KESIAPAN FASILITAS WATER SANITATION HYGIENE (WASH) DAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN TENAGA PENGAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA PALEMBANG
{"title":"KESIAPAN FASILITAS WATER SANITATION HYGIENE (WASH) DAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN TENAGA PENGAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA PALEMBANG","authors":"Yustini Ardillah, Dwi Septiawati, Yuanita Windusari","doi":"10.22435/jek.v20i1.4525","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nDuring the COVID-19 pandemic, social restrictions were imposed in Indonesia, thus making all activities recommended from home, including teaching and learning activities in schools. But in some areas face-to-face learning has begun to be disseminated, so it is necessary to conduct a review to determine school readiness including sanitation facilities, and implementation of health protocols. Sampling was done by simple random sampling consisting of 326 teachers from 56 elementary schools in 10 sub-districts in the city of Palembang. data analysis was univariate, namely maintaining distance, washing hands with soap, and using masks, while the variables for sanitation facilities are facilities for washing hands with soap, waste disposal facilities, waste water disposal facilities, clean water, and toilets. It was found that 38.4% of teachers have not been disciplined in washing their hands with soap, 20.7% have not kept their distance in their activities and 47.2% have not been disciplined in using masks. As many as 55.4% of schools do not have adequate hand washing facilities with soap, around 80% of facilities for garbage disposal and water disposal are not standardized. As many as 21.4% of schools that do not have access to clean water according to standards, and the cleanliness of toilets that are not clean is 37.5%. School readiness must be worth 100% of all aspects to ensure the prevention of the transmission of the COVID-19 virus. The provision of sanitation facilities needs to be carried out by schools to the maximum, so that local government support is needed. \nKeywords: Sanitation, health protocols, primary school, COVID-19 \n \nABSTRAK \nPada masa pandemi COVID-19 pembatasan sosial diberlakukan di Indonesia, sehingga membuat semua kegiatan dianjurkan dari rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun di beberapa wilayah mulai disosialisasikan pembelajaran secara tatap muka, sehingga perlu dilakukan peninjauan untuk mengetahui kesiapan sekolah meliputi fasilitas sanitasi dan penerapan protokol kesehatan. Penarikan sampel dilakukan secara simple random sampling terdiri dari 326 guru dari 56 SD di 10 kecamatan di Kota Palembang. Analisis data secara univariat yaitu menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menggunakan masker, sedangkan variabel fasilitas sanitasi adalah sarana cuci tangan dengan sabun, sarana tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, air bersih, dan toilet. Ditemukan sebanyak 38,4% guru belum disiplin mencuci tangan dengan sabun, 20,7% belum menjaga jarak dalam beraktivitas, dan 47,2% belum disiplin dalam menggunakan masker. Sebanyak 55,4% sekolah belum memiliki sarana cuci tangan pakai sabun yang memadai, sarana tempat pembuangan sampah dan pembuangan air yang belum standar sekitar 80%. Sebanyak 21,4% sekolah yang belum memiliki akses air bersih sesuai standar dan kebersihan toilet yang belum bersih sebesar 37,5%. Kesiapan sekolah harus bernilai 100% dari semua aspek untuk menjamin pencegahan penularan virus COVID-19. Penyediaan fasilitas sanitasi perlu dilakukan sekolah secara maksimal, sehingga diperlukan dukungan pemerintah setempat. \nKata kunci: Sanitasi, protokol kesehatan, sekolah dasar, COVID-19","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/jek.v20i1.4525","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
ABSTRACT
During the COVID-19 pandemic, social restrictions were imposed in Indonesia, thus making all activities recommended from home, including teaching and learning activities in schools. But in some areas face-to-face learning has begun to be disseminated, so it is necessary to conduct a review to determine school readiness including sanitation facilities, and implementation of health protocols. Sampling was done by simple random sampling consisting of 326 teachers from 56 elementary schools in 10 sub-districts in the city of Palembang. data analysis was univariate, namely maintaining distance, washing hands with soap, and using masks, while the variables for sanitation facilities are facilities for washing hands with soap, waste disposal facilities, waste water disposal facilities, clean water, and toilets. It was found that 38.4% of teachers have not been disciplined in washing their hands with soap, 20.7% have not kept their distance in their activities and 47.2% have not been disciplined in using masks. As many as 55.4% of schools do not have adequate hand washing facilities with soap, around 80% of facilities for garbage disposal and water disposal are not standardized. As many as 21.4% of schools that do not have access to clean water according to standards, and the cleanliness of toilets that are not clean is 37.5%. School readiness must be worth 100% of all aspects to ensure the prevention of the transmission of the COVID-19 virus. The provision of sanitation facilities needs to be carried out by schools to the maximum, so that local government support is needed.
Keywords: Sanitation, health protocols, primary school, COVID-19
ABSTRAK
Pada masa pandemi COVID-19 pembatasan sosial diberlakukan di Indonesia, sehingga membuat semua kegiatan dianjurkan dari rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun di beberapa wilayah mulai disosialisasikan pembelajaran secara tatap muka, sehingga perlu dilakukan peninjauan untuk mengetahui kesiapan sekolah meliputi fasilitas sanitasi dan penerapan protokol kesehatan. Penarikan sampel dilakukan secara simple random sampling terdiri dari 326 guru dari 56 SD di 10 kecamatan di Kota Palembang. Analisis data secara univariat yaitu menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menggunakan masker, sedangkan variabel fasilitas sanitasi adalah sarana cuci tangan dengan sabun, sarana tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, air bersih, dan toilet. Ditemukan sebanyak 38,4% guru belum disiplin mencuci tangan dengan sabun, 20,7% belum menjaga jarak dalam beraktivitas, dan 47,2% belum disiplin dalam menggunakan masker. Sebanyak 55,4% sekolah belum memiliki sarana cuci tangan pakai sabun yang memadai, sarana tempat pembuangan sampah dan pembuangan air yang belum standar sekitar 80%. Sebanyak 21,4% sekolah yang belum memiliki akses air bersih sesuai standar dan kebersihan toilet yang belum bersih sebesar 37,5%. Kesiapan sekolah harus bernilai 100% dari semua aspek untuk menjamin pencegahan penularan virus COVID-19. Penyediaan fasilitas sanitasi perlu dilakukan sekolah secara maksimal, sehingga diperlukan dukungan pemerintah setempat.
Kata kunci: Sanitasi, protokol kesehatan, sekolah dasar, COVID-19
在2019冠状病毒病大流行期间,印度尼西亚实施了社会限制,因此建议所有活动都在家中进行,包括学校的教学活动。但在一些地区,面对面学习已经开始传播,因此有必要进行审查,以确定学校的准备情况,包括卫生设施和卫生协议的执行情况。抽样是通过简单随机抽样进行的,由巨港市10个街道56所小学的326名教师组成。数据分析为单变量,即保持距离、用肥皂洗手和使用口罩,而卫生设施的变量为用肥皂洗手的设施、废物处理设施、废水处理设施、清洁水和厕所。调查发现,38.4%的教师没有受到用肥皂洗手的纪律处分,20.7%的教师没有在活动中保持距离,47.2%的教师没有受到使用口罩的纪律处分。多达55.4%的学校没有足够的肥皂洗手设施,约80%的垃圾处理和水处理设施没有标准化。高达21.4%的学校没有按照标准获得干净的水,不干净的厕所清洁度为37.5%。为确保预防COVID-19病毒的传播,入学准备必须在各个方面都达到100%的价值。卫生设施的提供需要最大限度地由学校来完成,因此需要地方政府的支持。【摘要】印度尼西亚新冠肺炎大流行(pbatasan)、社区卫生组织(semua kegiatan dianjurkan dari rumah)、社区卫生组织(termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah。Namun di beberapa wilayah mulai disosialisasikan penbelajaran secara tatap muka, sehinga perlu dilakukan penjajaan untuk mengetahui kesiapan sekolah meliputi fasilitas sanitasi dan penerapan protokol kesehaan。Penarikan样本dilakukan secara简单随机抽样terdiri dari 326 guru dari 56 SD di 10 kecamatan di Kota Palembang。分析数据为univariat yaitu menjaga jarak, menuci tangan menggunakan sabun, dan menggunakan masker, sedangkan variabel fasilitas sanitasi adalah sarana cuci tangan dengan sabun, sarana tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, air bersih, dan toilet。Ditemukan sebanyak 38,4% guru belum disiplin menuci tangan dengan sabun, 20,7% belum menjaga jarak dalam beraktivitas, 47,2% belum disiplin dalam menggunakan面具师。Sebanyak 55,4% sekolah belum memiliki sarana cuci tangan pakai sabun yang memadai, sarana tempat pembuangan sampaah dan pembuangan air yang belum standard sekitar 80%。Sebanyak 21.4% sekolah yang belum memiliki akses air bersiah sesuai standard dan kebersihan厕所yang belum bersih sebesar 37.5%。日本埃博拉病毒是一种新型的埃博拉病毒。Penyediaan fasilitas sanitasi perlu dilakukan sekolah secara maksimal, sehinga diperlukan dukungan peremintah setempat。Kata kunci: Sanitasi, protokol kesehatan, sekolah dasar, COVID-19