{"title":"Bonded logistics center and its impact on national automotive manufacturing industry","authors":"Achmad Riadi, Sunaryo","doi":"10.36289/jtmi.v18i1.416","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v18i1.416","url":null,"abstract":"Bonded Logistics Center atau Pusat Logistik Berikat (PLB) ditetapkan sebagai bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang telah diatur di dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 85 tahun 2015. PLB ini diharapkan dapat menjadikan kegiatan logistik nasional menjadi lebih efisien, meningkatkan ketersediaan barang/bahan baku penunjang industri, dan mendorong investasi dari dalam dan luar negeri serta menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di kawasan Asia Pasifik. Bagi industri manufaktur otomotif, keberadaan PLB ini diyakini akan memiliki dampak khusus baik dalam menunjang ketersediaan komponen otomotif maupun dalam meningkatkan daya saing ekspor kendaraan produksi nasional. Terlebih dengan adanya beleid yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 55 tahun 2019, tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Kajian ini bertujuan untuk memberikan analisis dampak keberadaan PLB bagi industri manufaktur otomotif nasional. Kajian dilakukan dengan menerapkan simulasi sistem dinamik untuk menguji hipotesa dampak keberadaan PLB. Pemodelan menggunakan pendekatan sistem dinamik menggunakan program Vensim®PLE8.0.4. Hasil simulasi menunjukkan adanya efisiensi yang dapat dihasilkan dengan adanya PLB. Kemudahan fasilitas pabean yang didapatkan dari PLB serta pengurangan waktu custom clearance memberi dampak positif yang signifikan bagi industri manufaktur otomotif nasional.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134132163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agung Sudrajad, Muhammad Rafli Gumay Putra, Sunardi
{"title":"Efek panas pada besi dan stainless steel 304 untuk penyaring udara mesin incinerator","authors":"Agung Sudrajad, Muhammad Rafli Gumay Putra, Sunardi","doi":"10.36289/jtmi.v18i1.417","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v18i1.417","url":null,"abstract":"Udara partikulat yang ada pada lingkungan sekitar dapat memasuki tubuh makhluk hidup lewat saluran pernapasan, sehingga dapat menyebabkan iritasi pada fungsi pernapasan. Kondisi tersebut menuntut untuk memberi inovasi pada alat yang bisa menurunkan persentase peredaran polusi udara yang ada di lingkungan sekitar. Sistem filter electrostatic precipitator (ESP) ini merupakan salah satu penerapan untuk mendukung pengurangan polusi udara partikulat yang dihasilkan oleh incinerator. Sistem ini mempunyai nilai efisiensi sebesar 99,84%, dilihat dari nilai efisiensi sistem ESP ini sangat baik dalam mengurangi polusi udara partikulat hasil dari incinerator. Maka, jenis material untuk plat ESP yang digunakan pun harus yang memiliki kualitas yang baik. ESP sendiri adalah salah satu alternatif untuk penangkap debu dari hasil suatu pembakaran dengan efisiensi >99%. Material yang digunakan untuk filter udara sistem ESP pada kajian ini adalah besi dan Stainless Steel 304. Pengujian yang dilakukan adalah uji laju korosi dan X-Ray Diffraction (XRD), di mana material akan diukur laju korosinya dengan metode kehilangan berat dan dilihat kandungan dan unsur yang berubah menggunakan XRD. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui material yang sesuai untuk digunakan sebagai plat pada ESP. Pada pengujian uji laju korosi ini, besi memiliki penurunan laju korosi sebesar 66% dan Stainless Steel 304 sebesar 73%, di mana Stainless Steel 304 memiliki penurunan yang lebih besar dan lebih baik dibandingkan besi. Untuk hasil Scanning Electron Microscope (SEM) EDX menunjukkan bahwa kedua spesimen setelah dipanaskan sama-sama memiliki fasa ferit perlit, namun untuk spesimen besi lebih dominan perlit, fasa stainless steel 304 lebih dominan ferit. Kemudian untuk hasil XRD, terdapat perubahan gelombang pada grafik spesimen besi dan stainless steel 304 sebelum dan sesudah dipanaskan yang berarti terdapat perubahan fasa pada kedua spesimen.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132126934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
H. Budiono, Mohammad Anindya Fausta, O. Suputra, Trimitra Mahesa Aditya, Rahman Muhamad Zuhuda
{"title":"Pengembangan model perhitungan kompleksitas proses sangrai kopi Indonesia menuju sistem otomatisasi","authors":"H. Budiono, Mohammad Anindya Fausta, O. Suputra, Trimitra Mahesa Aditya, Rahman Muhamad Zuhuda","doi":"10.36289/jtmi.v18i1.414","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v18i1.414","url":null,"abstract":"Proses menyangrai kopi untuk memperoleh mutu produk biji kopi yang konsisten dan sesuai dengan preferensi pasar terbilang cukup kompleks dan membutuhkan keahlian operator yang memiliki pengalaman bertahun-tahun. Kajian ini bertujuan untuk menghadirkan pemodelan perhitungan kompleksitas sistem manufaktur proses sangrai kopi sebagai salah satu jenis alat ukur sebuah proses untuk menilai proses yang ada serta mengestimasi biaya awal di tahapan desain sebelum meningkat pada proses otomatisasi proses sangrai. Peneliti mengadaptasi dan mengembangkan pemodelan perhitungan kompleksitas yang diusung oleh W. H. El-Maraghy ke dalam ruang lingkup sangrai kopi, khususnya biji kopi Arabika Solok Radjo dan Robusta Bengkulu. Proses sangrai pada kajian ini dilakukan dengan temperatur pre-heating 160OC dan waktu penyangraian selama 16 menit. Berdasarkan kajian ini didapatkan hasil, bahwa aspek penting yang paling mempengaruhi kompleksitas sangrai biji kopi berdasarkan tingkatan sangrai adalah warna sangrai, massa, dan dimensi yang dihasilkan dari profil sangrai biji kopi. Selain itu, variasi RPM akan memengaruhi temperatur turning point dan titik akhir temperatur biji. Indeks kompleksitas tertinggi didapatkan pada biji kopi Robusta Bengkulu dengan RPM 90 dan memiliki tingkatan sangrai dark, yaitu sebesar 9,9.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"494 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133368531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis potensi energi panas matahari untuk digunakan pada sistem refrigerasi absorpsi di bangunan perkantoran","authors":"Yusvardi Yusuf, Imron Rosyadi, Mekro Permana Pinem","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.382","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.382","url":null,"abstract":"Sistem pendingin konvensional yang digunakan pada gedung perkantoran merupakan salah satu penyebab penipisan lapisan ozon dan efek rumah kaca. Untuk itu diperlukan kemajuan teknologi baru yang aman bagi lingkungan untuk digunakan pada sistem pendingin di gedung perkantoran. Sistem pendingin absorpsi menggunakan energi panas matahari memiliki banyak keunggulan dengan menggunakan fluida kerja yang tidak merusak seperti air, atau dalam bentuk larutan garam. Ini merupakan bentuk penghematan energi dan aman bagi lingkungan. Untuk memperoleh data pengukuran yang nyata dan objektif, pengujian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pengujian alat uji dan tahap kedua pengumpulan data pada saat alat uji beroperasi penuh. Peralatan uji dapat digunakan dalam sistem yang berdiri sendiri atau AC konvensional. Dalam pengujian diketahui bahwa rata-rata persentase konsumsi energi panas matahari per hari adalah 40% dari total energi, sehingga karena konsumsi energi panas matahari, nilai rata-rata COP sistem ini per hari adalah 2 dan nilai ini lebih besar dari yang serupa sistem pendingin absorpsi konvensional, maka dengan mengetahui nilai konsumsi energi matahari, dapat diketahui nilai penurunan emisi CO2 sebesar 143,8 kg CO2 per hari.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127348427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi pengaruh suhu kondensasi R245FA, R515A, dan R1234ZE terhadap kinerja siklus Rankine organik","authors":"Marianus R. V. T. Etu, M. Dwinanto, J. C. Pah","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.328","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.328","url":null,"abstract":"Siklus Rankine organik telah digunakan sebagai pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber kalor bersuhu rendah seperti biomassa, panas bumi, dan limbah kalor dari pembangkit listrik konvensional. Kajian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja energi siklus Rankine organik sebagai akibat perubahan suhu kondensasi menggunakan fluida kerja yang lebih ramah lingkungan sebagai pengganti R245FA, yaitu R515A dan R1234ZE. Kinerja sistem didasarkan pada variasi suhu kondensasi menggunakan perangkat lunak Genetron Properties dengan suhu evaporasi dipertahankan konstan. Besaran-besaran penting yang dianalisis adalah laju aliran massa, daya pemompaan, penyerapan kalor, rasio tekanan turbin, dan efisiensi termal. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa peningkatan suhu kondensasi sangat berdampak pada meningkatnya konsumsi daya pemompaan tetapi menurunkan rasio tekanan di turbin, dan efisiensi termal sistem. Daya pemompaan yang digunakan untuk menyirkulasikan R515A dan R1234ZE lebih besar dibandingkan dengan untuk menyirkulasikan R245FA, tetapi efisiensi termal sistem ORC yang menggunakan R1234ZE lebih besar dibandingkan R245FA dan R515A.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115784018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Improve penggantian transmisi rantai ke timing belt pada unit lipatan produk alat kesehatan dalam rangka peningkatan produktivitas di PT Aman Jaya","authors":"A. Saputra, Yulia Widhianti, Maison Sormin","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.300","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.300","url":null,"abstract":"Di era globalisasi saat ini, persaingan semakin ketat, sehingga perusahaan harus melakukan sesuatu agar bertahan maupun maju. PT Aman Jaya merupakan salah satu perusahaan alat kesehatan, di mana pada pembuatan alat kesehatan, terdapat sub proses yaitu proses lipatan produk. Pada proses tersebut terjadi masalah yang mengurangi running hours dan menyebabkan produktivitas menurun. Data yang digunakan berasal dari perusahaan serta observasi lapangan dan dianalisis untuk melakukan pembaharuan transmisi alat lipatan produk, untuk mengurangi stop time, sehingga produktivvitas dapat meningkat. Salah satu penyebab masalah adalah transmisi alat lipatan, yaitu rantai. Transmisi ini berkarat akibat kurang pelumas, jika diberi pelumas, abu bubur kertas dapat menempel hingga menebal, sehingga putaran menjadi tidak stabil, rantai macet, lepas dari sprocket, dan putus. Setelah dianalisis dan dihitung, transmisi rantai diganti dengan timing belt tipe L, nomor 165L, gigi yakni 44, panjang adalah 408,10 mm, dan gigi pulley kecil yakni 14, gigi pulley besar yakni 20, jarak poros adalah 120 mm, rasio motor adalah 1: 3, putaran yakni 1500 rpm dan putaran pulley lipatan adalah 350 rpm. Dengan menggunakan timing belt pengganti rantai, diharapkan dapat mengurangi trouble lipatan produk untuk meningkatkan produktivitas. Hasil pembaharuan dapat mengurangi masalah lipatan, dari rata-rata stop time sebesar 74 menit, hingga menjadi 6 menit. Dengan pengurangan stop time, masalah lipatan dapat menambah running hours dan produktivitas bertambah sebanyak 40,800pcs.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132408592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi awal material komposit berpenguat serat bambu dengan matriks resin epoksi/hardener sebagai material antipeluru","authors":"Harmiansyah, Burmawi, Risky Arman, Rustam Efendi","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.351","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.351","url":null,"abstract":"Material antipeluru digunakan sebagai material rompi antipeluru yang berfungsi melindungi tubuh manusia dari ancaman serangan fisik, terutama serangan yang berasal dari senjata api. Material antipeluru berfungsi mereduksi energi kinetik dari proyektil, sehingga tidak mengenai pengguna rompi antipeluru. Material utama dalam pembuatan material antipeluru adalah baja dengan massa jenis yang tinggi, sehingga bobot dari material antipeluru tinggi yang menyebabkan pengguna tidak dapat bergerak dengan leluasa. Komposit merupakan material yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang memiliki sifat mekanik yang baik serta densitas yang rendah, sehingga dapat dijadikan alternatif pengganti baja untuk material antipeluru. Material antipeluru yang digunakan berpenguat serat bambu betung dengan matriks campuran resin epoksi/hardener dan penambahan butiran keramik 20, 25 dan 30 ml, material komposit dilakukan pengujian balistik yang menggunakan variasi parameter jarak tembak 2; 2,5; dan 3 m. Berdasarkan hasil uji balistik, semua variasi penambahan butiran keramik mampu mereduksi energi proyektil dengan kedalaman penetrasi < 1 mm, di mana energi kinetik dari proyektil sebesar 209,83 joule. Berdasarkan analisis foto makro jejak proyektil pada material antipeluru, retakan yang terjadi pada material antipeluru adalah retakan ulet karena terjadi penyebaran retakan ke area lain pada permukaan material antipeluru.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"335 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124307304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rancangan konsep sistem pemantauan dan pengelolaan data produksi berbasis configurable virtual workstation (CVWs)","authors":"Andi Arif Isyanto, Sri Raharno","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.388","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.388","url":null,"abstract":"Pengelolaan data produksi yang sangat banyak dan bervariasi merupakan hal yang sulit untuk dilakukan secara manual, sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat digunakan untuk memantau dan mengelola data produksi dengan mudah selama proses berlangsung. Kajian ini mengusulkan rancangan konsep sistem pemantauan dan pengelolaan data produksi berbasis Configurable Virtual Workstation pada industri kereta api di Indonesia, dengan studi kasus proses perakitan gerbong datar. Metodologi yang digunakan dalam kajian ini yaitu dengan cara membuat model virtual elemen perakitan sesuai kondisi nyata di lantai produksi. Masing-masing elemen virtual ini akan saling terhubung untuk mendapatkan informasi terbaru di lantai produksi secara akurat dan transparan untuk membangun Cyber Physical System sebagai langkah awal menuju Industri 4.0. Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari penerapan sistem ini antara lain: 1) jam kerja operator; 2) operasi yang sedang berlangsung; 3) status penyelesaian produk; 4) status pasokan material; 5) mampu telusur produk. Berdasarkan informasi tersebut, maka kondisi aktual di lantai produksi dapat diketahui dan dipantau dengan mudah dan akurat.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"34 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130566326","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh parameter pemesinan dan komposisi campuran polyester - vinylester terhadap keutuhan permukaan silindris","authors":"A. Malik","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.381","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.381","url":null,"abstract":"Integritas permukaan pemesinan silinder merupakan persyaratan mutlak untuk komponen yang siap dirakit. Kekurangan ini menyebabkan komponen gagal dirakit. Hal ini disebabkan kontribusi berbagai faktor yang terlibat dalam menghasilkan permukaan silinder. Terutama pada permukaan silinder komponen yang terbuat dari bahan komposit. Kajian ini melaporkan pengaruh parameter lathe dan drill, komposisi campuran polyester-vinylester terhadap kebulatan, kekasaran, dan perubahan kekerasan permukaan, serta kontribusi utama dari faktor-faktor tersebut. Kajian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dan kontribusi komposisi campuran polyester-vinylester, feedrate, kecepatan dan kedalaman potong terhadap kebulatan, kekasaran, dan perubahan kekerasan permukaan produk bubut dan bor. Untuk mencapai tujuan ini, serangkaian percobaan pemesinan permukaan silinder dilakukan pada benda kerja campuran polyester-vinylester dari komposisi yang berbeda. Dalam set eksperimental, metode Taguchi L9 (4) 3-OAs digunakan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh terhadap kebulatan dan kekasaran permukaan adalah ukuran komposisi campuran polyester-vinylester diikuti dengan ukuran feedrate yang dilakukan. Kecepatan potong dan kedalaman potong tidak terlalu penting. Sedangkan perubahan kekerasan yang sangat berpengaruh adalah pakan yang diikuti dengan kedalaman potong, komposisi campuran sebenarnya menunjukkan kebalikan antara bubut dan pengeboran. Kebaruan yang diperoleh dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan integritas permukaan yang diinginkan dari komponen yang terbuat dari komposit dengan mencampur bahan matriks komposit.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134092483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis dampak penerapan sistem pengelolaan perkakas berbasis paradigma Industry 4.0: Studi kasus industri padat karya","authors":"Laulia Ariyani Rangkuti, Sri Raharno","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.389","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.389","url":null,"abstract":"Secara umum, pesanan produksi tidak akan dapat diselesaikan sesuai jadwal produksi jika terdapat kendala dalam proses produksi antara lain seperti mesin-mesin produksi yang mengalami kerusakan, kekurangan material, ketiadaan operator, dan pengelolaan perkakas yang tidak baik. Solusi yang digunakan untuk mengatasi salah satu penyebab permasalahan yaitu pengelolaan perkakas adalah dengan menggunakan paradigma Industry 4.0 melalui pengembangan cyber physical system. Alur penggunaan konsep cyber physical system untuk sistem pengelolaan perkakas dilakukan dengan pemberian identitas pada semua perkakas. Pada saat perkakas akan didistribusikan, maka perkakas harus dipindai terlebih dahulu menggunakan perangkat keras. Melalui proses pemindaian ini, didapatkan data berupa jumlah perkakas yang sudah terdistribusi dan jumlah perkakas yang tersedia. Data ketersediaan perkakas tersebut tidak hanya digunakan untuk mengendalikan distribusi perkakas tapi juga sangat berpengaruh dalam penetuan rencana kebutuhan perkakas. Langkah selanjutnya setelah dilakukan perancangan sistem pengelolaan perkakas adalah dilakukan analisis terhadap dampak yang terjadi dari penerapan sistem pengelolaan perkakas yang diterapkan pada sebuah industri padat karya. Metode yang diterapkan dalam analisis ini adalah pengumpulan dan penelaahan kondisi saat ini dan kemudian dibandingkan dengan kondisi yang akan terjadi sebagai konsekuensi penerapan sistem. Selain itu juga dilakukan analisis terhadap kebutuhan untuk penerapan sistem pengelola perkakas baik dari segi kebutuhan perangkat keras maupun sistem untuk pemrosesan data.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127545914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}