Analisa numerik pengaruh diameter perforate terhadap perpindahan panas dan penurunan tekanan pada saluran segi empat 4:1 menggunakan perforated groove v- rib
{"title":"Analisa numerik pengaruh diameter perforate terhadap perpindahan panas dan penurunan tekanan pada saluran segi empat 4:1 menggunakan perforated groove v- rib","authors":"K. Umurani, A. R. Nasution","doi":"10.36289/jtmi.v17i2.299","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam saluran pendingin internal bilah turbin gas, struktur rusuk banyak digunakan untuk meningkatkan perpindahan panas konveksi dengan aliran pendingin yang melewati permukaan rusuk. Kajian ini berkonsentrasi pada V-rib berlubang dengan alur pada saluran pendingin dengan penampang persegi panjang. Kajian ini menganalisis perpindahan panas dan penurunan tekanan pada saluran segi empat dengan alur v-rib berlubang untuk memberikan solusi pendingin sudu turbin gas. Kajian ini dilakukan dengan analisis numerik. Beberapa model dibuat dan dianalisis menggunakan Solidworks Flow Simulation, sebuah komputasi dinamika fluida komersial (CFD) berdasarkan metode volume hingga. Solidworks Flow Simulation Solver untuk menganalisis aliran laminar dan turbulen menggunakan persamaan Reynolds rata-rata Navier-Stokes. Menggunakan persamaan transportasi yang sama untuk aliran laminar dan turbulen memberikan fleksibilitas. Turbulensi dalam aliran diperlakukan menggunakan energi kinetik turbulen (k) dan laju disipasi turbulensi (ꞷ) menggunakan model turbulensi k-ꞷ standar. Bilangan Reynolds 2000, 4000, 6000, 8000, 10000,12000,14000. Dengan memberikan panas 1000 Watt di bagian bawah saluran, kondisi udara pada suhu saluran masuk adalah 30 oC dan tekanan 1 atm. Pada rezim aliran 2000 < Re < 20.000, konstruksi rib berlubang secara signifikan meningkatkan angka Nusselt dibandingkan tanpa rib. Koefisien gesekan untuk konfigurasi rusuk padat lebih tinggi daripada rusuk berlubang.","PeriodicalId":233858,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Mesin Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36289/jtmi.v17i2.299","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam saluran pendingin internal bilah turbin gas, struktur rusuk banyak digunakan untuk meningkatkan perpindahan panas konveksi dengan aliran pendingin yang melewati permukaan rusuk. Kajian ini berkonsentrasi pada V-rib berlubang dengan alur pada saluran pendingin dengan penampang persegi panjang. Kajian ini menganalisis perpindahan panas dan penurunan tekanan pada saluran segi empat dengan alur v-rib berlubang untuk memberikan solusi pendingin sudu turbin gas. Kajian ini dilakukan dengan analisis numerik. Beberapa model dibuat dan dianalisis menggunakan Solidworks Flow Simulation, sebuah komputasi dinamika fluida komersial (CFD) berdasarkan metode volume hingga. Solidworks Flow Simulation Solver untuk menganalisis aliran laminar dan turbulen menggunakan persamaan Reynolds rata-rata Navier-Stokes. Menggunakan persamaan transportasi yang sama untuk aliran laminar dan turbulen memberikan fleksibilitas. Turbulensi dalam aliran diperlakukan menggunakan energi kinetik turbulen (k) dan laju disipasi turbulensi (ꞷ) menggunakan model turbulensi k-ꞷ standar. Bilangan Reynolds 2000, 4000, 6000, 8000, 10000,12000,14000. Dengan memberikan panas 1000 Watt di bagian bawah saluran, kondisi udara pada suhu saluran masuk adalah 30 oC dan tekanan 1 atm. Pada rezim aliran 2000 < Re < 20.000, konstruksi rib berlubang secara signifikan meningkatkan angka Nusselt dibandingkan tanpa rib. Koefisien gesekan untuk konfigurasi rusuk padat lebih tinggi daripada rusuk berlubang.