{"title":"Perilaku Mengakses Informasi Dan Persepsi terhadap Berita Hoax Di Kalangan Mahasiswa","authors":"M. T. Hidayatulloh, Kosbi Alfi Sahid","doi":"10.15408/dakwah.v24i2.18319","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/dakwah.v24i2.18319","url":null,"abstract":"AbstractThe purpose of this research is; (1) Describe student activity in accessing information on social media, (2) Describing the kind of information that students often access, and (3) Explaining students’ perception of the hoax news. The subject of research is18-22 years old college students who actively used social media. The data was analized using the Miles and Huberman technique. Research shows that : (1) Subject activity in social media is a more a user update status/picture/video feature, stories and live feature, like/love feature, comentary feature dan repost feature. (2) Information often accessed by most of the subject is entertainment, religion and politics, and (3)subject perceives hoax news as incorrect information with far reaching long term effect.AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah; (1) Mendeskripsikan aktivitas mahasiswa saat mengakses informasi di media sosial, (2) Mendeskripsikan jenis informasi yang sering diakses mahasiswa, dan (3) Menjelaskan persepsi mahasiswa terhadap berita hoax. Subjek penelitian adalah mahasiswa usia 18-22 tahun yang aktif menggunakan media sosial. Analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aktivitas subjek di media sosial lebih banyak pada fitur update status/gambar/video pengguna, fitur story dan live, fitur like/love, fitur comentary dan fitur repost; (2) Informasi yang sering diakses oleh sebagian besar subjek adalah hiburan, agama dan politik; dan (3) subjek memandang berita hoax sebagai informasi yang tidak benar, yang berdampak jauh dalam jangka panjang.","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122857723","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Penyuluh Agama Dalam Meningkatkan Perilaku Prososial Masyarakat Organik Kebayoran Lama Jakarta Selatan","authors":"Sahrul Iman, Tasman Tasman","doi":"10.15408/dakwah.v24i2.18340","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/dakwah.v24i2.18340","url":null,"abstract":"AbstractReligious conflicts often occur due to the unfair implementation of religious preaching which tend to obtrude. This form of preaching clearly contradicts the nature of religion which demands peace, coexistence and respect for human rights. This research explores in depth the extent to which the da'i provide enlightenment to the community so that they can live side by side and in harmony with followers of other religions. Islam is a religion that carries out the mission of rahmatan lil 'alamin, so it must be an inspiration and a carriage in bringing a tolerant life for the universe. Therefore, in preaching, preachers must prioritize preaching that is tolerant and wise, so that Islam can be accepted in the midst of a plural society. This research uses descriptive method with qualitative data analysis. Abstrak Konflik keagamaan seringkali terjadi akibat pelaksanaan penyiaran agama yang tidak fair dan cenderung memaksakan kehendak dalam beragama. Bentuk dakwah ini, jelas bertentangan dengan fitrah agama yang menghendaki kedamaian, hidup berdampingan, mendapatkan penghormatan atas hak-hak asasi manusia. Penelitian ini menggali secara lebih mendalam tentang sejauhmana para da’i memberikan pencerahan kepada masyarakat agar dapat hidup berdampingan dan harmonis dengan penganut agama lain. Islam adalah agama yang mengemban misi dakwah rahmatan lil ‘alamin, sehingga harus menjadi inspirasi dan gerbong dalam menyongsong kehidupan yang toleran bagi semesta alam. Karena itu, di dalam berdakwah, da’i harus mengedepankan dakwah yang toleran dan bijaksana, sehingga Islam dapat diterima di tengah-tengah masyarakat yang plural. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis data kualitatif.","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"236 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115842239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Harmoni dalam Perbedaan: Komunikasi Antarbudaya pada Masyarakat Transmigran di Kampung Bali Kabupaten Musi Rawas","authors":"Rama Wijaya Kesuma Wardani","doi":"10.15408/DAKWAH.V24I1.15485","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/DAKWAH.V24I1.15485","url":null,"abstract":"AbstractThe people of South Sumatra are very diverse in terms of culture, language, and religion. This article is aimed to explore the portrait of religious harmony between Hindus who are mostly Balinese and Muslims who are actually indigenous people (of Musi Rawas) and Javanese in Kampung Bali, Musi Rawas, South Sumatra. The method of this research is qualitative, and this type of research is phenomenology. One of the research findings is a variety of factors that support the realization of harmony among religious people in Kampung Bali: first, cultural factors; second, social interaction and dialogue between religious leaders of Hinduism and Islam; third, figures who engage in the social environment; fourth, the bond of a religious collaboration to meet the needs of life. AbstrakMasyarakat Sumatera Selatan sangat beragam dalam hal budaya, bahasa, dan agama. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi potret kerukunan umat beragama antara umat Hindu yang sebagian besar orang Bali dan Muslim yang merupakan masyarakat asli (Musi Rawas) dan Jawa di Kampung Bali, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Metode penelitian ini adalah kualitatif, dan jenis penelitiannya adalah fenomenologi. Salah satu temuan penelitiannya adalah berbagai faktor yang mendukung terwujudnya kerukunan umat beragama di Kampung Bali: pertama, faktor budaya; kedua, interaksi sosial dan dialog antara pemuka agama Hindu dan Islam; ketiga, tokoh yang terlibat dalam lingkungan sosial; keempat, ikatan kolaborasi agama untuk memenuhi kebutuhan hidup.","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123524667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEP DAKWAH NIR-RADIKALISME PERSPEKTIF SYAIKH ALI MAHFUDZ","authors":"M. A. Mushodiq","doi":"10.19109/wardah.v21i1.5825","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v21i1.5825","url":null,"abstract":"AbstractThis article aims to explore the concept of non-radicalism dakwah initiated by Ali Mahfudz. In analyzing the data, the researcher used the non-radicalism da'wah indicator formulated by Yusuf al-Qaradawi. The results of this study are: (1) the concept of preaching non-radicalism is manifested through three major conceptions, namely mauidzah (tadzkir and qissah), isryad, and khitabah; (2) a preacher must balance the use of revelation and reason; (3) in khilafiyah matters, Ali Mahfudz only explains it, without forcing readers to become fanatical about one understanding; (4) permits the use of israiliyyat as material for preaching; (5) the dynamism in his preaching is thought to have been caused by the transformation of his religious experience from the syafi'i school to the Hanafi school. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep dakwah non radikalisme yang digagas oleh Ali Mahfudz. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan indikator dakwah non radikalisme yang dirumuskan oleh Yusuf al-Qaradawi. Hasil penelitian ini adalah: (1) konsep dakwah non radikalisme diwujudkan melalui tiga konsepsi besar, yaitu mauidzah (tadzkir dan qissah), isryad, dan khitabah; (2) seorang da'i harus menyeimbangkan penggunaan wahyu dan akal; (3) dalam hal-hal yang bersifat khilafiyah, Ali Mahfudz hanya menjelaskan saja, tanpa memaksa pembaca menjadi fanatik terhadap satu pemahaman; (4) mengizinkan penggunaan israiliyyat sebagai bahan dakwah; (5) dinamisme dalam dakwahnya diduga disebabkan oleh transformasi pengalaman religiusnya dari mazhab Syafi'i ke mazhab Hanafi.","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124806271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dakwah Persaudaraan Islam dalam Short Movie","authors":"Linda Maulidah, Uwes Fatoni","doi":"10.15408/dakwah.v23i2.13933","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/dakwah.v23i2.13933","url":null,"abstract":"AbstractThe purpose of the reseach is to know a scene that represent existence of Islamic brotherhood, and how the scene of the Islamic brotherhood is viewed from the semiotics model of Charles sanders. This research is a qualitative study that examine the concept of the triangle meaning that is representment/sign, interpretant, and object. The results of this study find 14 representment scenes that represent Islamic brotherhood. As for the object representing Islamic brotherhood are nuances of a character's expression, or the circumstances being where people are. The interpretation obtained in the film shows the destructive factor and the booster of Islamic brotherhood from the attitudes indicated by the representament and object.AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adegan yang merepresentasikan eksistensi persaudaraan Islam, dan bagaimana pemandangan persaudaraan Islam dilihat dari model semiotika Charles Sanders. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mengkaji konsep segitiga yaitu representasi/tanda, interpretant, dan objek. Hasil penelitian ini menemukan 14 adegan representasi yang merepresentasikan persaudaraan Islam. Adapun objek yang merepresentasikan persaudaraan Islam adalah nuansa ekspresi seorang tokoh, atau keadaan di mana orang berada. Penafsiran yang diperoleh dalam film tersebut menunjukkan faktor perusak dan pendorong persaudaraan Islam dari sikap yang ditunjukkan oleh representasi dan objek. ","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114268687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DAKWAH KEKUASAAN DALAM AL-QUR’AN","authors":"Syamsul Yakin","doi":"10.15408/dakwah.v23i1.13926","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/dakwah.v23i1.13926","url":null,"abstract":"AbstractThis paper describes an analytical study of the principles of the mission of power (dakwah-kekuasaan) in Islamic political thought originating from the al-Quran. The description of the principles of the mission of power is intended to provide a conceptual-philosophical and implementative practical description in the al-Quran. Analyzing qualitative data and using a critical-analysis approach, this paper shows that the verses of the Qur'an do not determine a particular system and form regarding social and state life in Islam, but only the principles or basics. Nevertheless, from these principles can be developed a certain system of government and political system that is most suitable in this modern era. Of course by considering the ideals of religious teachings and the empirical reality of a country. AbstrakTulisan ini mendeskripsikan kajian analisis terhadap prinsip-prinsip dakwah kekuasaan dalam pemikiran politik Islam yang bersumber dari al-Qur’an. Uraian mengenai prinsip-prinsip dakwah kekuasaan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara konsepsional-filosofis dan praksis implementatif dalam al-Quran. Dengan menganalisis data kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis-kritis, tulisan ini menunjukkan bahwa ayat-ayat al-Qur’an tidak menentukan sistem dan bentuk tertentu mengenai kehidupan bermasyarakat dan bernegara dalam Islam, melainkan hanya prinsip-prinsip atau dasar-dasarnya saja. Kendati begitu, dari prinsip-prinsip itu dapat dikembangkan suatu sistem pemerintahan dan sistem politik tertentu yang paling sesuai di era modern ini. Tentu dengan mempertimbangkan antara idealitas ajaran agama dan realitas empirik suatu negara.","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114599156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMUNIKASI KOMUNITAS VIRTUAL DAN GAYA HIDUP GLOBAL KAUM REMAJA GAY DI MEDIA SOSIAL","authors":"Fita Fathurokhmah","doi":"10.15408/dakwah.v23i1.13924","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/dakwah.v23i1.13924","url":null,"abstract":"AbstractThis study will examine how the virtual community communication is carried out by gay teenagers on Grindr social media. Why is the youth gay community using the Grindr app as a communication tool? What social effects arise from the Grindr application's virtual community communication? This article used Lori Kendall's theory of community and the Internet, that discuss the emergence of social relationships that are mediated by communication via the internet. The findings of this study explain that the characteristics of virtual community communication rise a community that is speech, discourse and practice in nature. These three forms of gay virtual community communication among adolescents cannot be separated because each form has characteristics and is a stage in forming a community. AbstrakPenelitian ini akan mencermati bagaimana komunikasi komunitas virtual dilakukan kaum gay remaja di media sosial Grindr. Mengapa komunitas gay remaja menggunakan aplikasi Grindr sebagai alat komunikasi? Efek sosial seperti apa yang muncul dari komunikasi komunitas virtual aplikasi Grindr? Artikel ini menggunakan teori community dan internet dari Lori Kendall, yang membahas mengenai munculnya hubungan sosial yang dimediasi oleh komunikasi melalui internet. Temuan kajian ini menjelaskan bahwa karakteristik komunikasi komunitas virtual tersebut memunculkan suatu komunitas yang sifatnya speech, discourse dan practice. Ketiga bentuk komunikasi komunitas virtual Gay di kalangan remaja ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena masing-masing mempunyai karakteristik dan merupakan tahapan dalam membentuk komunitas. ","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"140 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124681100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persuasive Strategic Communication: Tabligh in Komunitas Anak Muda Berhijrah or Hijrah Youth Community","authors":"Siti Sakhinah, A. Arbi","doi":"10.15408/dakwah.v23i1.13925","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/dakwah.v23i1.13925","url":null,"abstract":"AbstractThe phenomenon of hijrah is becoming a trend among youth today. This study is aims to find out the persuasive communication strategies of Terang Jakarta, an Islamic youth community, to persuade youth to do hijrah through new media (social media), non-media, and their relevance to Islamic persuasive communication. This study uses qualitative research method with a descriptive approach. The results of this study are that three persuasive communication strategies can be applied both in new media and non-media. New media serves as the first gate of Tabligh, where the uses of graphics design and language are the main focus. Afterwards, non-media or face-to-face communication used as a continuation of da’wah through new media, is easier to build emotional relationships and persuasive youth here. Then, the psychodynamic strategy is the most strategies that can be applied both through new media and non-media.AbstrakFenomena hijrah menjadi tren di kalangan anak muda saat ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi komunikasi persuasif Terang Jakarta, sebuah komunitas pemuda Islam, untuk mengajak pemuda berhijrah melalui media baru, non media, dan apa relevansinya dengan komunikasi persuasif Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah tiga strategi komunikasi persuasif dapat diterapkan baik di media baru maupun non media. Media baru (media sosial) merupakan pintu gerbang pertama Tabligh, di mana penggunaan desain grafis dan bahasa menjadi fokus utamanya. Setelah itu, komunikasi non media atau komunikasi tatap muka yang digunakan sebagai kelanjutan dakwah melalui media baru, lebih mudah untuk membangun hubungan emosional dan persuasif remaja di sini. Kemudian, strategi psikodinamik merupakan strategi yang paling banyak diterapkan baik melalui media baru maupun non media.","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131676626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLIKASI BANK ASI TERHADAP KETENTUAN HUKUM RADHA’AH SEBAGAI WUJUD DINAMIKA ISLAM DI INDONESIA","authors":"Farida Nurun Nazah","doi":"10.15408/dakwah.v23i1.13927","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/dakwah.v23i1.13927","url":null,"abstract":"AbstractOfficially, there is no ASI Bank institution in Indonesia. But in practice, the legal facts are found in the community in the form of breastfeeding donors (donor ASI). In principle, the performance process of distributing breast milk banks and breast milk donors has many similarities. However, the breastfeeding donors in the community are not always redeemed by payment, in contrast to the concept of Bank ASI which is clear and clearly trades breast milk. From an Islamic legal perspective, these two legal facts have the same legal effect on the provisions of radha'ah (mahram sepersusuan). If the process of distributing breastfeeding donors is not carried out according to the provisions of Islamic law, then the practice of breastfeeding donors can violate the provisions of radha'ah so that Islam cannot justify it. AbstrakSecara resmi, belum ada lembaga Bank ASI di Indonesia. Namun secara praktek, fakta hukumnya ditemukan di masyarakat dalam bentuk donor ASI. Pada prinsipnya, proses kinerja pendistribusian Bank ASI dan donor ASI punya banyak kesamaan. Hanya saja, donor ASI di masyarakat tidak selalu ditebus dengan pembayaran, berbeda dengan konsep Bank ASI yang terang dan jelas memperjualbelikan ASI. Ditinjau dari perspektif hukum Islam, kedua fakta hukum tersebut memiliki akibat hukum yang sama terhadap ketentuan radha’ah (mahram sepersusuan). Apabila proses pendistribusian donor ASI itu tidak dilakukan menurut ketentuan hukum Islam, maka praktek donor ASI tersebut dapat melanggar ketentuan radha’ah sehingga Islam tidak dapat membenarkannya.","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122668465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEP DAKWAH PERSPEKTIF ULAMA BETAWI","authors":"Zakaria Zakaria","doi":"10.15408/dakwah.v22i1.12047","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/dakwah.v22i1.12047","url":null,"abstract":"Abstraks: Dakwah yang dikembangkan ulama Betawi melalui tiga bentuk, yaitu bi al-lisan, bi al-qolam dan bi al-hal. Jaringan intelektual ulama Betawi terkoneksi dengan jaringan enam guru utama ulama Betawi yaitu Guru Marzuqi, Guru Mansyur, Guru Mugni, Guru Madjid, Guru Romli dan Guru Kholid. Melalui jalur keenam guru utama ini, ulama Betawi sanad keilmuannya terkoneksi dengan ulama di Timur Tengah. Konsep dakwah yang dirumuskan ulama Betawi adalah dakwah yang berlandaskan akidah ahlu al-sunah wa al-jamaah, bertasawuf al-Ghazali dan bermazhab Imam Syafii.Fokus analisis penelitian ini berdasarkan tiga hal, yaitu bagaimana konsep dakwah perspektif ulama Betawi, Apakah jaringan inteletual ulama betawi memiliki sanad keilmuan dengan ulama Timur Tengah?, Apa Konsep dakwah yang diterapkan oleh ulama Betawi?. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif melalui tiga tahap pengumpulan data, yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi. Subyek penelitiannya adalah KH. Abdullah Syafii di Perguruan Asy Syafiiyah Jakarta dan KH. Abdurrahman Nawi di Depok. Sebagai pisau analisis adalah teori jaringan ulama azyumardi Azra dan sistem dakwah Amrullah Achmad.Kata kunci: Jaringan Intelektual, Ulama Betawi, Konsep Dakwah.","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"184 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121729664","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}