PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN DALAM UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN SOLOK, PROVINSI SUMATERA BARAT

Yulfira Media, Nilda Elfemi
{"title":"PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN DALAM UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN SOLOK, PROVINSI SUMATERA BARAT","authors":"Yulfira Media, Nilda Elfemi","doi":"10.22435/jek.v20i1.4130","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nThe problem of stunting is still a serious concern in Indonesia, including in West Sumatra Province. Data from Riskesdas 2018 revealed that the prevalence for short and very short children under five in West Sumatra is 30%, and was close to the national prevalence (30.8%). This study aims to describe the socio-cultural problems, local potential, and formulate alternative policies in effort to prevent and control stunting in children under five in Solok Regency. The research design used qualitative methods. Primary data collection was carried out by in-depth interviews and observations. The technique of selecting informants was done purposively. The results of the study revealed that the socio-cultural problems in efforts to prevent and control stunting in toddlers are still limited public knowledge about the causes and efforts to prevent stunting, inadequate understanding of the importance of balanced nutritional needs, and the behavior, parenting patterns, and feeding habits og toddlers who does not support the prevention and control of stunting in children under five. It is recommended that there should be alternative policies and action plans for stunting prevention, among others, by increasing knowledge through socialization about the risk of stunting on children's intelligence, increase participation and community empowerment for stunting prevention by utilizing the local potential such as curd and bilih fish in Solok Regency, West Sumatera Province. \nKeywords: Socio-culture, stunting, toddlers, policies, local potential \n  \nABSTRAK \nPermasalahan stunting masih menjadi perhatian yang serius di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Barat. Data hasil Riskesdas tahun 2018 mengungkapkan bahwa data prevalensi pendek dan sangat pendek pada balita di Sumatera Barat adalah sebesar 30%, dan mendekati prevalensi nasional (30,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan sosial budaya, potensi lokal, dan merumuskan alternatif kebijakan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita di Kabupaten Solok. Desain penelitian menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Teknik pemilihan informan dilakukan secara purposive. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa permasalahan sosial budaya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita adalah masih terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab dan upaya pencegahan stunting, belum memadainya pemahaman tentang pentingnya kebutuhan gizi yang seimbang, dan adanya perilaku, pola asuh serta kebiasaan pemberian makanan pada balita yang kurang mendukung upaya pencegahan serta penanggulangan stunting pada balita. Disarankan perlu adanya alternatif kebijakan dan rencana aksi penanggulangan stunting antara lain dengan peningkatan pengetahuan melalui sosialisasi tentang risiko stunting terhadap kecerdasan anak, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan stunting dengan memanfaatkan potensi lokal seperti dadih dan ikan bilih di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. \nKata kunci: Sosial budaya, stunting, balita, kebijakan, potensi lokal","PeriodicalId":276290,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL EKOLOGI KESEHATAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/jek.v20i1.4130","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRACT The problem of stunting is still a serious concern in Indonesia, including in West Sumatra Province. Data from Riskesdas 2018 revealed that the prevalence for short and very short children under five in West Sumatra is 30%, and was close to the national prevalence (30.8%). This study aims to describe the socio-cultural problems, local potential, and formulate alternative policies in effort to prevent and control stunting in children under five in Solok Regency. The research design used qualitative methods. Primary data collection was carried out by in-depth interviews and observations. The technique of selecting informants was done purposively. The results of the study revealed that the socio-cultural problems in efforts to prevent and control stunting in toddlers are still limited public knowledge about the causes and efforts to prevent stunting, inadequate understanding of the importance of balanced nutritional needs, and the behavior, parenting patterns, and feeding habits og toddlers who does not support the prevention and control of stunting in children under five. It is recommended that there should be alternative policies and action plans for stunting prevention, among others, by increasing knowledge through socialization about the risk of stunting on children's intelligence, increase participation and community empowerment for stunting prevention by utilizing the local potential such as curd and bilih fish in Solok Regency, West Sumatera Province. Keywords: Socio-culture, stunting, toddlers, policies, local potential   ABSTRAK Permasalahan stunting masih menjadi perhatian yang serius di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Barat. Data hasil Riskesdas tahun 2018 mengungkapkan bahwa data prevalensi pendek dan sangat pendek pada balita di Sumatera Barat adalah sebesar 30%, dan mendekati prevalensi nasional (30,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan sosial budaya, potensi lokal, dan merumuskan alternatif kebijakan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita di Kabupaten Solok. Desain penelitian menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Teknik pemilihan informan dilakukan secara purposive. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa permasalahan sosial budaya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita adalah masih terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab dan upaya pencegahan stunting, belum memadainya pemahaman tentang pentingnya kebutuhan gizi yang seimbang, dan adanya perilaku, pola asuh serta kebiasaan pemberian makanan pada balita yang kurang mendukung upaya pencegahan serta penanggulangan stunting pada balita. Disarankan perlu adanya alternatif kebijakan dan rencana aksi penanggulangan stunting antara lain dengan peningkatan pengetahuan melalui sosialisasi tentang risiko stunting terhadap kecerdasan anak, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan stunting dengan memanfaatkan potensi lokal seperti dadih dan ikan bilih di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Kata kunci: Sosial budaya, stunting, balita, kebijakan, potensi lokal
西苏门答腊苏洛克省苏洛克地区儿童的社会文化和替代政策问题
在印度尼西亚,包括西苏门答腊省,发育迟缓问题仍然是一个严重的问题。2018年Riskesdas的数据显示,西苏门答腊五岁以下矮小和极矮小儿童的患病率为30%,接近全国患病率(30.8%)。本研究旨在描述社会文化问题、当地潜力,并制定替代政策,以努力预防和控制索洛克县五岁以下儿童的发育迟缓。研究设计采用定性方法。主要数据收集是通过深入访谈和观察进行的。选择告密者的技术是有目的的。研究结果表明,预防和控制幼儿发育迟缓的社会文化问题仍然是公众对预防发育迟缓的原因和努力的认识有限,对均衡营养需求的重要性认识不足,幼儿的行为、养育模式和喂养习惯不支持预防和控制五岁以下儿童发育迟缓。建议制定预防发育迟缓的替代政策和行动计划,其中包括通过社会化提高对发育迟缓对儿童智力风险的认识,通过利用当地潜力(如西苏门答腊省索洛克县的凝乳和胆石鱼)增加参与和社区赋权,以预防发育迟缓。关键词:社会文化、发育迟缓、幼儿、政策、地方潜力数据hasil Riskesdas tahun 2018 mengungkapkan bahwa数据prevalensi pendek dan sangat pendek pada balita di sumata Barat adalah sebesar 30%, dan mendekati prevalensi national(30,8%)。Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan社会budaya, potential local, dan merumuskan alternatif kebijakan dalam upaya penanggulangan发育不良的padalita di Kabupaten Solok。Desain peneltian mongunakan方法定性。彭普兰数据入门,dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi。技术是有目的的。Disarankan perlu adanya alternatif kebijakan丹rencana aksi penanggulangan发育不良安塔拉躺dengan peningkatan pengetahuan melalui sosialisasi tentang risiko发育不良terhadap kecerdasan赶出亚衲族,peningkatan partisipasi丹规划步伐为她penanggulangan发育不良dengan memanfaatkan potensi lokal seperti dadih丹鱼bilih di县Solok Provinsi来华朝贡强烈阵雨。Kata kunci:社会障碍,发育迟缓,balita, kebijakan,潜在的局部
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信