{"title":"PEMBUATAN ARANG DENGAN METODE TUNGKU PILORIS DOUBLE BURNER MENGGUNAKAN LIMBAH KAYU DENGAN METODE MANDUK DI KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN EMPAT LAWANG","authors":"Jalin Elsaprike, Ridwan Yahya, Y. Yuwana","doi":"10.31186/naturalis.7.2.6009","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.7.2.6009","url":null,"abstract":"Pemanfaatan limbah kayu hasil manduk menjadi arang di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang dengan metode tungku pirolis double burner dihasilkan nilai kalor sebesar 7371,7 Kcal/kg, kadar air sebesar 4,7%, kadar abu sebesar 1,657%, kadar zat terbang sebesar 19,87% dan kadar karbon terikat sebesar 73,77%. Sedangkan dengan metode brick kiln diperoleh nilai kalor sebesar 7222,3 Kcal/kg, kadar air sebesar 5,7%, kadar abu sebesar 1,870%, kadar zat terbang sebesar 28,96 % dan kadar karbon terikat sebesar 64,19%. Hasil uji statistik menunjukan bahwa untuk nilai kalor dan nilai karbon terikat yang dihasilkan dengan metode tungku pirolis double burner signifikan lebih tinggi daripada metode brick kiln, tetapi nilai kadar air, nilai zat terbang dan kadar abunya signifikan lebih rendah. Nilai kalor, kadar air, kadar abu dan kadar karbon terikat yang dihasilkan melalui kedua metode telah memenuhi persyaratan SNI Arang Kayu 01-6235-2000 tetapi nilai kadar karbon terikat belum memenuhi persyaratan tersebut, sehingga dari kedua metode yang digunakan terdapat perbedaan nyata untuk nilai kalor, nilai kadar zat terbang dan nilai karbon terikat. Namun tidak demikian halnya dengan nilai kadar air dan kadar abu dimana nilai tersebut tidak menunjukan perbedaan nyata. Dari hasil uji perbandingan tersebut untuk nilai kalor, nilai kadar air, nilai kadar zat terbang, dan nilai karbon terikat telah memenuhi standart SNI 01/6235/2000, kecuali nilai kadar zat-zat terbang.Kata Kunci: Limbah Kayu, Manduk, Kualitas Arang, Tungku Pirolis Double Burner Dan Tungku Brick Kiln","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129368178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENSI PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI PANJANG KOTA BENGKULU DALAM PERSPEKTIF KONSERVASI LINGKUNGAN","authors":"Ikhlassia Mutiara, Agus Susatya, G. Anwar","doi":"10.31186/naturalis.7.2.6029","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.7.2.6029","url":null,"abstract":"Pantai Panjang memiliki potensi dan peluang yang besar dalam bidang pariwisata dan sebagai salah satu daya tarik wisata maka perlu ditindaklanjuti dengan pengembangan pariwisata di kawasan Pantai Panjang untuk menjadi kawasan wisata unggulan. Penelitian ini merupakan penilitian kualitatif deskriptif dengan metode penilaian dan metode checklist sederhana. Penelitian observatif atau pengamatan dilakukan untuk mengidentifikasi karekteristik kawasan wisata Pantai Panjang. Penelitian ini bersifat deskriptif, dimana penelitian dilakukan dengan memaparkan dan menyajikan suatu liputan peristiwa melalui indentifikasi subtansi masalah pada kawasan wisata Pantai Panjang. Selain itu penelitian ini juga menggunakan metode analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka simpulan terhadap pengembangan kawasan wisata di Pantai Panjang dalam perspektif konservasi lingkungan dikembangkan sebagai kawasan wisata regional. Ada lima strategi pengembangan 1.Pengembangan infrastruktur sarana dan prasarana wisata 2.Pengembangan modal usaha 3.Pengembangan obyek dan daya tarik wisata yang berkelanjutan 4. Pemeliharaan dan pengelolaan wisata Pantai Panjang yang berkelanjutan 5.Promosi objek wisata Pantai Panjang.Kata Kunci: Pantai Panjang , Pengembangan , Pariwisata","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127645311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PERAMBAH DAN PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI AIR SAMBAT REG 84 DI KABUPATEN KAUR PROPINSI BENGKULU","authors":"Arif Budiman, Gunggung Senoaji, E. Apriyanto","doi":"10.31186/NATURALIS.7.2.6025","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.7.2.6025","url":null,"abstract":"Masyarakat yang sudah lama beraktifitas dan bermukim di dalam Kawasan Hutan Produksi Air Sambat Reg. 84 Kecamatan Maje dan Kaur Selatan Kabupaten Kaur telah mendesak kawasan Hutan Produksi tersebut menjadi lahan garapan untuk berkebun dan pemukiman. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi masyarakat perambah di Kawasan Hutan Produksi Air Sambat Reg. 84, mengetahui klasifikasi tutupan lahan di Kawasan Hutan Produksi Air Sambat Reg. 84, mengetahui perubahan tutupan lahan pada Kawasan Hutan Produksi Air Sambat Reg. 84 dan merumuskan Strategi Pengelolaan Hutan di Kawasan Hutan Produksi Air Sambat Reg. 84. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk karakteristik sosial ekonomi perambah dan laju perubahan tutupan lahan menggunakan analisis spasial (Sistem Informasi Geografi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa umur perambah di Hutan Produksi Air Sambat merupakan kategori umur produktif dengan pendidikan yang cukup rendah. Sebagaian besar jumlah anggota keluarga perambah tersebar pada keluarga kecil (4-5 orang), daerah asal perambah 55.50% berasal dari desa-desa tidak sekitar hutan lindung, asal lahan rambahan 57.29% diperoleh dengan cara membuka lahan sendiri, dengan motivasi merambah 46.88% dilatar belakangi oleh faktor ekonomi. Sebagian besar perambah juga memiliki pekerjaan selain dari mengusahakan lahan di kawasan hutan yaitu buruh harian, buruh tani dan berdagang, pengumpul, ojek dan lain sebagainya. Pendapatan total rumah tangga perambah dari lahan rambahan rata-rata Rp. 11.607.812,50/tahun. Jika dilihat dari tingkat kesejahteraan rata-rata perambah berada pada kategori cukup sejahtera. Laju perubahan tutupan lahan yang mengalami peningkatan luas wilayah dalam jumlah yang paling besar adalah pertanian lahan kering campur. Tutupan lahan pertanian lahan kering campur mengalami peningkatan pada tahun 2015 sebesar 1.264,55 hektar atau 264.55 % lebih luas dibandingkan dengan tahun 2009. Sedangkan tutupan lahan hutan sekunder mengalami penurunan luas wilayah sebesar 1.268,80 hektar atau 35.36% dari luas tahun 2009. Adapun Strategi pengelolaan yang sesuai di Hutan Produksi Air Sambat adalah Perhutanan Sosial melalui Program Hutan kemasyarakatan seluas ± 963 Ha dan untuk kawasan permukiman melalui program Tanah Obyek Reforma Agraria seluas ± 90,25 Ha. Kata Kunci: Hutan Produksi, Perambahan, Tutupan Lahan, Sosial ekonomi, Perhutanan sosial.","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116273851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAERAH ALIRAN SUNGAI AIR BENGKULU BERBASIS KEMASYARAKATAN","authors":"Bursamin Bursamin, S. Utama, M. Barchia","doi":"10.31186/NATURALIS.7.2.6007","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.7.2.6007","url":null,"abstract":"Daerah Aliran Sungai merupakan satu kesatuan yang unsur-unsur utama nya terdiri dari lahan, air, tanah, vegetasi, dan mahluk hidup, DAS Air Bengkulu merupakan salah satu DAS yang berada di dua wilayah mencakup daerah seluas 51.500 ha berlokasi di kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu. RAP-DAS Air Bengkulu saat ini menunjukkan indeks keberlanjutan Eco-DAS dimensi ekonomi 61,8%, sosial 50,7%, ekologi 48,3%, hukum kelembagaan 50.6%, dan teknologi 48.4%. Berdasarkan indikator dimasing-masing dimensi melalui analisis MDS menunjukkan status keberlanjutan dengan rata-rata indeks 51,96 dikategorikan cukup berlanjut. Dibandingkan dengan status keberlanjutan Monte Charlo memperoleh indeks dimensi ekonomi 60,9 sosial 49.9, ekologi 47,6, hukum kelembagaan 49,7, dan teknologi 47,5 dikategorikan cukup berkelanjutan. Sebab status keberlanjutan yang berpangaruh terhadap pengelolaan lingkungan tangkapan Air DAS Air Bengkulu memiliki nilai stress berdasarkan analisis MDS dan monte charlo dimensi ekonomi 12,26%, social 10,05%, ekologi 09,58%, hukum kelembagaan 10,02%, dan tekjnologi 09,58%. sehingga keakuratan status berkelanjutan teridentifikasi dimasing-masing dimensi rata-rata Ekonomi 0,732, Sosial 0,490, Ekologi 0,451, Kelembagaan 0,451, dan Teknologi 0,490. berdasarkan indeks dari kedua parameter tersebut dapat disimpulkan bahwa status keberlanjutan pengelolaan lingkungan tangkapan Air DAS Air Bengkulu dikategorikan cukup didasarkan dari nilai MDS 51,96, Monte Charlo 51,12, Stress 10.29%, dan R2 0,5 kategori cukup berkeLanjutan. Oleh karena itu dalam 15 (lima belas) faktor/ atribut yang sensitif diperlukan kerjasama secara kolaboratif dan terpadu antar pemangku kepentingan (pemerintah, swasta, dan masyarakat) didaerah tangkapan air DAS Air Bengkulu.Kata Kunci: Daerah Aliran Sungai Air Bengkulu, Kelembagaan, MDS, Monte Charlo, Indeks keberlanjutan","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115244316","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISTIK BIOFISISK DAN SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH PADA KAWASAN DAERAH ALIRAN SUNGAI PADANG GUCI KABUPATEN KAUR","authors":"D. Sari, F. Barchia, Bandi Hermawan","doi":"10.31186/NATURALIS.1.1.5914","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.1.1.5914","url":null,"abstract":"Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan produksi bahan pangan akan menimbulkan permasalahan pangan. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya masalah ketersediaan pangan adalah pemaksimalan penggunaan lahan pertanian, dengan meningkatkan irigasi pada daerah aliran sungai dan diversifikasi pangan sehingga indeks pertanaman pangan akan meningkat. Penelitian ini dilakukan di empat wilayah kecamatan, yaitu Tanjung Kemuning, Kaur Utara, Padang Guci Hulu, Padang Guci Hilir, pada Daerah Aliran Sungai Padang Guci, Kabupaten Kaur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang produktivitas sumberdaya lahan sawah pada Daerah Aliran Sungai Padang Guci Kabupaten Kaur dan data tentang tingkat perlakuan usaha tani padi sawah pada DAS tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di daerah Aliran Sungai Padang Guci sangat tergantung pada lahan sawah, yang ditunjukan dengan jumlah penduduk yang mayoritas bekerja sebagai petani. Produksi padi sawah pada Daerah Aliran Sungai Padang Guci belum optimal, sebagaimana terlihat dari hasil rata-rata 4,21 ton/ha yang lebih rendah dari potensi hasil yang berkisar 5 ton/ha – 6,59 ton/ha, Karakteristik biofisik yang mempengaruhi produksi padi adalah varietas padi, irigasi dan pemupukan, sedangkan karakteristik sosial ekonomi yang mempengaruhi produksi padi adalah umur petani dan tenaga kerja. Kata Kunci: Karakteristik, Biofisik, sosial ekonomi, produktivitas lahan sawah.","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128790515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN ANTARA KASUS MALARIA DENGAN KONDISI SANITASI RUMAH TEMPAT TINGGAL DI PUSKESMAS PASAR MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN","authors":"Elvi Hayani, Agus M. H. Putranto, P. Harsono","doi":"10.31186/NATURALIS.1.1.5911","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.1.1.5911","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Kasus Malaria dengan Kondisi Sanitasi Rumah Tempat Tinggal di Puskesmas Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kasus malaria dengan kondisi sanitasi rumah tempat tinggal. Dengan menggunakan metode kasus kontrol (case control) yaitu penelitian survei analitik dimana subjek yaitu kasus dan kontrol telah diketahui dan dipilih berdasarkan sifat tertentu dan telah mempunyai keluaran (outcome) tertentu, lalu dilihat kebelakang (backward) tentang riwayat status paparan penelitian yang dialami subjek. Sampel pada penelitian ini merupakan total sampling yaitu penderita malaria sebanyak 25 orang sebagai kasus dan warga yang dinyatakan negatif malaria sebanyak 25 orang sebagai kontrol di Wilayah Puskesmas Pasar Manna Kecamatan Pasar Manna Bengkulu Selatan. Dan hasilnya terdapat hubungan yang signifikan antara kebersihan rumah terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,801 dan nilai p = 0,000.Terdapat hubungan yang signifikan antara ventilasi terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,881 dan nilai p = 0,000.Terdapat hubungan yang signifikan antara genangan air terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,840 dan nilai p = 0,000.Terdapat hubungan yang signifikan antara keadaan gantungan baju terhadap kejadian malaria dengan hasil analisis menunjukkan R = 0,801 dan nilai p = 0,000.Ventilasi kawat kasa merupakan sanitasi rumah yang sangat berpengaruh pada kejadian malaria di Kecamatan Pasar Manna. Kata Kunci: Kasus Malaria, Sanitasi Rumah","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128501912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) KABUPATEN BENGKULU SELATAN","authors":"Yogi Kosmanto, Rohidin Mersyah, B. Brata","doi":"10.31186/naturalis.1.1.5912","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.1.1.5912","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengelolaan sampah di TPA, dan mengetahui faktor yang akan mempercepat proses pengelolaan sampah, mengetahui faktor penghambat proses pengelolaan sampah, mengetahui peluang yang dapat diraih sehubungan dengan pelaksanaan pengelolaan sampah, mengetahui ancaman yang akan menjadi penghambat proses pengelolaan sampah. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari tahun 2012 hingga bulan Maret tahun 2012 di Tempat Pembuangan Akhir Kabupaten Bengkulu Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey kualitatif dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strengh, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk menganalisis strategi pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan dampak negatif di TPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan (strength) yang dimiliki adalah, Adanya dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan dilihat dari tanggapan responden 52% menyatakan setuju, 42% sangat setuju, dan 6% menyatakan tidak setuju.Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup banyak yang dilihat dari 66% responden menyatakan setuju, 27% responden menyatakan sangat setuju dan 7% responden kurang setuju. Tersedianya kotak sampah yang cukup yang dilihat dari 68% menyatakan setuju, 19% sangat setuju dan 13% tidak setuju. Kelemahannya adalah pegawai Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota kurang aktif dan belum diberdayakan maksimal yang dilihat dari 53% responden setuju, 19% kurang setuju, 15 % tidak setuju dan 13% sangat setuju. pendistribusian SDM belum merata dilihat dari 49% responden menyatakan setuju, 37% menyatakan kurang setuju (ini mungkin disebabkan karna ketidak tahuan responden), 10% sangat setuju dan 4% tidak setuju .Masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang sampah organik dan anorganik serta cara pemisahannya dilihat dari 54% responden menyatakan setuju, 28% sangat setuju, 18% tidak setuju. Peluang yang dimiliki adalah sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos dan makanan ternak, sampah anorganik dapat didaur ulang. Sedangkan ancaman yang dihadapi adalah kurangnya sarana pengangkut sampah, belum adanya SDM yang menguasai teknik mesin pengelola sampah dan tenaga ahli di bidang pengelolaan sampah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Strategi yang direkomendasikan untuk mengelola sampah di TPA Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota serta memberdayakan masyarakat, dan pemulung untuk menangkap peluang yang ada. Kata Kunci: Sampah, Strategi, Pengelolaan","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126251776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KOTA MEDAN KECAMATAN KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN","authors":"Yeti Marleni, Rohidin Mersyah, B. Brata","doi":"10.31186/NATURALIS.1.1.5915","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.1.1.5915","url":null,"abstract":" Sampah dapat menjadikan masalah dan juga dapat bermanfaat dalam menguatkan kehidupan ekonomi masyarakat. Berbagai jenis sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga dan industri apabila tidak dapat dikelola secara baik dan benar, dapat berpotensi untuk melemahkan ekonomi masyarakat karena akan menyerap dana yang cukup besar untuk penanganannya baik dari segi kebersihan, kesehatan maupun lingkungan. Manfaat penelitian ini adalah untuk strategi pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Kota Medan dan sebagai sumbang saran dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan di Kota Manna, khususnya dalam hal kebersihan dan kesehatan lingkungan.Waktu dan lokasi penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai April 2012 di Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Data dalam penelitian ini bersumber dari Kepala Keluarga di Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 100 Kepala Keluarga yang diambil dari 12 RT. Variabel dalam penelitian ini yaitu: jumlah dan jenis sampah keluarga, peran anggota keluarga dalam pengelolaan sampah, pengelolaan sampah rumah tangga dan sistem pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Kota Medan.Jenis sampah organik sering ditemui di rumah sebanyak 41%, jenis sampah anorganik sering ditemui di rumah 47%, dukungan terhadap pengelolaan sampah rumah tangga sebanyak 48%, ketertarikan mengolah sampah rumah tangga menjadi bermanfaat sebanyak 47%, ketertarikan mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos sebanyak 54%, pengelolaan sampah rumah tangga menjadi barang yang bernilai jual di pasaran 58%.Analisis SWOT/EFAS meliputi kekuatan (strengths); sampah organik dapat diolah lagi menjadi kompos, sampah anorganik bisa dimanfaatkan kembali, kelemahan (weknesses); masih terdapatnya masyarakat yang belum mengetahui cara mengelola sampah organik menjadi kompos, perlunya perhatian pemerintah dalam pengelolaan sampah, peluang (oppurtnunites); mengubah pola pikir masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, kesempatan bagi masyarakat untuk kreatif dan bisa memanfaatkan sampah, ancaman (threats); apabila tidak ada strategi pengelolaan sampah tersebut, maka volume sampah di kelurahan kota medan akan semakin bertambah banyak, sampah-sampah yang tidak dikelola tersebut akan menumpuk dan menimbulkan dampak yang negatif.Kesimpulan penelitian ini adalah strategi pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan agar tercipta lingkungan yang bersih dan meningkatkan pendapatan keluarga dengan cara mengelola sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi kerajinan/barang yang benilai jual di pasar. Kata kunci: Sampah, Pengelolaan, Kompos, Kerajinan","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126180497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RANCANG BANGUN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH PADA KAWASAN DAS PADANG GUCI KABUPATEN KAUR","authors":"Herwan Herwan, M. F. Barchia, Bandi Hermawan","doi":"10.31186/NATURALIS.1.1.5918","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/NATURALIS.1.1.5918","url":null,"abstract":"Beras adalah komoditas strategis karena menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia yang jumlahnya hampir mencapai 240 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan produksi bahan pangan akan menimbulkan permasalahan pangan. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya masalah ketersediaan pangan adalah mengoptimalkan penggunaan lahan pertanian dengan meningkatkan irigasi pada daerah aliran sungai sehingga indeks pertanaman dapat meningkat. Potensi pengembangan lahan pertanian tanaman pangan padi sawah yang telah dikembangkan di Kabupaten Kaur adalah seluas 7.867 Ha. Teknologi usaha tani dan pengolahan hasil, yaitu peningkatan sistem irigasi, pengelolahan tanah, pemupukan, penggunaan benih unggul, pengendalian hama-penyakit-gulma tanaman, perontokan padi, pengeringan gabah, penggilingan padi, dan lumbung padi harus dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas lahan yang selama ini terkategori masih rendah (4,21 ton/ha) dibanding dengan produktivitas padi nasional dan potensi genetik masing-masing varietas yang ditanam pada persawahan di DAS Padang Guci. Fasilitasi peningkatan sarana-prasarana produksi dan pengolahan hasil harus ditingkatkan sesuai dengan rencana pengembangan yang disusun dalam rancang bangun peningkatan produktivitas lahan sawah di DAS Padang Guci. Kata kunci: rancang bangun, produktivitas padi, DAS Padang Guci","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122360631","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INFESTASI BEBERAPA HAMA PENTING TERHADAP JAGUNG HIBRIDA PENGEMBANGAN DARI JAGUNG LOKAL BENGKULU PADA KONDISI INPUT RENDAH DI DATARAN TINGGI ANDISOL","authors":"S. Zulaiha, S Suprapto, D. Apriyanto","doi":"10.31186/naturalis.1.1.5913","DOIUrl":"https://doi.org/10.31186/naturalis.1.1.5913","url":null,"abstract":"Jagung memiliki peranan penting dalam industri berbasis agribisnis. Jagung dimanfaatkan untuk konsumsi, bahan baku industri pangan, industri pakan dan bahan bakar. Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring berkembangnya industri pakan dan pangan. (Afifah, et al. 2010). Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain serangan hama dan penyaki. Hama yang sering dijumpai menyerang pertanaman jagung adalah: lalat bibit (Atherigona sp), ulat penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan ulat penggerek tongkol (Helicoverpa armigera), sehingga dapat menurunkan produksi jagung mencapai 80%. (Achmad dan Tandiabang, 2001). Upaya pengendalian oleh petani pada saat ini adalah dengan menggunakan pestisida kimia sintetis atau bahan kimia lainnya yang tidak ramah lingkungan. (Anonim, 2010). Varietas jagung lokal sebagai plasma nutfah merupakan sumber genetik dan modal utama dalam pembentukan varietas unggul baru. Sifat genetik varietas lokal mempunyai keunggulan khusus dibanding varietas unggul, di antaranya tahan cekaman biotik dan abiotik, tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari 12 varietas jagung hibrida pengembangan dari jagung lokal Bengkulu yang tahan terhadap infestasi hama-hama penting pada kondisi input rendah di dataran tinggi andisol. Penelitian ini dilakukan pada bulan November tahun 2011 sampai dengan bulan Maret tahun 2012 di Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, letak ketinggian tempat lebih kurang 700 meter dari permukaan laut, jenis tanah andisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Pengamatan dan pengukuran dilakukan pada variabel utama berupa tingkat serangan hama dan hasil (bagian generatif) serta variabel penunjang (bagian vegetatif). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan anava dengan uji F pada taraf 5 % dan bila terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa 12 genotipa jagung hibrida yang dievaluasi tahan terhadap serangan ke-3 hama penting, berat pipilan kering tertinggi yakni 9,77 ton/ha pada hibrida 9 (G9) berbeda nyata dengan hibrida pembanding yaitu Bisi 16 dan Bisi 816 dengan berat pipilan masing-masing 8,86 dan 7,93 ton/ha. Kata Kunci: Jagung hibrida, jagung lokal Bengkulu, hama penting, input rendah, tanah andisol.","PeriodicalId":179731,"journal":{"name":"Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128313235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}