Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Hiu dan Pari Secara Tradisional oleh Masyarakat Pesisir Papua Barat

Selvi Tebaiy, Jemmy Manan, Sampari Suruan, Joiner Ainusi, Andra Ananta, Faqih Akbar, R. R. Yuneni
{"title":"Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Hiu dan Pari Secara Tradisional oleh Masyarakat Pesisir Papua Barat","authors":"Selvi Tebaiy, Jemmy Manan, Sampari Suruan, Joiner Ainusi, Andra Ananta, Faqih Akbar, R. R. Yuneni","doi":"10.15578/marina.v8i2.11532","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ikan hiu dan pari adalah komoditas perikanan penting di dunia dan memiliki peranan baik secara ekologi maupun ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis sumber daya hiu dan pari yang dimanfaatkan secara tradisonal oleh masyarakat di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Penelitian ini bersifat eksploratif dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara langsung di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa jenis ikan hiu dan pari yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Bintuni dan Sorong Selatan adalah 16 jenis. Status dari masing-masing jenis berbeda, yaitu 3 jenis masuk dalam kategori Vurnarable (Sphyrna sp, Aetobatus ocellatus dan Rhinoptera javanica), satu spesies masuk kategori Endangered (Eusphyra blochii) serta 5 jenis masuk dalam kategori Critically Endangered. Pemanfaatan ikan hiu dan pari oleh masyarakat pesisir/nelayan di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Bintuni berada dalam kategori pemanfaatan secara tradisional yaitu berupa produk olahan berupa daging ikan garam/asin dan dendeng. Sumber daya ikan hiu dan pari bukanlah target tangkapan masyarakat tetapi merupakan bycatch yang kemudian diolah secara tradisional. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga sebuah sumber daya yang memiliki status perlindungan akan menyebabkan penangkapan dilakukan secara terus menerus pada jenis-jenis yang berstatus vulnerable (terancam punah) atau spesies yang dilindungi. Hal ini dibuktikan bahwa nilai nilai korelasi antara tingkat pemanfaatan dengan pengetahuan masyarakat tentang sumber daya ikan hiu dan pari rendah yaitu korelasi (r) sebesar 0.56. Title: Traditional Utilization of Shark and Ray Resources by Coastal Community of West Papua Sharks and rays are essential fishery commodities in the world and have a role both ecologically and economically. This study aimed to determine the types of shark and ray resources used and the traditional pattern of utilization by the people in South Sorong Regency and Teluk Bintuni Regency, West Papua Province. This research method is an exploratory and qualitative approach with a descriptive method. The data was collected in the form of primary and secondary data. Primary data were collected through direct observation and interviews in the field. The findings show that there are 16 species of sharks and rays caught by the community in Bintuni Bay and South Sorong Regencies. Each species’ status is different and can be defined as three species in the vulnerable (Sphyrna sp, Aetobatus ocellatus and Rhinoptera javanica), one as Endangered species (Eusphyra blochii), and five species in the Critically Endangered species. The utilization of sharks and rays by coastal communities/fishers in South Sorong Regency and Bintuni Regency is still in the category of traditional use, namely in the form of processed products in the form of smoked fish meat, salt/salted fish, and beef jerky. The level of traditional utilization of shark and ray resources by the local community in South Sorong Regency and Bintuni Regency is relatively high due to the lack of knowledge of local communities about the status of these fishery resources, which have been used traditionally. Furthermore, this can also indicate that lack of public knowledge about the importance of maintaining a protected resource will then continue the effort to catch the vulnerable (endangered) or protected species. It is proven that the correlation value between the utilization rate and public knowledge about shark and ray resources is low, namely a correlation (r) of 0.56.","PeriodicalId":424642,"journal":{"name":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/marina.v8i2.11532","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Ikan hiu dan pari adalah komoditas perikanan penting di dunia dan memiliki peranan baik secara ekologi maupun ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis sumber daya hiu dan pari yang dimanfaatkan secara tradisonal oleh masyarakat di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Penelitian ini bersifat eksploratif dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara langsung di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa jenis ikan hiu dan pari yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Bintuni dan Sorong Selatan adalah 16 jenis. Status dari masing-masing jenis berbeda, yaitu 3 jenis masuk dalam kategori Vurnarable (Sphyrna sp, Aetobatus ocellatus dan Rhinoptera javanica), satu spesies masuk kategori Endangered (Eusphyra blochii) serta 5 jenis masuk dalam kategori Critically Endangered. Pemanfaatan ikan hiu dan pari oleh masyarakat pesisir/nelayan di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Bintuni berada dalam kategori pemanfaatan secara tradisional yaitu berupa produk olahan berupa daging ikan garam/asin dan dendeng. Sumber daya ikan hiu dan pari bukanlah target tangkapan masyarakat tetapi merupakan bycatch yang kemudian diolah secara tradisional. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga sebuah sumber daya yang memiliki status perlindungan akan menyebabkan penangkapan dilakukan secara terus menerus pada jenis-jenis yang berstatus vulnerable (terancam punah) atau spesies yang dilindungi. Hal ini dibuktikan bahwa nilai nilai korelasi antara tingkat pemanfaatan dengan pengetahuan masyarakat tentang sumber daya ikan hiu dan pari rendah yaitu korelasi (r) sebesar 0.56. Title: Traditional Utilization of Shark and Ray Resources by Coastal Community of West Papua Sharks and rays are essential fishery commodities in the world and have a role both ecologically and economically. This study aimed to determine the types of shark and ray resources used and the traditional pattern of utilization by the people in South Sorong Regency and Teluk Bintuni Regency, West Papua Province. This research method is an exploratory and qualitative approach with a descriptive method. The data was collected in the form of primary and secondary data. Primary data were collected through direct observation and interviews in the field. The findings show that there are 16 species of sharks and rays caught by the community in Bintuni Bay and South Sorong Regencies. Each species’ status is different and can be defined as three species in the vulnerable (Sphyrna sp, Aetobatus ocellatus and Rhinoptera javanica), one as Endangered species (Eusphyra blochii), and five species in the Critically Endangered species. The utilization of sharks and rays by coastal communities/fishers in South Sorong Regency and Bintuni Regency is still in the category of traditional use, namely in the form of processed products in the form of smoked fish meat, salt/salted fish, and beef jerky. The level of traditional utilization of shark and ray resources by the local community in South Sorong Regency and Bintuni Regency is relatively high due to the lack of knowledge of local communities about the status of these fishery resources, which have been used traditionally. Furthermore, this can also indicate that lack of public knowledge about the importance of maintaining a protected resource will then continue the effort to catch the vulnerable (endangered) or protected species. It is proven that the correlation value between the utilization rate and public knowledge about shark and ray resources is low, namely a correlation (r) of 0.56.
西巴布亚沿海社区传统上对鲨鱼和黄貂鱼资源的利用
鲨鱼和鳐鱼是世界上重要的渔业商品,在生态和经济上都扮演着重要的角色。这项研究的目的是了解鲨鱼和黄貂鱼的资源是如何被西巴布亚白龙区和比东尼湾地区的人们传统利用的。本研究具有探索性,采用描述性方法使用定性方法。数据以原始和次要数据的形式收集。主要数据是通过现场观察和现场采访收集的。根据发现的研究表明,比多尼和梭伦县南部居民使用的鲨鱼和黄貂鱼种类为16种。每一种不同类型的状态,包括3种属于vurrna sp (Sphyrna sp, Aetobatus ocellatus和civanica)类别,一种属于Endangered类别(Eusphyra blochii), 5种属于可疑类别。南部梭龙区和比多尼区沿海渔民对鲨鱼和鳐鱼的利用传统上属于用盐和咸鱼肉制成的精制产品。鲨鱼和黄貂鱼的资源并不是社会的目标,而是传统的副渔获物。公众对保护地位的重要性缺乏了解,将导致对脆弱的物种或受保护物种的持续捕获。这证明了利用水平与公众对鲨鱼和低鳐鱼资源资源的了解之间的相关性为0.56。片名:西巴布亚鲨鱼与雷社区提供的传统公用资源,对世界而言是有效的贸易,同时具有经济和经济影响。这项研究旨在确定鲨鱼和雷资源的类型,以及西巴布亚省南湖南摄入区人民的传统公用模式。这项研究的方法是一种探索方法,具有一种解释性的方法。数据是在初级和二级数据中收集的。主要数据是通过直接观察和现场面试收集的。决赛显示,有16种鲨鱼和雷氏被当地社区困在云湾和南中区。每一个物种的地位是不同的,可以定义为三个脆弱的物种(Sphyrna sp, Aetobatus ocellatus和凡尼加),一个作为Endangered物种(Eusphyra blochii),五个物种被批判的物种。在南方摄入量和摄入量共同的公司法仍然保留在传统的做法中,剥夺在烟鱼肉、盐鱼和牛肉干的形式中生产的权利。鲨鱼和雷的传统职业在南方南方社区获得,相对于当地社区关于这些资源的地位的知识不足,而这些资源已经被传统使用。此外,这也可能意味着公众对保护资源的重要性的质疑,然后继续努力,以抓住脆弱的物种。事实证明,鲨鱼和雷的公用价格和公众知识之间的相关性非常低,缺乏0.56的相关性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信