HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBIASAAN BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) (STUDI KASUS DI PUSKESMAS KALIRUNGKUT SURABAYA TAHUN 2020)

Indah Yuni Astutik, Setiawan Setiawan, Fitri Rokhmalia
{"title":"HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBIASAAN BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) (STUDI KASUS DI PUSKESMAS KALIRUNGKUT SURABAYA TAHUN 2020)","authors":"Indah Yuni Astutik, Setiawan Setiawan, Fitri Rokhmalia","doi":"10.37887/epj.v5i2.18251","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakPerilaku BABS merupakan perilaku yang merugikan banyak orang. Terlebih lagi bila perilaku tersebut sudah menjadi kebiasaan di masyarakat, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Kalirungkut yang masih dijumpai adanya rumah yang tidak memiliki septiktank sebanyak 81 KK. Kondisi ini didukung dengan adanya sungai yang melewati wilayah puskesmas kalirungkut sehingga memberi akses bagi masyarakat untuk BABS (buang air besar sembarangan).  Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis  adanya hubungan dari faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong dengan kebiasaan BABS (buang air besar sembarangan). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan rancangan cross sectional. Untuk memperoleh data penelitian ini dilakukan dengan observasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 81 KK (kepala keluarga) yang masih BABS dan sampel yang digunakan sebanyak 67 sampel. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan chi square. Hasilnya adalah ada hubungan antara umur dengan kebiasaan BABS dan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan jamban dan peran petugas kesehatan dengan kebiasaan BABS. Disarankan untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat dan pemerintah daerah, pada petugas kesehatan selain melaksanakan  upaya promotif dan preventif, harus pula meningkatkan perannya sebagai motivator dan konselor bagi masyarakat dalam mengubah kebiasaan buang air besar dan mau membangun septiktank. Kata kunci : Faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor pendorong, kebiasaan BABS","PeriodicalId":240402,"journal":{"name":"Preventif Journal","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Preventif Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37887/epj.v5i2.18251","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

AbstrakPerilaku BABS merupakan perilaku yang merugikan banyak orang. Terlebih lagi bila perilaku tersebut sudah menjadi kebiasaan di masyarakat, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Kalirungkut yang masih dijumpai adanya rumah yang tidak memiliki septiktank sebanyak 81 KK. Kondisi ini didukung dengan adanya sungai yang melewati wilayah puskesmas kalirungkut sehingga memberi akses bagi masyarakat untuk BABS (buang air besar sembarangan).  Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis  adanya hubungan dari faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong dengan kebiasaan BABS (buang air besar sembarangan). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan rancangan cross sectional. Untuk memperoleh data penelitian ini dilakukan dengan observasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 81 KK (kepala keluarga) yang masih BABS dan sampel yang digunakan sebanyak 67 sampel. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan chi square. Hasilnya adalah ada hubungan antara umur dengan kebiasaan BABS dan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan jamban dan peran petugas kesehatan dengan kebiasaan BABS. Disarankan untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat dan pemerintah daerah, pada petugas kesehatan selain melaksanakan  upaya promotif dan preventif, harus pula meningkatkan perannya sebagai motivator dan konselor bagi masyarakat dalam mengubah kebiasaan buang air besar dan mau membangun septiktank. Kata kunci : Faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor pendorong, kebiasaan BABS
社会行为因素与不检点排便习惯的关系(BABS) (PUSKESMAS KALIRUNGKUT泗水案例研究,2020年)
巴布斯的行为是对许多人有害的行为。如果这种行为在社区中已经成为一种习惯,特别是在kalirungku的职场上,仍然有一个拥有81公里长的粪坑的家庭。这种情况是由流经kalirungkut puskesmas地区的河流提供的,这样人们就可以进入BABS。本研究的目的是分析巴布斯行为的先入为主因素、诱因因素和诱因因素之间的关系。这是定量研究,采用分段设计。获取研究数据需要观察和采访。这项研究的人口为81头猪,仍然是BABS,样本为67头。然后用chi square进行分析获得的数据。其结果是,年龄与巴布斯习惯之间存在联系,教育、知识、态度、厕所使用率和巴布斯习惯卫生工作者的作用之间没有联系。建议与当地社区领导人和地方政府合作解决这一问题,卫生官员除了进行促进和预防措施外,还应增加其作为社会改变排便习惯和想要建造粪池的动力和顾问的作用。关键词:先入为主因素、推动者因素、推动力因素、BABS习惯
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信