Hafiz Hawari Siregar, Agnes Novica Putri Silaban, Maria Sofiyana, Rosi Krisdayanti Purba, Yayo Intisari, I. N. E. Lister, Edy Fachrial
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN PREBIOTIK INULIN TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI LACTOBACILLUS CASEI","authors":"Hafiz Hawari Siregar, Agnes Novica Putri Silaban, Maria Sofiyana, Rosi Krisdayanti Purba, Yayo Intisari, I. N. E. Lister, Edy Fachrial","doi":"10.37887/epj.v6i1.22594","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v6i1.22594","url":null,"abstract":"AbstrakInulin adalah salah satu prebiotik yang banyak dipergunakan sebagai sumber nutrisi bagi probiotik. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui efek penambahan prebiotik inulin pada aktivitas antibakteri Lactobacillus casei. Metode antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Dalam percobaan terpisah bakteri asam laktat yang telah diuji kemudian diinokulasi ke dalam tabung reaksi yang berisi MRS Broth 10 mL dan MRS Broth 10 mL yang telah ditambahkan dengan 5% tepung inulin. Kemudian diinkubasi dengan suhu 37 °C selama 24 jam. Kemudian dilakukan kultur Bakteri patogen (Staphylococcus aureus) pada Nutrien Agar dengan cara mencelup kapas steril ke dalam tabung reaksi yang berisi bakteri patogen dan kemudian menyebarkannya secara merata pada Nutrien Agar steril dalam cawan petri. Nutrien Agar dalam cawan petri yang sudah diinokulasi pada suhu 37 °C selama 24 jam dengan bakteri patogen diinkubasikan. Hasil isolasi menunjukkan bahwa probiotik L. casei yang diisolasi dari minuman susu komersil memiliki aktivitas antibakteri spektrum luas. Probiotik L. casei ini efektif menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Penambahan konsentrasi prebiotik inulin 0,5% (b/v) pada MRSB dapat menambah daya hambat bakteri Lactobacillus casei sebesar 8,4 mm terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus. Untuk penelitan selanjutnya, perlu dilakukan pengamatan tentang berat molekul dan golongan bakteriosin yang dihasilkan oleh L. casei. Kata Kunci : Prebiotik, Inulin, Antibakteri, Lactobacillus casei","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121634042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBIASAAN BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) (STUDI KASUS DI PUSKESMAS KALIRUNGKUT SURABAYA TAHUN 2020)","authors":"Indah Yuni Astutik, Setiawan Setiawan, Fitri Rokhmalia","doi":"10.37887/epj.v5i2.18251","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v5i2.18251","url":null,"abstract":"AbstrakPerilaku BABS merupakan perilaku yang merugikan banyak orang. Terlebih lagi bila perilaku tersebut sudah menjadi kebiasaan di masyarakat, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Kalirungkut yang masih dijumpai adanya rumah yang tidak memiliki septiktank sebanyak 81 KK. Kondisi ini didukung dengan adanya sungai yang melewati wilayah puskesmas kalirungkut sehingga memberi akses bagi masyarakat untuk BABS (buang air besar sembarangan). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis adanya hubungan dari faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong dengan kebiasaan BABS (buang air besar sembarangan). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan rancangan cross sectional. Untuk memperoleh data penelitian ini dilakukan dengan observasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 81 KK (kepala keluarga) yang masih BABS dan sampel yang digunakan sebanyak 67 sampel. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan chi square. Hasilnya adalah ada hubungan antara umur dengan kebiasaan BABS dan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan jamban dan peran petugas kesehatan dengan kebiasaan BABS. Disarankan untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat dan pemerintah daerah, pada petugas kesehatan selain melaksanakan upaya promotif dan preventif, harus pula meningkatkan perannya sebagai motivator dan konselor bagi masyarakat dalam mengubah kebiasaan buang air besar dan mau membangun septiktank. Kata kunci : Faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor pendorong, kebiasaan BABS","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125440260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS FAKTOR RISIKO TERHADAP KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI SEKSIO SESAREA DI RS DR. ISMOYO KOTA KENDARI TAHUN 2018","authors":"Rekha Apriliani, Juminten Saimin, Zida Maulina Aini","doi":"10.37887/epj.v5i2.18241","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v5i2.18241","url":null,"abstract":"AbstractInfeksi luka operasi merupakan infeksi yang didapat pasien selama menjalani prosedur perawatan dan tindakan medis di pelayanan kesehatan setelah ≥ 48 jam dan ≤ 30 hari setelah keluar dari fasilitas pelayanan kesehatan. Kejadian infeksi luka operasi setelah menjalani seksio sesarea di kota kendari tidak banyak dikarenakan angka kelahiran operasi seksio sesarea sendiri masi tergolong rendah dan data – data yang bersangkutan belum tercatat secara mendetail. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko usia, sifat pembedahan dan lama hari timbulnya infeksi terhadap kerjadian infeksi luka operasi setalah menjalani operasi seksio sesarea di RS Dr. Ismoyo Kota Kendari.Penelitian ini menggunakan case-control study. Kelompok kasus adalah pasien yang mengalami infeksi luka operasi setalah menjalani operasi seksio sesareaberdasarkan catatan rekam medik yang ada di RS Dr. Ismoyo Kota Kendari pada tahun 2018 sedangkan kelompok kontrol adalah pasien yang tidak mengalami infeksi luka operasi setalah menjalani operasi seksio sesarea berdasarkan teknik total sampling. Variabel terikat adalah infeksi luka operasi dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah usia, sifat pembedahan, dan lama hari timbulnya infeksi luka operasi.Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel usia diperkirakan sebagai faktor risiko terhadap kejadian infeksi luka operasi setelah menjalani seksio sesarea dengan nilai OR 2,4. Variabel sifat pembedahan juga diperkirakan sebagai faktor risiko terhadap kejadian infeksi luka operasi setelah menjalani seksio sesarea dengan nilai OR 8.Simpulan dari penelitian ini adalah usia dan sifat pembedahan merupakan faktor risiko terhadap kejadian infeksi luka operasi sedangkan lama hari timbulnya infeksi terbanyak pada rentan waktu 4-10 haridi RS Dr. Ismoyo Kota Kendari pada tahun 2018 Kata kunci: Infeksi luka operasi, Usia, Sifat Pembedahan, Lama hari timbulnya infeksi, seksio sesarea.","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129607463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sarmin Sarmin, Yusuf Sabilu, Nurmaladewi Nurmaladewi
{"title":"PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI MASA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA 2020","authors":"Sarmin Sarmin, Yusuf Sabilu, Nurmaladewi Nurmaladewi","doi":"10.37887/epj.v5i2.18238","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v5i2.18238","url":null,"abstract":"AbstrakLimbah medis yang dihasilkan selama pandemi Covid-19 Di Rumah Sakit Bahteramas pada Juli 2020 sebanyak 3650 kg, pada Agustus 2020 sebesar 5623 kg dan pada September 2020 7748 kg, data menunjukan volume limbah medis semakin meningkat selama pandemi Covid-19. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengelolaan limbah medis padat selama pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian yaitu Penanggung Jawab Pengelola Limbah Medis, Kepala Ruangan, Cleaning Service dan Perawat Petugas. Penelitian di Rumah Sakit Bahteramas menunjukkan bahwa pemilahan sampah dari sumbernya sudah dilakukan, masing-masing ruangan telah disediakan wadah sampah medis dan non-medis yang diberi label infeksius dan non-infeksius serta safety box sebagai pewadahan limbah B3. Wadah limbah medis padat adalah tong sampah pijakan anti bocor dan kedap air, serta ditutup dengan kantong plastik berwarna kuning dan hitam bertanda limbah infeksius dan non-infeksius, safety box untuk limbah B3 seperti jarum suntik. limbah, Pengumpulan sampah medis dilakukan oleh perawat ruangan, limbah medis padat disimpan di kantong plastik kuning dan limbah non medis di simpan kantong plastik hitam sedangkan benda tajam di safety box. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan troli tertutup, anti bocor, tahan air dan tanpa sudut tajam. Penelitian menunjukan bahwa dalam pengelolaan sampah medis di RSU Bahtermas sesuai ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1204/Menkes/SK/X/2004 terkait dengan proses pemilahan, pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan. Kata Kunci : Covid-19, Limbah Medis, Pengelolaan.","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114055981","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS DAMPAK STRATEGI PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN LASOLO KABUPATEN KONAWE UTARA TAHUN 2021","authors":"Yunais Adsmi, Ruslan Majid, Ramadhan Tosepu","doi":"10.37887/epj.v5i2.18240","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v5i2.18240","url":null,"abstract":"AbstrakPerilaku hidup bersih dan sehat adalah dasar pencegahan manusia dari berbagai penyakit. Upaya peningkatan PHBS Tatanan Rumah tangga telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Konawe Utara melalui penyuluhan kesehatan mengacu kepada 10 indikator program PHBS tatanan Rumah tangga. Namun upaya tersebut ternyata belum mampu meningkatkan program PHBS. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Dampak strategi Promosi Kesehatan Terhadap peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga di Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan observasi lalu di analisis dengan metode content analysis. Hasil Penelitian menunjukan bahawa Proses advokasi telah memperoleh komitmen dan dukungan dari pihak-pihak terkait. Hasil dari advokasi dibuatnya fasilitas, sarana dan prasarana penunjang dan dibentuk desa siaga aktif penanggulangan kesehatan. Sehingga rutin diadakan layanan konseling, sosialisasi, penyuluhan serta kegiatan lomba PHBS. Kendala yang didapatkan masih kurangnya partisipasi dari masyarakat. Hasil dari bina suasana, masyarakat sudah membudayakan PHBS mulai dari yang paling sederhana mencuci tangan dan tidak membuang sampah sembarangan, dan menjaga lingkungan sekitar. Selain itu terdapat kader kesehatan yang mengkoordinir langsung masyarakat dan desa binaan yang menjadi icon dalam mempraktikkan PHBS. Dalam pemberdayaan masyarakat diadakan sosialisasi, promotif, preventif, serta memotivasi langsung dengan hadiah. Hal tersebut dilaksanakan dengan fasilitas yang telah dibuat seperti gedung posyandu, polindes serta menggunakan media leaflet, poster, spanduk, dan social media. Hasil dari pemberdayaan, masyarakat sudah mulai berperan aktif dalam program PHBS pada tatanan rumah tangga. Kata Kunci: PHBS, Advokasi Kesehatan, Bina Suasana, Pemberdayaan Masyarakat","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126439881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tri Zulhijriana Silondae, S. Yusran, R Kayumov Ruslan, Ramadhan Tosepu, Asnia Zainuddin, S. Suhadi
{"title":"PENGARUH PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2019","authors":"Tri Zulhijriana Silondae, S. Yusran, R Kayumov Ruslan, Ramadhan Tosepu, Asnia Zainuddin, S. Suhadi","doi":"10.37887/epj.v5i2.18314","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v5i2.18314","url":null,"abstract":"AbstrakStandar Pelayanan Minimal merupakan ketentuan terkait kualitas dan jenis pelayanan dasar yang menjadi urusan pemerintahan yang wajib diberikan secara minimal kepada setiap warga negara. Puskesmas menjalankan tugas dinas kesehatan kabupaten/kota yang diberikan kepadanya. Tugas tersebut antara lain pelayanan terkait Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dan kegiatan kesehatan lainnya yang secara khusus dibutuhkan oleh masyarakat. Berdasarkan data sekunder dari profil Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan terlihat bahwa pencapaian SPM secara keseluruhan belum sesuai dengan target. Rendahnya capaian indikator SPM bidang kesehatan di Kabupaten Konawe Selatan perlu mendapat perhatian. Jika indikator SPM tidak tercapai, maka masyarakat belum mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Artinya masalah kesehatan belum terkontrol dan membebani pelayanan tindak lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perencanaan dan pengawasan terhadap pencapaian SPM bidang Kesehatan. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data regresi logistik binner. Sampel penelitian ini sebanyak 80 responden yang terdiri dari pengelola program puskesmas di Kabupaten Konawe Selatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel perencanaan dan pengawasan secara simultan mempengaruhi pencapaian SPM, sedangkan secara parsial variable perencanaan mempengaruhi pencapaian SPM dengan nilai signifikansi 0,020 dan nilai kooefisien regresi 2,008 dan variable pengawasan mempengaruhi pencapaian SPM dengan nilai signifikansi 0,017 dan nilai koofisien regresi 2,330.Kata Kunci : SPM, Perencanaan, Pengawasan","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126527764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENYAKIT COVID-19 DI KECAMATAN BARUGA KOTA KENDARI","authors":"Nelini Nelini, S. Suhadi, La Ode Muhamad Sety","doi":"10.37887/epj.v5i2.18963","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v5i2.18963","url":null,"abstract":"Abstrak Jenis penyakit baru yang yang dikenal dengan Covid-19 sangat berbahaya yang memiliki gejala ringan dan berat dan ditularkan melalui hewan ke manusia. Perubahan perilaku masyarakat perihal tindakan pencegahan sangat penting untuk menghambat penyebaran Covid-19. Terjadinya perubahan perilaku masyarakat bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang mematuhi aturan pemerintah untuk menerapkan protocol kesehatan. Ditinjau dari banyaknya kasus Covid-19 pada tanggal 16 November 2020, bahwa Kecamatan Baruga merupakan daerah yang paling tinggi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yaitu sebanyak 203 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan persepsi masyarakat dengan tindakan pencegahan penyakit Covid-19. Jenis penelitian ini adalah survey dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat Kecamatan Baruga sebanyak 17.346 orang. Sampel penelitian sebanyak 391 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara pengetahuan dan persepsi dengan tindakan pencegahan penyakit Covid-19. Saran; diharapkan kepada pemerintah untuk mengintensifkan sosialisasi pencegahan Covid-19 pada masyarakat. Hendaknya masyarakat memiliki kepatuhan yang tinggi pada pelaksanaan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian baik di dalam rumah maupun diluar rumah. Kata kunci: Pengetahuan, persepsi, Masyarakat, Pencegahan, Covid-19","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126134804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAAN PASIEN DI POLI RAWAT JALAN RSUD BAHTERMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA","authors":"Ningtias Eka Saputri, S. Yusran, R. Ruslan.","doi":"10.37887/epj.v5i2.18691","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v5i2.18691","url":null,"abstract":"Abstrak Institusi Layanan Kesehatan Rumah sakit merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi (high risk), terlebih dalam kondisi lingkungan baik regional maupun global, yang sangat dinamis perubahannya. Salah satu pilar pelayanan medik adalah clinical governance, dengan keterlibatan unsur medik dan non medik. Berdasarkan data Rekam Medik Rumah Sakit Umum daerah Bahteramas jumlah kunjugan yang di peroleh berturut – turut dalam empat tahun terakhir Pada tahun 2015 sebanyak 120958 Orang, untuk tahun 2016 mencapai 129359 Orang, untuk tahun 2017 sebanyak 153049 Pada tahun 2018 Jalan 159215. Sedangkan untuk Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap pada tahun 2015 12109, pada tahun 2016 Kunjungan Pasien Rawat Inap 13441, pada tahun 2017 Kunjungan Pasien Rawat Inap 15793, Pada tahun 2018 Kunjungan Pasien Rawat Inap 17859. Tujuan hasil riset ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pasien Poli Rawat Jalan RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara .Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil Penelitian Ini menunjukan variabel kualitas layanan terhadap tangible dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,00 realibility dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,014, responsiviness dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,02 ,assurance dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,021 emphaty dengan nilai kooefien regresi sebesar 0,04 dan manajemen dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,00 dari variabel kualitas layanan terhadap tangible, realibility, responsiviness ,assurance, emphaty dan manajemen ada pengaruh positif yang signifikan. Kata Kunci: Kualitas Layanan, Manajemen ,n Kepuasaan Pasien ","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125279252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HAMBATAN PENGGUNA NAPZA SUNTIK DALAM MENGAKSES LAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING DI PUSKESMAS KASSI-KASSI, KOTA MAKASSAR","authors":"Taufan Asrisyah Ode","doi":"10.37887/epj.v5i2.18313","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v5i2.18313","url":null,"abstract":"AbstrakPeningkatan jumlah pengguna narkoba suntik seiring dengan peningkatan kasus HIV dan AIDS di dunia. Voluntary Counseling and Testing (VCT) adalah suatu layanan terpadu yang merupakan entry point untuk memberikan perawatan, dukungan dan pengobatan bagi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA). VCT juga model untuk memberikan informasi secara menyeluruh dan dukungan untuk merubah perilaku berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hambatan pengguna napza suntik dalam mengakses layanan VCT di Puskesmas Kassi-kassi, Kota Makassar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi yang dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dan observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 14 orang yang terdiri dari 10 penasun, 1 orang petugas penjangkau, 2 konselor dan 1 orang kepala VCT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hambatan personal (rasa takut dan malu), hambatan sosial (stigma dan diskriminasi) dan hambatan institusional (tidak ada ruangan khusus untuk konseling, kurang terjaganya kerahasiaan status, kurangnya jumlah staf serta insentif bagi konselor dan jadwal konseling yang tidak sesuai dengan jadwal penasun) yang dialami informan dalam mengakses layanan VCT di Puskesmas Kassi-kassi. Puskesmas Kassi-kassi diharapkan mengadakan sarana dan prasarana VCT secara memadai serta proaktif dalam penjangkauan serta sosialisasi mengenai layanan VCT kepada masyarakat khususnya kelompok beresiko tertular HIV. Kata Kunci : Hambatan, Penasun, Layanan VCT","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"235 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123041193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI SEBAGAI PREDIKTOR KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN PADA BALITA DI PROVINSI PAPUA, INDONESIA","authors":"N. U. Luthfiyana, D. Wicaksono","doi":"10.37887/epj.v5i2.18312","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/epj.v5i2.18312","url":null,"abstract":"AbstrakAkta kelahiran merupakan dokumen penting yang menjadi bukti bahwa kelahiran telah terdaftar dan diakui oleh negara. Kepemilikan akta kelahiran memberikan akses anak terhadap perlindungan dan pelayanan negara termasuk dalam bidang Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosiodemografi dengan kepemilikan akta kelahiran pada balita di Provinsi Papua dengan menggunakan data Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2017 dan dianalisis menggunakan analisis multivariat regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita tidak memiliki akta kelahiran yaitu sebesar 70.13%. Karakteristik usia anak, usia ibu, dan kuintil kekayaan berpengaruh secara signifikan terhadap kepemilikan akta kelahiran pada balita. Sedangkan jenis kelamin anak, Pendidikan ibu, dan tempat kelahiran tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kepemilikan akta kelahiran pada balita. Karakteristik tempat tinggal juga tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap kepemilikan akta kelahiran balita. Cakupan kepemilikan akta kelahiran pada anak harus ditingkatkan dengan kerja sama lintas sectoral dan stakeholder terkait untuk mewujudkan pemenuhan hak anak dan menjaga keakuratan statistik vital sehingga dapat memantau indikator, mengevaluasi dan menetapkan kebijakan Kesehatan secara tepat. Kata kunci: Akta kelahiran, sosiodemografi, balita","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"217 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116427368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}