{"title":"议程媒体dalam pemberitaan充值黄电子di媒体在线kompas.com","authors":"D. Ayu, M. Pratiwi","doi":"10.20884/wk.v9i1.1675","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tekhnologi terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin beragam.Berbagai proses konvensional kini bergeser menjadi lebih modern dengan berbasis pada teknologi.Hal ini berlaku pada penetapan kebijakan e-money di tahun 2017 sebagai wujud implementasiGerakan Nasional Non Tunai (Cashless society) sejak tahun 2014. Data menunjukan bahwa padaAgustus 2017, jumlah uang elektronik yang beredar di masyarakat meningkat sekitar lebih dari 20juta dibandingkan tahun 2016. Keberhasilan ini tidak lepas dari penggunaan e toll di seluruhIndonesia. Namun muncul kebijakan baru terkait biaya tambahan untuk isi ulang saldo atau top-upuang elektronik sesuai PADG yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.Kebijakan ini menimbulkanpolemik yang menjadi objek pemberitaan di Kompas.com pada tahun 2017 lalu. Penelitian inimerupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing Pan dan Kosicki. Hasilpenelitian menunjukan bahwa Kompas.com berada di pihak yang tidak setuju dengan kebijakanBank Indonesia terkait beban biaya tambahan untuk top-up uang elektronik bagi penggunanya. Halini ditunjukan Kompas.com dengan pemberian porsi berita yang lebih tinggi kepada pihak yangtidak setuju (melalui pernyataan narasumber), pemilihan kaya yang berkonotasi negative,penyajian kata tertentu yang diulang-ulang, dicetak tebal serta diberi warna yang berbeda untukmenunjukan keberpihakan.","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"AGENDA MEDIA DALAM PEMBERITAAN TOP UP UANG ELEKTRONIK DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM\",\"authors\":\"D. Ayu, M. Pratiwi\",\"doi\":\"10.20884/wk.v9i1.1675\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tekhnologi terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin beragam.Berbagai proses konvensional kini bergeser menjadi lebih modern dengan berbasis pada teknologi.Hal ini berlaku pada penetapan kebijakan e-money di tahun 2017 sebagai wujud implementasiGerakan Nasional Non Tunai (Cashless society) sejak tahun 2014. Data menunjukan bahwa padaAgustus 2017, jumlah uang elektronik yang beredar di masyarakat meningkat sekitar lebih dari 20juta dibandingkan tahun 2016. Keberhasilan ini tidak lepas dari penggunaan e toll di seluruhIndonesia. Namun muncul kebijakan baru terkait biaya tambahan untuk isi ulang saldo atau top-upuang elektronik sesuai PADG yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.Kebijakan ini menimbulkanpolemik yang menjadi objek pemberitaan di Kompas.com pada tahun 2017 lalu. Penelitian inimerupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing Pan dan Kosicki. Hasilpenelitian menunjukan bahwa Kompas.com berada di pihak yang tidak setuju dengan kebijakanBank Indonesia terkait beban biaya tambahan untuk top-up uang elektronik bagi penggunanya. Halini ditunjukan Kompas.com dengan pemberian porsi berita yang lebih tinggi kepada pihak yangtidak setuju (melalui pernyataan narasumber), pemilihan kaya yang berkonotasi negative,penyajian kata tertentu yang diulang-ulang, dicetak tebal serta diberi warna yang berbeda untukmenunjukan keberpihakan.\",\"PeriodicalId\":308637,\"journal\":{\"name\":\"Widya Komunika\",\"volume\":\"83 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Widya Komunika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20884/wk.v9i1.1675\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Widya Komunika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/wk.v9i1.1675","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
AGENDA MEDIA DALAM PEMBERITAAN TOP UP UANG ELEKTRONIK DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM
Tekhnologi terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin beragam.Berbagai proses konvensional kini bergeser menjadi lebih modern dengan berbasis pada teknologi.Hal ini berlaku pada penetapan kebijakan e-money di tahun 2017 sebagai wujud implementasiGerakan Nasional Non Tunai (Cashless society) sejak tahun 2014. Data menunjukan bahwa padaAgustus 2017, jumlah uang elektronik yang beredar di masyarakat meningkat sekitar lebih dari 20juta dibandingkan tahun 2016. Keberhasilan ini tidak lepas dari penggunaan e toll di seluruhIndonesia. Namun muncul kebijakan baru terkait biaya tambahan untuk isi ulang saldo atau top-upuang elektronik sesuai PADG yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.Kebijakan ini menimbulkanpolemik yang menjadi objek pemberitaan di Kompas.com pada tahun 2017 lalu. Penelitian inimerupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing Pan dan Kosicki. Hasilpenelitian menunjukan bahwa Kompas.com berada di pihak yang tidak setuju dengan kebijakanBank Indonesia terkait beban biaya tambahan untuk top-up uang elektronik bagi penggunanya. Halini ditunjukan Kompas.com dengan pemberian porsi berita yang lebih tinggi kepada pihak yangtidak setuju (melalui pernyataan narasumber), pemilihan kaya yang berkonotasi negative,penyajian kata tertentu yang diulang-ulang, dicetak tebal serta diberi warna yang berbeda untukmenunjukan keberpihakan.