{"title":"KEPATUHAN DAN PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP KAMPANYE NASIONAL PENGGUNAAN MASKER DI TAHUN 2020","authors":"Kenti Friskarini, Rachmalina Soerachman","doi":"10.22435/JEK.V20I2.5111","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/JEK.V20I2.5111","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The infection with COVID-19 has become a very influential public health problem worldwide and is categorized as a pandemic. This paper contains quantitative results on the use of masks in the community which is part of the Research on Knowledge, Attitudes and Behavior of the Community Related to the National Campaign for COVID-19 Prevention in Indonesia in 2020 with an internet-based questionnaire. Using the cross sectional method, the population is people aged 15 years and above in 34 provinces of Indonesia. Determination of samples using the formula for the estimated proportion of sample size with a total of 2,331. Quantitative data analysis was univariate and bivariate through the Pearson Chi-Square Test with P-value <0.05. In the results, it is known that the most age characteristics range from 25-34 years and 35-44 years with the most female sex. The most widely used media for resubmitting the appeal for the use of masks is social media, with the main topics are being how to wear, appeals and mistakes in wearing masks, most have the perception that wearing masks correctly can prevent transmission. Most PSAs (Public Service Announcement) sources are through social media. Community compliance to have healthy behavior during a pandemic requires continuous exposure. PSA on social media is one way to raise awareness of the importance of wearing masks to prevent this pandemic. Health promotion with the use of social media can be further utilized in disseminating correct information about health. \u0000Keywords: COVID-19, mask, PSA \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Infeksi penyakit COVID-19 telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat berpengaruh di seluruh dunia dan dikategorikan sebagai pandemi. Tulisan ini mengangkat hasil kuantitatif tentang penggunaan masker pada masyarakat yang merupakan bagian dari Riset Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Terkait Kampanye Nasional Pencegahan COVID-19 di Indonesia pada tahun 2020 dengan kuesioner berbasis internet. Menggunakan metode cross sectional, populasi adalah masyarakat berusia 15 tahun ke atas di 34 Provinsi Indonesia. Jumlah sampel menggunakan rumus besar sampel estimasi proporsi dengan jumlah 2.331. Analisis data kuantitatif secara univariat dan bivariat melalui Uji Pearson Chi-Square dengan P-value<0,05. Pada hasil diketahui karakteristik umur terbanyak kisaran 25-34 tahun dan 35-44 tahun dengan jenis kelamin perempuan terbanyak. Media yang paling banyak digunakan untuk penyampaian kembali himbauan pemakaian masker adalah media sosial, dengan topik utama cara memakai, himbauan dan kesalahan memakai masker, sebagian besar memiliki persepsi memakai masker dengan benar dapat mencegah penularan. Kepatuhan masyarakat untuk memiliki perilaku sehat dalam masa pandemi membutuhkan paparan yang kontinyu. Kampanye Nasional Pencegahan COVID-19 dengan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) dan dilakukan di media sosial merupakan cara menumbuhkan kesadaran pentingnya pemakaian masker. Promosi kesehatan dengan penggun","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121197188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rina Marina, Jusniar Ariati, Shinta Shinta, Ginoga Veridona, Doni Lasut, Asep Hermawan, Hendri Siahaan, Roy Nusa Res, H. Harianto, Miko Hananto, Dasuki Dasuki, Andre Yunianto, D. Perwitasari, P. Dhewantara
{"title":"KEPEMILIKAN KELAMBU DAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KELAMBU ANTI NYAMUK DI WILAYAH ENDEMIS MALARIA PASCA PENDISTRIBUSIAN TAHUN 2017-2018","authors":"Rina Marina, Jusniar Ariati, Shinta Shinta, Ginoga Veridona, Doni Lasut, Asep Hermawan, Hendri Siahaan, Roy Nusa Res, H. Harianto, Miko Hananto, Dasuki Dasuki, Andre Yunianto, D. Perwitasari, P. Dhewantara","doi":"10.22435/JEK.V20I2.4963","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/JEK.V20I2.4963","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The distribution of LLINs (Long Lasting Insecticidal Nets) is one of the strategies implemented by health programs to control malaria in Indonesia. This study aims to determine the sociodemographic factors associated with the use of LLINs. The research is an observational with a cross-sectional study design. Interviews using a structured questionnaire were carried out on household members from 4602 sample houses in selected villages with systematic random sampling that had been distributed malaria nets in 2017 - 2018 in 12 malaria endemic districts. The data collected were ownership of bed nets, sociodemographic data including gender, marital status, education, age, occupation, household status, and behavior of using bed nets. Data analysis used multivariate logistic regression. The results showed that 83.9% of respondents had mosquito nets and as much as 82.4% of them were obtained from the LLINs program, and the use of LLINs netting was obtained by 60.5%. Sociodemographic factors associated with the use of bed nets were gender (OR=1,12, 95%CI=1,08 – 1,20), marital status (OR=1,31, 95%CI=1,22-1,44), , educational status (OR=1,26, 95% 1,08-1,45), age (OR=1,58, 95% CI=1,40 – 1,77), occupation (OR=1,23, 95%CI=1,11 – 1,21) and status in the household (OR=1,09, 95%=1,00 – 1,19). The use of LLINs in the community is still low, so there is a need for more intensive socialization and education, so that the use of mosquito nets in the community increases. \u0000Keywords: Endemic, bed nets, LLINs, malaria, sociodemographic \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Distribusi kelambu anti nyamuk merupakan salah satu strategi yang dilakukan program kesehatan untuk mengendalikan kasus malaria di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor sosiodemografi yang berhubungan dengan penggunaan kelambu anti nyamuk. Studi ini merupakan observasional dengan desain studi cross-sectional. Wawancara menggunakan kuisioner terstruktur dilakukan pada anggota rumah tangga, dari 4602 sampel rumah di desa terpilih secara systematic random sampling yang telah didistribusikan kelambu malaria tahun 2017 – 2018 pada 12 kab/kota endemis malaria. Data yang dikumpulkan adalah kepemilikan kelambu, karakteristik sosiodemografi meliputi jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, umur, pekerjaan, status di rumah tangga serta perilaku penggunaan kelambu. Analisis data digunakan regresi logistik multi variat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83,9% responden memiliki kelambu dan sebanyak 82,4% kelambu tersebut diperoleh dari program (LLINs), dan penggunaan kelambu LLINs diperoleh sebesar 60,5%. Faktor sosiodemografi yang berhubungan dengan penggunaan kelambu adalah jenis kelamin (OR=1,12, 95%CI=1,08 – 1,20), status perkawinan (OR=1,31, 95%CI=1,22-1,44), pendidikan (OR=1,26, 95% 1,08-1,45), usia (OR=1,58, 95% CI=1,40 – 1,77), status pekerjaan (OR=1,23, 95%CI=1,11 – 1,21), serta kedudukan responden (OR=1,09, 95%=1,00 – 1,19). Penggunaan kelambu LLINs di masyarakat masih rendah, sehin","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116897416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA (SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS) DI KOTA SURABAYA SELAMA PANDEMI COVID-19","authors":"Kholifah Firsayanti Juwono, K. C. Diyanah","doi":"10.22435/JEK.V20I1.3910","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/JEK.V20I1.3910","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Community activities during the Covid-19 pandemic that runs from home such as school and work led to an increase in non-medical household waste and medical waste (masks). The aim of study was to analyze the implementation of the management of household waste (medical and non-medical) by the community in Surabaya during the pandemic Covid-19. The study was a descriptive cross-sectional design. Data was collected through observation and questionnaires online for one month. The variables analyzed were the level of community knowledge and actions in the application of 3R (reduce, reuse, recycle) and waste sorting. Results of research on the level of knowledge demonstrated 57,73% out of 220 people with a good knowledge level. A total of 30,9% of the people implementing the 3R, as many as 47,7% of people apply organic and non-organic waste sorting, while 16.4% of people who apply medical and non-medical waste segregation. From these results, it can be concluded that the level of knowledge of the people of Surabaya City is high but the application of waste management by the people in the City of Surabaya (application of 3R, sorting organic and non-organic waste, and sorting medical and non-medical waste) is low. Encouragement and strict regulation are needed from central and local government in waste management to support the health and environmental hygiene. \u0000Keywords: Household waste, medical waste, waste management, waste sorting, Covid-19 Pandemic \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Aktivitas masyarakat selama pandemi Covid-19 yang berlangsung dari rumah seperti sekolah dan bekerja menyebabkan peningkatan sampah rumah tangga non medis dan sampah medis (masker). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pengelolaan sampah rumah tangga (medis dan non medis) oleh masyarakat Kota Surabaya selama masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan disain cross sectional. Data dikumpulkan melalui observasi dan penyebaran kuesioner online selama satu bulan. Variabel yang dianalisa adalah tingkat pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam penerapan 3R (reduce, reuse, recycle) dan pemilahan sampah. Hasil penelitian pada tingkat pengetahuan menunjukkan sebanyak 57,73% dari 220 masyarakat dengan tingkat pengetahuan baik. Sebanyak 30,9% masyarakat menerapkan 3R, pada masyarakat yang menerapkan pemilahan sampah organik dan non organic sebanyak 47,7%, sedangkan masyarakat yang menerapkan pemilahan sampah medis dan non medis sebanyak 16,4%. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Kota Surabaya tinggi namun penerapan pengelolaan sampah oleh masyarakat di Kota Surabaya (penerapan 3R, pemilahan sampah organik dan non organic, serta pemilahan sampah medis dan non medis) tergolong rendah. Diperlukan anjuran dan peraturan yang tegas dari pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan sampah untuk mendukung kesehatan dan kebersihan lingkungan. \u0000Kata kunci: Sampah rumah tangga, sampah medis, pengelolaan sampah, pemilahan sampah, ","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126712352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN DALAM UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN SOLOK, PROVINSI SUMATERA BARAT","authors":"Yulfira Media, Nilda Elfemi","doi":"10.22435/jek.v20i1.4130","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/jek.v20i1.4130","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The problem of stunting is still a serious concern in Indonesia, including in West Sumatra Province. Data from Riskesdas 2018 revealed that the prevalence for short and very short children under five in West Sumatra is 30%, and was close to the national prevalence (30.8%). This study aims to describe the socio-cultural problems, local potential, and formulate alternative policies in effort to prevent and control stunting in children under five in Solok Regency. The research design used qualitative methods. Primary data collection was carried out by in-depth interviews and observations. The technique of selecting informants was done purposively. The results of the study revealed that the socio-cultural problems in efforts to prevent and control stunting in toddlers are still limited public knowledge about the causes and efforts to prevent stunting, inadequate understanding of the importance of balanced nutritional needs, and the behavior, parenting patterns, and feeding habits og toddlers who does not support the prevention and control of stunting in children under five. It is recommended that there should be alternative policies and action plans for stunting prevention, among others, by increasing knowledge through socialization about the risk of stunting on children's intelligence, increase participation and community empowerment for stunting prevention by utilizing the local potential such as curd and bilih fish in Solok Regency, West Sumatera Province. \u0000Keywords: Socio-culture, stunting, toddlers, policies, local potential \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Permasalahan stunting masih menjadi perhatian yang serius di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Barat. Data hasil Riskesdas tahun 2018 mengungkapkan bahwa data prevalensi pendek dan sangat pendek pada balita di Sumatera Barat adalah sebesar 30%, dan mendekati prevalensi nasional (30,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan sosial budaya, potensi lokal, dan merumuskan alternatif kebijakan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita di Kabupaten Solok. Desain penelitian menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Teknik pemilihan informan dilakukan secara purposive. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa permasalahan sosial budaya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita adalah masih terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab dan upaya pencegahan stunting, belum memadainya pemahaman tentang pentingnya kebutuhan gizi yang seimbang, dan adanya perilaku, pola asuh serta kebiasaan pemberian makanan pada balita yang kurang mendukung upaya pencegahan serta penanggulangan stunting pada balita. Disarankan perlu adanya alternatif kebijakan dan rencana aksi penanggulangan stunting antara lain dengan peningkatan pengetahuan melalui sosialisasi tentang risiko stunting terhadap kecerdasan anak, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan stunting denga","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115485163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KESIAPAN FASILITAS WATER SANITATION HYGIENE (WASH) DAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN TENAGA PENGAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA PALEMBANG","authors":"Yustini Ardillah, Dwi Septiawati, Yuanita Windusari","doi":"10.22435/jek.v20i1.4525","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/jek.v20i1.4525","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000During the COVID-19 pandemic, social restrictions were imposed in Indonesia, thus making all activities recommended from home, including teaching and learning activities in schools. But in some areas face-to-face learning has begun to be disseminated, so it is necessary to conduct a review to determine school readiness including sanitation facilities, and implementation of health protocols. Sampling was done by simple random sampling consisting of 326 teachers from 56 elementary schools in 10 sub-districts in the city of Palembang. data analysis was univariate, namely maintaining distance, washing hands with soap, and using masks, while the variables for sanitation facilities are facilities for washing hands with soap, waste disposal facilities, waste water disposal facilities, clean water, and toilets. It was found that 38.4% of teachers have not been disciplined in washing their hands with soap, 20.7% have not kept their distance in their activities and 47.2% have not been disciplined in using masks. As many as 55.4% of schools do not have adequate hand washing facilities with soap, around 80% of facilities for garbage disposal and water disposal are not standardized. As many as 21.4% of schools that do not have access to clean water according to standards, and the cleanliness of toilets that are not clean is 37.5%. School readiness must be worth 100% of all aspects to ensure the prevention of the transmission of the COVID-19 virus. The provision of sanitation facilities needs to be carried out by schools to the maximum, so that local government support is needed. \u0000Keywords: Sanitation, health protocols, primary school, COVID-19 \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Pada masa pandemi COVID-19 pembatasan sosial diberlakukan di Indonesia, sehingga membuat semua kegiatan dianjurkan dari rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun di beberapa wilayah mulai disosialisasikan pembelajaran secara tatap muka, sehingga perlu dilakukan peninjauan untuk mengetahui kesiapan sekolah meliputi fasilitas sanitasi dan penerapan protokol kesehatan. Penarikan sampel dilakukan secara simple random sampling terdiri dari 326 guru dari 56 SD di 10 kecamatan di Kota Palembang. Analisis data secara univariat yaitu menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menggunakan masker, sedangkan variabel fasilitas sanitasi adalah sarana cuci tangan dengan sabun, sarana tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, air bersih, dan toilet. Ditemukan sebanyak 38,4% guru belum disiplin mencuci tangan dengan sabun, 20,7% belum menjaga jarak dalam beraktivitas, dan 47,2% belum disiplin dalam menggunakan masker. Sebanyak 55,4% sekolah belum memiliki sarana cuci tangan pakai sabun yang memadai, sarana tempat pembuangan sampah dan pembuangan air yang belum standar sekitar 80%. Sebanyak 21,4% sekolah yang belum memiliki akses air bersih sesuai standar dan kebersihan toilet yang belum bersih sebesar 37,5%. Kesiapan sekolah harus bernilai 100% dari semua aspek untuk m","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131052711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Sumanto, S. Hadisaputro, M. S. Adi, S. Susanti, S. Sayono
{"title":"PARASIT Plasmodium sp PADA TERNAK KAMBING ETAWA DI DAERAH ENDEMIK MALARIA KABUPATEN PURWOREJO","authors":"D. Sumanto, S. Hadisaputro, M. S. Adi, S. Susanti, S. Sayono","doi":"10.22435/jek.v20i1.4092","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/jek.v20i1.4092","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Kaligesing Subdistrict, Purworejo Regency, is a malaria endemic area in Central Java Province, with an Annual Parasite Incidence (API) of 0,32‰ in 2017 with the confirmed vector being An. aconites and An. maculatus. Anopheles zoophagic nature and existence of livestock around the residence has an important role as a barrier to the transmission of malaria. One type of livestock that is widely cultivated by the community is the type of “Etawa” goat. This study aims to determine the type of Plasmodium found in livestock. This is a descriptive study with cross-sectional design and 97 samples were taken by purposive sampling. The variables analyzed were the distance between the cage and the place of residence, the presence of parasites in the blood of cattle and mosquitoes eviction attempts by the community. Examination conducted by microscopic blood clots with Giemsa staining. The results of the examination, found 4 slides (4,12%) positive for Plasmodium sp in goat blood with the cage located less than 10 meters from the residence. Parasites of Plasmodium vivax (75%) and Plasmodium falciparum (25%) trophozoites were detected in 4 goats (4,1%). A total of 75,3% of community activities burn straw around the animal enclosures, in an effort to repel mosquitoes. Etawa goats as a potential barrier in the village Jatirejo District of Kaligesing, found with P. vivax and P. falciparum. Further research is needed using molecular methods to strengthen the findings. \u0000Keywords: Malariae, Plasmodium sp, etawa goats \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo, merupakan wilayah endemik malaria di Provinsi Jawa Tengah, dengan Annual Parasite Incidence (API) 0,32‰ tahun 2017 dan vektor terkonfirmasi adalah An. aconitus dan An. maculatus. Sifat zoofagik Anopheles dan keberadaan ternak di sekitar tempat tinggal mempunyai peran penting sebagai barrier dalam penularan malaria. Salah satu jenis ternak yang banyak dibudidayakan masyarakat adalah jenis kambing etawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis Plasmodium yang terdapat pada ternak tersebut. Penelitian bersifat deskriptif dengan disain cross-sectional dan sebanyak 97 sampel diambil secara purposive sampling. Variabel yang di analisa adalah jarak kandang dengan tempat tinggal, keberadaan parasit dalam darah ternak dan kegiatan upaya pengusiran nyamuk oleh masyarakat. Pemeriksaan sediaan darah dilakukan secara mikroskopis dengan pewarnaan giemsa. Hasil pemeriksaan, ditemukan 4 slide (4,12%) positif Plasmodium sp pada darah kambing dengan letak kandang berjarak kurang dari 10 meter dari rumah tinggal. Terdeteksi adanya parasit tropozoit Plasmodium vivax (75%) dan tropozoit Plasmodium falciparum (25%) yang ditemukan pada 4 ekor kambing (4,1%). Sebanyak 75,3% kegiatan masyarakat membakar jerami di sekitar kandang ternak, sebagai upaya mengusir nyamuk. Ternak kambing Etawa berpotensi sebagai barrier di Desa Jatirejo Kecamatan Kaligesing, dengan ditemukan parasit P. vivax dan P. falciparum","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"28 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131653274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN RISIKO KESEHATAN PENGGUNAAN ADITIF FTALAT DAN NON FTALAT PADA BAHAN PLASTIK KEMASAN MAKANAN","authors":"E. Laelasari, Athena Anwar, Tities Puspita","doi":"10.22435/jek.v20i1.3683","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/jek.v20i1.3683","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The use of plastic-based food packagings has become an option considering their practicality and affordability. However, it is necessary to be aware of the health risks caused by exposure of phthalate plasticizer additives. This article aims to determine the comparison of risks of using phthalate and non-phthalate as plasticizers by scoping review method. The articles were searched through Google Scholar, Pubmed, and official website portals. After categorizing process, we obtained 41 articles for review refference. The result showed that phthalates are categorized as toxic compounds which have risks to disrupt endocrine glands activities. One of the phthalate compounds widely used as plasticizer is di-(2-ethylhexyl) phtalat, which is categorized into Group 2B (probably carcinogenic). Human biomonitoring values for six phthalate compounds vary from 0.02 to 8 mg/kg/day, while alternative plasticizer compounds ranging from 100 to 1,000 mg/kg/day. These alternative phthalate compounds are relatively safer because they do not easily migrate into food or drinks. There is no regulation due to phthlate restriction as plasticizer in Indonesia. Therefore, it is necessary to design the relevant regulation and we recommend the safer non-pthalate alternatives for plasticizers. \u0000Keywords: Plasticizer, Phthalate, Non-phthalate, Health risks \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Penggunaan kemasan makanan berbahan dasar plastik menjadi pilihan karena dinilai praktis dan harganya terjangkau. Namun perlu diwaspadai risiko kesehatan dari pajanan aditif plastik berupa pemlastis yang terbuat dari senyawa ftalat. Artikel ini bertujuan untuk melakukan tinjauan perbandingan risiko penggunaan pemlastis berbahan ftalat dan alternatif non ftalat dengan metode scoping review. Penelusuran artikel melalui portal Google Scholar, Pubmed, dan situs resmi pemerintah/lembaga. Setelah melalui proses pengkategorian, diperoleh 41 artikel yang digunakan sebagai referensi tinjauan. Dari hasil tinjauan literatur diperoleh informasi bahwa senyawa ftalat dikategorikan dalam senyawa toksik dan berisiko mengganggu kerja kelenjar endokrin. Bahkan salah satu senyawa ftalat yang banyak digunakan sebagai aditif pemlastis, yaitu di-(2-ethylhexyl) phtalat, dikategorikan ke dalam Golongan 2B (probably carcinogenic). Nilai human biomonitoring untuk enam senyawa ftalat bervariasi pada kisaran 0,02–8 mg/kg/hari, sedangkan nilai untuk pemlastis alternatif berkisar antara 100-1000 mg/kg/hari. Senyawa alternatif non ftalat dianggap aman karena tidak mudah bermigrasi memajani makanan atau minuman. Di Indonesia belum ada regulasi yang mengatur pembatasan ftalat sebagai pemlastis, karena itu perlu dirancang regulasi terkait dan merekomendasikan alternatif pemlastis non ftalat yang aman bagi kesehatan. \u0000Kata kunci: Pemlastis, Ftalat, Non ftalat, Risiko kesehatan","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114731839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Asril, Ika Agus Rini, Reviani Agustin, Tarra Ivanka, Azisa Nabila Putri
{"title":"KUALITAS BAKTERIOLOGIS MINUMAN THAI TEA PINGGIR JALAN: STUDI KASUS EMPAT KECAMATAN SEKITAR KAWASAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA DI PROVINSI LAMPUNG","authors":"M. Asril, Ika Agus Rini, Reviani Agustin, Tarra Ivanka, Azisa Nabila Putri","doi":"10.22435/JEK.V20I1.4636","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/JEK.V20I1.4636","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Beverages that are widely sold on the roadside are very easily contaminated by various types of bacteria that are harmful to health. This study aims to detect the presence of bacteria in Thai tea drinks sold on the roadside along the Sumatran Institute of Technology (ITERA) area. The research design was cross-sectional using a descriptive approach which was carried out in October 2019. Detection of bacteria using specific medium Desoxycholate Lactose Sucrose (DCLS) and Cystine Lactose Electrolyte Deficient (CLED) from 25 samples located in 4 villages around the ITERA area. A total of 25 samples were tested, all Thai tea samples were contaminated with bacteria and did not qualify as a drink fit for consumption. Thai tea from Tanjung Happy (TS) District has the highest Enterobacteriaceae contamination, namely 55-65x104 cfu/ml, namely Klebsiella sp. (30x105 cfu/ml), E. coli (15x105 cfu/ml), Salmonella sp. (15x105 cfu/ml) and Proteus sp. (15x105 cfu/ml). The presence of these bacteria is an early indication of the potential for disease and the seller's lack of personal hygiene which includes water sources and raw materials for making Thai tea. Therefore, knowledge to sellers regarding overall cleanliness needs to be improved. \u0000Keywords: Beverages, bacteria Contaminant, Lampung Province, Thai tea \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Berbagai jenis minuman yang banyak dijual dipinggir jalan sangat mudah terkontaminasi oleh berbagai jenis bakteri yang membahayakan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri dalam minuman Thai tea yang dijual dipinggir jalan sepanjang kawasan Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Disain penelitian adalah potong lintang menggunakan pendekatan deskriptif yang dilakukan pada bulan Oktober 2019. Deteksi bakteri menggunakan medium spesifik Desoxycholate Lactose Sucrose (DCLS) dan Cystine Lactose Electrolyte Deficient (CLED) dari 25 sampel yang berada di 4 kelurahan di sekitar wilayah ITERA. Sebanyak 25 sampel yang diuji, seluruh sampel Thai tea terkontaminasi oleh bakteri dan tidak memenuhi syarat sebagai minuman layak konsumsi. Thai tea yang berasal dari Kecamatan Tanjung Senang (TS) memiliki cemaran Enterobacteriaceae tertinggi yaitu 55-65x104 cfu/ml, yaitu Klebsiella sp. (30x105 cfu/ml), E. coli (15x105 cfu/ml), Salmonella sp. (15x105 cfu/ml) dan Proteus sp. (15x105 cfu/ml). Keberadaan bakteri ini merupakan indikasi awal adanya potensi munculnya penyakit dan rendahnya kebersihan pribadi penjual yang melingkupi, sumber air dan bahan baku pembuatan Thai tea. Pengetahuan penjual terkait kebersihan secara keseluruhan perlu ditingkatkan. \u0000Kata kunci: Minuman, bakteri kontaminan, Provinsi Lampung, Thai tea","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129188029","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENGENDALIAN VEKTOR DBD DI KOTA TERNATE, PROVINSI MALUKU UTARA","authors":"Amalan Tomia","doi":"10.22435/JEK.V19I3.3659","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/JEK.V19I3.3659","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The Eradication of Mosquito Nest (PSN) program through depleting, burying, and closing (3M) plus aims to break the chain of mosquito breeding by eradicating the eggs and larvae of Ae. aegypti mosquito. This study aims to determine the relationship between knowledge, attitudes, and practices of respondents to the DHF vector control in Ternate City. The research was conducted in Ternate City, in October 2017-February 2018. The data on knowledge, attitudes, and practices were collected from 391 respondents using a structured questionnaire. The analysis of relationship between knowledge, attitudes, and practices on DHF vector control were measured using Chi Square test. The results of the analysis of the relationship between respondents' knowledge had a significant effect on the age group and education level (p <0.05), but not significant to the respondent's occupation (p> 0.05) on the control of the DHF vector. The attitude of the respondent was significantly related to the respondent's age group (p <0.05), but not significant to the level of education and occupation of the respondent (p> 0.05). The respondent practice only had a significant relationship with the respondent's age group (p <0.05) on the effort to control the dengue vector. The relationship between the respondents' practice of controlling the dengue vector was 0.376 greater than the knowledge and attitudes of the respondents towards controlling the vector of dengue fever in Ternate City. \u0000Keywords: DHF, knowledge, attitude, behavior, Ternate City \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan menguras, mengubur dan menutup (3M) plus bertujuan untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dengan memberantas telur dan larva nyamuk Ae. aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap serta perilaku responden terhadap pencegahan penyakit DBD di Kota Ternate. Penelitian dilakukan di Kota Ternate, pada bulan Oktober 2017 - Februari 2018. Data tentang pengetahuan, sikap dan praktik dikumpulkan dari 391 responden dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis hubungan pengetahuan, sikap dan praktek terhadap pengendalian vektor DBD diukur dengan uji Chi Square. Pengetahuan responden berpengaruh secara signifikan dengan kelompok umur dan tingkat pendidikan (p<0,05), namun tidak signifikan dengan pekerjaan (p>0,05). Sikap responden berhubungan secara signifikan dengan kelompok umur responden (p<0,05), namun tidak signifikan terhadap tingkat pendidikan dan pekerjaan (p>0,05). Praktik responden hanya berhubungan secara signifikan dengan kelompok umur responden (p<0,05). Hubungan praktik responden terhadap pengendalian vektor DBD sebesar 0,376 lebih besar dibandingkan dengan pengetahuan dan sikap responden terhadap pengendalian vektor DBD di Kota Ternate. \u0000Kata kunci: Demam berdarah dengue, pengetahuan, sikap, praktik, Kota Ternate","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"477 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126334996","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Milana Salim, L. Ambarita, Indah Margarethy, Rizki Nurmaliani, R. Ritawati
{"title":"PELAKSANAAN GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK (G1R1J) DENGAN POLA PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT DALAM DI KOTA JAMBI","authors":"Milana Salim, L. Ambarita, Indah Margarethy, Rizki Nurmaliani, R. Ritawati","doi":"10.22435/jek.v19i3.3765","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/jek.v19i3.3765","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The implementation 1 Home 1 Inspector (G1R1J) is one of government program to prevent DHF transmission in community active role specially family member to eradication mosquitoes breeding places at house hold environment. The aim of study was to determine the level of knowledge, attitudes and actions of the community regarding G1R1J in areas. The research design was a quasi-experimental and data analyzed was used the non-parametric statistical Wilcoxon Test. The research area in Talang Bakung as intervention areas and Kenali Besar as control. Data were collected through interviews using questionnaire. The analized results shown that it was significant (Z <0.025 and Asymp. Sig. (2-tailed) <0.05) for knowledge, attitudes, and actions of respondents in Talang Bakung), Whereas for Kenali Besar a significant result were only on the knowledge and attitude categories. Based on the Mann Whitney test, it seem that there is a mean rank difference in the knowledge and action criteria between the intervention and control villages, while the attitude criteria are relatively similar. The Asymp Sig. value of the mean of knowledge and action between two areas was 0,000 (<0,005), while attitude value was 0,674 (>0,005 = not significant). According to data analized, It was concluded that the intervention of mentoring influenced the increase in the respondent's knowledge and actions, but has no effect the attitude value. \u0000Keywords: G1R1J, DHF, knowledge, attitude, action \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Pelaksanaan gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan salah satu program pemerintah dalam pencegahan transmisi DBD yang melibatkan peran aktif masyarakat khususnya anggota keluarga untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan rumah tangga.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terkait pelaksanaan G1R1J. Desain penelitian adalah quasi-experiment dan analisis data menggunakan uji statistik non parametrik Wilcoxon Test. Kelurahan Talang Bakung sebagai wilayah dengan pendampingan dan Kelurahan Kenali Besar sebagai kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstuktur pada dua termin waktu yakni sebelum dan sesudah pendampingan. Hasil analisa menunjukkan signifikan (Z < 0,025= dan Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05) untuk kategori pengetahuan, sikap, dan tindakan responden di Kelurahan Talang Bakung, sedangkan untuk Kelurahan Kenali Besar hasil signifikan hanya pada kategori pengetahuan dan sikap. Berdasarkan Uji Mann Whitney terlihat ada perbedaan mean rank pada kategori pengetahuan dan tindakan antara kelurahan intervensi dan kontrol, sedangkan pada kategori sikap relatif hampir sama. Nilai Asymp. Sig rata-rata pengetahuan dan tindakan antara kedua wilayah adalah 0,000 (<0,05), sedangkan pada sikap adalah 0,674 (>0,05 = tidak bermakna). Dari hasil analisa disimpulkan bahwa intervensi berupa pendampingan mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan tindakan responden, namun ","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126360808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}