{"title":"HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KEKUATAN TULANG PEREMPUAN LANSIA","authors":"Denina Kusumaningayu Puspitarini, Basuki Supartono, Yulia Suciati","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1197","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1197","url":null,"abstract":"Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak terjadi pada perempuan lansia. Terdapat beberapa faktor risiko diantaranya adalah usia dan indeks massa tubuh. Berat badan berlebih pada lansia dapat mempengaruhi kekuatan tulang yang mungkin memberikan efek protektif, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelebihan berat badan (overweight dan obesitas) dengan kekuatan tulang perempuan lansia. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain potong lintang dan pendekatan korelasi. Dengan teknik acak sederhana, sejumlah 104 perempuan lansia dihitung indeks massa tubuh menggunakan timbangan dan staturameter serta diukur kekuatan tulangnya menggunakan BMD (Bone Mineral Densitometry) jinjing sebagai deteksi dini osteoporosis, yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Al-Fauzan, Kota Jakarta Timur, pada bulan Oktober 2019. Hasil penelitian didapatkan subjek overweight sebanyak 77 orang (74%) dan obesitas 27 orang (26%). Dari subjek overweight terdapat 68 orang (88,3%) menderita osteoporosis, dan 9 orang (11,7%) menderita osteopenia. Dari subjek obesitas 22 orang (81,5%) menderita osteoporosis dan 5 orang (18,5%) menderita osteopenia. Berdasarkan uji Chi-Square dari kedua varibel, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak menunjukkan hubungan yang bermakna antara kelebihan berat badan dengan kekuatan tulang perempuan lansia, p= 0.512 (derajat kemaknaan < 0.05). Kelebihan berat badan seperti overweight ataupun obesitas mungkin tidak dianggap sebagai faktor pelindung terhadap osteoporosis pada perempuan lanjut usia.","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"89 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72394220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Tingkat Kelelahan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Daring Diera Pandemik Covid-19 Tahun Ajaran 2020/2021","authors":"Ayly Soekanto, Emillia Devi Dwi Rianti","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1446","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1446","url":null,"abstract":"The Covid-19 case is a global pandemic outbreak, resulting in the closure of the implementation of education carried out online by students as well as the work on the results of research data, based on filling out an implementation questionnaire with an average result related to effectiveness, there are 44% which shows that it is not good. Students experience fatigue by 56%, student concentration in lectures by 20%, internet use by 72%, indicating that the conversion value of the level of achievement and qualifications is sufficient, resulting in boredom and stress, as well as physical and mental fatigue. The learning process online or online is very important, supported by the need for internet access","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81091993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Basuki Supartono, Ayola Dewi Utami, Prita Kusumaningsih
{"title":"Rakitis Nutrisi akibat Diet Vegan pada Ibu Hamil dan Menyusui","authors":"Basuki Supartono, Ayola Dewi Utami, Prita Kusumaningsih","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1435","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1435","url":null,"abstract":"Diet vegan belakangan ini menjadi semakin populer di Eropa dan negara lainnya termasuk Indonesia. Pola seperti itu bila dijalankan oleh ibu hamil dan menyusui berpotensi menimbulkan kekurangan nutrisi dan menyebabkan gangguan kesehatan tulang anak. Review ini bertujuan untuk mengetahui risiko diet vegan pada ibu hamil dan ibu menyusui. Hasil review memperlihatkan bahwa diet vegan pada ibu hamil dan menyusui dapat menganggu kesehatan tulang anak. Kesimpulan review adalah rakitis nutrisi dapat terjadi akibat diet vegan pada ibu hamil dan menyusui. Sehubungan dengan hal diatas perlu dilakukan edukasi pada ibu hamil dan menyusui yang melakukan diet vegan untuk mencegah timbulnya masalah tersebut. Review ini membahas efek diet vegan terhadap kesehatan tulang anak, pencegahan dan tatalaksananya.","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79214386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Sahadewa, Nike Salindri, Sandra Miladyna, S. Hadijah
{"title":"The Corelation of Exclusive Breastfeeding with Nutritional Status in Babies Age 6-24 Months at the Kedungsari Health Center, Mojokerto Regency","authors":"S. Sahadewa, Nike Salindri, Sandra Miladyna, S. Hadijah","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1608","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1608","url":null,"abstract":"The objectives of this research is to find out the prevalence of exclusive breastfeeding, nutritional status, and the correlation between of breastfeeding and nutritional status in babies aged 6 to 24 months at the Kedungsari Public Health Center in Mojokerto Regency. This study used 50 babies aged 6-24 months from the Kedungsari Health Center as samples. This study applied a cross-sectional study design. The data was collected by gathering primary data via questionnaires and secondary data from the Kedungsari Health Center. The majority of the children in this research, aged 6-24 months, had been exclusively breastfed (58%). The majority of the children in this research, aged 6 to 24 months, showed normal nutritional status (74%). Furthermore, in the Kedungsari Health Center in Mojokerto Regency, there is a correlation between of breastfeeding and nutritional health in infants aged 6 to 24 months. This study's findings provide up-to-date information on the prevalence of exclusive breastfeeding, nutritional status, and the correlation between exclusive breastfeeding and nutritional status in babies aged 6 to 24 months.","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89606253","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Wijaya, Riska Ammalia, Didi Wirdiana, Arya Yudanta, Masfufatun Masfufatun
{"title":"Potensi Aloe Vera sebagai Antiviral dan Immunostimulan di Masa Pandemi Covid-19: Review Article","authors":"I. Wijaya, Riska Ammalia, Didi Wirdiana, Arya Yudanta, Masfufatun Masfufatun","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1576","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1576","url":null,"abstract":"Aloe Vera merupakan salah satu jenis tanaman obat-obatan yang semakin populer, tidak hanya bermanfaat untuk kecantikan tapi juga untuk kesehatan. Tujuan dari artikel ini yaitu membahas kandungan yang terdapat pada Aloe Vera sebagai antiviral dan imunostimulan. Metode yang digunakan oleh penulis dalam artikel ini menggunakan metode studi pustaka/literatur review, dengan mengumpulkan beberapa sumber tertulis melalui pencarian data yang di akses melalui Google sholar dan Science direct. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa Aloe Vera mengandung senyawa aktif yang memiliki efek biologik yaitu Mucopolysaccharides (MPS) salah satunya adalah polisakarida Acemannan yang mengandung bahan aktif Acetylated mannose yang masuk dalam golongan sakarida dan mempunyai fungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh (immunostimulan). Selain itu Aloe Vera memiliki kandungan antraquinon dan juga aloe emodin yang berfungsi sebagai antiviral untuk mencegah masuknya virus ke dalam tubuh. Berdasarkan hasil review artikel ini maka dapat disimpulkan bahwa Aloe Vera bisa sebagai antiviral dan immunostimulan karena memiliki kandungan Acemannan, antraquinon dan aloe emodin. Dengan mengetahui informasi ini diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan Aloe Vera yang berada di lingkungan sekitar sebagai bahan pangan selama Pandemi Covid – 19.","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91024446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"One Case Suspected Chronic Bullous Disease in Childhood","authors":"Mellyanawati Mellyanawati","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1364","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1364","url":null,"abstract":"Penyakit bula pada anak sangat beraneka ragam, mulai dari yang paling sering adalah impetigo bulosa dan epidermolysis bulosa. Sedangkan penyakit bulosa lain pada anak yang lebih jarang dijumpai adalah penyakit bulosa linear IgA pada anak, pemfigoid bulosa dan sistemik lupus eritematosus bulosa. Salah satu varian dari penyakit bulosa linear Ig A pada anak adalah Chronic bullous disease in childhood (CBDC) yaitu suatu penyakit autoimun yang jarang dijumpai dan muncul pada usia prepubertas. Ciri khas dari penyakit ini adalah timbulnya lepuh yang muncul secara mendadak dan biasanya lesi yang baru muncul di sekitar lesi yang mulai sembuh dengan membentuk pola lingkaran (clusters of jewels) dan seringnya pasien disertai dengan rasa gatal. Untuk diagnosa pasti dari penyakit ini adalah dengan melakukan biopsi dan pemeriksaan imunofloresen direk. Terapi utamanya sendiri yaitu dapson dan sulfapiridin, sedangkan prednison dengan dosis rendah sebagai terapi tambahan lini pertama. Tujuan dari laporan kasus ini adalah ingin mengetahui efikasi dan efek samping dari pemberian oral steroid pada kasus dengan lesi bula yang diduga CBDC. Seorang anak laki-laki berusia 5 bulan, suku Jawa, datang ke poliklinik kulit dan kelamin Rumah Sakit Kandou dengan keluhan adanya bercak kemerahan yang disertai lenting berisi cairan jernih di hampir seluruh tubuh sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu. Diagnosis pasti pada pasien ini masih belum dapat diketahui , namun diduga penyakit bula pada anak CBDC, dikarenakan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja, karena keterbatasan alat dan keluarga pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan penunjang. Terapi diberikan dengan tujuan agar keluhan dari pasien dapat berkurang dan dengan efek samping yang minimal. Pemberian prednison oral yang diberikan secara tapering-off, ditambah dengan oral antihistamin dan topikal antibiotik dan steroid memberikan hasil yang cukup signifikan pada pasien. Kesimpulan walaupun sebenarnya penyakit ini dapat sembuh sendiri dalam hitungan bulan, namun dengan pemberian oral steroid dan antihistamin dengan kombinasi obat topikal dapat mempercepat proses penyembuhan pada pasien.","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81538091","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perilaku Remaja di Surabaya Barat Dalam Pengobatan Jerawat","authors":"Stefani Nurhadi, Minarni Wartiningsih","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1215","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1215","url":null,"abstract":"Jerawat adalah kelainan kelenjar pilosebasea yang banyak diderita oleh remaja yang meskipun dapat sembuh sendiri tetapi dapat bekomplikasi skar permanen dan dampak psikologis. Oleh karena itu penting untuk meneliti perilaku remaja dalam mengatasi jerawatnya sehingga dapat diberikan edukasi yang sesuai sehingga komplikasi dapat dihindari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku remaja di Surabaya Barat dalam pengobatan jerawat. Rancangan penelitian ini adalah penelitian analitik observasional menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh remaja yang berada di Surabaya Barat dengan besar sampel 251 responden diambil secara cluster random sampling dan diberikan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar subyek penelitian mengobati jerawatnya 185 orang (73.7%), namun hanya 45 orang (24,3%) yang berkonsultasi ke dokter. Subyek yang mengobati jerawatnya sendiri terbanyak memakai produk anti jerawat non sabun yang dibeli di supermarket 76 orang (36,7%), sering mencuci muka dilaporkan 55 orang ( 21,9%), memencet jerawat sendiri dilaporkan 39 orang (15,5%) dan memakai produk anti jerawat non sabun yang dibeli secara online dilaporkan 36 orang (14,3%). Jenis kelamin, lamanya berjerawat dan tingkat pendidikan tidak berhubungan secara statistik dengan perilaku help seeking. Kesimpulannya perilaku help seeking remaja di Surabaya Barat dalam pengobatan jerawat cenderung memilih mengobati jerawatnya daripada berkonsultasi ke dokter. Subyek yang mengobati jerawatnya sendiri mayoritas menggunakan produk anti jerawat non sabun yang dibeli di supermarket. Serta tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lamanya berjerawat dengan perilaku help seeking pada remaja di Surabaya Barat.","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"110 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84781816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Pemberian Curcumin Terhadap Perbaikan Fungsi Hepar Tikus Putih (Rattus Novergicus) yang diinduksi Parasetamol Dosis Tinggi","authors":"Yolanda Esperanza, Sulistiana Prabowo, Fitri Handajani","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1250","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1250","url":null,"abstract":"Paracetamol has analgesic properties comparable to NSAIDs, but paracetamol have minimal side effects. Paracetamol is metabolized via sulfation and glucuronidation conjugation which is then excreted in the urine. A small part of the paracetamol has been changed to NAPQI. NAPQI will be detoxified by gluthathione. In high doses, there in an increase in NAPQI and a decrease in glutathione levels that results in oxidative stress and liver cell necrosis. Curcumin is often used as a traditional medicine to treat liver disease where it contains phenolic groups capable to scavenge free radicals. Curcumin extract can improve cellular responses to oxidative stress such as increasing the expression of Nrf2, SOD, and gluthathione. The purpose of this research was to know the effect of curcumin on the improvement of liver function in white rats (Rattus novergicus) induced by high dose paracetamol. The design of this research was a descriptive research using literature studies from at least 15 international journals indexed by Scimago or national journals indexed by Sinta published in 2015-2020. Based on the journals used in this research, giving curcumin at a dose of 200 mg/kg BW/day for 2 weeks was effective in significantly increasing gluthathione levels in rats receiving high dose paracetamol. Giving curcumin at a dose of 100 mg/kg BW/day for 7 days can reduce AST and ALT activity in rats receiving high dose paracetamol, but the dose of curcumin that was more effective in reducing AST and ALT activity was 200 mg/kg BW/day for 2 weeks. This is because of curcumin which functions as a hepatoprotector that bind directly to the toxic metabolite of paracetamol, thereby reducing the use of glutathione and quench free radicals, so that oxidative stress in the liver decreased and gluthathione levels increased, AST and ALT activity decreased.","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83372566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Annas Adimara, Kartika Prahasanti, Muhammad Perdana Airlangga
{"title":"Pengaruh Peningkatan Jaringan Adiposa pada Pasien Obesitas Terhadap Tingkat Keparahan Pasien Covid-19","authors":"Annas Adimara, Kartika Prahasanti, Muhammad Perdana Airlangga","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1453","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1453","url":null,"abstract":"Penyakit COVID-19 telah menjadi pandemi global sejak Desember 2019. Menurut WHO, hingga 28 September 2020, sudah ada 33.137.748 kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia, 3,01% di antaranya meninggal dunia (998.372). Dengan Case Fatality sebesar 3,17% WHO menetapkan Wabah COVID-19 ini di tingkat pandemi. Dari 2,5 juta kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan pada akhir Februari 2021, 2,2 juta lebih dari setengah populasinya diklasifikasikan sebagai kelebihan berat badan. Obesitas menjadi salah komorbid yang dikaitkan dengan keparahan gejala COVID-19 dikarenakan Obesitas sendiri dapat menyebabkan gejala seperti gangguan cardiovaskular, gangguan respirasi, gangguan imun, dan juga inflamasi kronis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peningkatan jaringan adiposa pada pasien obesitas terhadap tingkat keparahan pasien COVID-19.","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84501631","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rachma Eka Rani, Fitri Handajani, Eva Eva Pravitasari Nefertiti
{"title":"Pengaruh Pemberian Ekstrak Kayu Manis Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Pada Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi Parasetamol","authors":"Rachma Eka Rani, Fitri Handajani, Eva Eva Pravitasari Nefertiti","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1166","DOIUrl":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1166","url":null,"abstract":"AbstrakLatar Belakang : Kayu manis (Cinnamomun burmannii) mengandung flavonoid dan sinamaldehid yang berguna sebagai antioksidan dan bersifat renal protektor. Parasetamol berguna sebagai antipiretik dan analgesik. Parasetamol dimetabolisme oleh sitokrom P450 di sel hepar membentuk glukoronida, sulfat, dan NAPQI. NAPQI merupakan hasil metabolit yang sangat reaktif dan mengakibatkan stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk engetahui efek pemberian ekstrak kayu manis yang dapat mencegah kerusakan sel tubulus ginjal tikus putih jantan yang diinduksi parasetamol.Metode : 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok; (1) kelompok kontrol negatif tanpa perlakuan, (2) kelompok kontrol positif yang diinduksi parasetamol dosis tunggal 1750 mg/kgBB pada hari ke 14, (3) kelompok perlakuan yang diberi ekstrak kayu manis dosis 400 mg/kgBB selama 14 hari lalu diinduksi parasetamol dosis tunggal 1750 mg/kgBB pada hari ke 14. Pada hari ke 17 hewan coba dikorbankan, dilakukan pengambilan ginjal dan dipemeriksa secara mikroskopik. Selanjutnya dilakukan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney U.Hasil : Uji Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat perbedaan derajat kerusakan ginjal yang signifikan. Uji Mann-Whitney U menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol positif p=0,001 (p<a); kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan p=0,001 (p<a); juga antara kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan p=0,001 (p<a).Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian ekstrak kayu manis gambaran histopatologi ginjal tikus putih jantan yang diinduksi parasetamol.Kata Kunci : Ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii), parasetamol, gambaran histopatologi ginjal AbstractBackground: Cinnamon (Cinnamomum burmannii) contains flavonoids and cinnamaldehyde which are useful as antioxidants and renal protectors. Paracetamol is useful as an antipyretic and analgesic. Paracetamol is metabolized by cytochrome P450 in liver cells to form glucuronide, sulfate, and NAPQI. NAPQI is the result of highly reactive metabolites and cause oxidative stress. This study aim to know the effect of cinnamon extract which can prevent damage of renal tubular cell rats male induced by paracetamol.Method: 30 rats used and divided into 3 groups (1) untreated group, (2) rats which were induced by single dose paracetamol 1750 mg/kgBW on 14th day, and (3) rats were which given cinnamon extract dose 400 mg/kgBW for 14 days then induced single dose paracetamol 1750 mg/kgBW on day 14th. On the 17th day the kidneys are taken and microscopic examination is performed. Data analysis uses the Kruskal-Wallis test and the Mann-Whitney U test.Result: The Kruskal-Wallis test showed a significant difference in the degree of kidney damage. The Mann-Whitney U test showed a significant difference between the negative control group and the positive control group p=0.001 (p <); negative control group and the treatment group p=0.001 (p <); also between the positive control gr","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76400456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}