{"title":"LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN FAKTOR MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK","authors":"Dinda Putria Purnaningrum, Ratna Setyaningrum, Mufatihatul Aziza Nisa, Ihya Hazairin Noor, Laily Khairiyati","doi":"10.20527/jpkmi.v7i3.12291","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jpkmi.v7i3.12291","url":null,"abstract":"Kepuasan kerja dinilai sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Berdasarkan data dari Global Employee Engagement Index kepuasan kerja di Indonesia masih rendah mencapai 7,1%, diantaranya dipengaruhi oleh beberapa faktor.Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menelaah hubungan faktor motivasi diantaranya pekerjaan, prestasi, pengakuan, dan promosi terhadap kepuasan kerja karyawan di sektor pelayanan publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Systematic Literature Review dengan kajian terhadap 11 literatur yang sesuai dengan inklusi penelitian. Penelusuran artikel dilakukan melalui search engine, diantaranya Portal Garuda, Google Scholar, Science Direct dan Taylor&Francis. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat 62,5% artikel menyatakan faktor pekerjaan berhubungan signifikan dengan kepuasan kerja,prestasi berhubungan signifikan dengan kepuasan kerja sebanyak 66,67%, pengakuan berhubungan signifikan dengan kepuasan kerja sebanyak artikel, 66,67%, dan 57,14% artikel menyatakan promosi berhubungan signifikan dengan kepuasan kerja. Hasil review literatur menemukan variabel pekerjaan dan prestasi memiliki kecenderungan berhubungan dengan kepuasan kerja terutama pada sektor ekonomi, sementara variabel pengakuan dan promosi memiliki kecenderungan hubungan dengan kepuasan kerja lebih banyak pada sektor kesehatan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang berhubungan dengan kepuasan kerja","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121383095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rayhan Alma Shafannisa Heru, Linda Dewanti, Budi Baktijasa Dharmadjati
{"title":"SELF CARE MANAGEMENT DENGAN OUTPUT TERAPI PADA PASIEN HIPERTENSI DI DUA PUSKESMAS DI SURABAYA","authors":"Rayhan Alma Shafannisa Heru, Linda Dewanti, Budi Baktijasa Dharmadjati","doi":"10.20527/JPKMI.V7I3.9562","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/JPKMI.V7I3.9562","url":null,"abstract":"Hipertensi sebagai penyakit tidak menular merupakan masalah kesehatan global, terutama pada negara berkembang termasuk Indonesia yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan. Dua dari tiga kasus hipertensi gagal untuk mencapai tekanan darah yang optimal dan direkomendasikan untuk melakukan self care management . Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi praktik self care management di fasilitas kesehatan primer dan hubungannya dengan dampak kesehatan melalui desain studi cross-sectional . Data karakteristik dan self care management diperoleh melalui kuesioner dan rekam medis. Seluruh pasien hipertensi yang mengunjungi dua fasilitas kesehatan primer dari Agustus 2019 hingga Februari 2020 direkrut sebagai partisipan. Dari 60 responden, mayoritasnya merupakan perempuan (74%) dan berusia >65 tahun (48.3%), memiliki indeks massa tubuh melebihi normal (55%), aktivitas fisik yang kurang (75%), dan tingkat stres sedang hingga berat (60%). Tidak ada hubungan antara IMT, aktivitas fisik, tingkat stress, dan tekanan darah mereka. Meskipun asupan mereka sudah dibatasi garam ( self-rated ), tidak memiliki kebiasaan merokok dan tidak konsumsi alkohol, faktor-faktor tersebut tidak berhubungan dengan tekanan darah mereka. Direkomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik teratur, mengurangi berat badan, dan tingkat stres untuk meningkatkan dampak kesehatan mereka.","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125254084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPUTUSAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU HAMIL","authors":"Ayu Riana Sari, Nita Pujianti, Amelia Indriani","doi":"10.20527/JPKMI.V7I3.9668","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/JPKMI.V7I3.9668","url":null,"abstract":"ABSTRAK ASI merupakan nutrisi yang sangat penting bagi bayi sebab pemberian ASI dapat menurunkan 16% kematian bayi baru lahir sejak hari pertama kelahirannya. Puskesmas Astambul merupakan puskesmas yang capaian pemberian ASI eksklusifnya mengalami penurunan beberapa tahun terakhir, dengan cakupan ASI eksklusif tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018 sebesar 52,1 %, 38,1%, 22,60%, dan 26,22%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan variabel budaya dan dukungan keluarga dengan keputusan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Astambul. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III pada tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas Astambul yaitu K1 sebanyak 727 ibu hamil dan K4 sebanyak 654 ibu hamil. Sampel pada penelitian ini yaitu sebagian dari ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Astambul sebanyak 102 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel budaya berhubungan dengan keputusan pemberian ASI eksklusif (p= 0,008). Sedangkan variabel dukungan keluarga tidak berhubungan dengan keputusan pemberian ASI eksklusif (p= 0,093). Kata kunci: ASI eksklusif, budaya, dukungan keluarga ABSTRACT Breast milk is a very important nutrient for babies because breastfeeding can reduce 16% of newborn deaths from the first day of birth. Astambul Health Center is a health center whose exclusive breastfeeding achievement has decreased in recent years, with coverage of exclusive breastfeeding in 2015, 2016, 2017 and 2018 of 52.1%, 38.1%, 22.60%, and 26.22%. The purpose of this study was to analyze the relationship between cultural variables and family support with the decision of exclusive breastfeeding in the Astambul Health Center work area. The population in this study were pregnant women in the third trimester of 2019 in the Astambul Health Center working area, namely K1 as many as 727 pregnant women and K4 as many as 654 pregnant women. The sample in this study were some of the third trimester pregnant women in the working area of the Astambul Health Center as many as 102 respondents. The results showed that cultural variables were associated with exclusive breastfeeding decisions (p = 0.008). Meanwhile, family support variables were not related to exclusive breastfeeding decisions (p = 0.093). Keyword : exclusive breastfeeding, culture, family support ","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"55 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130697479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS MAMASA, PUSKESMAS MALABO DAN PUSKESMAS BALLA KABUPATEN MAMASA","authors":"Nurhani Nurhani, Suci Rahmadani","doi":"10.20527/JPKMI.V7I2.10168","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/JPKMI.V7I2.10168","url":null,"abstract":"ABSTRAKOptimalisasi sistem rujukan menjadi unsur penting pada pilar penguatan pelayanan kesehatan Indonesia, sehingga sistem rujukan masuk dalam strategi pembangunan kesehatan 2015-2019. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan sistem rujukan pasien BPJS di Puskesmas Mamasa, Malabo dan Balla. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Informan kunci dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang bertugas di tiga puskesmas tersebut. Validitas data dengan metode triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan masukan yang menjadi faktor pendukung yaitu (1) Ketersediaan SDM: masih terdapat ketidaksesuaian kompetensi, kekurangan sumber daya. (2) Ketersediaan obat-obatan: masih terbatas dan keterlambatan distribusi obat. (3) Kebutuhan pelayanan medis: rujukan berdasarkan indikasi medis, ada pula pasien yang meminta rujukan sendiri. Faktor penghambat (1) Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan: beberapa fasilitas tidak tersedia. Mengenai proses, sebagai faktor pendukung (2) Regulasi terkait sistem rujukan: dilakukan secara berjenjang, kendalanya dana non kapitasi yang terlambat diserahkan menghambat proses pelayanan maupun rujukan. Faktor penghambat (1) Pemahaman petugas kesehatan mengenai sistem rujukan vertikal dan sistem rujukan horizontal serta 155 diagnosa penyakit yang harus ditangani di puskesmas belum dipahami kecuali dokter dan petugas JKN. Sistem rujukan balik belum dilaksanakan secara maksimal. (2) Pasien rujukan tidak pernah menerima sosialisasi tentang sistem rujukan, penjelasan dari petugas diperoleh ketika meminta rujukan dan poster di puskesmas. Pihak puskesmas perlu memperhatikan ketersediaan SDM dan peralatan medis serta mensosialisasikan sistem rujukan kepada petugas kesehatan dan masyarakat.Kata-kata kunci: Sistem rujukan, BPJS, puskesmas.ABSTRACTOptimization of the referral system is one of the important elements in the pillars of strengthening health services in Indonesia so that the referral system is included in the health strategy 2015-2019. The purpose of this study to analyze the supporting and inhibiting factors in the implementation of the BPJS patient referral system in Health Center. The research method used a qualitative approach with a case study design. The results showed input supporting factors: (1) Availability of Human Resources: there are still mismatches of competence, lack of resources. (2) Availability of medicines: still limited and delays in drug distribution. (3) Medical Service Needs: Referrals based on medical indications, some patients request their referrals. Inhibiting Factors (1) Availability of Health Care Facilities: Some facilities are not available. Regarding the process, as a supporting factor (1) Regulations related to the referral system: Performed in stages, the constraints of non-capitation funds being late handed over hindered the service and referral process. Inhibiting factors (1) Health workers' under","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134271142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE REMAJA: STUDI PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN MODERN KOTA DEPOK","authors":"Dea Amanda, Fajar Ariyanti","doi":"10.20527/JPKMI.V7I2.10169","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/JPKMI.V7I2.10169","url":null,"abstract":"ABSTRAKMenstrual hygiene perlu dilakukan sejak dini sebagai upaya pencegahan terjadinya gangguan kesehatan seperti Infeksi Saluran Reproduksi (ISR). Remaja perempuan yang berperilaku menstrual hygiene buruk memiliki risiko 1,4-25,07 kali lebih besar untuk terkena ISR dan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kemandulan dan kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku menstrual hygiene pada santriwati. Penelitian menggunakan desain cross-sectional kepada 77 santriwati. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan nilai confidence interval 95%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku menstrual hygiene yang buruk (54,5%). Terdapat hubungan antara sikap (p-value=0,002), kepercayaan terhadap mitos (p-value=0,003), dukungan ustadzah (p-value=0,007), dan paparan informasi (p-value=0,003) dengan perilaku menstrual hygiene santriwati. Kesimpulan penelitian ini adalah variabel yang berhubungan dalam penelitian ini adalah sikap, kepercayaan terhadap mitos dukungan ustadzah, dan paparan informasi. Upaya yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah membentuk kelompok kajian kesehatan yang dilakukan rutin dan bekerja sama dengan puskesmas terdekat sehingga santri memiliki pengetahuan sikap, dan perilaku menstrual hygiene yang baik.Kata-kata kunci: Menstrual hygiene, mitos, pondok pesantren, dukungan guru/ustadzah, santriwatiABSTRACTMenstrual hygiene need to be done in early age as a prevention of health problems such as Reproductive Tract Infection (RTI). Adolescent girls with bad menstrual hygiene behavior have 1,4-25.07 times more risky of being exposed to RTI and they will be more risky for having infertility and cervical cancer. This study aimed to identify the factors that related to menstrual hygiene behavior among santriwati. This study used a cross sectional study design with 77 respondents and used chi-square for the statistical test. The results of this study indicated that most of respondents have bad menstrual hygiene behavior (54,5%) and there were 4 variables that related with menstrual hygiene behavior including attitudes (p-value=0,002), mythical beliefs (p-value=0,003), Ustadzah support (p-value=0,007), and information exposure (p-value=0,003). The conclusion of this study was the menstrual hygiene behavior of santriwati in modern Islamic boarding school in Depok is still not good, but there are several factors that have an important role in improving good menstrual hygiene behavior, such as Ustadzah support, and information exposure. The efforts that can be made in this case are forming a health study group that is carried out routinely and in collaboration with the closest health center so that the students have knowledge of good menstrual hygiene attitudes and behaviors.Keywords: Menstrual hygiene, mythical beliefs, boarding school, ustadzah's support, santriwati","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"14 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116106418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DETERMINAN SPASIAL AKSES PELAYANAN PERSALINAN NON-FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT","authors":"Nurkhaira Manel, Sabarinah Prasetyo","doi":"10.20527/JPKMI.V7I2.9603","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/JPKMI.V7I2.9603","url":null,"abstract":"Pulau 63,3%. non-fasilitas Provinsi Jawa menggunakan pendekatan cross sectional dengan menggunakan data agregat. Data penelitian Demografi Kesehatan Indonesia 2012, Profil Kesehatan 2012, Data Jawa Barat Angka tahun 2013, dan Data Statistik Indonesia. Unit analisis penelitian ini 24 kabupaten kota yang ada Provinsi Jawa Barat. Analisis data dengan Mix Geographically Weighted Regression (MGWR) menggunakan fungsi kernel Fixed Bi-Square . penelitian determinan pelayanan persalinan non-fasilitas kesehatan fasilitas kesehatan kesehatan. pelayanan ABSTRACT The choice place of delivery is the determinant of maternal death. West Java has the lowest proportion of births in health facilities compared to other provinces in Java with 63.3%. This study aims to obtain determinants of access to non-healthcare delivery in the province of West Java. This study uses a cross-sectional approach using aggregate data. The research data came from the 2012 Indonesia Health Demographic Survey, 2012 Health Profile, West Java Data in 2013 Figures, and Indonesian Statistical Data. The unit analysis of this research is 24 cities in West Java Province. Data analysis with Mix Geographically Weighted Regression (MGWR) uses the Fixed Bi-Square kernel function. Based on the results of research in general in West Java Province, determinants of access to delivery services in non-health facilities are low socioeconomic, health facilities, and health workers. The determinant of access to delivery services in specific non-health facilities based on several districts/cities in West Java Province, namely not doing pregnancy checks, working mothers, low education and road density with R 2 = 0.804.","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115779633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROGRAM POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS MARTAPURA 2","authors":"Eka Supriyatna, Endang Pertiwiwati, Herry Setiawan","doi":"10.20527/jpkmi.v7i1.8786","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jpkmi.v7i1.8786","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan usaha pemerintah dalam menanggulangi penyakit tidak menular. Masih rendahnya angka pemanfaatan Posbindu oleh masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan posbindu menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian. Tujuan dari penelitian adalah menjelaskan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Posbindu PTM oleh masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 2. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik purposive sampling pada 85 orang masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan pada periode Bulan Maret - April tahun 2019. Pada penelitian ini menggunakan uji chi square hasil menunjukkan yaitu pendidikan (p-value = 0,029), pekerjaan (p-value = 0,022) OR = 4,30 (1,32 - 14,04), dukungan keluarga (p-value= 0,001) OR = 7,71 (2,70 - 22,06) , dukungan petugas kesehatan (p-value= 0,001) OR= 8,27 (2,80 - 24,49), dukungan kader kesehatan (p-value= 0,001) OR= 7,07 (2,23 - 22,45), dan dukungan teman sebaya (p-value= 0,001) PR= 5,84 (2,11 - 16,15). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan, pekerjaan, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, dukungan kader kesehatan dan dukungan teman sebaya memiliki hubungan pada pemanfaatan Posbindu PTM. Kata-kata kunci: Determinan, pemanfaatan, Posbindu, Puskesmas, Martapura ABSTRACT Integrated Post Training of Non-Communicable Diseases (Posbindu PTM) is a government effort in tackling non-communicable diseases. The low utilization rate of Posbindu by the community in utilizing posbindu services can be seen from the PTM Posbindu visit data for the last three months of 2018 for long visits namely in October 365 visits, then in November it decreased to 348 visits and in December it decreased by 297 visits. Theoretically, a person is said to utilize a health service if attending the health service regularly in the last three months without causing disruption to daily activities. The purpose of this research is to explain the relationship between the factors that influence the utilization of Posbindu PTM by the community in the Work Area of Martapura Public Health Center 2.1,315-14,036), family support (p-value= 0.001) PR= 7,714 (95% CI2,698-22,057), support of health workers (p-value 0.001) PR= 8.273 (95% CI 2,795-24,488), support for health cadres (p-value= 0.001) PR= 7.071 (95% CI 2,227-22,454), and peer support (p-value= 0.001) PR= 5.844 (95% CI2,114-16,151. This shows that education, employment, family support, health worker support, health cadre support and peer support have a relationship to the use of Posbindu PTM.Keywords : Determinant, utilization, Posbindu, Primary Health Care, Martapura","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128845813","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA","authors":"Ade Juniardi, Asrinawaty Asrinawaty, M. B. Ilmi","doi":"10.20527/jpkmi.v7i1.8787","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jpkmi.v7i1.8787","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pengelolaan sampah merupakan suatu upaya untuk melakukan pengurangan dan penanganan sampah. Kota Banjarmasin memiliki jumlah penduduk pada tahun 2017 sebanyak 692.793 jiwa dan mengalami pertambahan jumlah penduduk pada tahun 2018 menjadi 700.869 jiwa yang artinya sampah buangan yang dihasilkan akan semakin banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, sarana prasarana, dan peraturan daerah dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kampung Biru sesuai Perda Nomor 21 Tahun 2011. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini mengacu pada jumlah kepala keluarga yang ada di Kampung Biru dengan jumlah 776 Kepala Keluarga dengan jumlah sampel sebanyak 89. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dan wawancara, data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku pengelolaan sampah rumah tangga di Kampung Biru sebagian besar kategori buruk (52,8%). Hasil analisis terdapat hubungan pada variavel pengetahuan (p-value = 0,035), sarana prasarana (p-value = 0,0001), dan peraturan daerah (p-value = 0,0001), dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kampung Biru. Sedangkan variabel sikap tidak ada hubungan dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kampung Biru. Diharapkan instansi terkait dapat lebih aktif mengawasi dan memberikan sanksi tegas terhadap masyarakat yang melanggar sesuai peraturan daerah yang berlaku agar menimbulkan efek jera, sehingga tercapainya pengelolaan sampah yang baik sesuai Perda Nomor 21 Tahun 2011. Kata-kata kunci: Pengetahuan, sikap, sarana, prasarana, peraturan, sampah ABSTRACT Waste management is an effort to reduce and handle waste. The city of Banjarmasin has a population of 2017 as many as 692,793 people and has increased the population in 2018 to 700,869 people which means that the amount of waste produced will be more and more. This study aims to determine the relationship between knowledge, attitudes, infrastructure, and regional regulations with the behavior of housewives in household waste management in Kampung Biru according to Regional Regulation No. 21 of 2011. This study uses a cross sectional design. The population in this study refers to the number of household heads in Kampung Biru with 776 households with a sample size of 89. The instruments used were questionnaire and interview, the data were analyzed by chi-square test. The results of this study indicate that the behavior of household waste management in Kampung Biru is mostly in the bad category (52.8%). The results of the analysis are related to the knowledge variable (p-value = 0.035), infrastructure (p-value = 0.0001), and local regulations (p-value = 0.0001), in the management of household waste in Kampung Biru. While the attitude variable has no relationship in household waste management in Kampung Biru. It is expected that the relevant agencies can be more active in supervising ","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128825206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS TIMBULAN SAMPAH DI KANTOR GUBERNUR PROVINSI SULAWESI BARAT","authors":"Miftah Chairani Hairuddin, S. Rahmah","doi":"10.20527/jpkmi.v7i1.8675","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jpkmi.v7i1.8675","url":null,"abstract":"ABSTRAK Total sampah di Indonesia khususnya Mamuju memberikan kontribusi sekitar 200 meter kubik. Data profil dari Dinas Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Mamuju pada tahun 2009 volume sampah mencapai 62.208 m³, tahun 2010 mencapai 71.280 m³ dan pada tahun 2011 mencapai 83.035 m³. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi hubungan antara jumlah timbulan dengan jumlah karyawan dan luas bangunan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional study. Populasi adalah jumlah sampah yang ada di kantor pada Kompleks Perkantoran Gubernur Provinsi Sulawesi Barat sedangkan sampel adalah jumlah sampah di Kantor Gubernur Sulawesi Barat. Teknik pengambilan sampel secara non random yaitu total sampling. Instrumen penellitian berdasarkan prosedur dalam SNI 19-3964-1194 berupa form. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat berdasarkan rumus yang tertera pada SNI 19-3964-1194 dan analisis bivariat menggunakan uji Spearman. Dari hasil penelitian ini didapatkan berat timbulan sampah yang paling tinggi berada di Gedung F yaitu 0,24 kg/org/hari atau 0,10 liter/org/hari. Jumlah timbulan, baik satuan massa maupun satuan volume, tidak memiliki korelasi hubungan dengan jumlah karyawan dan luas bangunan. Kata-kata kunci: Sampah, berat jenis, timbulan, komposisi, pengelolaan sampah ABSTRACT Total garbage in Indonesia especially Mamuju contributes about 200 cubic meters per day. The data from Spatial and Cleanliness Department of Mamuju Regency in 2009, volume of the waste reached 62,208 m³ and 71,280 m³ in 2010 and 83,035 m³ in 2011. The purpose of this study is to determine correlation between the number of generation waste with number of employees and building area.This research was an observational research with cross sectional study design. Populations were amount of waste in Governor Office Area in West Sulawesi Province while the sample were amount of waste in Governor Office. Sampling technique was non-random which is total sampling. Research instruments based on SNI 19-3964-1194 procedures. Data analysis was univariate analysis based on the formula stated in SNI 19-3964-1194 and bivariate analysis using the Spearman test. The highest weight of generation waste was in Building F which was 0.24 kg/people/day or 0.10 L/people/day. The number of generation waste, both mass and volume, was no association between the number of employees and building area. Keywords: Composition, generation, gravity, specific, waste","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127212526","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}