{"title":"Perancangan cold storage pada kapal nelayan tradisional terhadap penekanan biaya operasional dan kualitas ikan","authors":"Sungkono, Juhana Said","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.302","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.302","url":null,"abstract":"Kajian ini mengambil kasus pada kapal-kapal nelayan tradisional yang ada di Pangkalan Pendaratan Ikan Beba, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Kapal-kapal nelayan tersebut masih menggunakan penampungan hasil tangkapan ikan secara konvensional. Metode ini membutuhkan biaya yang mahal dan beresiko terhadap kualitas kesegaran ikan bahkan kerusakan pada ikan hasil tangkapan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan perancangan cold storage sebagai tempat penampungan hasil tangkapan ikan. Kajian ini bertujuan untuk 1) merancang cold storage berkapasitas 1 ton ikan dengan suhu pendinginan 2°C - 0°C; 2) menghitung daya dan biaya yang dibutuhkan; 3) menghitung Break Even Point (BEP). Hasil kajian ini diperoleh rancangan cold storage dengan dimensi 248,2 cm x 120,4 cm dan tinggi 84 cm. Dinding cold storage bagian dalam dan luar terbuat dari bahan stainless steel, sedangkan bagian tengah dari Styrofoam sebagai bahan isolator. Refrigrant yang digunakan adalah R134a. Pendinginan dalam ruang menggunakan sistem pengabutan udara. Daya cold storage 593 Watt pada tegangan AC 220 Volt. Biaya pembuatan 1 unit cold storage adalah Rp 22.350.000,- dan daya genset 1 hp adalah Rp 4.000.000,-, jadi total sebesar Rp 26.350.000,-. Break Even Point (BEP) dari hasil rancangan adalah 9,4 bulan. Hasil rancangan ini di samping dapat mempertahankan kesegaran ikan juga dapat mengurangi biaya operasional nelayan tradisional.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130138703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Faiz Fauzi, Diasdamara Fakhri Nugroho, Rizqi Husain Alfathan, W. W. Raharjo, Bambang Kusharjanta, Ubaidillah
{"title":"Pembuatan masker aerator untuk atlet difabel sebagai pencegahan hypoxia saat latihan di masa pandemi COVID-19","authors":"Faiz Fauzi, Diasdamara Fakhri Nugroho, Rizqi Husain Alfathan, W. W. Raharjo, Bambang Kusharjanta, Ubaidillah","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.383","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.383","url":null,"abstract":"Di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, dianjurkan untuk selalu menaati protokol kesehatan. Salah satunya adalah dengan menggunakan masker. Penggunaan masker pada atlet, khususnya atlet difabel memiliki dampak yang buruk bagi tubuh atlet itu sendiri. Karena dalam keberjalanan latihan, para atlet akan melakukan pekerjaan yang berat, sehingga membutuhkan suplai oksigen yang mencukupi. Dalam kasus ini, masker dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas pernapasan atlet karena terjadi hypoxia. Hypoxia merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan kadar oksigen. Untuk mencegah hypoxia pada atlet yang harus tetap melaksanakan latihan dengan protokol kesehatan COVID-19 adalah dengan menggunakan masker yang dapat mengatur sirkulasi udara dengan baik. Oleh karena itu, muncul sebuah ide untuk membuat masker aerator yang dapat membantu sistem pernapasan dan dapat mencegah atlet terkena gangguan hypoxia selama latihan di kala pandemi, karena masker aerator yang dibuat ini dilengkapi dengan dual fan yang dapat menyuplai oksigen dengan baik, sehingga atlet dapat melakukan latihan tanpa takut mengalami gangguan hypoxia dan tetap patuh dengan protokol kesehatan.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128442061","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perancangan mesin packing pipa baja otomatis di PT Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk","authors":"Aditya Pramono, Heru Arizal, I. M. Arsana","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.338","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.338","url":null,"abstract":"Pemanfaatan teknologi otomatis dalam proses packing pipa baja merupakan sebagian kecil dari pemanfaatan teknologi. Adanya bottle neck atau ketidakseimbangan proses bundling atau packing pipa karena masih dilakukan oleh tenaga manusia dengan kapasitas 3000 batang pipa per shift kerja. Mesin packing pipa yang dijual di pasaran memiliki dimensi yang tidak cocok dengan space ruangan di PT Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk. Proses perancangan desain automatic mill pipe machine ini menggunakan metode identifikasi masalah, studi literatur, analisis kebutuhan, konsep desain, komponen-komponen mesin, dan perhitungan BEP investasi. Hasil dari perencanaan ini adalah didapatkan desain mesin dengan ukuran panjang 6500 mm, lebar 3852 mm, dan tinggi 1500 mm, menggunakan motor 1,5 Hp, 1000 Rpm. Hasil simulasi pembebanan menggunakan aplikasi Solidworks menunjukan nilai Yield Strength adalah 2,039e+008 N/m2. Batas maksimal loadnya adalah 2,9983e+007 N/m2, dan load minimumnya adalah 7,331e-004 N/m2, cycle time dari mesin packing ini adalah 5 menit. Batas maksimal dari beban pada simulasi di atas tidak lebih dari Yield Strength material galvanized steel, sehingga dikatakan aman untuk mengangkat 36 batang pipa dalam 1 kali bundling. Serta nilai Break Even Point dapat tercapai selama 6 bulan.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125776839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bely Agusti, Tumpal Ojahan Rajagukguk, S. Sumardi, Yusup Hendronursito
{"title":"Pengaruh fraksi massa dan ukuran butir basalt terhadap sifat mekanik komposit hibrid serat rotan","authors":"Bely Agusti, Tumpal Ojahan Rajagukguk, S. Sumardi, Yusup Hendronursito","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.380","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.380","url":null,"abstract":"Komposit merupakan bahan yang terus dikembangkan karena keunggulannya sebagai bahan rekayasa. Dengan lingkungan geografis yang beragam, Indonesia memiliki sumber daya yang dapat digunakan sebagai bahan komposit, tidak terkecuali Provinsi Lampung yang memiliki sumber daya serat basalt dan rotan. Kajian ini diperlukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan serbuk basalt sebagai filler dan serat rotan sebagai penguat komposit matriks resin poliester. Basalt direduksi menjadi variasi ukuran 100, 200, dan 325 mesh dengan fraksi massa 2%, 7%, dan 12%. Rotan dibuat menjadi serat dan dicuci dengan NaOH 5%, kemudian dikeringkan. Serat rotan disusun secara acak dengan fraksi massa rotan tetap 10% dengan ukuran serat diameter 2 mm dan panjang 5 cm. Matriks resin poliester SHCP 2668 dengan katalis 2%. Komposit dibuat dengan metode hand lay up dengan menekan 3 ton selama 15 menit dan mengeringkan komposit. Pengujian mekanik meliputi uji kuat tarik berdasarkan standar ASTM D638 dan uji tekuk tiga titik berdasarkan ASTM D790, pengamatan uji makro untuk mengetahui bentuk patahan setelah dilakukan pengujian mekanis. Analisis ANOVA menunjukkan pengaruh signifikan fraksi massa dan ukuran serbuk basalt terhadap kekuatan tarik dengan nilai P < 5%. Ukuran partikel basalt memberikan kontribusi dominan sebesar 84%, sedangkan fraksi massa sebesar 15,6% terhadap kekuatan tarik. Ukuran butir basalt memberikan kontribusi 62,13% terhadap kekuatan lentur dengan pengaruh signifikan nilai P < 10%. Dalam kekuatan lentur, serat rotan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada tegangan tarik. Ukuran butir kecil dari basalt memberikan kepadatan ikatan yang lebih padat antara partikel daripada partikel yang lebih besar. Resin dapat mengisi rongga-rongga kecil yang dibentuk oleh partikel-partikel kecil untuk membuat papan komposit lebih tebal dan kokoh.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121531024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimasi helm industri ergonomik beserta perancangan dan simulasi molding injeksi","authors":"Arif Budi Wicaksono, Abdul Aziz","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.267","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.267","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk membuat desain helm industri yang inovatif agar dapat terintegrasi dengan pelindung muka dan telinga dengan metode Triz40 lalu menganalisis, mendesain dan menyimulasikan injection mold. Injection mold pada kajian ini menggunakan two plate. Kemudian model helm industri diwujudkan menggunakan 3d print dengan material PLA. Selain itu, kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah gate terhadap karakteristik fill time dan quality prediction. Jumlah gate divariasikan menjadi 3 jenis yaitu 1, 2 dan 4 gate. Hasil yang optimal didapatkan menggunakan 1 gate dengan fill time, cacat dan quality prediction yang optimum. Desain mold unit yang optimum adalah dimensi 500 x 500 mm dengan gaya clamping force sebesar 3986.86 kN.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123791651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. M. Mizar, Asnawi Lubis, Tumpal Ojahan Rajagukguk
{"title":"Perancangan alat pemotong kayu dengan dua mata pisau menggunakan dinamo sebagai mesin penggerak yang multifungsi","authors":"M. M. Mizar, Asnawi Lubis, Tumpal Ojahan Rajagukguk","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.379","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.379","url":null,"abstract":"Teknologi terus berkembang sepanjang waktu seiring dengan kemajuan zaman, selain mempermudah pekerjaan manusia, penggunaan mesin sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas dalam waktu yang relatif lebih cepat, termasuk para pengrajin pengolah kayu di Indonesia. Untuk memudahkan para pengrajin kayu, maka dibutuhkan mesin gergaji yang modern, sehingga diharapkan permintaan dari masyarakat dapat terpenuhi. Kajian ini bertujuan untuk merancang alat pemotong kayu dan mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memotong kayu dengan ketebalan 0,75 cm, 1,75 cm, 2,75 cm dan 3,75 cm, serta lebar pemotongan 3 cm. Perancangan alat multifungsi ini menggunakan mata pisau pemotong dan dinamo AC 220 V – 180 watt sebagai penggerak mesin. Hasil desain berbentuk seperti meja dengan dua bilah yang dapat digunakan secara bergantian, dan terdapat amplas di bagian depan yang berfungsi sebagai penghalus bagian kayu yang dipotong. Alat ini memiliki tinggi 90 cm, lebar 50 cm, panjang 70 cm, dan tinggi dudukan mata pisau atas 15 cm, dan dudukan mata pisau atas panjang 60 cm, dudukan amplas ada di bagian depan samping. Alat ini mampu memotong jenis kayu medang yang berumur kurang lebih 15 tahun berupa balok dengan ketebalan 0,75 cm dalam waktu 2,51 detik, 1,75 cm 3,72 detik, 2,75 cm dalam waktu 6,27 detik, dan 3,75 cm dengan rata-rata 8,70 detik waktu.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126755286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis kegagalan sprocket pada transmisi mobil Antawirya","authors":"Muhammad Farras Farshal, Sri Nugroho, Y. Umardani","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.377","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.377","url":null,"abstract":"Sprocket merupakan salah satu bagian dari sistem transmisi yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor. Pada sistem transmisi eco-car tim Antawirya dari Universitas Diponegoro juga menggunakan sprocket sebagai salah satu komponennya. Saat memulai balapan pertama dan melakukan full throttle, sprocket menjadi gagal karena deformasi terjadi pada sprocket. Sprocket mengalami deformasi plastis dan kemudian menyebabkan rantai keluar dari jalurnya dan terlepas. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui penyebab kelelahan yang terjadi melalui uji kekerasan, uji komposisi kimia dan analisis tegangan. Sprocket menggunakan paduan aluminium 7075-T6 sebagai bahan. Hasil pengujian komposisi kimia didapatkan kandungan aluminium sebesar 97,3% yang melebihi batas maksimum standar yaitu 91,4%. Persentase seng adalah 0,06% sedangkan batas minimum standar adalah 5,1%. Ada juga perbedaan dari unsur kimia lain seperti magnesium dan tembaga. Penambahan unsur lain tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan material karena Al 7075-T6, dikenal sebagai material dengan kekuatan tinggi. Hasil analisis tegangan menggunakan software ANSYS didapatkan bahwa pembebanan yang terjadi menghasilkan tegangan Von-Mises sebesar 392 MPa dan kekuatan luluh material sebesar 503 MPa, dari angka tersebut menjadikan nilai faktor keamanan 1,28 dan tidak boleh terjadi deformasi pada sproket. Dari hasil pengujian kekerasan diketahui nilai kekerasan pada daerah yang mendekati deformasi adalah 76,16 HV sedangkan standarnya adalah 175 HV.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"146 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128436877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi komparasi pengaruh penggunaan variasi konsentrasi inhibitor amine oxide terhadap laju korosi pipa baja API 5L grade B di lingkungan fluida drain line","authors":"Dian Ahmad Sudali, Priyo Tri Iswanto","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.378","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.378","url":null,"abstract":"Pipa Baja API 5L Grade B adalah salah satu yang paling banyak digunakan dalam sistem perpipaan untuk industri minyak dan gas karena memiliki kekuatan dan karakteristik yang sesuai. Namun demikian, Pipa Baja API 5L Grade B berpotensi mengalami korosi karena bekerja di lingkungan yang korosif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi pada sistem perpipaan ini adalah penggunaan inhibitor. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penggunaan variasi konsentrasi inhibitor amine oxide terhadap laju korosi pipa baja API 5L Grade B di lingkungan fluida saluran pembuangan. Inhibitor yang digunakan dalam kajian ini adalah inhibitor organik yaitu amine oxide dengan variasi konsentrasi 0,5% dan 0,9%. Pengukuran korosi menggunakan metode Potentiodynamic Polarization. Pengujian komposisi, struktur mikro, kekerasan Vickers, dan uji tarik dilakukan untuk mendukung data pengujian. Hasil kajian menunjukkan bahwa laju korosi pipa baja API 5L Grade di lingkungan fluida saluran pembuangan tanpa inhibitor adalah 68,94 mpy. Penambahan inhibitor amina oksida efektif dalam menurunkan laju korosi dan konsentrasi optimum diperoleh pada konsentrasi 0,9% dengan laju korosi 8,16 mpy.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127964259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Design and performance test of overshot water wheel with variation of inner diameter","authors":"Alif Ramadhan, Asral","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.376","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.376","url":null,"abstract":"Kajian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana merancang kincir air tipe overshot dan pengaruh variasi diameter dalam kincir air tipe overshot terhadap kinerja, kincir air tersebut tergolong dalam kategori pembangkit listrik tenaga pikohidro yang dapat menghasilkan listrik kurang dari 5000 Watt, Kincir air tipe overshot memiliki mekanisme gerak menggunakan dorongan air yang berasal dari bagian atas kincir air, kincir air tipe overshot memiliki efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan kincir air jenis lainnya, oleh karena itu untuk mendapatkan tenaga yang besar digunakan kincir air tipe overshot. Pengujian kincir air yang dirancang telah disesuaikan dengan kondisi di wilayah Provinsi Riau, di mana wilayah Riau memiliki banyak sungai dan waduk, sehingga cocok digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air, dan ketinggian jatuh air di wilayah Riau rata-rata sekitar 1 meter sampai 3 meter. Ukuran diameter dalam kincir air diuji mulai dari ukuran 0,25 m, 0,5 m, 0,75 m, variasi ukuran ini dibuat untuk menguji apakah pengaruh diameter dalam kincir terhadap besarnya torsi yang dihasilkan oleh kincir air dengan menggunakan debit yang sama, sehingga dapat menghasilkan daya yang optimal, kincir air dengan diameter dalam 0,5 m memiliki performa terbaik karena efisiensi kincir air paling tinggi, dari pengujian ini dapat diketahui bahwa dimensi kincir air harus berbanding lurus dengan debit yang diberikan pada kincir air agar daya yang dihasilkan lebih optimal.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122024653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Variabel – variabel dan efeknya dalam kalkulasi tingkat keausan ban yang didasarkan atas model matematis","authors":"E. Saputra, Henky Suskito Nugroho","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.319","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.319","url":null,"abstract":"Ban merupakan satu-satunya bagian dari sebuah kendaraan yang melakukan kontak langsung dengan jalanan yang ada di bawahnya, namun kurang mendapatkan perhatian dalam kemajuan teknologi monitoring kendaraan yang ada. Meskipun menentukan tingkat tekanan angin dalam ban penting, 67% pengemudi tidak mengetahui kondisi dari kembang ban dan kapan harus menggantinya. Kendaraan dengan ban yang sudah aus menjadi berbahaya karena probabilitas hydroplanning menjadi lebih tinggi. Studi ini bertujuan untuk memberikan pandangan baru terhadap efek dari perilaku berkendara yang dapat menyebabkan keausan ban. Untuk menemukan variabel apa yang memberikan efek tertinggi dalam tingkat keausan ban, maka perlu dilakukan simulasi untuk merepresentasikan perbedaan dalam mengemudi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan persamaan-persamaan yang didasarkan pada Brush Model dan Savkoor Model. Persamaan perpindahan beban juga diimplementasikan untuk mendapatkan hasil yang lebih realistis. Tiap-tiap kondisi kendaraan diisolasi untuk mendapatkan perbandingan yang lebih terlihat. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa semakin besar sudut belok dari kendaraan maka semakin besar tingkat keausan yang terjadi pada kendaraan. Percepatan juga mengakibatkan perubahan tingkat keausan karena memberikan ban pada posisi tertentu beban yang lebih dan pada posisi lainnya beban yang lebih sedikit. Ban yang mendapatkan beban lebih banyak mendapatkan tingkat keausan yang lebih tinggi. Sementara itu, tekanan angin tidak memberikan banyak perubahan dibandingkan dengan dua variabel lainnya.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133494879","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}