Eko Sulistiyo, Nadhif Zhaher Ahnaf, Muhammad Ridwan
{"title":"Perhitungan efektivitas kondensor unit 2 di PLTU pelabuhan tarahan 2x8 MW","authors":"Eko Sulistiyo, Nadhif Zhaher Ahnaf, Muhammad Ridwan","doi":"10.36289/jtmi.v19i1.620","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v19i1.620","url":null,"abstract":"Kondensor berperan penting dalam mendinginkan uap yang keluar dari turbin dan mengubahnya menjadi air kondensat kembali. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas kondensor seperti nilai NTU (Number of Trnasfer Unit), tekanan vakum dan suhu air pendingin, sehingga dapat berdampak signifikan terhadap performa kondensor dan efisiensi kerja PLTU secara keseluruhan. Kajian ini dilaksanakan pada PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8 MW. Tujuan kajian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan korelasi nilai NTU (Number of Transfer Units), tekanan vakum, dan temperature inlet cooling water terhadap efektivitas kondensor pada PLTU. Metode kajian ini adalah kuantitatif, metode kajian menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam kajian ini menggunakan Analisis Linear berganda. Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai NTU (Number of Transfer Units) kurang berpengaruh terhadap efektivitas kondensor dengan nilai R-squared sebesar 0,24. Semakin tinggi nilai NTU (Number of Transfer Units), kemungkinan efektivitas kondensor lebih rendah, selain itu, tekanan vakum berpengaruh terhadap efektivitas kondensor dengan nilai R-squared sebesar 0,74. Semakin tinggi tekanan vakum (semakin negatif), maka efektivitas kondensor akan meningkat, sedangkan suhu inlet cooling water tidak berpengaruh terhadap efektivitas kondensor dengan nilai R-squared sebesar 0,09 karena terdapat beberapa parameter atau faktor lain yang mempengaruhi efektivitas kondensor seperti sirkulasi air pendingin, kebersihan pipa, dan kebersihan dari kondensor itu sendiri.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"72 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140670496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh kerapatan briket campuran tempurung kelapa dan bonggol jagung terhadap kinerja kompor biomassa","authors":"Risky Khusaini, Jhonni Rahman","doi":"10.36289/jtmi.v19i1.465","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v19i1.465","url":null,"abstract":"Potensi energi biomassa di Indonesia yang dapat digunakan sebagai sumber energi yakni sebesar 146,7 ton per tahun. Salah satu energi terbarukan dan keberadaanya berlimpah adalah biomassa yaitu dengan pembuatan briket mengunakan kompor biomassa. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepadatan briket tempurung kelapa dan bonggol jagung terhadap performa kompor biomassa. Pengujian ini menggunakan variasi tekanan kempa briket yaitu 1, 3, dan 5 kg. Hasil pengujian menunjukkan kerapatan pada tekanan 1, 3, dan 5 kg menghasilkan kerapatan sebesar 0,843 g/cm3, 0,905 g/cm3, dan 1,032 g/cm3. Perbedaan kerapatan berpengaruh terhadap performa kompor biomassa. Tekanan kempa yang terbaik terdapat pada tekanan 5 kg.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"111 35","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140678198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis pengaruh sudut blade L terhadap performa turbin angin savonius-darrieus menggunakan computational fluida dynamic (CFD)","authors":"Bagus Kurniasandy","doi":"10.36289/jtmi.v19i1.478","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v19i1.478","url":null,"abstract":"Turbin Savonius-Darrieus merupakan salah satu turbin angin sumbu vertikal yang memiliki poros yang disusun tegak lurus sejajar dengan arah angin, sehingga mampu menerima angin dari segala arah. Kajian ini dilakukan dengan memodifikasi sudut blade berbentuk lengkung L dengan variasi sudut kelengkungan blade turbin sebanyak 3 variasi sudut, yaitu masing-masing 10⁰, 20⁰, dan 30⁰, serta menyimulasikan turbin angin mengggunakan metode CFD (Computational Fluid Dynamics) dengan variabel kecepatan angin 2 m/s, 2,1 m/s , 2,4 m/s, dan 2,5 m/s. Grafik hubungan kecepatan angin terhadap maximum velocity, dan grafik hubungan antara kecepatan angin terhadap maximum pressure dapat diketahui bahwa turbin angin sudut blade 30° memiliki nilai maximum velocity tertinggi dengan nilai 4.387 m/s-1 pada kecepatan angin 2,5 m/s. Turbin angin sudut blade 20° memiliki nilai maximum velocity tertinggi dengan nilai 4.288 m/s-1 pada kecepatan angin 2,5 m/s. Turbin angin sudut blade 10° memiliki nilai maximum velocity tertinggi dengan nilai 4.280 m/s-1 pada kecepatan angin 2,5 m/s. Turbin angin sudut blade 30° memiliki nilai maximum pressure tertinggi dengan nilai 4,111 Pa pada kecepatan angin 2,5 m/s. Turbin angin sudut blade 20° memiliki nilai maximum pressure tertinggi dengan nilai 4,795 Pa pada kecepatan angin 2,5 m/s. Turbin angin sudut blade 10° memiliki nilai maximum pressure tertinggi dengan nilai 4,105 Pa pada kecepatan angin 2,5 m/s.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"105 45","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140678718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sigit Widiyanto, A. Saputra, Gungun Wiguna, Pungkas Prayitno
{"title":"Rancang bangun alat cutting wire dengan kontrol CNC untuk meningkatkan tingkat presisi dan efisiensi bahan baku menggunakan software max 3","authors":"Sigit Widiyanto, A. Saputra, Gungun Wiguna, Pungkas Prayitno","doi":"10.36289/jtmi.v19i1.420","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v19i1.420","url":null,"abstract":"Mesin CNC merupakan pengembangan dari mesin perkakas konvensional, di mana perubahan kontrol dari manual berganti menjadi otomatis dengan mengikuti program yang telah dibuat. Terdapat banyak jenis alat untuk melakukan pemotongan kawat, bahkan terdapat yang masih menggunakan alat sederhana dan dengan dioperasikan secara manual. Adapun yang akan dibahas dalam kajian ini adalah metode dengan beberapa tahap, antara lain mencari gaya potong, diameter bahan, diameter silinder pneumatik yang akan digunakan, daya motor yang dibutuhkan, tegangan pada kerangka, dan sambungan pengelasan. Dalam perancangan ini, bahan yang akan diproses berupa kawat tembaga dengan tensile strength sebesar 200 N/mm2, gaya potong yang akan digunakan sebesar 402 N, dengan diameter silinder pneumatik sebesar 44 mm (digunakan sebesar 50 mm), daya motor yang dipakai sebesar 0,039 kW atau 39 W (daya pada motor sebesar 48 W), poros yang akan digunakan memiliki diameter sebesar 6,3 mm, dengan sambungan yang akan digunakan berupa ulir tanam dengan type M4, dinyatakan aman karena Sf pada ulir yakni 6 (< 11,17), bahan rangka yang akan digunakan berupa besi SS400, dinyatakan aman karena pada kerangka (1) memiliki nilai 0,047 N/mm2 (< 39,2 N/mm2), dan untuk kerangka penampang (2) yakni 0,774 N/mm2 (< 40,18 N/mm2), sambungan menggunakan pengelasan, dinyatakan aman karena pada kerangka (1) memiliki nilai 6,96 N/mm2 (< 91,63 N/mm2), dan pada pengelasan kerangka (2) yakni 0,0469 N/mm2 (< 91,63 N/mm2).","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"18 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140775078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Metode kerja pengujian bending hasil pengelasan pipa dengan metode SMAW elektroda E7018 standar ASTM D790","authors":"Samuel Febriary Khristyson, Indro Dwi Cahyo","doi":"10.36289/jtmi.v19i1.605","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v19i1.605","url":null,"abstract":"Pengujian bending merupakan salah satu cara pengujian hasil pengelasan atau material yang termasuk dalam pengujian merusak. Pemilihan keputusan dalam menentukan pilihan urutan metode proses dapat menunjukkan tingkat keakuratan dan keefektifan suatu kegiatan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui kriteria metode kerja pengujian hasil pengelasan pada pipa dengan alat hidrolik press di Laboratorium Pendidikan dan Penelitian Konstruksi Perkapalan, Departemen Teknologi Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Semarang. Metode alternatif dengan pendekatan rasional untuk mengetahui kriteria dari masing-masing fungsi proses pengujian tersaji dalam kajian ini. Nilai alternatif teritinggi yaitu 80% terdapat pada preferensi pertama, di mana metode alternatif kedua sebagai acuannya dengan jumlah praktikan 2 orang dan rata-rata waktu penggunaannya 75 menit, sehingga pemilihan parameter fungsi seperti dilihat dari aspek fungsi, ekonomis, dan waktu yang digunakan dapat menyesuaikan dengan keguanaan alat kerja yang ada pada laboratorium.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"100 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140767919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh jenis coolant terhadap efektivitas sistem pendingin mesin mobil avanza tipe 1.3 E MT tahun 2017","authors":"Ricki Azhari Pohan, Jhonni Rahman","doi":"10.36289/jtmi.v19i1.460","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v19i1.460","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi di dunia otomotif semakin meningkat setiap hari. Penggunaan kendaraan selalu disertai dengan bahan bakar, di mana bahan bakar digunakan dalam proses pembakaran di dalam silinder yang akan menimbulkan panas pada mesin. Suhu mesin harus dapat distabilkan dengan sistem pendingin dalam menghasilkan kinerja mesin yang optimal. Panas tersebut jika tidak mendapatkan pendinginan yang baik, akan menjadi penyebab berubahnya sifat-sifat mekanis beserta bentuk dari komponen mesin. Sifat serta komponen mesin bila telah berubah akan menyebabkan komponen mesin terganggu dan mengurangi usia pakai dari suatu mesin. Kajian ini menggunakan metode eksperimental, sedangkan metode analisis digunakan dalam pengolahan analisis variasi satu faktor dengan memvariasikan tiga jenis water coolant dengan variasi 1000, 1500, 2000, dan 2300 rpm. Pengukuran dilakukan dengan mengukur pada suhu masuk dan keluar radiator. Variabel yang digunakan dalam kajian ini yaitu laju perpindahan panas, koefisien panas menyeluruh, dan efektivitas fluida.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"137 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140785487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Iskandar Musa, M. Paloboran, Ismail Rahim, Mohammad Ahsan S Mandra, Herman
{"title":"Studi eksperimental kinerja mesin TV-1 (engine research test) berbahan bakar campuran diesel-biodiesel","authors":"Muhammad Iskandar Musa, M. Paloboran, Ismail Rahim, Mohammad Ahsan S Mandra, Herman","doi":"10.36289/jtmi.v19i1.566","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v19i1.566","url":null,"abstract":"This research is a laboratory experimental research that uses research testing machines. Using biodiesel fuel, a mixture of oil and diesel fuel. The composition of the biodiesel mixture used in this research was B35, B40, and B50 into diesel fuel in millilitres (ml). Tests were carried out by varying the load and compression ratio (CR), namely loads of 3 kg, 5 kg, 8 kg, and compression ratios of 14, 16, and 18. Data collection used observation techniques using tables to record the study results obtained. By using descriptive analysis techniques in the form of graphs and tables to make it easier to find out the study results. The results of the study from the engine performance research tests obtained were that performance increased with increasing loading at low compression ratios with the addition of biodiesel to diesel fuel, while at high compression ratios, the greatest power was obtained from B35 mixed fuel. However, the lowest fuel consumption in the mixture composition is the B35 mixture. Meanwhile, the lowest emission density opacity obtained was in the mixture of B35 and B40 biodiesel.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"81 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140762523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ali Hasbi Ramadani, Soeryanto, M. Cholik, Dany Iman Santoso, S. Anwar, Aji Catur Prayogo
{"title":"Rancang bangun angle pad sebagai alat bantu asah pahat bubut untuk menunjang pembelajaran praktik pemesinan di universitas negeri surabaya","authors":"Ali Hasbi Ramadani, Soeryanto, M. Cholik, Dany Iman Santoso, S. Anwar, Aji Catur Prayogo","doi":"10.36289/jtmi.v19i1.570","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v19i1.570","url":null,"abstract":"Dalam proses penggerindaan pahat bubut, mahasiswa masih kesulitan untuk membentuk geometri pahat yang sesuai dengan standar (sudut tatal, sudut bebas, dan sudut sayat). Oleh karena itu, perlu adanya rancang bangun angle pad sebagai alat bantu mengasah pahat bubut untuk menunjang pembelajaran praktik di Laboratorium Produksi, Program Studi Teknik Mesin, Universitas Negeri Surabaya, agar mahasiswa dapat memahami dan berkompeten dalam mengasah pahat bubut. Metode yang digunakan adalah pengembangan, metode yang dilakukan merupakan pengembangan yang difokuskan pada tahapan perancangan angle pad, mulai dari desain hingga uji fungsi, dan penilaian dari beberapa ahli. Hasil dari kajian ini berupa sebuah angle pad yang telah diujicobakan dan telah divalidasi oleh ahli, hasil pengujian yang dilakukan untuk mengasah pahat bubut bermata potong tunggal, sudut pahat yang paling pokok adalah sudut beram (rake angle), sudut bebas (clearance angle), dan sudut sisi potong (cutting edge angle), dari uji coba yang dilakukan menghasilkan sudut yang presisi pada pahat rata kanan dan pahat ulir metris 600. Hasil validasi dari ahli terkait pembuatan angle pad memiliki nilai 93,33 (kategori Sangat Layak).","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"24 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140765772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
W. Mustika, Purnama Irwan, Romiyadi, Arya Imansyah Ramaddan
{"title":"Rancang bangun mesin pencetak bakso berbasis pneumatik","authors":"W. Mustika, Purnama Irwan, Romiyadi, Arya Imansyah Ramaddan","doi":"10.36289/jtmi.v19i1.536","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v19i1.536","url":null,"abstract":"Bakso merupakan salah satu hidangan kuliner yang banyak diminati masyarakat. Namun, proses pencetakan bakso secara konvensional menggunakan tangan dan sendok, dinilai kurang efisien dalam proses produksi baik secara kualitas maupun kuantitas. Adapun, mesin pencetak bakso yang tersedia secara komersil memiliki ukuran yang bulky dan rumit untuk digunakan. Oleh karena itu, perancangan mesin pencetak bakso yang memiliki dimensi lebih kecil dapat dikembangkan dengan harga yang lebih terjangkau. Kajian ini dimulai dengan merancang mesin pencetak bakso menggunakan aplikasi SolidWorks, dengan rancangan rangka yang terbuat dari besi profil U, wadah bakso yang terbuat dari silinder stainless steel, dan serta packaging box untuk sistem listrik dari relay. Dalam pengoperasian mesin pencetak bakso, pneumatik digunakan sebagai sistem penggerak dengan time delay relay sebagai pengontrol waktu pemotongan adonan bakso. Pembuatan mesin ini menghasilkan mesin pencetak bakso berbasis pneumatik dengan tekanan konstan, dengan sistem otomatis menggunakan time delay relay 2 detik pemotong maju dan 0,2 detik pemotong mundur. Dari pengujian mesin, mengaplikasikan massa adonan bakso 2,5 kg, diperoleh 192 butir bakso, dengan lama waktu pengerjaan 7 menit 29 detik, dengan sisa massa adonan sebanyak 4 ons, dan diameter rata-rata bakso 24,95 mm.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"65 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140760988","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimalisasi produktivitas pengupasan biji kopi melalui modifikasi mesin pengupas","authors":"Ahmad Nurul Muttaqin, Uswatul Hasanah Mihdar","doi":"10.36289/jtmi.v19i1.537","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v19i1.537","url":null,"abstract":"The aim of this research is to modify the coffee bean husking machine to enhance the quality and efficiency of the husking process. The modifications include the addition of a spring mechanism in the grinding space, enabling the outer roller to move flexibly in accordance with the size of the entering coffee beans. Furthermore, these changes also consider reducing the percentage of broken coffee beans during the husking process. The machine underwent two rounds of testing, with three samples tested under two different drying conditions. The research results demonstrate the success of the modifications in achieving their objectives. The machine's capability to husk coffee beans up to the parchment layer, not just the husk, indicates an improvement in the quality of the husking process. The quantity of successfully husked coffee beans also increased, while the percentage of broken beans decreased. By enhancing the quality and quantity of coffee beans produced by this machine, the modifications can significantly benefit coffee farmers. Additionally, this study utilized Autodesk Fusion 360 software to enable virtual assembly of machine components before physical production. The outcomes of the virtual assembly aided in understanding the machine's functionality and the interactions among its components. Therefore, the modifications to the coffee bean husking machine have assisted coffee farmers in producing higher-quality beans and expediting the coffee processing process.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"48 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140765730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}