{"title":"这是一项对煤气泵作用影响的研究,即太热吸收第二单元天扬","authors":"Fadhlul Fajri, Rafil Arizona","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.316","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian ini bermaksud untuk mengetahui laju transfer kalor yang diserap oleh high temperature superheater (HTS) dan low temperature superheater (LTS) pada unit boiler sebelum dan sesudah dilakukan soot blower. Kajian ini menggunakan 3 metode yakni, studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara. Hasil analisa menunjukan bahwa Laju transfer kalor yang diserap oleh high temperature superheater (Q_HTS) meningkat setelah 1 jam soot blower yakni 72240 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 1 jam sebelum soot blower yang hanya 65434 MJ/jam, (Q_HTS) meningkat setelah 2 jam soot blower yakni 72575 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 2 jam sebelum soot blower yang hanya 66886 MJ/jam dan (Q_HTS) meningkat setelah 3 jam soot blower yakni 73903 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 3 jam sebelum soot blower yang hanya 69545 MJ/jam, kemudian laju transfer kalor yang diserap oleh low temperature superheater (Q_LTS) meningkat setelah 1 jam soot blower yakni 91797 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 1 jam sebelum soot blower yang hanya 89625 MJ/jam, (Q_LTS) meningkat setelah 2 jam dilakukan soot blower yakni 92208 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 2 jam sebelum soot blower yang hanya 90267 MJ/jam dan (Q_LTS) meningkat setelah 3 jam soot blower yakni 92582 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 3 jam sebelum soot blower yang hanya 90536 MJ/jam.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Studi pengaruh pengoperasian soot blower terhadap energi panas yang diserap superheater pada unit 2 PLTU tenayan\",\"authors\":\"Fadhlul Fajri, Rafil Arizona\",\"doi\":\"10.36289/jtmi.v17i2.316\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kajian ini bermaksud untuk mengetahui laju transfer kalor yang diserap oleh high temperature superheater (HTS) dan low temperature superheater (LTS) pada unit boiler sebelum dan sesudah dilakukan soot blower. Kajian ini menggunakan 3 metode yakni, studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara. Hasil analisa menunjukan bahwa Laju transfer kalor yang diserap oleh high temperature superheater (Q_HTS) meningkat setelah 1 jam soot blower yakni 72240 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 1 jam sebelum soot blower yang hanya 65434 MJ/jam, (Q_HTS) meningkat setelah 2 jam soot blower yakni 72575 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 2 jam sebelum soot blower yang hanya 66886 MJ/jam dan (Q_HTS) meningkat setelah 3 jam soot blower yakni 73903 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 3 jam sebelum soot blower yang hanya 69545 MJ/jam, kemudian laju transfer kalor yang diserap oleh low temperature superheater (Q_LTS) meningkat setelah 1 jam soot blower yakni 91797 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 1 jam sebelum soot blower yang hanya 89625 MJ/jam, (Q_LTS) meningkat setelah 2 jam dilakukan soot blower yakni 92208 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 2 jam sebelum soot blower yang hanya 90267 MJ/jam dan (Q_LTS) meningkat setelah 3 jam soot blower yakni 92582 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 3 jam sebelum soot blower yang hanya 90536 MJ/jam.\",\"PeriodicalId\":233858,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknik Mesin Indonesia\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknik Mesin Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.316\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.316","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Studi pengaruh pengoperasian soot blower terhadap energi panas yang diserap superheater pada unit 2 PLTU tenayan
Kajian ini bermaksud untuk mengetahui laju transfer kalor yang diserap oleh high temperature superheater (HTS) dan low temperature superheater (LTS) pada unit boiler sebelum dan sesudah dilakukan soot blower. Kajian ini menggunakan 3 metode yakni, studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara. Hasil analisa menunjukan bahwa Laju transfer kalor yang diserap oleh high temperature superheater (Q_HTS) meningkat setelah 1 jam soot blower yakni 72240 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 1 jam sebelum soot blower yang hanya 65434 MJ/jam, (Q_HTS) meningkat setelah 2 jam soot blower yakni 72575 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 2 jam sebelum soot blower yang hanya 66886 MJ/jam dan (Q_HTS) meningkat setelah 3 jam soot blower yakni 73903 MJ/jam dari pada (Q_HTS) 3 jam sebelum soot blower yang hanya 69545 MJ/jam, kemudian laju transfer kalor yang diserap oleh low temperature superheater (Q_LTS) meningkat setelah 1 jam soot blower yakni 91797 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 1 jam sebelum soot blower yang hanya 89625 MJ/jam, (Q_LTS) meningkat setelah 2 jam dilakukan soot blower yakni 92208 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 2 jam sebelum soot blower yang hanya 90267 MJ/jam dan (Q_LTS) meningkat setelah 3 jam soot blower yakni 92582 MJ/jam dari pada (Q_LTS) 3 jam sebelum soot blower yang hanya 90536 MJ/jam.