{"title":"The Effect of Shallot and Tomato Extract Consentrations on the Growth of Mangosteen Seedling (Garcinia mangostana L.)","authors":"Rugayah, Desi Suherni, Y. C. Ginting, A. Karyanto","doi":"10.29244/JHI.12.1.42-50","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JHI.12.1.42-50","url":null,"abstract":"Kendala utama dalam budidaya tanaman manggis adalah lambatnya pertumbuhan fase seedling karena minimnya akar yang terbentuk. Untuk mengatasi masalah tersebut salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh pemacu pertumbuhan akar, salah satunya menggunakan ZPT alami dari ekstrak bawang merah dan tomat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak bawang merah dan ekstrak tomat yang terbaik pada pertumbuhan seedling manggis. Kedua bahan ini dipilih sebagai sumber zpt karena bawang merah sering digunakan untuk pemacuan akar pada setek dan tomat sering digunakan sebagai bahan addenda pada media kultur jaringan. Penelitian ini disusun secara faktorial (3×2) menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan ekstrak bawang merah konsentrasi 0 g L-1, 400 g L-1, dan 800 g L-1, dan ekstrak tomat konsentrasi 0 g L-1 dan 100 g L-1 yang diulang sebanyak tiga kali. Data dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bawang merah konsentrasi 400 g L-1 dapat meningkatkan diameter batang, bobot segar tanaman, dan menunjukkan kecenderungan perlakuan yang terbaik pada jumlah akar sekunder seedling manggis. Pemberian ekstrak tomat 100 g L-1 dapat meningkatkan bobot segar tanaman dan terjadi interaksi antara pemberian ekstrak bawang merah dengan ekstrak tomat pada luas daun. Pada perlakuan ekstrak bawang merah konsentrasi 400 g L-1 tanpa penambahan ekstrak tomat atau perlakuan ekstrak tomat 100 g L-1 tanpa ekstrak bawang merah menghasilkan luas daun yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan kedua campuran ekstrak tersebut.","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127255437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Musalamah, I. B. Rahardjo, R. Soehendi, Lia Sanjaya
{"title":"Resistance Selection of 12 Genotypes of Chrysanthemum Against Thrips parvispinus (Thysanoptera: Thripidae)","authors":"Musalamah, I. B. Rahardjo, R. Soehendi, Lia Sanjaya","doi":"10.29244/JHI.12.1.1-9","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JHI.12.1.1-9","url":null,"abstract":"Hama Thrips parvispinus merupakan salah satu faktor pembatas dalam sistem produksi bunga krisan. Penggunaan tanaman genotipe tahan merupakan salah satu upaya pengendalian hama T. parvispinus pada krisan yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui ketahanan beberapa genotipe krisan mutan Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) terhadap hama spesies T. parvispinus. Penelitian dilaksanakan di rumah lindung Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) BALITHI Segunung dari bulan Januari sampai Desember 2019. Sebanyak 10 genotipe krisan mutan BALITHI dan 2 genotipe introduksi (Fiji Kuning dan Fiji Putih) digunakan dalam penelitian dengan Rancangan Acak Kelompok 3 tiga ulangan. Metode skrining menggunakan hama T. parvispinus. yang ada di alam atau tanpa investasi. Variabel pengamatan meliputi intensitas serangan hama, persentase serangan hama, persentase bunga layak panen, dan diameter bunga. Hasil penelitian menunjukkan krisan mutan BALITHI Mayang Ratih agak tahan terhadap hama Thrips ini dengan rata-rata intensitas dan persentase serangan hama paling rendah serta bunga layak panen tertinggi serta diameter bunga memenuhi syarat sebagai bunga krisan potong tipe standar. Genotipe Mayang Ratih selanjutnya dapat direkomendasikan sebagai tetua tahan T. parvispinus. untuk program pemuliaan bunga potong krisan. \u0000Kata kunci: bunga, Dendrathema grandiflora, hama, intensitas serangan","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128987089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. B. Arif, Slamet Arif Susanto, D. Matra, S. M. Widayanti
{"title":"Identification of Bioactive Compounds and Their Benefits of Some Parts Of Abiu (Pouteria caimito)","authors":"A. B. Arif, Slamet Arif Susanto, D. Matra, S. M. Widayanti","doi":"10.29244/JHI.12.1.10-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JHI.12.1.10-20","url":null,"abstract":"Abiu (Pouteria caimito) merupakan tanaman tropis eksotis yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Abiu merupakan tanaman yang menarik karena kandungan senyawa bioaktifnya yang beragam sehingga perlu untuk dilakukan penelitian terhadap berbagai senyawa bioaktif yang terkandung pada masing-masing bagian tanaman abiu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kandungan senyawa bioaktif dari ekstrak beberapa bagian tanaman abiu serta manfaatnya. Penelitian ini menggunakan lima (5) bagian tanaman abiu yaitu daun muda, daun dewasa, buah mentah, daging buah matang dan kulit buah matang. Percobaan dilakukan dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima ulangan. Analisa kandungan senyawa bioaktif abiu menggunakan alat gas chromatography mass spectrometry (GCMS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh bagian tanaman abiu mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan, khususnya sebagai anti kanker. Senyawa-senyawa tersebut antara lain: 1-(2-Hidroksietil)-1,2,4-triazole, 5-hidroksi metil furfural, 1-metil-5-fluorourasil dan trans-geranilgeraniol. Senyawa 1-(2-Hidroksietil)-1,2,4-triazole terkandung di dalam daun muda dan daun dewasa abiu. Senyawa 5-hidroksi metil furfural terkandung di dalam buah abiu mentah, daging buah abiu matang dan kulit buah abiu matang. Senyawa 1-metil-5-fluorourasil ditemukan di dalam daging buah abiu matang. Senyawa trans-geranilgeraniol ditemukan di dalam daging buah abiu matang dan kulit buah abiu matang. \u0000Kata kunci: Anti-kanker, antioksidan, ekstrak, GCMS, kesehatan.","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129987793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indri Novia Santi, I. M. Supartha Utama, Ida Ayu Gede Bintang Madrini
{"title":"Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan terhadap Karakteristik Fisikokimia Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus (Weber) Britton & Rose) Kering","authors":"Indri Novia Santi, I. M. Supartha Utama, Ida Ayu Gede Bintang Madrini","doi":"10.29244/jhi.12.1.69-80","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/jhi.12.1.69-80","url":null,"abstract":"Sebagai salah satu komoditas hortikultura, buah naga merah (Hylocereus polyrhizus (Weber) Britton & Rose) adalah komoditas yang mudah mengalami kerusakan setelah panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap karakteristik fisikokimia buah naga merah kering. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah suhu pengeringan terdiri atas tiga taraf, yaitu 40, 50 dan 60 °C dan faktor ke-dua adalah lama waktu pengeringan terdiri dari tiga taraf, yaitu 15 jam, 20 jam dan 25 jam. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Potongan melintang buah naga merah dengan ketebalan 1 cm dikeringkan dengan oven pada suhu dan lama pengeringan sesuai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu 60 °C dan waktu pengeringan 20 jam menghasilkan buah baga merah kering terbaik berdasarkan nilai perbedaan warna (color difference) antara daging buah segar dan kering, rendemen, kadar air, aktivitas air, padatan terlarut total, asam tertitrasi total, dan vitamin C. \u0000Kata kunci: aktivitas air, asam tertitrasi total, color difference, padatan terlarut total","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133424072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Production and Quality of Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) Plants on Various Composition of Urea Fertilizer and Mexican Sunflower Compost","authors":"Arifah Rahayu, N. Rochman, W. Nahraeni","doi":"10.29244/JHI.12.1.31-41","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JHI.12.1.31-41","url":null,"abstract":"Daun katuk tidak hanya dimanfaatkan untuk sayuran tetapi juga sebagai bahan baku biofarmaka, sehingga perlu diproduksi secara ramah lingkungan, menggunakan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh komposisi pupuk urea dan kompos kipahit terhadap produksi dan kualitas berbagai aksesi katuk. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama yaitu sepuluh aksesi katuk (Sarampad, Maleber1, Maleber2, Kadudampit1, Kadudampit2, Gegerbitung, Dramaga, Cinangneng1, Cinangneng2, Katulampa). Faktor kedua adalah enam komposisi pupuk urea dan kompos kipahit, terdiri atas 100% N-urea, 100% N-kipahit, 75% N-urea+25% N-kipahit, 50% N-urea+50% N-kipahit, 25% N-urea+75% N-kipahit, dan tanpa pupuk N. Dosis pupuk N yang digunakan adalah 250 kg N ha-1. Hasil penelitian menunjukkan katuk ‘Kadudampit1’ dan ‘Kadudampit2’ memiliki tinggi tanaman dan luas daun terbesar, ‘Sarampad’ dan ‘Maleber2’ menghasilkan jumlah tunas, panjang tunas total, bobot kering panen, dan kandungan klorofil total paling tinggi. Daun katuk ‘Katulampa’ memiliki kandungan padatan terlarut total (PTT) dan nitrat daun tertinggi. Pemberian berbagai kombinasi urea+kompos kipahit dapat menghasilkan jumlah tunas, panjang tunas total, bobot kering panen, kandungan klorofil total dan PTT setara dengan yang diberi urea, tetapi tinggi tanaman dan jumlah anak daun setara urea hanya terdapat pada tanaman yang diberi 50% N-urea+50% N-kipahit. Penggunaan kompos kipahit dapat menurunkan kandungan nitrat daun dan mengurangi penggunaan urea. \u0000Kata kunci: bobot kering panen, klorofil, nitrat, padatan terlarut total, Sauropus androgynous (L.) Merr","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122778338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
C. Herison, U. Suharjo, M. Handajaningsih, Rustikawati, Aricha Syakia Kurin
{"title":"Evaluation of Technological Packages for High Yield of New Hot Pepper Hybrids in Ultisol","authors":"C. Herison, U. Suharjo, M. Handajaningsih, Rustikawati, Aricha Syakia Kurin","doi":"10.29244/JHI.12.1.21-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/JHI.12.1.21-30","url":null,"abstract":"Ultisols memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan produksi cabai merah nasional. Namun kesuburannya yang rendah menghambat pertumbuhan dan hasil banyak tanaman, termasuk cabai. Banyak studi telah dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah pada tanah ini, akan tetapi jarang dijumpai kajian menggunakan kombinasi beberapa teknologi budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan paket teknologi budidaya hibrida cabai merah hasil tinggi di Ultisol. Penelitian dilakukan di lahan masam Ultisol, Provinsi Bengkulu, dengan ketinggian sekitar 400 m di atas permukaan laut. Empat paket teknologi diaplikasikan pada tiga varietas hibrida cabai merah baru dalam desain petak terpisah dengan tiga ulangan. Paket teknologi tersebut adalah Paket-A, Paket-B, Paket-C dan Paket-D. Varietas hibrida cabai merah yang diuji adalah UNIB CHR17F1, UNIB CHR23 dan Maxima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pola respon pertumbuhan dan hasil, kecuali ukuran batang, di antara ketiga varietas hibrida terhadap paket teknologi yang diuji. Paket terbaik yang dapat memberikan hasil tinggi adalah paket teknologi A diikuti oleh paket C. Varietas UNIB CHR17F1 memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan hibrida lainnya. \u0000Kata kunci: Capsicum annum, lahan masam, teknologi tepat guna","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125579446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tri Handayani, A. Leksonowati, I. Riastiwi, Ridwan, Witjaksono
{"title":"Growth Response of Moringa oleifera Lam. Shoot Culture to Benzyladenine and Nitrogen Modification","authors":"Tri Handayani, A. Leksonowati, I. Riastiwi, Ridwan, Witjaksono","doi":"10.29244/jhi.12.1.59-68","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/jhi.12.1.59-68","url":null,"abstract":"Pada perbanyakan tanaman secara in vitro, sitokinin dan hara nitrogen merupakan beberapa komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesis tanaman. Pada penelitian ini, komponen utama tersebut diuji untuk optimasi pertumbuhan kultur tunas kelor dengan perlakuan berikut: (1) konsentrasi BA yaitu 0.00, 0.05, 0.10, 0.25, 0.50, 1.00 mg L-1, (2) total konsentrasi N dalam medium yakni 20, 40, 60, 80 mM; (3) perlakuan nisbah NO3-:NH4+ yakni 0:1, 1:3, 1:1, 3:1, 1:0. Rancangan yang digunakan adalah acak lengkap dengan 10 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan BA 0.25 mg L-1 menghasilkan proliferasi tunas terbaik dengan jumlah buku tertinggi (8.07±3.48). Respon pertumbuhan tunas terhadap perbedaan konsentrasi nitrogen cenderung bersifat parabolik dengan konsentrasi optimum 40–60 mM pada medium standar MS. Perlakuan nisbah nitrat/ amonium menunjukkan pertumbuhan dan biomassa tunas in vitro yang optimal pada nisbah NO3-:NH4+ 3:1. Medium MS dengan modifikasi total konsentrasi nitrogen 40-60 mM dengan nisbah NO3-:NH4+ 3:1 dapat digunakan untuk proliferasi tunas kelor secara in vitro untuk tujuan perbanyakan klonal dari genotipe terpilih. \u0000Kata kunci: Benzyladenin, in vitro, kelor, nisbah nitrat/ amonium, total N","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126907584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E. Togatorop, D. Sari, D. Sari, E. Susilo, Parwito
{"title":"Characterization of 14 Yard Long Bean (Vigna sinensis) Genotypes on Lowland of Bengkulu","authors":"E. Togatorop, D. Sari, D. Sari, E. Susilo, Parwito","doi":"10.29244/jhi.11.3.202-211","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/jhi.11.3.202-211","url":null,"abstract":"Pembudidayaan kacang panjang di provinsi Bengkulu masih terpusat di wilayah dataran tinggi. Perlu dikaji peluang peningkatan produksi kacang panjang di dataran rendah Bengkulu dengan cara merakit varietas unggul untuk menghasilkan varietas yang berdaya hasil tinggi dan beradaptasi baik pada ekosistem dataran rendah. Tahapan awal dalam perakitan varietas kacang panjang adalah mengidentifikasi karakteristik dari koleksi plasma nutfah sebagai informasi awal untuk pengembangan tetua persilangan kacang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi 14 genotipe kacang panjang yang ditanam di dataran rendah Bengkulu. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Kelurahan Medan Baru, Kecamatan Muara Bangkahulu Provinsi Bengkulu dengan ketinggian 10 m dpl pada bulan Juli sampai Oktober 2020. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe KPG4, KPG8, KPG12, KPG13, dan KPG14 memiliki umur genjah, panjang polong, bobot per polong, dan bobot polong per tanaman yang tinggi serta memiliki warna hijau dan tekstur yang renyah. Berdasarkan karakter kuantitatif analisis gerombol 14 genotipe kacang panjang menghasilkan 5 kelompok dan analisis komponen utama menghasilkan 3 komponen utama dengan keragaman kumulatif 82.54%. \u0000Kata kunci: dendogram, koefisien keragaman, panjang polong, plasma nutfah, seleksi","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"278 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115053625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amarilis Andani Kesuma, S. Nopitasari, Y. Yoshioka, S. Matsumoto, E. Semiarti
{"title":"Phenotype and genotype characterization of Phalaenopsis amabilis (L.) Blume Orchid Transformant Harboring Construct UBI::Cas9::U3::PDS3","authors":"Amarilis Andani Kesuma, S. Nopitasari, Y. Yoshioka, S. Matsumoto, E. Semiarti","doi":"10.29244/jhi.11.3.212-220","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/jhi.11.3.212-220","url":null,"abstract":"Phalaenopsis amabilis (L.) Blume adalah tanaman hias “Puspa Pesona Indonesia” yang dapat ditingkatkan kualitasnya dengan teknik rekayasa genetika. Transformasi genetik dengan perantara Agrobacterium tumefaciens dan CRISPR/Cas9 digunakan dalam penelitian ini untuk pengeditan genom secara lebih spesifik dan presisi pada target sekuen gen PHYTOENE DESATURASE3 (PDS3) yaitu gen yang berperan penting pada biosintesis kloroplas. Dalam penelitian ini digunakan tanaman transforman umur 12 bulan yang ditumbuhkan dari protokorm yang telah diintegrasi dengan T-DNA pembawa konstruksi UBI::Cas9::U3::PDS3/plasmid pRGEB32. Pembuktian tanaman transforman tersebut masih mengandung konstruksi T-DNA tersebut perlu dilakukan, yaitu dengan karakterisasi secara genotipe dan fenotipe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi P. amabilis transforman pembawa T-DNA dengan konstruksi UBI::Cas9::U3::PDS3 secara genotip dan fenotip dibandingkan dengan P. amabilis non-transforman. Karakterisasi genotipe dilakukan dengan mendeteksi integrasi T-DNA pembawa konstruksi UBI::Cas9::U3::PDS3 pada genom anggrek P. amabilis menggunakan beberapa primer yaitu HPT, Cas9, PDS3 dan trnL-F (primer kontrol internal). Analisis karakter fenotipe dilakukan dengan pengamatan morfologi dan analisis kadar klorofil menggunakan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genom anggrek P. amabilis transforman pembawa konstruksi UBI::Cas9::U3::PDS3 umur 12 bulan dapat teramplifikasi oleh semua primer. Analisis fenotipe P. amabilis transforman menunjukkan adanya perubahan warna tanaman dari hijau menjadi albino dengan kadar klorofil lebih rendah jika dibandingkan dengan P. amabilis non-transforman. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi CRISPR/Cas9 dapat digunakan untuk mengedit genom tanaman anggrek. \u0000Kata kunci: Anggrek, CRISPR/Cas9, klorofil, Phalaenopsis amabilis (L.) Blume, PHYTOENE DESATURASE 3 (PDS3), Transforman","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"2007 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130950109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Effects of Nutrition and Multiple Media Concentration on Growth and Yield Planting Plant Celery (Apium graveolens L.) with the Hydroponics Wick System","authors":"Dina Lestari, Armaini, Gusmawartati","doi":"10.29244/jhi.11.3.183-191","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/jhi.11.3.183-191","url":null,"abstract":"Budidaya dengan sistem wick (sumbu) secara hidroponik menggunakan nutrisi dengan berbagai konsentrasi pada penggunaan beberapa media tanam diharapkan mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman seledri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media tanam pada pemberian berbagai konsentrasi nutrisi serta mendapatkan media tanam terbaik dan konsentrasi nutrisi yang tepat dengan sistem wick secara hidroponik. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kasa Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, mulai Juni sampai Oktober 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi, terdiri dari petak utama nutrisi: AB-MIX 1000 ppm, AB-MIX 1200 ppm, AB-MIX 1400 ppm, AB-MIX 1600 ppm, anak petak media tanam: arang sekam, cocopeat, serbuk gergaji, dilakukan sebanyak 3 ulangan. Peubah yang diamati terdiri dari: tinggi tanaman, jumlah tangkai daun utama, jumlah daun, berat segar konsumsi per tanaman dan berat akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media tanam serbuk gergaji dengan nutrisi 1000-1200 ppm memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman seledri terbaik, berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan jumlah tangkai daun utama. Pemberian nutrisi 1000-1200 ppm cendrung memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman terbaik sedangkan media tanam serbuk gergaji dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman seledri secara nyata pada semua peubah yang diamati. \u0000Kata kunci: hydroponik sistem wick, konsentrasi nutrisi, media tanam, seledri","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114241887","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}