I. K. A. Laksemana, Sri Nararia Anggita Damayanti, Farid Triawan
{"title":"Desain komponen alat pengupas dan pengiris bawang putih","authors":"I. K. A. Laksemana, Sri Nararia Anggita Damayanti, Farid Triawan","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.315","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.315","url":null,"abstract":"Bawang putih sebagai bumbu dasar tidak pernah lepas kaitannya dengan pengolahan industri makanan. Dengan proses pengolahan bawang putih yang meliputi pengupasan dan pengirisan, akan memakan banyak waktu jika proses ini dilakukan secara manual pada tiap-tiap siung bawang putih. Kajian ini mencoba membantu dengan mendesain dan menganalisis perangkat yang dapat membantu pengguna untuk mengupas dan mengiris bawang putih dengan menggunakan mekanisme rotasi. Desain alat ini dirancang untuk mengupas 4 kg bawang putih dalam waktu 30 menit dengan mengaplikasikan gaya sebesar 25 N. Perangkat ini memiliki keunikan, yaitu dapat dibongkar pasang dan disertai dengan fitur tambahan berupa pisau pengiris, agar memudahkan dalam memasang dan mempergunakan perangkat. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai faktor keamanan pada beban statik dan dinamik sebesar 1.44 dan 1.73 pada bagian yang paling kritis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa produk ini aman dan memiliki prediksi umur yang tidak terhingga. Kajian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam penciptaan produk pengupas dan pengiris bawang putih yang lebih baik.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122569332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi pengaruh pengoperasian soot blower terhadap energi panas yang diserap superheater pada unit 2 PLTU tenayan","authors":"Fadhlul Fajri, Rafil Arizona","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.316","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.316","url":null,"abstract":"Kajian ini bermaksud untuk mengetahui laju transfer kalor yang diserap oleh high temperature superheater (HTS) dan low temperature superheater (LTS) pada unit boiler sebelum dan sesudah dilakukan soot blower. Kajian ini menggunakan 3 metode yakni, studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara. Hasil analisa menunjukan bahwa Laju transfer kalor yang diserap oleh high temperature superheater (Q_HTS) meningkat setelah 1 jam soot blower yakni 72240 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 1 jam sebelum soot blower yang hanya 65434 MJ/jam, (Q_HTS) meningkat setelah 2 jam soot blower yakni 72575 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 2 jam sebelum soot blower yang hanya 66886 MJ/jam dan (Q_HTS) meningkat setelah 3 jam soot blower yakni 73903 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 3 jam sebelum soot blower yang hanya 69545 MJ/jam, kemudian laju transfer kalor yang diserap oleh low temperature superheater (Q_LTS) meningkat setelah 1 jam soot blower yakni 91797 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 1 jam sebelum soot blower yang hanya 89625 MJ/jam, (Q_LTS) meningkat setelah 2 jam dilakukan soot blower yakni 92208 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 2 jam sebelum soot blower yang hanya 90267 MJ/jam dan (Q_LTS) meningkat setelah 3 jam soot blower yakni 92582 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 3 jam sebelum soot blower yang hanya 90536 MJ/jam.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123094916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisa numerik pengaruh diameter perforate terhadap perpindahan panas dan penurunan tekanan pada saluran segi empat 4:1 menggunakan perforated groove v- rib","authors":"K. Umurani, A. R. Nasution","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.299","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.299","url":null,"abstract":"Dalam saluran pendingin internal bilah turbin gas, struktur rusuk banyak digunakan untuk meningkatkan perpindahan panas konveksi dengan aliran pendingin yang melewati permukaan rusuk. Kajian ini berkonsentrasi pada V-rib berlubang dengan alur pada saluran pendingin dengan penampang persegi panjang. Kajian ini menganalisis perpindahan panas dan penurunan tekanan pada saluran segi empat dengan alur v-rib berlubang untuk memberikan solusi pendingin sudu turbin gas. Kajian ini dilakukan dengan analisis numerik. Beberapa model dibuat dan dianalisis menggunakan Solidworks Flow Simulation, sebuah komputasi dinamika fluida komersial (CFD) berdasarkan metode volume hingga. Solidworks Flow Simulation Solver untuk menganalisis aliran laminar dan turbulen menggunakan persamaan Reynolds rata-rata Navier-Stokes. Menggunakan persamaan transportasi yang sama untuk aliran laminar dan turbulen memberikan fleksibilitas. Turbulensi dalam aliran diperlakukan menggunakan energi kinetik turbulen (k) dan laju disipasi turbulensi (ꞷ) menggunakan model turbulensi k-ꞷ standar. Bilangan Reynolds 2000, 4000, 6000, 8000, 10000,12000,14000. Dengan memberikan panas 1000 Watt di bagian bawah saluran, kondisi udara pada suhu saluran masuk adalah 30 oC dan tekanan 1 atm. Pada rezim aliran 2000 < Re < 20.000, konstruksi rib berlubang secara signifikan meningkatkan angka Nusselt dibandingkan tanpa rib. Koefisien gesekan untuk konfigurasi rusuk padat lebih tinggi daripada rusuk berlubang.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130706656","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan perangkat lunak optimasi ekonomi dan analisa finansial PLTS studi kasus PLTS 10 MWAC","authors":"Apri Setiawan, Agus Hermanto","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.342","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.342","url":null,"abstract":"Analisa finansial adalah analisa yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek dapat menghasilkan keuntungan selama umur proyek. Dalam melakukan analisa finansial ada beberapa kriteria kelayakan investasi yang umum digunakan yaitu, Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Payback Period (PP). Kajian ini bertujuan untuk mengembangkan software analisa finansial Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dalam perhitungannya disertakan analisa biaya komponen investasi (A, B, C, D, & E) dan dibuat menggunakan Visual Basic for Application (VBA). Dalam kajian ini dilakukan studi kasus analisa finansial PLTS 10 MWAC menggunakan software yang penulis kembangkan, kemudian diperoleh nilai NPV Rp. 939,928,554 > 0, BCR 1.01 > 1, IRR 8.87 % > Weight Average Cost of Capital (WACC) 8.76 %, dan Payback Period 9 Tahun 8 Bulan < 25 Tahun (Umur Proyek), Sehingga dapat disimpulkan bahwa PLTS 10 MWAC layak untuk dikerjakan.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130227900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perancangan awal wind tunnel untuk pengujian turbin angin","authors":"Alexander Matthew, Levin Halim","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.350","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.350","url":null,"abstract":"Seiring berkurangnya pasokan sumber daya alam yang berkaitan dengan minyak bumi semakin menipis maka langkah yang dapat diambil adalah beralih ke sumber energi terbarukan yang dapat menimalisir permasalahan yang ada. Sumber energi terbarukan sendiri memiliki beberapa jenis yaitu tenaga surya, air, dan angin. Yang dimana yang akan dibahas lebih lanjut pada jenis angin yang dinilai cukup potensial jika dikembangkan di Indonesia. Untuk dapat menghasilkan energi listrik yang berasal dari angin maka diperlukan juga Wind Turbine yang digunakan sebagai alat penunjang. Pengembangan Wind Turbine masih sangat perlu dilakukan karena Wind Turbine sendiri perlu disesuaikan dengan keadaan penempatan dan kondisi tempat yang hendak mengggunakan Wind Turbine. Selain itu untuk melakukan pengujian Wind Turbine sendiri cukup sulit karena bergantung pada keadaan alam yang tidak menentu dan posisi dari penempatan Wind Turbine itu sendiri. Untuk itu Wind Tunnel dapat digunakan untuk menunjang penilitian dan pengembangan dari Wind Turbine. Wind Tunnel sendiri memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan keperluan dan kebutuhan yang diinginkan. Pada pembahasan kali ini, Wind Tunnel yang dibahas adalah tipe Subsonic yang dimana memiliki Mach Number < 1. Dengan menggunakan Wind Tunnel sendiri diharapkan penilitian dan proses anilis dari Wind Turbine dapat terbantu dan dapat lebih mudah ditemukan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan pengembangan. Sebagai penunjang perancangan Wind Tunnel juga digunakan Software Solidworks yang dapat digunakan untuk sebagai penunjang pada proses perancangan Wind Tunnel yang diinginkan, karena dapat juga digunakan untuk melakukan simulasi.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124852559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Budi Utomo, Sulaiman, Sunarso Sugeng, M. Ridwan, Samuel Febriary Khristyson
{"title":"Analisis performa mesin oily water separator tipe CYF-1.OY pada pembangunan kapal baru 2000 GT dengan metode eksperimen","authors":"Budi Utomo, Sulaiman, Sunarso Sugeng, M. Ridwan, Samuel Febriary Khristyson","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.276","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.276","url":null,"abstract":"Untuk kelancaran pengoperasian Oily water separator, perawatan dan perbaikan harus dilakukan secara berkala agar tidak mengganggu pengoperasian kapal. Tujuan artikel ini adalah untuk menganalisis unjuk kerja mesin Oily Water Separator tipe CYF-1.OY pada proyek pembangunan kapal 2000 GT. Metode Eksperimen yang digunakan untuk menentukan kinerja mesin dan mengasumsikan pendekatan koreksi penilaian. Hasil dari performa mesin, waktu kerja mesin berbanding lurus dengan volume kapasitas sampah sehingga semakin banyak volume maka waktu yang dibutuhkan semakin lama tergantung. Efisiensinya hampir sama artinya hasil di bawah 5% dan masih dalam relevansi. Dalam pengoperasian dan penyetelan Oily Water Separator diperlukan pengamatan dan perhatian yang lebih, terutama untuk tampilan dan kapasitas spesifikasi mesin.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115513751","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dampak penambahan limbah biomassa cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar boiler terhadap heat rate dengan metode co-firing","authors":"Nefri Yurisman, Rafil Arizona","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.317","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.317","url":null,"abstract":"Pembangkit listrik yang terdapat di Indonesia sebagian besar menggunakan sumber daya tidak terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat atau industri seperti batu bara. Permasalahan krisis ini mengharuskan untuk mencari alternatif bahan bakar untuk mengantikan batu bara atau setidaknya mengurangi pemakaian batu bara. Salah satunya menggunakan bahan bakar biomassa dengan menerapkan metode co-firing. Tujuan proses co-firing dilakukan guna meningkatkan energi termal pada boiler, maka dari itu diharapkan dapat menaikkan nilai tara kalor bahan bakar boiler. Penerapan kajian menggunakan metode komparatif analisis yang akan membandingkan heat rate (tara kalor) menggunakan metode co-firing dengan heat rate (tara kalor) tanpa menggunakan metode co-firing. Hasil analisis menunjukkan dampak penambahan limbah biomassa sebagai bahan bakar boiler mengakibatkan heat rate (tara kalor) dengan co-firing meningkat 19810,41 kkal/kWh dibandingkan saat tanpa co-firing 19207,08 kkal/kWh yang nilai selisihnya 603,33 kkal/kWh. Pengujian ini juga mempengaruhi kandungan karbonnya yang meningkat dari 57,62% menjadi 57,88%, sedangkan pada total sulfur dari 0,20% menjadi lebih rendah sebesar 0,19%.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124599080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis performa bilah taper dengan airfoil GOE 796 pada turbin angin sumbu horizontal TSD-500 di PT Lentera Bumi Nusantara","authors":"Raditya Elfa Pratama, Bobie Suhendra","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.291","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.291","url":null,"abstract":"Kebutuhan listrik Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun ketersediaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara semakin berkurang, sehingga diperlukan sumber energi baru terbarukan (EBT) sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan. Salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan dan memiliki potensi besar adalah energi angin. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menentukan bilah tipe taper dengan airfoil yang optimal untuk turbin angin sumbu horizontal skala mikro. Dalam kajian ini, bilah turbin angin sumbu horizontal dengan airfoil GOE 796 diuji menggunakan generator PMSG cooging-less agar tercapainya efisiensi tinggi pada kecepatan angin minimum. Desain hasil perancangan bilah Taper GOE 796 Airfoil memiliki panjang jari-jari sebesar 1 m, lebar chord yakni 34-74 mm, dengan twist angle sebesar 5,66-11,66°. Hasil analisis performa bilah Taper GOE 796 Airfoil dengan kecepatan angin maksimal 10 m/s memiliki kinerja optimal pada TSR 6,5 dengan Coefficient Power (Cp) sebesar 35%, menghasilkan daya maksimum sebesar 670 W pada kecepatan sudut sebesar 620 rpm dan torsi yakni 10,3 Nm.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"145 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116953453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH VARIASI JENIS MEDIA PENDINGIN TERHADAP SURFACE BENDA KERJA ST41 DENGAN MENGGUNAKAN UJI KEKASARAN (SURFACE ROUGHNESS TESTER)","authors":"Oddy Adam, Illa Rizianiza, Hadhimas Dwi Haryono","doi":"10.36289/jtmi.v17i1.230","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i1.230","url":null,"abstract":"Proses permesinan khusunya mesin bubut konvensional merupakan proses permesinan yang banyak digunakan di dunia Pendidikan maupun di Industri saat ini. Dalam mengerjakan suatu proses permesinan tentunya benda kerja yang dihasilkan juga harus sesuai dengan standar, dengan penambahan media pendingin yang tepat dapat mempengaruhi nilai kekasaran permukaan benda kerja. Setiap benda kerja yang dikerjakan tentunya memiliki properties atau sifat yang berbeda di setiap material seperti halnya ST41 biasanya material ini sering digunakan pada pipa saluran, bodi mobil bahkan handle rem sepeda motor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan dari pengaruh jenis media pendingin (coolant, oli, air, udara bertekanan, dan tanpa media pendingin) hasil proses permesinan, dan mengetahu jenis pendingin yang tepat agar menghasilkan kekasran permukaan yang rendah pada material ST41, menggunakan mesin bubut konvensional dan alat ukur kekasaran surface roughness tester Mutitoyo SJ-310. Didapatkan nilai kekasaran terendah pada penggunaan jenis media pendingin coolant sebesar 0.694 μm, dibandingkan penggunaan oli 0.805 μm, udara bertekanan 1.178 μm, tanpa media pendingin 1.255 μm, dan yang paling tinggi atau kasar adalah penggunaan jenis pendingin air 1.789 μm. Karena coolant mampu melumasi, mendinginkan benda kerja dengan baik dan memberikan perlindungan korosi. Hasil uji ANOVA dua jalur menunjukan bahwa perlakuan jenis media pendingin berpengaruh secara signifikan terhadap nilai kekasaran permukaan benda kerja ST41 pada proses permesinan. Sehingga coolant merupakan jenis pendingin yang tepat untuk menghasilkan nilai kekasran yang rendah pada material ST41.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126537237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anugrah Erick Eryantono, Shinta Virdhian, Deny Cahyadi, Evi Oktavia
{"title":"Pembuatan 3D Model Disc Refiner dengan Reverse Engineering untuk Mendukung Sustitusi Impor","authors":"Anugrah Erick Eryantono, Shinta Virdhian, Deny Cahyadi, Evi Oktavia","doi":"10.36289/jtmi.v17i1.301","DOIUrl":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i1.301","url":null,"abstract":"Indonesia is known as one of the largest pulp and paper manufacturers in the world. However, it still relies too heavily on technology from foreign countries. In relation to the Government’s policy to support import substitution, the use of domestic goods should be increased including in this sector. Therefore, the inverse of engineering design or reverse engineering technique should be implemented in an effort to manufacture the disc refiner in the local industry. This technique is a long process that started by identifying the existing product then choosing the suitable manufacturing method and finally generate the same product or even the enhanced version. This paper will present how to build the 3D model of the pulp disc refiner using 3D-scanner and CAD software as the essential step in reverse engineering technique. In addition, it will also provide the material composition of the disc refiner for the preparation to manufacture the improved product. The result of this research can be used as guidance for the local machinery manufacturers to strengthen their competitiveness, especially in manufacturing the machines for pulp and paper industries. \u0000Keywords: 3D model, disc refiner, reverse engineering, manufacture, import substitution.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115546937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}