya dari analisis identifikasi faktor internal usaha, 6 unsur kekuatan dan 4 unsur kelemahan berpengaruh terhadap operasional budidaya ikan. Sedangkan dari identifikasi faktor bisnis eksternal, terdapat 5 elemen peluang dan 2 elemen ancaman yang dapat mempengaruhi siklus budidaya operasional. Dari hasil analisis matriks SWOT dengan membandingkan unsur peluang usaha, kelemahan, kekuatan, dan ancaman diperoleh titik perbandingan antara 2,04 dan 1,38, atau jika dimasukkan ke dalam matriks SWOT berada pada kuadran pertama atau kekuatan yang baik untuk menjadi dikembangkan lebih lanjut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan budidaya ikan dengan konsep keramba adaptif sangat layak dan menguntungkan untuk dikembangkan di wilayah pesisir yang rentan terhadap banjir rob dan dampak perubahan iklim","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131237269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Selvi Tebaiy, Jemmy Manan, Sampari Suruan, Joiner Ainusi, Andra Ananta, Faqih Akbar, R. R. Yuneni
{"title":"Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Hiu dan Pari Secara Tradisional oleh Masyarakat Pesisir Papua Barat","authors":"Selvi Tebaiy, Jemmy Manan, Sampari Suruan, Joiner Ainusi, Andra Ananta, Faqih Akbar, R. R. Yuneni","doi":"10.15578/marina.v8i2.11532","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i2.11532","url":null,"abstract":"Ikan hiu dan pari adalah komoditas perikanan penting di dunia dan memiliki peranan baik secara ekologi maupun ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis sumber daya hiu dan pari yang dimanfaatkan secara tradisonal oleh masyarakat di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Penelitian ini bersifat eksploratif dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara langsung di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa jenis ikan hiu dan pari yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Bintuni dan Sorong Selatan adalah 16 jenis. Status dari masing-masing jenis berbeda, yaitu 3 jenis masuk dalam kategori Vurnarable (Sphyrna sp, Aetobatus ocellatus dan Rhinoptera javanica), satu spesies masuk kategori Endangered (Eusphyra blochii) serta 5 jenis masuk dalam kategori Critically Endangered. Pemanfaatan ikan hiu dan pari oleh masyarakat pesisir/nelayan di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Bintuni berada dalam kategori pemanfaatan secara tradisional yaitu berupa produk olahan berupa daging ikan garam/asin dan dendeng. Sumber daya ikan hiu dan pari bukanlah target tangkapan masyarakat tetapi merupakan bycatch yang kemudian diolah secara tradisional. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga sebuah sumber daya yang memiliki status perlindungan akan menyebabkan penangkapan dilakukan secara terus menerus pada jenis-jenis yang berstatus vulnerable (terancam punah) atau spesies yang dilindungi. Hal ini dibuktikan bahwa nilai nilai korelasi antara tingkat pemanfaatan dengan pengetahuan masyarakat tentang sumber daya ikan hiu dan pari rendah yaitu korelasi (r) sebesar 0.56. Title: Traditional Utilization of Shark and Ray Resources by Coastal Community of West Papua Sharks and rays are essential fishery commodities in the world and have a role both ecologically and economically. This study aimed to determine the types of shark and ray resources used and the traditional pattern of utilization by the people in South Sorong Regency and Teluk Bintuni Regency, West Papua Province. This research method is an exploratory and qualitative approach with a descriptive method. The data was collected in the form of primary and secondary data. Primary data were collected through direct observation and interviews in the field. The findings show that there are 16 species of sharks and rays caught by the community in Bintuni Bay and South Sorong Regencies. Each species’ status is different and can be defined as three species in the vulnerable (Sphyrna sp, Aetobatus ocellatus and Rhinoptera javanica), one as Endangered species (Eusphyra blochii), and five species in the Critically Endangered species. The utilization of sharks and rays by coastal communities/fishers in South Sorong Regency and Bintuni Regency is still in the category of traditional use, namely in the form of ","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116751629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abdillah Munawir, N. Nurhasanah, Edi Rusdiyanto, Siti Umamah Naili Muna
{"title":"Kebijakan Pemanfaatan Hutan Mangrove Berkelanjutan dengan Teknik Interpretative Structural Modeling di Taman Nasional Rawa Aopa, Sulawesi Tenggara","authors":"Abdillah Munawir, N. Nurhasanah, Edi Rusdiyanto, Siti Umamah Naili Muna","doi":"10.15578/marina.v8i2.11693","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i2.11693","url":null,"abstract":"Konversi hutan mangrove akibat faktor anthropogenik semakin meningkat di Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa. Kajian keanekaragaman biota hutan mangrove, valuasi lingkungan ekonomi mangrove telah banyak dilakukan, tetapi penelitian tentang kebijakan kelembagaan belum pernah dilakukan untuk mengantisipasi perubahan kawasan hutan mangrove. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis elemen pemanfaatan hutan mangrove; menganalisis peran lembaga yang terlibat dalam pengelolaan Taman Nasional Rawa Aopa; dan menganalisis model kelembagaan dalam pengelolaan Taman Nasional Rawa Aopa. Penelitian dilakukan selama bulan Juni sampai Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode teknik analisis Interpretif Structural Modeling (ISM). Hasil penelitian menunjukan bahwa 11 lembaga yang terkait dalam pengelolaan Taman Nasional Rawa Aopa terdapat tiga lembaga yakni (Balai Taman Nasional Rawa Aopa, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Sulawesi Tenggara) yang memiliki pengaruh paling besar dan menjadi faktor kunci dalam perumusan kebijakan pemerintah dalam hal pengelolaan keberlanjutan hutan mangrove di TNRA. Elemen tujuan yang merupakan elemen kunci dalam pengembangan model pengelolaan Taman Nasional Rawa Aopa adalah penegakan supremasi hukum, dukungan antar pemangku kepentingan dan upaya perlindungan hutan mangrove TNRA untuk keberlanjutan flora dan fauna. Kondisi ini menjelaskan beberapa subelemen tersebut menjadi penggerak utama dan mempengaruhi subelemen pada level berikutnya. Kelembagaan pengelolaan hutan mangrove memiliki kinerja rendah karena ketiadaan kelembagaan khusus yang bertanggungjawab atas pengelolaan TNRA. Oleh karena itu, diperlukan kehadiran kelembagaan formal yang dibentuk berdasarkan memorandum understanding Balai TNRA Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara yang mampu mengakomodir kepentingan pemangku kepentingan dan bertanggungjawab atas pengelolaan hutan mangrove TNRA. Title: Policy on Sustainable Use of Mangrove Forest Using Interpretative Structural Modeling Techniques in Rawa Aopa National Park, Southeast SulawesiThe conversion of mangrove forests due to anthropogenic factors is increasing in the “Rawa Aopa National Park (RANP)” area. Studies of diversity and economic valuation have been widely carried out. Still, research on institutional policies has never been carried out to anticipate changes in mangrove forest areas. This study aims to analyze the elements uses of mangrove forest, the role of agencies in the RANP management, and institutional models. Research carried out from June to December 2021, which used the Interpretive Structural Modeling (ISM) analysis. The results show three institutions involved in management of the RANP Center consist of the Forestry Service and the Environment Service of Southeast Sulawesi Province. The three institutions have the most influence and are key factors in formulating government policies in te","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"903 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116395082","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Iwan Fadli Pasaribu, Trisnani Dwi Hapsari, B. Wibowo
{"title":"Analisis Pemasaran Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) di Pangkalan Pendaratan Ikan Kranji, Kabupaten Lamongan","authors":"Iwan Fadli Pasaribu, Trisnani Dwi Hapsari, B. Wibowo","doi":"10.15578/marina.v8i2.11043","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i2.11043","url":null,"abstract":"Permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya ikan tongkol (Euthynnus affinis) di PPI Kranji, Lamongan tidak hanya pada produksi dan faktor produksi, tetapi juga pada distribusi pemasaran tangkapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik lembaga pemasaran ikan tongkol serta menganalisis pola distribusi pemasaran, margin pemasaran, fisher’s share, dan efisiensi pemasaran pada setiap pelaku usaha. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari—Februari 2022 di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kranji, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Jumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini ialah 79 orang yang terdiri atas 25 nelayan, 16 agen pemasaran, 7 pedagang lokal Kranji, 13 pengepul, 12 pedagang lokal kota Lamongan, 3 pedagang luar kota, 2 pengolah ikan asap, dan 1 pengelola pabrik pengalengan tongkol. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis margin pemasaran, fisher’s share, dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat pola distribusi pemasaran ikan tongkol di PPI Kranji. Total nilai margin dari saluran pemasaran 1 dan 2 adalah sebesar Rp12.832,00 dengan persentase margin sebesar 40% dan persentase Fisher’s share sebesar 60%. Total margin pada saluran pemasaran 3 yang diperoleh adalah sebesar Rp25.832,00 dengan persentase margin sebesar 57% dan persentase fisher’s share sebesar 43%. Total margin pada saluran pemasaran 4 adalah sebesar Rp20.832,00 dengan persentase margin sebesar 52% dan persentase Fisher’s share sebesar 48%. Hasil efisiensi distribusi pemasaran di PPI Kranji <1 menunjukkan bahwa pemasaran ikan tongkol tergolong efisien. Dengan tujuan menunjang pemasaran tangkapan yang baik, PPI Kranji sebaiknya menyediakan serta membangun infrastruktur yang memadai sehingga kegiatan pemasaran bisa terlaksana dengan baik. Title: Marketing Analysis of Mackerel Tuna (Euthynnus Affinis) at Kranji Fish Landing Base, Lamongan RegencyProblems in the utilization of mackerel tuna resources (Euthynnus affinis) at Fish Landing Base of Kranji (PPI Kranji), Lamongan are not only in production and factors of production, but also in marketing distribution of the catch. The purpose of this study is to identify the characteristics of tuna marketing institutions and analyze marketing distribution patterns, marketing margins, fisher’s share and marketing efficiency for each business actor. The study was conducted in January-February 2022 at the Kranji Fish Landing Base, Lamongan Regency, East Java Province. The sampling methods used are purposive sampling and snowball sampling. The number of respondents who were sampled in this study were 79 people consisting of 25 fishermen, 16 marketing agents, 7 local Kranji traders, 13 collectors, 12 local traders from Lamongan, 3 traders outside the city, 2 smoked fish processors and 1 cob cannery. The data analysis method used is marketing margin analysis, fisher’s share and marketin","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128129852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}