{"title":"ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS MAMASA, PUSKESMAS MALABO DAN PUSKESMAS BALLA KABUPATEN MAMASA","authors":"Nurhani Nurhani, Suci Rahmadani","doi":"10.20527/JPKMI.V7I2.10168","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKOptimalisasi sistem rujukan menjadi unsur penting pada pilar penguatan pelayanan kesehatan Indonesia, sehingga sistem rujukan masuk dalam strategi pembangunan kesehatan 2015-2019. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan sistem rujukan pasien BPJS di Puskesmas Mamasa, Malabo dan Balla. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Informan kunci dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang bertugas di tiga puskesmas tersebut. Validitas data dengan metode triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan masukan yang menjadi faktor pendukung yaitu (1) Ketersediaan SDM: masih terdapat ketidaksesuaian kompetensi, kekurangan sumber daya. (2) Ketersediaan obat-obatan: masih terbatas dan keterlambatan distribusi obat. (3) Kebutuhan pelayanan medis: rujukan berdasarkan indikasi medis, ada pula pasien yang meminta rujukan sendiri. Faktor penghambat (1) Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan: beberapa fasilitas tidak tersedia. Mengenai proses, sebagai faktor pendukung (2) Regulasi terkait sistem rujukan: dilakukan secara berjenjang, kendalanya dana non kapitasi yang terlambat diserahkan menghambat proses pelayanan maupun rujukan. Faktor penghambat (1) Pemahaman petugas kesehatan mengenai sistem rujukan vertikal dan sistem rujukan horizontal serta 155 diagnosa penyakit yang harus ditangani di puskesmas belum dipahami kecuali dokter dan petugas JKN. Sistem rujukan balik belum dilaksanakan secara maksimal. (2) Pasien rujukan tidak pernah menerima sosialisasi tentang sistem rujukan, penjelasan dari petugas diperoleh ketika meminta rujukan dan poster di puskesmas. Pihak puskesmas perlu memperhatikan ketersediaan SDM dan peralatan medis serta mensosialisasikan sistem rujukan kepada petugas kesehatan dan masyarakat.Kata-kata kunci: Sistem rujukan, BPJS, puskesmas.ABSTRACTOptimization of the referral system is one of the important elements in the pillars of strengthening health services in Indonesia so that the referral system is included in the health strategy 2015-2019. The purpose of this study to analyze the supporting and inhibiting factors in the implementation of the BPJS patient referral system in Health Center. The research method used a qualitative approach with a case study design. The results showed input supporting factors: (1) Availability of Human Resources: there are still mismatches of competence, lack of resources. (2) Availability of medicines: still limited and delays in drug distribution. (3) Medical Service Needs: Referrals based on medical indications, some patients request their referrals. Inhibiting Factors (1) Availability of Health Care Facilities: Some facilities are not available. Regarding the process, as a supporting factor (1) Regulations related to the referral system: Performed in stages, the constraints of non-capitation funds being late handed over hindered the service and referral process. Inhibiting factors (1) Health workers' understanding of the vertical and horizontal referral system and 155 diagnoses of diseases are not yet understood except doctors and JKN officers. (2) Referral patients never receive socialization about the referral system, explanations from officers are obtained when requesting referrals and posters.Keywords: Referral system, BPJS, health center","PeriodicalId":340804,"journal":{"name":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/JPKMI.V7I2.10168","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
ABSTRAKOptimalisasi sistem rujukan menjadi unsur penting pada pilar penguatan pelayanan kesehatan Indonesia, sehingga sistem rujukan masuk dalam strategi pembangunan kesehatan 2015-2019. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan sistem rujukan pasien BPJS di Puskesmas Mamasa, Malabo dan Balla. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Informan kunci dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang bertugas di tiga puskesmas tersebut. Validitas data dengan metode triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan masukan yang menjadi faktor pendukung yaitu (1) Ketersediaan SDM: masih terdapat ketidaksesuaian kompetensi, kekurangan sumber daya. (2) Ketersediaan obat-obatan: masih terbatas dan keterlambatan distribusi obat. (3) Kebutuhan pelayanan medis: rujukan berdasarkan indikasi medis, ada pula pasien yang meminta rujukan sendiri. Faktor penghambat (1) Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan: beberapa fasilitas tidak tersedia. Mengenai proses, sebagai faktor pendukung (2) Regulasi terkait sistem rujukan: dilakukan secara berjenjang, kendalanya dana non kapitasi yang terlambat diserahkan menghambat proses pelayanan maupun rujukan. Faktor penghambat (1) Pemahaman petugas kesehatan mengenai sistem rujukan vertikal dan sistem rujukan horizontal serta 155 diagnosa penyakit yang harus ditangani di puskesmas belum dipahami kecuali dokter dan petugas JKN. Sistem rujukan balik belum dilaksanakan secara maksimal. (2) Pasien rujukan tidak pernah menerima sosialisasi tentang sistem rujukan, penjelasan dari petugas diperoleh ketika meminta rujukan dan poster di puskesmas. Pihak puskesmas perlu memperhatikan ketersediaan SDM dan peralatan medis serta mensosialisasikan sistem rujukan kepada petugas kesehatan dan masyarakat.Kata-kata kunci: Sistem rujukan, BPJS, puskesmas.ABSTRACTOptimization of the referral system is one of the important elements in the pillars of strengthening health services in Indonesia so that the referral system is included in the health strategy 2015-2019. The purpose of this study to analyze the supporting and inhibiting factors in the implementation of the BPJS patient referral system in Health Center. The research method used a qualitative approach with a case study design. The results showed input supporting factors: (1) Availability of Human Resources: there are still mismatches of competence, lack of resources. (2) Availability of medicines: still limited and delays in drug distribution. (3) Medical Service Needs: Referrals based on medical indications, some patients request their referrals. Inhibiting Factors (1) Availability of Health Care Facilities: Some facilities are not available. Regarding the process, as a supporting factor (1) Regulations related to the referral system: Performed in stages, the constraints of non-capitation funds being late handed over hindered the service and referral process. Inhibiting factors (1) Health workers' understanding of the vertical and horizontal referral system and 155 diagnoses of diseases are not yet understood except doctors and JKN officers. (2) Referral patients never receive socialization about the referral system, explanations from officers are obtained when requesting referrals and posters.Keywords: Referral system, BPJS, health center