{"title":"Tingkat Kepuasan Aspek Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Perusahaan Peternakan Ayam Broiler Di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma","authors":"Nursaadah Istiqamah, D. Suherman, B. Zain","doi":"10.31186/naturalis.8.1.9160","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.8.1.9160","url":null,"abstract":"Perusahaan peternakan ayam broiler di Provinsi Bengkulu telah menjadi andalan dalam subsektor peternakan di mana perkembangan usaha ini memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan peternakan dan memiliki nilai strategis khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani pada masyarakat dan juga berperan dalam peluang kesempatan kerja. Berdirinya perusahaan peternakan di suatu daerah tertentu akan berpengaruh terhadap kondisi kehidupan sosial ekonomi di lokasi perusahaan seperti di Kecamatan Sukaraja tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kepuasan aspek sosial ekonomi dan lingkungan pada perusahaan peternakan ayam broiler Unggas Jaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan variabel yang diamati meliputi identitas responden, keadaan sosial ekonomi dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi namun kinerjanya rendah berada pada insentif yang diterima, tingkat kesesuaian terendah berada pada biaya kebutuhan hidup, aspek sosial yang memiliki tingkat kepuasan rendah pada atribut pengalaman dalam beternak, atribut biaya kebutuhan hidup pada aspek ekonomi masih memiliki nilai kepuasan yang rendah dan pada aspek lingkungan yang memiliki nilai kepuasan rendah pada atribut penanganan pakan, sehingga nilai yang kepuasan sebesar 81,75% berada pada skala sangat puas, penilaian masyarakat disekitar perusahaan peternakan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.Kata Kunci : kepuasan, aspek sosial ekonomi, aspek lingkungan","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114286803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimalisasi Lahan Pesisir Melalui Penanaman Sorgum Dengan Perlakuan Pupuk Kandang Dan Arang Bio","authors":"S. Mulyanti, P. Harsono, H. Suhartoyo","doi":"10.31186/NATURALIS.7.1.9269","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.7.1.9269","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan sorgum pada lahan pesisir, membandingkan kombinasi pupuk kandang dan arang bio dalam budidaya Sorgum dan mengetahui pengaruh interaksi antara kombinasi pupuk kandang dan arang bio pada 3 (tiga) varietas sorgum yaitu Kawali, Keller dan Pahat.Berbagai langkah rekayasa agronomis perlu diambil dalam rangka optimalisasi lahan suboptimal diantaranya adalah dengan pemanfaatan pupuk organik dan arang bio dalam sistem budidaya sorgum.Upaya optimalisasi lahan pesisir dengan pupuk kandang dan arang bio pada sorgum bertujuan untuk mengkaji pemberian formulasi antara pupuk kandang dengan biocharcoal terhadap karakter lingkungan tanah dengan indikator tanaman sorgum. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah 3 varietas sorgum; Kawali (V1), Keller (V2) dan Pahat(V3). Faktor kedua berupa aplikasi pupuk kandang sapi 10ton/ha + arang bio1 ton/ha (B2), pupuk kandang sapi 5 ton/ha + arang bio 0,5 ton/ha (B1) dan tanpa pupuk kandang + arang bio sebagai pembanding (B0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Keller menghasilkan BKT dan Berat 1000 biji yang berbeda nyata dengan varietas Kawali dan Pahat. Pemberian campuran pupuk kandang dan arang bio mampu meningkatkan kualitas tanah terbukti dengan meningkatnya tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman,jumlah ruas.Kata kunci; arang bio, optimalisasi lahan, sorgum","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128699827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH UNTUK OPTIMASI LAHAN TADAH HUJAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SELUMA PROVINSI BENGKULU","authors":"Yartiwi Yartiwi, A. Romeida, S. Utama","doi":"10.31186/naturalis.7.2.6027","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.7.2.6027","url":null,"abstract":"Penggunaan varietas adaptif terhadap agroekosistem sangat penting dalam usaha budidaya padi dilahan sawah tadah hujan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh varietas yang adaptif di lokasi pengujian berdasarkan keragaan pertumbuhan yang dicapai masing-masing varietas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 - Maret 2018 di Desa Karang Dapo Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, di Laboratorium Tanah BPTP Bengkulu dan di Laboratorium Balai Besar Pasca Panen. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah perlakuan varietas (V) yang terdiri dari 5 taraf perlakuan. Faktor kedua adalah paket pupuk (P) yang terdiri dari 2 taraf, sehingga diperoleh 10 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Jumlah tanaman sampel 10 tanaman/ulangan. Hasil Penelitian bahwa varietas Inpari 38, Inpari 39, Inpari 41 dan Situbagendit adaptif pada lingkungan biologi dan kimia dengan penggunaan rekomendasi pemupukan PUTS dan Katam pada lahan sawah tadah hujan di Desa Karang Dapo Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.Kata Kunci: VUB, Padi Sawah, Lahan Tadah Hujan","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121325560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH TIPE FERMENTOR DAN LEVEL PEMBERIAN FESES PUYUH TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS TELUR PUYUH","authors":"Hermy Puspita Sari, U. Santoso, H. D. Putranto","doi":"10.31186/NATURALIS.7.2.6008","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.7.2.6008","url":null,"abstract":"Feses yang dihasilkan dari usaha peternakan puyuh berupa feses puyuh belum termanfaatkan secara maksimal sehingga masih berdampak kepada pencemaran lingkungan seperti pencemaran pada air, udara dan tanah. Kandungan protein kasar yang rendah dan serat kasar yang cukup tinggi ini merupakan faktor pembatas penggunaan feses puyuh sebagai pakan ternak sehingga perlu pengolahan agar penggunaannya optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan feses puyuh dalam ransum, yaitu memanfaatkan Teknologi Fermentasi. Mikroorganisme yang digunakan dalam fermentasi adalah mikroorganisme yang ada di Em4, ragi tempe dan ragi tape. Tujuan Peneltian mengevaluasi pengaruh tipe fermentor terhadap produksi dan kualitas telur puyuh. Mengevaluasi pengaruh level pemberian feses puyuh fermentasi terhadap produksi dan kualitas telur puyuh Mengevaluasi interaksi antara tipe fermentor dengan level pemberian feses puyuh fermentasi terhadap produksi dan kualitas telur puyuh. Bahan penelitian yang digunakan adalah puyuh betina awal produksi sebanyak 360 ekor. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu faktor pertama level pemberian feses (Faktor A = 10%, 15% dan 20%) dan faktor kedua tipe fermentor (Faktor B = EM4, Ragi Tempe dan Ragi Tape). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interksi antara Faktor A dan Faktor B terhadap konsumsi ransum, produksi massa telur, konversi ransum (P<0,005) dan produksi telur (P<0,001. Tidak terdapat interaksi antara Faktor A dan Faktor B terhadap berat telur, berat yolk, kecerahan yolk dan tebal kerabang (P>0,05). Kesimpulan penelitian bahwa nteraksi antara tipe fermentor dan level pemberian feses terbaik adalah tipe fermentor EM4 dengan level pemberian feses puyuh sebesar 10%.","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122892916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PERTUMBUHAN POPULASI CACING SUTERA (Tubifex sp) SEBAGAI SUMBER PAKAN ALAMI IKAN","authors":"Novita Hamron, Yar Johan, B. Brata","doi":"10.31186/NATURALIS.7.2.6026","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.7.2.6026","url":null,"abstract":"Cacing Sutera (Tubifex sp) merupakan pakan alami yang kebutuhannya sangat penting dalam budidaya perikanan terutama pada pemeliharaan larva dan benih ikan. Permintaan Pakan alami Cacing Sutera (Tubifex sp) semakin meningkat pesat, harga Cacing Sutera (Tubifex sp) yang sangat mahal tentunya dapat menjadi prospek dimasa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh komposisi media pemeliharaan yang terbaik guna meningkatkan pertumbuhan populasi Cacing Sutera (Tubifex sp) dengan melalui upaya pemanfaatan limbah-limbah organik agar pemanfaatannya lebih optimal. Penelitian ini menggunakan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 kali ulangan ketiga perlakuan tersebut yaitu Perlakuan A (Ampas Tahu), B (Tepung udang), dan C (Tepung dedak). Data hasil penelitian di analisis dengan menggunakan sidik ragam Anova dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk melihat perbedaan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa tertinggi pada perlakuan B (Tepung Udang) dengan pertumbuhan bobot Cacing Sutera (Tubifex sp) sebesar 503,99 gram dan di ikuti oleh perlakuan C (Tepung dedak) dengan rata-rata biomassa sebesar 414,45 gram dan terendah pada perlakuan A (Ampas tahu) dengan rata-rata biomassa sebesar 309,41 gram..Kata Kunci: Cacing Sutera (Tubifex Sp), Sumber Protein, Pakan Ikan","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"1930 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128724682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN PETERNAKAN AYAM BROILER DI DESA BABATAN KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SELUMA","authors":"M. S. Sianturi, J. Setianto","doi":"10.31186/naturalis.7.2.6010","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.7.2.6010","url":null,"abstract":"Pemeliharaan ayam broiler tidak hanya difokuskan pada produktivitas yang tinggi tetapi sistem kontrol terhadap kualitas lingkungan harus diprioritaskan, mulai dari pengelolaan limbah, manajemen pengelolaan buangan dan kegiatan yang ramah lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari usaha peternakan ayam terutama berupa kotoran ayam dan bau yang kurang sedap serta air buangan. Bau tersebut berasal dari kandungan gas amonia yang tinggi dan H2S, dimetil sulfida, karbon disulfida, dan merkaptan. Pengelolaan lingkungan peternakan yang kurang baik dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak itu sendiri, karena gas tersebut dapat menyebabkan produktivitas ayam menurun, biaya kesehatan semakin meningkat sehingga menyebabkan keuntungan peternak menipis. Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan peternakan yang berada di Desa Babatan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma dimulai dari bulan Februari - Maret 2018. Variabel yang diamati meliputi input dan output produksi, proses produksi, fasilitas teknik dalam pengelolaan limbah, pengelolaan limbah, dampak kesehatan masyarakat, pencegahan terhadap pencemaran udara, peraturan perundang-undangan yang diterapkan di perusahaan peternakan dan evaluasi pengelolaan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan perusahaan peternakan telah melakukan sebagian pengelolaan lingkungan tetapi masih ada upaya pengelolaan lingkungan yang belum dilakukan sehingga masih diperlukan perbaikan dalam pengelolaan lingkungan agar usaha peternakan ayam berwawasan lingkungan. Dampak terhadap masyarakat disekitaran perusahaan peternakan ini tidak mengakibatkan kerugian/tidak ada keluhan penyakit yang khusus. Undang-undang yang telah diterapkan oleh perusahaan peternakan adalah UU No. 18 Tahun 2009, Peraturan Menteri Pertanian RI No. 31 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 17 Tahun 2012.Kata Kunci: Ayam Broiler, Manajemen Pemeliharaan, Pengelolaan Lingkungan","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115558679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TUMBUHAN BAWAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TUA (TM) DAN SAWIT MUDA (TI) DENGAN PEREMAJAAN TEKNIK UNDERPLANTING DI PT. BIO NUSANTARA TEKNOLOGI","authors":"Trisna Trisna, Wiryono Wiryono, E. Apriyanto","doi":"10.31186/NATURALIS.7.2.6022","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.7.2.6022","url":null,"abstract":"Komoditas kelapa sawit secara nasional dari segi luas dan produksinya semakin meningkat setiap tahunnya selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2015-2017. Tahun 2015 luas area perkebunan, tahun 2015 mencapai 11.260.277 ha/th dan pada tahun 2017 sebesar 12.307.677 ha/th. Faktor yang lain yaitu produksi kelapa sawit sebesar 31.070.015 ton/th dan pada tahun 2017 sebesar 35.359.384 ton/th (Dirjen Perkebunan, 2017). Akhir-akhir ini, perusahaan perkebunan baik milik negara maupun rakyat mulai melakukan pembaharuan dalam proses peremajaan. Permasalahan yang timbul pada saat peremajaan adalah tumbuhan bawah yang tumbuh dengan sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan yang mengganggu tanaman akibat dari peremajaan secara konvensional sehingga dikembangkan teknik baru yaitu underplanting. Peremajaan dengan teknik konvensional ini sering ditemui permasalahan seperti biaya yang tinggi, terbukanya lahan secara besar-besaran dan timbulnya erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis tumbuhan bawah serta jenis asing dan jenis asli yang tumbuh pada tiga kondisi kebun kelapa sawit di PT. Bio Nusantara Teknologi (sawit yang tua (TM dan sawit muda (TI)) dan menghitung indeks keragaman jenis tumbuhan bawah pada ketiga kondisi kebun kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuadrat. Ukuran kuadrat yang digunakan adalah 1x1 m. Banyaknya jumlah kuadrat mengacu pada metoda kurva spesies area dengan luas minimum 40 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi tumbuhan bawah pada TM ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 5 jenis asli dan 15 jenis asing dan pada kebun TI ditemukan 20 jenis yang terdiri dari 8 jenis asli dan 12 jenis asing. Tingkat keragaman jenis tumbuhan bawah (H’) tergolong rendah dengan besaran masing-masing pada TM sebesar 0,637 dan TI dengan nilai 1,94. Jenis yang mendominasi pada kedua kondisi kebun kelapa sawit adalah Axonopus compressus dengan INP 130,238% (TM) dan 42,237% (TI). Kata Kunci: Kelapa Sawit, Underplanting, Komposisi Tumbuhan Bawah, Keragaman Jenis, Metode Kuadrat, Kurva Species Area","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129946766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH LINGKUNGAN KERJA KELOMPOK TANI DAN PERANAN SUMBERDAYA KONTAK TANI TERHADAP KINERJA PETANI DESA SIDO URIP KABUPATEN BENGKULU UTARA","authors":"Agusri Ramadhan, S. Utama, Irnad Irnad","doi":"10.31186/NATURALIS.7.2.6006","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.7.2.6006","url":null,"abstract":"Peran kontak tani dalam meningkatkan kinerja anggota kelompok tani pasti sangat dirasakan manfaatnya. Peran kontak tani yang memberikan kemajuan usaha tani para tani tentunya juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada seperti lingkungan kelompok tani. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh peranan sumberdaya kontak tani terhadap kinerja petani, pengaruh faktor lingkungan kerja kelompok tani terhadap peranan sumberdaya kontak tani dan menganalisis pengaruh faktor lingkungan kerja kelompok tani terhadap kinerja petani. Responden penelitian adalah anggota kelompok tani yang tergabung dalam petani pemakai air yang terletak di Desa Sido Urip Kabupaten Bengkulu Utara. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis SEM dengan menggunakan aplikasi WarpPLS yang digunakan untuk melihat hubungan kausal antar variabel yang diteliti. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa lingkungan kelompok tani berpengaruh terhadap Peran sumberdaya kontak tani dengan p-value ? 0,01 dengan (tingkat keyakinan 95%) dan nilai estimasi 0,46. Kemudian Variabel Peran sumber daya kontak tani juga berpengaruh signifikan terhadap Kinerja petani dengan p-value ? 0,01 dan nilai estimasi 0,41. Terakhir, variabel lingkungan kelompok tani berpengaruh signifikan terhadap kinerja petani dengan p-value 0,04 dan nilai estimasi sebesar 0,15. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin baik lingkungan kerja kelompok tani maka dan semakin baik peran sumber daya kontak tani maka kinerja petanipun akan semakin baik. Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Kinerja Petani, Kelompok Tani, Kontak Tani","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133909756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, KESADARAN LINGKUNGAN DAN MODAL SOSIAL TERHADAP KINERJA NELAYAN LOBSTER DI KECAMATAN BUNGO MAS KABUPATEN BENGKULU SELATAN","authors":"Oktarina Asmara, Irnad Irnad, Dede Hartono","doi":"10.31186/NATURALIS.7.2.6019","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.7.2.6019","url":null,"abstract":"Lobster adalah salah satu komoditi yang memiliki nilai jual tinggi begitu pula dengan jumlah permintaan semakin meningkat. Disamping itu kinerja nelayan lobster juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sumber daya yang dimiliki, lingkungan dan modal sosial. Oleh Karena itu tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh sumberdaya manusia, kesadaran terhadap lingkungan dan modal sosial terhadap kinerja nelayan lobster. Responden dalam penelitian ini adalah nelayan lobster yang berada di Kecamatan Bungo Mas Kabupaten Bengkulu Selatan dengan dengan jumlah sampel sebanyak 112 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Structural Equation Modeling (SEM) WarpPLS5.0 yang digunakan untuk melihat hubungan kausalar variabel yang diteliti. Hasil yang diperoleh adalah Variabel sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja nelayan lobster di kecamatan Bungo Mas Kabupaten Bengkulu Selatan Pada tingkat signifikansi 95% dengan nilai P-Value 0.01 dan ?=0.20. Kemudian, Variabel kesadaran lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja nelayan lobster Pada tingkat signifikansi 95% dengan nilai P-Value 0.01 dan ?=0.20. Terakhir, Variabel modal sosial berpengaruh positif terhadap kinerja nelayan lobster Pada tingkat signifikansi 95% dengan nilai P-Value 0.01 dan ?=0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik sumber daya manusia, kesadaran lingkungan dan modal sosial yang dimiliki nelayan maka kinerja nelayan dalam penangkapan lobster pun akan semakin baik.Kata Kunci: Sumber Daya Manusia, Kesadaran Lingkungan, Modal Sosial, Kinerja Nelayan","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129095197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI PENENTUAN MUTU SUNGAI KELINGI LUBUKLINGGAU DENGAN METODE STORET DAN INDEKS PENCEMARAN","authors":"Akbar Mauli, A. Martono, B. Budiyanto","doi":"10.31186/naturalis.7.2.6028","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.7.2.6028","url":null,"abstract":"Sungai Kelingi diperkirakan telah mengalami tekanan dari lingkungan dan penurunan kualitas air, sehingga perlu dilakukan perhitungan dan mengidentifikasi kualitas Air Sungai. Pengambilan sampel dari hulu sampai kehilir Sungai Kelingi. Waktu penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, dimulai dari bulan Januari sampai dengan April 2018. Hasil penelitian dan perhitungan status mutu air Sungai Kelingi yang telah dilakukan di 5 (lima) titik pengambilan sampel untuk 8 (delapan) parameter yaitu Suhu, TDS, TSS, pH, COD, BOD, Timbal dan Fecal Coliform yang dilaksanakan pada 08 Maret 2018 dapat disimpulkan bahwa; Status mutu air Sungai Kelingi jika di analisa dengan menggunakan metode STORET menunjukan bahwa Sungai Kelingi tergolong dalam kelas A (baik sekali) atau memenuhi baku mutu di semua titik pengambilan sampel. Pada perhitungan mengunakan metode Indeks Pencemaran (IP) menunjukan tercemar ringan pada titik 1,2 dan 5. Evaluasi status mutu air Sungai Kelingi dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) tahun 2015 status mutu air Sungai Kelingi pada bagian hulu PIj sebesar 0,53 tergolong memenuhi baku mutu dan pada bagian hilir PIj sebesar 0,86 tergolong memenuhi baku mutu, tahun 2016 status mutu air Sungai Kelingi pada bagian hulu PIj sebesar 0,67 tergolong memenuhi baku mutu dan pada bagian hilir PIj sebesar 1,26 tergolong dalam cemar ringan, tahun 2017 status mutu air Sungai Kelingi pada bagian hulu PIj sebesar 1,31 tergolong dalam cemar ringan, pada bagian tengah PIj sebesar 1,59 tergolong dalam cemar ringan dan pada bagian hilir PIj sebesar 1,86 tergolong dalam cemar ringan.Kata Kunci: Sungai, Kelingi, Kualitas Air, STORET dan Indeks Pencemaran","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115775544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}