Widya KomunikaPub Date : 2019-04-01DOI: 10.20884/wk.v9i1.1675
D. Ayu, M. Pratiwi
{"title":"AGENDA MEDIA DALAM PEMBERITAAN TOP UP UANG ELEKTRONIK DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM","authors":"D. Ayu, M. Pratiwi","doi":"10.20884/wk.v9i1.1675","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/wk.v9i1.1675","url":null,"abstract":"Tekhnologi terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin beragam.Berbagai proses konvensional kini bergeser menjadi lebih modern dengan berbasis pada teknologi.Hal ini berlaku pada penetapan kebijakan e-money di tahun 2017 sebagai wujud implementasiGerakan Nasional Non Tunai (Cashless society) sejak tahun 2014. Data menunjukan bahwa padaAgustus 2017, jumlah uang elektronik yang beredar di masyarakat meningkat sekitar lebih dari 20juta dibandingkan tahun 2016. Keberhasilan ini tidak lepas dari penggunaan e toll di seluruhIndonesia. Namun muncul kebijakan baru terkait biaya tambahan untuk isi ulang saldo atau top-upuang elektronik sesuai PADG yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.Kebijakan ini menimbulkanpolemik yang menjadi objek pemberitaan di Kompas.com pada tahun 2017 lalu. Penelitian inimerupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing Pan dan Kosicki. Hasilpenelitian menunjukan bahwa Kompas.com berada di pihak yang tidak setuju dengan kebijakanBank Indonesia terkait beban biaya tambahan untuk top-up uang elektronik bagi penggunanya. Halini ditunjukan Kompas.com dengan pemberian porsi berita yang lebih tinggi kepada pihak yangtidak setuju (melalui pernyataan narasumber), pemilihan kaya yang berkonotasi negative,penyajian kata tertentu yang diulang-ulang, dicetak tebal serta diberi warna yang berbeda untukmenunjukan keberpihakan.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126293952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Widya KomunikaPub Date : 2019-04-01DOI: 10.20884/wk.v9i1.1671
Titik Nuryaningsih
{"title":"PENGARUH PENGELOLAAN KONFLIK PERAN GANDA, MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU PEREMPUAN SMA NEGERI DI KOTA PURWOKERTO","authors":"Titik Nuryaningsih","doi":"10.20884/wk.v9i1.1671","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/wk.v9i1.1671","url":null,"abstract":"Penelitian ini mempunyai tujuan untuk: 1) Menganalisis besarnya pengaruh pengelolaan konflikperan ganda terhadap kinerja guru perempuan; 2) Menganalisis besarnya pengaruh motivasi kerjaterhadap kinerja guru perempuan; 3) Menganalisis besarnya pengaruh kompetensi guru terhadapkinerja guru perempuan; 4) Menganalisis besarnya pengaruh pengelolaan konflik peran ganda,motivasi kerja dan kompetensi guru terhadap kinerja guru perempuan. Penelitian ini menggunakanmetode survei dengan tempat penelitian meliputi: SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3,SMA Negeri 4, dan SMA Negeri 5 Purwokerto. Metode pengumpulan data menggunakankuesioner, wawancara, observasi serta dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan dalampenelitian ini adalah simple random sampling. Penelitian ini mengambil 145 guru perempuansebagai responden yang berasal dari 5 SMA Negeri di kota Purwokerto dengan tingkat signifikan5%. Teknik analisis data yang yang digunakan antara lain distribusi frekuensi, korelasi productmoment, korelasi ganda, korelasi parsial, regresi linier sederhana, regresi ganda serta uji asumsiklasik. Hasil analisis data menunjukan: 1. Pengelolaan konflik peran ganda berpengaruh secarapositif dan signifikan terhadap kinerja guru perempuan sebesar 0,409 % atau sebesar 40,9%; 2.Motivasi kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru perempuan sebesar0,467 atau sebesar 46,7%; 3. Kompetensi guru berpengaruh secara positif dan signifikan terhadapkinerja guru perempuan sebesar 0, 437 atau sebesar 43,7 %; 4. Pengelolaan konflik peran ganda,motivasi kerja dan kompetensi guru berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerjaguru perempuan sebesar 0,594 atau sebesar 59,4 %.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126879208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Widya KomunikaPub Date : 2019-04-01DOI: 10.20884/1.WK.2019.9.1.1673
Endah Siswati, B. Andari
{"title":"“CONFUSE EFFECT” DAN “WOW EFFECT”","authors":"Endah Siswati, B. Andari","doi":"10.20884/1.WK.2019.9.1.1673","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.WK.2019.9.1.1673","url":null,"abstract":"Di tengah bertumbuhnya desa-desa wisata di Indonesia, Kampung Coklat menjadi salah satuwahana wisata yang jejak pertumbuhan dan perkembangannya menyita perhatian. Dalam kurunwaktu tidak lebih dari lima tahun Kampung Coklat mampu mengembangkan dan memperluasbisnis wisatanya dan mempertahankan serta meningkatkan secara terus menerus jumlahpengunjung. Pertumbuhan dan perkembangan Kampung Coklat juga membawa dampak yangsangat signifikan bagi kemajuan lingkungan dan daerah, baik secara sosial maupun ekonomi.Dalam berbagai kasus, keberhasilan pemasaran sebuah wahana atau destinasi wisata berkaitan eratdengan upaya branding yang dilakukan. Penelitian ini bermaksud mendalami strategi brandingyang dilakukan oleh Kampung Coklat yang mengkategorikan dirinya sebagai wisata edukasi.Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan diri peneliti sendiri sebagaiinstrumen utama. Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen, pengamatan di lapangan,dan wawancara mendalam dengan personil kunci Kampung Coklat sebagai narasumber. Dataprimer dan sekunder yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan tehnik analisadata kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Penelitian ini menemukan bahwaselain rancangan unsur-unsur merek (brand), differentiation dan brand positioning, konsep“confuse effect” dan “wow effect” menjadi strategi branding yang sangat menentukankeberhasilan Wisata Edukasi Kampung Coklat.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130747937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Widya KomunikaPub Date : 2019-04-01DOI: 10.20884/wk.v9i1.1674
Aliyah Nur’aini Hanum, Tri Urada
{"title":"GONDRONG: SEBUAH KONSTRUKSI IDENTITAS PRIA DI ERA MILENIAL","authors":"Aliyah Nur’aini Hanum, Tri Urada","doi":"10.20884/wk.v9i1.1674","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/wk.v9i1.1674","url":null,"abstract":"Era milenial menawarkan banyak hal, terutama dinamika sosial berorientasi teknologi. Internet,menjadi bagian tak terpisahkan dari para ‘millenials’, sebutan bagi generasi yang hidup pada eramilenial ini. Di antaranya, munculnya komunitas-komunitas virtual masyarakat yang menyatakanentitas sebuah kelompok dengan ciri khas dan kepentingannya. Salah satunya, „KomunitasGondrong‟, yang dapat diidentifikasi melalui akun jejaring sosial. Komunitas Gondrongmerupakan kelompok sosial yang dibentuk oleh sekumpulan pria berambut panjang melebihitelinga maupun tengkuk. Entitas ini menjadi fenomena realitas sosial-siber yang unik, karenadidominasi oleh mahasiswa dari seluruh penjuru tanah air. Termasuk mahasiswa Kota Pontianakyang juga menjadikan „gondrong‟ sebagai sebuah identitas diri. Tulisan ini bertujuan untukmenganalisis fenomena komunitas mahasiswa pria gondrong Kota Pontianak dalammengkonstruksi identitas dirinya pada jejaring sosial instagram dengan menggunakan metodeetnografi virtual. Sebagai entitas virtual yang memiliki budaya dan artefak budaya tertentu,interaksi sosial yang terjadi menggunakan simbol-simbol yang hanya tepat dimaknai oleh para priaberambut gondrong ini. Kolektivitas yang dibangun dalam instagram teridentifikasi sebagaikonstruksi identitas yang meneguhkan eksistensi diri para mahasiswa pria dalam realitas sosial-siber.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131203543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Widya KomunikaPub Date : 2018-10-01DOI: 10.20884/wk.v8i2.1401
Sarah Qaida Islami, S. Istiyanto
{"title":"KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013","authors":"Sarah Qaida Islami, S. Istiyanto","doi":"10.20884/wk.v8i2.1401","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/wk.v8i2.1401","url":null,"abstract":"Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang menekankan pendidikan karakter dimana siswatidak hanya memiliki kemampuan kognitif, namun juga kemampuan spiritual, sosial, danketerampilan yang dipadukan dalam sebuah mata pelajaran. Dalam hal ini guru menggunakanstrategi komunikasi instruksional untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui penggunaan komunikasi instruksional untuk menunjang keberhasilanpelaksanaan kurikulum 2013. Salah satu bentuk keberhasilan kurikulum 2013 adalah bahwa siswadapat turut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatifdengan pendekatan studi kasus. Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan sebagaiteknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi instruksional yangdigunakan guru dalam keberhasilan kurikulum 2013 tidak hanya menggunakan komunikasi verbaldan nonverbal, namun juga bagaimana guru mengkondisikan mood siswa agar dapat menerimapesan pembelajaran dengan baik. Proses komunikasi dilakukan dengan cara memasukkan pesanke dalam permainan, nyanyian, dan bermain peran. Penelitian ini menggunakan teori penguatansebagai salah satu strategi komuikasi instruksional yang digunakan guru untuk mendorongkeaktifan siswa.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114998098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERILAKU KOMUNIKASI PENDIDIKAN MELALUI PELATIHAN PUBLIKASI ILMIAH BAGI GURU SLB/SMA SEDERAJAT","authors":"Yanti Setianti, Hanny Hafiar, Trie Damayanti, Aat Ruchiat Nugraha","doi":"10.20884/wk.v8i2.1400","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/wk.v8i2.1400","url":null,"abstract":"Peningkatan angka partisipasi guru dalam pemerataan kualitas pendidikan dapat menjadiperantara dalam mewujudkan kecerdasan anak bangsa. Seiring dengan perkembangan ilmupengetahuan yang berbasiskan teknologi dan outcome publikasi, insan pendidik kini diwajibkanuntuk membuat tulisan ilmiah yang dapat terpublikasi dalam jurnal ilmiah. Di sisi lain, posisiguru sebagai ujung tombak penyebar nilai-nilai pendidikan formal di lingkungan sekolah padaumumnya masih kurang optimal dalam menulis karya ilmiah yang terpublikasikan di jurnalilmiah. Keadaan ini diakibatkan oleh kurangnya informasi mengenai teknik penulisan karyailmiah yang didapatkan oleh para guru. Bentuk kekurangan ini dapat menjadikan suatu perilakukomunikasi pendidikan pada tingkat guru dalam penulisan karya ilmiah yang masih dianggapsebagai pengetahuan yang bersifat tambahan. Adapun metode dalam penelitian ini menggunakanjenis studi kualitatif deskriptif dengan informan adalah para guru SMAN 1 Subang. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa secara sikap dan perilaku komunikasi pendidikan para guru dalambudaya menulis artikel ilmiah masih rendah yang ditunjukkan oleh sebagian besar para gurukurang memiliki kepentingan untuk mau menulis karya ilmiah dengan baik. Simpulan penelitianmenunjukkan bahwa tingkat perilaku komunikasi pendidikan di para guru SMAN 1 Subang perluditingkatkan melalui intensifitas pendampingan penulisan karya ilmiah yang dilakuka secaraterstruktur.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114778187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Widya KomunikaPub Date : 2018-10-01DOI: 10.20884/wk.v8i2.1406
Dwi Kartikawati, D. Radjagukguk, Yayu Sriwartini
{"title":"PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR INKLUSI DI YOGYAKARTA DAN SURAKARTA","authors":"Dwi Kartikawati, D. Radjagukguk, Yayu Sriwartini","doi":"10.20884/wk.v8i2.1406","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/wk.v8i2.1406","url":null,"abstract":"Sekolah merupakan tempat untuk menanamkan nilai-nilai multikultural yang dilakukan denganmelalui komunikasi pendidikan, sehingga diharapkan dapat menciptakan pendidikan yang dapatmemberikan keharmonisan dalam menghadapi perbedaan. Pendidikan dengan basis multikulturalmemperjuangkan pluralisme agama, ras, etnis dan lain-lain, dan juga dalam hal perbedaankemampuan (difable) Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang pelaksanaannya digabungdengan anak-anak berkebutuhan khusus. Penelitian dilakukan di dua sekolah dasar yaitu SDTrirenggo Bantul Yogyakarta dan SD AL Firdaus Surakarta. Permasalahan yang diangkat dalamriset ini adalah bagaimana penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan diSekolah Dasar Inklusi di SD Trirenggo Bantul Yogyakarta dan SD Al Firdaus Surakarta.Kerangka teoritis yang digunakan adalah komunikasi pendidikan, konsep nilai-nilai multikultural,layanan pendidikan sekolah inklusi, Teori Rhetorical Sensitivity. Penelitian ini berangkat daripendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data wawancara mendalam, observasi lapangan dikedua sekolah dasar serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan di kedua sekolah dasar inklusi tersebutmendasarkan diri empat kategori nilai mutikultural yaitu nilai pluralisme, humanisme, demokrasidan keadilan. Pada metode dan prosesnya melibatkan unsur-unsur dalam dalam komunikasipendidikanyaitu komunikator, komunikan, pesan, media, efek dan lingkungan. Sehingga padaakhirnya penanaman nilai-nilai multikultural melalui komunikasi pendidikan di kedua sekolahtersebut, menciptakan penyelenggaraan pendidikan yang mampu menghargai keragaman.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"170 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125987294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Widya KomunikaPub Date : 2018-10-01DOI: 10.20884/wk.v8i2.1407
Muzahid Akbar Hayat
{"title":"ADAPTASI KOMUNIKASI GURU ASING MENGHADAPI PERBEDAAN BUDAYA DI SEKOLAH INTERNASIONAL","authors":"Muzahid Akbar Hayat","doi":"10.20884/wk.v8i2.1407","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/wk.v8i2.1407","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengalaman adaptasi komunikasi tenaga pengajarasing selama menjalankan tugas pembelajaran di Indonesia. Fokusnya adalah eksplorasi ataspengalaman adaptasi komunikasi guru asing di sekolah Internasional Menengah Atas Jakarta.Dinamika interaksi yang melibatkan negosiasi, percakapan tatap muka, situasi dan kontekspercakapan, kiat-kiat adaptasi komunikasi yang di dalamya terdapat tantangan, kesulitan-kesulitan bahkan mungkin terjadi kegagalan komunikasi yang berujung pada penolakan secarasosial sampai dengan dapat diterimanya guru asing. Untuk memahami pengalaman adaptasikomunikasi guru asing peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakanfenomenologi deskritif. Fenomena tersebut dianalisi dengan menggunakan penggabungan duametode analisis antara lain analisis yang dikembangkan oleh Rossman dan Marshall (2006) danIntepretive Phenomenological Analysis (IPA) oleh Smith. Terdapat 10 guru asing yang dipilihsecara purposeful sampling dengan kriteria: guru asing yang mengajar minimal satu tahun disekolah Internasional Menengah Atas Jakarta. Hasil penelitian ini memperlihatkan sejumlah guruasing menjelaskan terdapat “culture problem” saat bertemu dengan perbedaan budaya.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"268 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121482848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Widya KomunikaPub Date : 2018-10-01DOI: 10.20884/wk.v8i2.1409
Joko Joko
{"title":"KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (STUDI KOMUNIKATOR PADA SMPN 5 KENDARI)","authors":"Joko Joko","doi":"10.20884/wk.v8i2.1409","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/wk.v8i2.1409","url":null,"abstract":"Permasalahan yang dikemukakan adalah bagaimana komunikasi instruksional guru dalammenumbuhkan motivasi belajar siswa dan bagaimana tingkat perubahan siswa terhadapkomunikasi instruksional guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa pada SMPN 5Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi instruksional guru dalammenumbuhkan motivasi belajar siswa dan bagaimana tingkat perubahan siswa terhadapkomunikasi instruksional guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa pada SMPN 5Kendari. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang guru SMPN 5 Kendari.Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisissecara kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan data hasil observasi di lapangan serta jawabaninforman yang telah diolah dan dianalisis sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwakomunikasi instruksional yang dilakukan oleh guru baik di dalam maupun di luar kelas dapatmemberikan pengaruh positif dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa serta merubah sikapdan tingkah laku siswa menjadi lebih baik. Hal ini dapat hasil wawancara yang dilakukanberdasarkan penerapan proses komunikasi instruksional oleh guru SMPN 5 Kendari terhadapsiswanya bisa mencapai target yang diharapkan, berdasarkan hasil wawancara dan pengamatanpeneliti dimana evaluasi akhir yang dilakukan menunjukkan tingkat perubahan pengetahuanterhadap penguasaan materi dan praktik mata pelajaran yang diajarkan oleh guru meningkat daritahun ke tahun, hal ini jelas dilihat pada kualitas nilai akhir ujian yang rata-rata mendekati tagetyang diharapkan.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"281 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134554808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Widya KomunikaPub Date : 2018-10-01DOI: 10.20884/wk.v8i2.1410
Afrina Sari
{"title":"POLA INTERVENSI PENDIDIKAN DALAM PEMBINAAN KEPADA PELAJAR MELALUI KOMUNIKASI INTERAKSIONAL BERSUMBER PADA SIMBOL","authors":"Afrina Sari","doi":"10.20884/wk.v8i2.1410","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/wk.v8i2.1410","url":null,"abstract":"Remaja dalam usia yang sangat rentan dan mudah terpengaruh oleh lingkungan.Terutama lingkungan peer group pertemanan. Banyak peristiwa yang terkait remaja disajikandalam berita menjelaskan adanya kenakalan dalam perkelahian antar pelajar. Pola IntervensiPendidikan diduga dapat membantu untuk membina pelajar untuk lebih berkreativitas kepada hal-hal yang positif. Penelitian ini menggunakan Teori Interaksional Simbol dari Goerge HerbertMead sebagai dasar analisisnya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metodekualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer wawancara dengan guru dan siswa pada 2sekolah Menegah Atas di kota Bekasi. Analisis data menggunakan trianggulasi data dan metode.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pola Intervensi pendidikan yang dilakukan guru pengajardan guru Pembina pada SMA di Kota Bekasi berorientasi pada tanggungjawab, berorientasi padaprestasi, dan berorientasi pada kreativitas. Komunikasi interaksional diterapkan dalampengembangan kurikulum dan pada pelaksanaan mata pelajaran. Komunikasi interaksionaldilaksanakan dalam proses pembelajaran, proses kegiatan, dan proses pelaksanaan tugas.Dikembangkan dengan menggunakan simbol verbal dengan kata-kata yang bersifat memotivasi.Pola pembinaan yang dilakukan oleh guru pengajar dan guru pembina kegiatan dilakukan untukmengembangkan sikap keterbukaan, pengelolan emosi, dan sikap optimis. Itu semua dilakukandengan menekankan sikap disiplin dan sikap bertanggungjawab pada siswa.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133598490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}