{"title":"PERSEPSI PEKERJA TAMBANG BATUBARA PT. FIRMAN KETAUN","authors":"Windi Mayasari, H. Suhartoyo, Zainal Muktamar","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9157","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9157","url":null,"abstract":"Perusahaan pertambangan batubara yang memiliki ijin beroperasi di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara adalah PT. Firman Ketaun (FK) berada di Desa Tanjung Dalam Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara. Luas wilayah PT. Firman Ketaun (FK) adalah 1259,6 ha, dengan besarnya luas wilayah tersebut, maka PT. Firman Ketaun memiliki aktivitas penambangan yang besar. Aktivitas kegiatan penambangan yang besar menjadi dasar berpengaruhnya terhadap kondisi sosial ekonomi para pekerja, baik itu secara positif maupun negatif. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimana persepsi pekerja terhadap kondisi sosial ekonomi pekerja tambang batubara PT. Firman Ketaun , (b) Bagaimana hubungan persepsi pekerja akibat keberadaan pertambangan batubara terhadap kondisi sosial ekonomi PT. Firman Ketaun. Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Menentukan faktor yang mempengaruhi persepsi pekerja terhadap kondisi sosial ekonomi pekerja tambang batubara PT. Firman Ketaun, (b) Menentukan rata-rata penilaian persepsi pekerja terhadap kondisi sosial ekonomi pekerja tambang batubara PT. Firman Ketaun. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif. Sebagai alat pengumpul data primer, instrumen atau alat ukur yang digunnakan dalam penelitian ini sebagian besar adalah kuisioner dengan pertanyaan tertutup dan alternatif jawaban menggunakan 5 point Skala Likert. Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi persepsi pekerja terhadap kondisi sosial ekonomi pekerja tambang batubara PT. Firman Ketaun adalah: (a) Bidang pekerjaan, (b) Status pekerja, (c) Lokasi bekerja. Rata-rata penilaian persepsi pekerja terhadap kondisi ekonomi pekerja tambang batubara PT. Firman Ketaun sebesar 84% dan rata-rata penilaian persepsi pekerja terhadap kondisi sosial pekerja tambang batubara PT. Firman Ketaun sebesar 76,47%.","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114554295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (Hkm) Dan Perubahan Tutupan Lahan Pada Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (Iuphkm) Desa Ujan Mas Atas Kabupaten Kepahiang","authors":"Weli Sulastri, H. Suhartoyo, Y. Yansen","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9169","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9169","url":null,"abstract":"Indikator keberhasilan program HKm adalah adanya perbaikan tutupan hutan. HKm dapat dikatakan berhasil apabila secara umum kondisi hutan semakin baik sesuai fungsinya dan secara ekonomi kesejahteraan petani HKm juga membaik. Beberapa kendala yang menyebabkan belum berhasilnya pelaksanaan HKm untuk mensejahterakan masyarakat di sekitar hutan diantaranya adalah luas garapan yang tidak sesuai dengan jumlah peserta, sistem usaha tani yang masih sederhana, kemampuan swadaya masyarakat yang relatif kecil sehingga lebih cenderung ke tanaman semusim, serta pengelolaan masih on farm dan belum memperhatikan input, pascapanen dan pemasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi aspek kelembagaan, teknis, sosial ekonomi dan ekologi serta membandingkan perubahan tutupan lahan pada IUPHKm Desa Ujan Mas Atas, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang pada tahun 2005, 2010 dan tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan di IUPHKm Desa Ujan Mas Atas, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang. Metode penelitian dilakukan dengan metode observasi dan wawancara dan data untuk perubahan tutupan lahan dikumpulkan dengan cara analisis spasial. Batasan penelitian meliputi aspek kelembagaan, aspek teknik, aspek sosial, ekonomi, ekologi serta batasan perubahan tutupan lahan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa evaluasi HKm menunjukkan indikator baik dengan total skor yang diperoleh antara 67,25–67,50. Berdasarkan ketiga aspek yang dievaluasi semua mempunyai kisaran nilai baik dari aspek kelembagaan dengan skor 28,25–28,50 (baik), aspek teknis dengan skor 24 (sedang), serta aspek sosial, ekonomi dan ekologi dengan skor 15 (baik). Untuk tipe penutupan lahan yang diperoleh yaitu kebun campuran dan tegalan, dimana dalam kebun campuran ditanami tanaman keras lebih dari satu jenis atau tidak seragam yang menghasilkan bunga, buah, serta getah dan cara pengambilan hasilnya bukan dengan cara menebang pohon dan tegalan digunakan untuk kegiatan pertanian dengan jenis tanaman semusim.Kata Kunci : evaluasi pengelolaan hutan kemasyarakatan, perubahan tutupan lahan, izin usaha pemanfaatan hutan kemasyarakat","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117300066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN STATUS MUTU AIR SUNGAI KETAHUN DALAM RANGKA PENDAYAGUNAAN UNTUK BAKU MUTU AIR MINUM","authors":"N. Demus, Sigit Sudjatmiko, M. Simarmata","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9159","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9159","url":null,"abstract":"Sungai Ketahun membentang mulai dari Kabupaten Lebong pada bagian hulunya dan berakhir di Kabupaten Bengkulu Utara pada bagian hilirnya, memiliki panjang sungai 122.500 m. Sungai Ketahun ditetapkan dalam dua bagian, yaitu bagian hulu sungai Air Ketahun dari Danau Tes ke bagian hulu termasuk seluruh anak sungainya di tetapkan pada kelas satu dan bagian hilir Sungai Air Ketahun dari Danau Tes ke bagian hilir termasuk seluruh anak sungainya ditetapkan pada kelas dua. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Status Mutu Air Sungai Ketahun. Penentuan status kualitas air sungai Ketahun penting dilakukan untuk mengukur tingkat pencemaran yang terjadi agar sungai tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku air minum. Pada penelitian ini, metode penentuan status mutu air yang digunakan adalah metode STORET dan Indeks Pencemaran (IP). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Status mutu air Sungai Ketahun dengan menggunakan STORET diketahui Desa Talang Donok, Desa Talang Bunut, Desa Air Tenang dan Desa Kuala Langi adalah tercemar berat. Menurut hasil Indeks Pencemaran (IP), status mutu air di Desa Talang Donok, Desa Air Tenang dan Desa Kuala Langi adalah tercemar ringan dan Desa Talang Bunut adalah Cemar Sedang sehingga untuk saat ini tidak layak untuk dijadikan baku mutu air minum.Kata Kunci : sungai ketahun, kualitas air, status mutu air, indeks pencemaran, store","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132618058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persepsi Masyarakat Terhadap Program Percetakan Sawah Baru Di Desa Air Kering Kecamatan Padang Guci Hilir Kabupaten Kaur Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan","authors":"R. Sastrawan, Faiz Barcia, Damres Uker","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9171","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9171","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang dampak program percetakan sawah baru terhadap lingkungan serta sosial dan ekonomi. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan April 2018. Lokasi penelitian adalah wilayah Percetakan Sawah Baru yang berada di Kecamatan Padang Guci Hilir Desa Air Kering. Dipilihnya wilayah ini sebagai lokasi penelitian karena wilayah ini adalah pilot project perluasan sawah baru di Kabupaten Kaur. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket atau kuisoner serta interview (wawancara mendalam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase persepsi petani responden yang sudah melakukan budidaya pada lahan cetak sawah baru terhadap dampak dari program cetak sawah dari segi lingkungan adalah sebesar 72,50% dengan nilai rata-rata jawaban responden adalah sebesar 3,63 dengan kriteria setuju bahwa program cetak sawah baru berdampak negatif terhadap lingkungan. Sedangkan persentase persepsi petani responden yang belum melakukan budidaya pada lahan cetak sawah baru terhadap dampak dari program cetak sawah dari segi lingkungan adalah sebesar 77,89% dengan nilai rata-rata jawaban responden adalah sebesar 3,89 dengan kriteria setuju bahwa program cetak sawah baru berdampak negatif terhadap lingkungan.Persentase persepsi petani responden yang sudah melakukan budidaya pada lahan cetak sawah baru terhadap dampak dari program cetak sawah dari segi sosial dan ekonomi adalah sebesar 84,69% dengan nilai rata-rata jawaban responden adalah sebesar 4,23 dengan kriteria sangat setuju bahwa program cetak sawah baru mampu meningkatkan sosial dan ekonomi petani. Sedangkan persentase persepsi petani responden yang belum melakukan budidaya pada lahan cetak sawah baru terhadap dampak dari program cetak sawah dari segi sosial dan ekonomi adalah sebesar 54,61% dengan nilai rata-rata jawaban responden adalah sebesar 2,73 dengan kriteria cukup setuju bahwa program cetak sawah baru mampu meningkatkan sosial dan ekonomi petani.Kata kunci : persepsi, cetak sawah dampak lingkungan, dampak sosial dan ekonomi","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"511 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123073386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persepsi Dan Partisipasi Nelayan Dalam Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut Sekunyit Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu","authors":"A. Koko, Agus Susatya, E. Apriyanto","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9166","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9166","url":null,"abstract":"Pada wilayah pesisir Desa Sekunyit terdapat program pengelolaan wilayah pesisir dengan menggunakan pendekatan konservasi terhadap terumbu karang yang dinamakan Daerah Perlindungan Laut (DPL) pada tahun 2009. Daerah Perlindungan Laut Sekunyit terletak di Desa Sekunyit, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji persepsi dan partisipasi nelayan, serta mengetahui hubungan antara persepsi nelayan terhadap partisipasi nelayan dalam pengelolaan DPL Sekunyit. Variabel penelitian adalah variabel persepsi (dengan parameter 12 pertanyaan) dan partisipasi nelayan (dengan parameter 10 pertanyaan). Variabel persepsi nelayan dipisahkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu baik, sedang dan tidak baik. Variabel partisipasi nelayan juga dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu aktif, pasif, dan negatif. Data yang digunakan meliputi data primer (data yang diperoleh melalui pengamatan, kuisioner dan hasil wawancara) dan data sekunder (berasal dari monografi desa dan instansi terkait). Jumlah responden sebanyak 50 orang (24,27%) dari jumlah penduduk yang berprofesi sebagai nelayan (206 orang). Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan Desa Sekunyit mempunyai tingkat persepsi baik (72,42%) dan tingkat partisipasi akif (70,10%) dalam pengelolaan DPL Sekunyit. Uji Chi Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat persepsi nelayan dengan tingkat partisipasi nelayan dalam pengelolaan DPL Sekunyit (X2 hitung 2,105 < X2 tabel 3,841). Derajat keeratan hubungan antara persepsi dan partisipasi nelayan dalam pengelolaan DPL Sekunyit masuk dalam kategori rendah (C 0,201). Kata Kunci : persepsi nelayan, partisipasi nelayan, dpl sekunyit","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"223 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134153978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Profil Asam Amino Dan Nutrien Limbah Biji Durian (Durio Zibethinus Murr) Yang Difermentasi Dengan Ragi Tape (Saccharomyces Cerevisiae) Dan Ragi Tempe (Rhizopus Oligosporus)","authors":"Lezita Malianti, Endang Sulistiyowati, Y. Fenita","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9167","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9167","url":null,"abstract":"Pemanfaatan limbah yang belum mempunyai nilai ekonomis, berlimpah dan mengandung gizi relatif baik bahkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan adalah tindakan bijaksana. Biji durian adalah salah satu limbah yang cenderung meresahkan masyarakat disaat musim buah durian. Namun pemanfaatannya sebagai sumber pakan masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan rendahnya kualitas gizi biji durian merupakan faktor pembatas dalam pemanfaatanya sebagai pakan ternak. biji durian harus diolah terlebih dahulu agar nilai gizinya meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi dengan beberapa level Saccharomyces cerevisiae dan Rhizopus oligosporus terhadap peningkatan kualitas nutrisi tepung biji durian. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari-November 2018 di Desa Sri Kuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah, analisa Proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Bahan Makanan Ternak Universitas Bengkulu serta analisa Asam Amino dilakukan Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Steel dan Torrie (1991), dengan perlakuan yang diujikan sebagai berikut : F0 (kontrol) = Tepung Biji Durian Kukus; FS 0,5 = Fermentasi dengan 0,5 % Saccharomyces cerevisiae; FS 0,75 = Fermentasi dengan 0,75 % Saccharomyces cerevisiae; FR 0,5 = Fermentasi dengan 0,5 % Rhizopus oligosporus; FR 0,75 = Fermentasi dengan 0,75 % Rhizopus oligosporus. parameter yang diamati adalah asam amino, protein kasar, kadar air, bahan kering, bahan organik, serat kasar, lemak kasar dan abu tepung biji durian yang difermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dan Rhizopus oligosporus pada lama penyimpanan 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fermentasi tepung limbah biji durian dengan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae) dan ragi tempe (Rhizopus oligosporus) tidak meningkatkan kandungan asam amino dan nutrisi hanya terjadi penurunan pada nilai serat kasar. Hasil terbaik yang menunjukkan perubahan nilai nutrisi yaitu pada perlakuan dengan menggunakan ragi tape 0,75% mengacu pada kemampuan menguraikan serat kasar.Kata Kunci : : limbah biji durian, fermentasi, saccharomyces cerevisiae, rhizopus oligosporus, asam amino","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114607868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EKONOMI KONVERSI LAHAN SAWAH MENJADI KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN KEDURANG KABUPATEN BENGKULU SELATAN PROVINSI BENGKULU","authors":"Alvian Zamhari, S. Utama, Rohidin Mersyah","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9156","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9156","url":null,"abstract":"Permasalahan utama pembangunan pertanian di Indonesia adalah semakin berkurangnya lahan-lahan pertanian produktif, penurunan kualitas sumberdaya lahan akibat pengelolaan yang kurang baik, dan kompetisi penggunaan dan fragmentasi lahan. Berbagai peraturan telah dikeluarkan pemerintah untuk membatasi konversi lahan sawah, namun upaya ini tidak banyak hasilnya. Penelitian ini bertujuan menganalisa fenomena konversi lahan sawah menjadi kebun kelapa sawit yang terjadi di Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan secara ekonomi, sehingga diperoleh nilai manfaat (land rent) yang optimal dari pengelolaan komoditas pada lahan tersebut. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Selanjutnya dipilih Kecamatan Kedurang sebagai unit analisis, daerah ini memliliki areal persawahan yang luas dan memiliki sistem irigasi yang baik. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus 2018 sampai dengan Oktober 2018. Hasil penelitian disimpulkan beberapa poin, yaitu: 1) Laju konversi lahan sawah terluas di Kabupaten Bengkulu Selatan berlangsung pada tahun 2010 sampai 2015 mencapai 4.022 hektar, 2) Hasil analisis diperoleh nilai land rent dari usahatani padi sawah dengan pola tanam Padi-Padi sebesar Rp 9.826.601/hektar/tahun dan untuk pola Padi-Padi-Palawija sebesar Rp 13.658.440/hektar/tahun. Nilai land rent rata-rata lahan sawah dari kedua pola tanam sebesar Rp 11.571.319/hektar/tahun. Berdasarkan nilai land rent dari dari aktivitas usahatani kedua komoditas diperoleh indeks tingkat kesejahteraan petani sebesar 0,58 untuk usahatani padi dan 0,78 untuk kelapa sawit, artinya pengelolaan masing-masing komoditas pada luasan 1 hektar belum mampu mensejahterakan petani. 3) Faktor pendorong (push factor) konversi lahan sawah menjadi kebun kelapa sawit adalah kendala irigasi (X1), Resiko usahatani padi sawah (X3), jumlah tenaga kerja keluarga (X5).","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124579856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN EVALUASI MUTU SUNGAI NELAS DENGAN METODE STORET DAN INDEKS PENCEMARAN","authors":"Operi Arnop, B. Budiyanto, Rustama Saefuddin","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9158","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9158","url":null,"abstract":"Ratu Air Sungai Nelas yang diatur didalam Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2005 ditetapkan sebagai air Sungai Kelas I (Satu). Setelah beberapa tahun sejak ditetapkannya Perda tersebut diperkirakan kualitas air Sungai Nelas telah mengalami penurunan status mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status mutu air Sungai Nelas saat ini, menentukan kelayakan air Sungai Nelas sebagai bahan baku air PDAM, mengevaluasi kelayakan status mutu air Sungai Nelas sesuai Perda Nomor 6 tahun 2005, dan mengevaluasi status mutu air Sungai Nelas dari tahun 2014 sampai tahun 2017. Dalam penelitian ini ditentukan 5 (Lima) titik sampling air Sungai Nelas dari hulu di Kabupaten Seluma sampai ke hilir di Kota Bengkulu. Pengambilan sampel dilakukan pada musim kemarau dan musim penghujan. Hasil pengukuran lapangan dianalisa dengan menggunakan Metode STORET dan Indeks Pencemaran (IP) untuk menentukan status mutu air Sungai Nelas. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa air Sungai Nelas sudah mengalami penurunan status mutu. Status mutu air Sungai Nelas yang diatur didalam Perda Nomor 6 Tahun 2005 sudah tidak sesuai dengan kondisi senyatanya dilapangan.Kata Kunci : status mutu, pencemar, kelas air, kualitas air, das nelas","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132876185","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Program Perhutanan Sosial Dalam Bentuk Hutan Kemasyarakatan (Hkm) Di Desa Tanjung Alam Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu","authors":"Yopita Sari, Gunggung Senoaji, H. Suhartoyo","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9170","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9170","url":null,"abstract":"Program hutan kemasyarakatan (HKm) adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan kerusakan hutan dan perambahan kawasan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program Hutan Kemasyarakatan (HKm) dalam menjaga kelestarian kawasan hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan. Penelitian menggunakan metode observasi untuk mengetahui jenis tanaman, stratifikasi tajuk dan pola tanam, wawancara dan analisis good services ratio (GSR) untuk karakteristik sosial ekonomi masyarakat, untuk laju perubahan tutupan lahan menggunakan analisis spasial (Sistem Informasi Geografis). Hasil penelitian menunjukan bahwa Program Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Desa Tanjung Alam Kabupaten Kepahiang berjalan efektif dalam hal melestarikan kawasan hutan, hal ini ditunjukan dengan perubahan kondisi tutupan lahannya. Pada tahun 2000 kebun campuran 121,530 ha dan lahan pertanian 43,470 ha, pada tahun 2010 terlihat bahwa terjadi peningkatan penutupan lahan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, penggunaan lahan untuk lahan pertanian cenderung berkurang yaitu 18,056 Ha, dan kebun campuran meningkat menjadi 146,944 Ha. Lahan didominasi oleh kebun campuran dimana pohon-pohonnya rapat dengan kanopi menutupi areal. Pengamatan pada tahun 2017, untuk kebun campuran sedikit berkurang menjadi 141,460 ha, sementara lahan pertanian bertambah menjadi 23,540. Hutan Kemasyarakatan (HKm) Desa Tanjung Alam Kabupaten Kepahiang termasuk dalam stratifikasi tajuk dengan 4 stratum yaitu stratum A, stratum B, stratum C dan stratum D. Hutan kemasyarakatan (HKm) memberikan kotribusi besar dalam pendapatan peserta yaitu sebesar 93% dengan rata-rata penghasilan peserta sebesar Rp 28.758.829,- per tahun. Artinya peserta sangat bergantung terhadap keberadaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) sebagai sumber pendapatan mereka. Sebagian besar peserta hutan kemasyarakatan Desa Tanjung Alam Kabupaten Kepahiang masih tergolong kurang sejahtera yaitu 24 responden dari 41 responden penelitian, 13 responden tergolong sejahtera dan 4 responden tergolong lebih sejahtera.Kata Kunci : hutan lindung, hutan kemasyarakatan, kesejahteraan peserta HKm","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121977374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dian Hidayatullah, Y. Fenita, Endang Sulistiyowati
{"title":"Efek Penggunaan Tepung Limbah Biji Durian Fermentasi Dalam Ransum Ayam Broiler Terhadap Performans Dan Income Over Feed Cost (Iofc) Ayam Broiler","authors":"Dian Hidayatullah, Y. Fenita, Endang Sulistiyowati","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9172","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9172","url":null,"abstract":"Limbah biji durian selama ini belum begitu dimanfaatkan dan dibuang begitu saja. Biji durian sangat potensial dijadikan sumber pakan bagi ternak unggas karena kandungan nutrient yang baik. Pada beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan teknologi pengukusan untuk menurunkan kandungan zat anti nutrisi, teknologi penepungan untuk memperpanjang masa simpan dan fermentasi untuk meningkatkan kualitas nutrisi. Tujuan penelitian ini adalah menyusun dan mengaplikasikan ransum komplit untuk ayam broiler dengan penambahan tepung biji durian fermentasi terhadap performans dan income over feed sost ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 21-23 % protein dengan kandungan energi metabolisme 2800-3000 Kkal/kg. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri 4 perlakuan 5 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah jenis ransum komplit yang ditambah dengan tepung biji durian fermentasi sebagai berikut : F0 : Ransum Kontrol; F1 : Ransum Kontrol dengan 7,5 % Tepung biji durian fermentasi; F2 : Ransum Kontrol dengan 10 % Tepung biji durian fermentasi; F3 : Ransum Kontrol dengan 12,5 % Tepung biji durian fermentasi; F4 : Ransum Kontrol dengan 15 % Tepung biji durian fermentasi. Variabel yang diukur adalah Peformans Produksi : Pertambahan berat, Konsumsi ransum, Konversi Ransum dan IOFC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah biji durian fermentasi dalam ransum broiler sampai taraf 15% berpengaruh terhadap pertambahan berat badan dan nilai konversi ransum namun tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum, persentase karkas dan IOFC.Kata Kunci : limbah biji durian, fermentasi, saccharomyces cerevisiae, ayam broiler, peformans, iofc","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117006205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}