Tri Handayani, A. Leksonowati, I. Riastiwi, Ridwan, Witjaksono
{"title":"Growth Response of Moringa oleifera Lam. Shoot Culture to Benzyladenine and Nitrogen Modification","authors":"Tri Handayani, A. Leksonowati, I. Riastiwi, Ridwan, Witjaksono","doi":"10.29244/jhi.12.1.59-68","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada perbanyakan tanaman secara in vitro, sitokinin dan hara nitrogen merupakan beberapa komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesis tanaman. Pada penelitian ini, komponen utama tersebut diuji untuk optimasi pertumbuhan kultur tunas kelor dengan perlakuan berikut: (1) konsentrasi BA yaitu 0.00, 0.05, 0.10, 0.25, 0.50, 1.00 mg L-1, (2) total konsentrasi N dalam medium yakni 20, 40, 60, 80 mM; (3) perlakuan nisbah NO3-:NH4+ yakni 0:1, 1:3, 1:1, 3:1, 1:0. Rancangan yang digunakan adalah acak lengkap dengan 10 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan BA 0.25 mg L-1 menghasilkan proliferasi tunas terbaik dengan jumlah buku tertinggi (8.07±3.48). Respon pertumbuhan tunas terhadap perbedaan konsentrasi nitrogen cenderung bersifat parabolik dengan konsentrasi optimum 40–60 mM pada medium standar MS. Perlakuan nisbah nitrat/ amonium menunjukkan pertumbuhan dan biomassa tunas in vitro yang optimal pada nisbah NO3-:NH4+ 3:1. Medium MS dengan modifikasi total konsentrasi nitrogen 40-60 mM dengan nisbah NO3-:NH4+ 3:1 dapat digunakan untuk proliferasi tunas kelor secara in vitro untuk tujuan perbanyakan klonal dari genotipe terpilih. \nKata kunci: Benzyladenin, in vitro, kelor, nisbah nitrat/ amonium, total N","PeriodicalId":410060,"journal":{"name":"Jurnal Hortikultura Indonesia","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hortikultura Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jhi.12.1.59-68","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada perbanyakan tanaman secara in vitro, sitokinin dan hara nitrogen merupakan beberapa komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesis tanaman. Pada penelitian ini, komponen utama tersebut diuji untuk optimasi pertumbuhan kultur tunas kelor dengan perlakuan berikut: (1) konsentrasi BA yaitu 0.00, 0.05, 0.10, 0.25, 0.50, 1.00 mg L-1, (2) total konsentrasi N dalam medium yakni 20, 40, 60, 80 mM; (3) perlakuan nisbah NO3-:NH4+ yakni 0:1, 1:3, 1:1, 3:1, 1:0. Rancangan yang digunakan adalah acak lengkap dengan 10 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan BA 0.25 mg L-1 menghasilkan proliferasi tunas terbaik dengan jumlah buku tertinggi (8.07±3.48). Respon pertumbuhan tunas terhadap perbedaan konsentrasi nitrogen cenderung bersifat parabolik dengan konsentrasi optimum 40–60 mM pada medium standar MS. Perlakuan nisbah nitrat/ amonium menunjukkan pertumbuhan dan biomassa tunas in vitro yang optimal pada nisbah NO3-:NH4+ 3:1. Medium MS dengan modifikasi total konsentrasi nitrogen 40-60 mM dengan nisbah NO3-:NH4+ 3:1 dapat digunakan untuk proliferasi tunas kelor secara in vitro untuk tujuan perbanyakan klonal dari genotipe terpilih.
Kata kunci: Benzyladenin, in vitro, kelor, nisbah nitrat/ amonium, total N