{"title":"HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KEKUATAN TULANG PEREMPUAN LANSIA","authors":"Denina Kusumaningayu Puspitarini, Basuki Supartono, Yulia Suciati","doi":"10.30742/jikw.v10i2.1197","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak terjadi pada perempuan lansia. Terdapat beberapa faktor risiko diantaranya adalah usia dan indeks massa tubuh. Berat badan berlebih pada lansia dapat mempengaruhi kekuatan tulang yang mungkin memberikan efek protektif, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelebihan berat badan (overweight dan obesitas) dengan kekuatan tulang perempuan lansia. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain potong lintang dan pendekatan korelasi. Dengan teknik acak sederhana, sejumlah 104 perempuan lansia dihitung indeks massa tubuh menggunakan timbangan dan staturameter serta diukur kekuatan tulangnya menggunakan BMD (Bone Mineral Densitometry) jinjing sebagai deteksi dini osteoporosis, yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Al-Fauzan, Kota Jakarta Timur, pada bulan Oktober 2019. Hasil penelitian didapatkan subjek overweight sebanyak 77 orang (74%) dan obesitas 27 orang (26%). Dari subjek overweight terdapat 68 orang (88,3%) menderita osteoporosis, dan 9 orang (11,7%) menderita osteopenia. Dari subjek obesitas 22 orang (81,5%) menderita osteoporosis dan 5 orang (18,5%) menderita osteopenia. Berdasarkan uji Chi-Square dari kedua varibel, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak menunjukkan hubungan yang bermakna antara kelebihan berat badan dengan kekuatan tulang perempuan lansia, p= 0.512 (derajat kemaknaan < 0.05). Kelebihan berat badan seperti overweight ataupun obesitas mungkin tidak dianggap sebagai faktor pelindung terhadap osteoporosis pada perempuan lanjut usia.","PeriodicalId":33090,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","volume":"89 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1197","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KEKUATAN TULANG PEREMPUAN LANSIA
Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak terjadi pada perempuan lansia. Terdapat beberapa faktor risiko diantaranya adalah usia dan indeks massa tubuh. Berat badan berlebih pada lansia dapat mempengaruhi kekuatan tulang yang mungkin memberikan efek protektif, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelebihan berat badan (overweight dan obesitas) dengan kekuatan tulang perempuan lansia. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain potong lintang dan pendekatan korelasi. Dengan teknik acak sederhana, sejumlah 104 perempuan lansia dihitung indeks massa tubuh menggunakan timbangan dan staturameter serta diukur kekuatan tulangnya menggunakan BMD (Bone Mineral Densitometry) jinjing sebagai deteksi dini osteoporosis, yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Al-Fauzan, Kota Jakarta Timur, pada bulan Oktober 2019. Hasil penelitian didapatkan subjek overweight sebanyak 77 orang (74%) dan obesitas 27 orang (26%). Dari subjek overweight terdapat 68 orang (88,3%) menderita osteoporosis, dan 9 orang (11,7%) menderita osteopenia. Dari subjek obesitas 22 orang (81,5%) menderita osteoporosis dan 5 orang (18,5%) menderita osteopenia. Berdasarkan uji Chi-Square dari kedua varibel, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak menunjukkan hubungan yang bermakna antara kelebihan berat badan dengan kekuatan tulang perempuan lansia, p= 0.512 (derajat kemaknaan < 0.05). Kelebihan berat badan seperti overweight ataupun obesitas mungkin tidak dianggap sebagai faktor pelindung terhadap osteoporosis pada perempuan lanjut usia.