{"title":"Uji Eksperimental Penggunaan Zat Additif Mastersure 1007 Terhadap Workobility Dan Waktu Ikat Beton","authors":"Husnah, Razy Almagany","doi":"10.35583/js.v9i1.136","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.136","url":null,"abstract":"Penggunaan bahan tambah pada beton merupakan suatu inovasi yang dapat berkembang sesuai kebutuhan dalam penggunaan beton pada pekerjaan kontruksi. Penggunaan bahan tambah ditujukan untuk mengubah ataupun memperbaiki sifat beton agar sesuai dengan kebutuhan dan pekerjaan tertentu seperti mempercepat dan memperlambat pengikatan dan mempermudah pekerjaan (workability). Untuk mengatasi permasalahan dilapangan jarak tempuh yang jauh yang mampu memperlambat waktu ikat semen dapat digunakan Jenis bahan tambah yang digunakan bersifat kimiawi (chemical admixture), dalam hal ini bahan tambah (admixture) MasterSure® 1007 Tipe G, yang mana kandungan Retarder lebih dominan daripada Superplasticiser. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan MasterSure® 1007 dalam campuran beton terhadap nilai slump dan waktu ikat beton. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode eksperimental, dengan cara membuat benda uji (sampel). Benda uji yang menggunakan bahan tambah MasterSure® 1007 sebesar 0,8%, 0,9%, 1%, 1,1%, 1,2%, 1,3% dan 1,4% dari berat semen sesuai dengan Job Mix Design. Pengujian pada penelitian adalah penggujian Slump Test dan Penetration Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variasi penambahan MasterSure 1007 dari dosis terkecil yaitu 0,8% sampai dosis terbesar yaitu 1,4% rata-rata mempunyai nilai slump optimum pada umur 3 jam pengecoran. Pada umur 4 jam pengecoran dapat dilihat bahwa semua variasi mengalami penurunan slump dikarenakan reaksi retarder pada zat additif MasterSure 1007 sudah mulai habis. Hal ini menyebabkan zat additif MasterSure 1007 yang memiliki kandungan superplasticizer mulai bekerja sehingga mempercepat hidrasi semen pada beton. Hasil penetrasi test didapatkan pada variasi Beton normal, 0,8%, sampai 1,4% masing-masing yaitu waktu pengikatan awal dari 75menit;150 lbs/in2, 360menit;120lbs/in2, 360 menit;170lbs/in2, 420menit;160lbs/in2, 540menit;120lbs/in2,720 menit;120lbs/in2 dan pengikatan akhir dan pengikatan akhir masing-masing 150 menit; 700lbs/in2, 540 menit; 700lbs/in2, 600 menit; 700lbs/in2, 720 menit; 700lbs/in2, 840 menit;700;bs/in2,1080 menit ; 700lbs/in2","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126992049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kekuatan Material Karet 79-81 D Akibat Pengaruh Kelenturan","authors":"Weriono","doi":"10.35583/js.v9i1.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.134","url":null,"abstract":"Karet mempunyai elastisitas dan ketahanannya yang cukup tinggi dan salah satu yang paling serbaguna dalam bahan teknik, Bahan ini merupakan pilihan yang sangat baik untuk komponen pengikat, penyekat dan anti getaran praktis. Perilakunya terhadap waktu menjadi masalah yang tidak diinginkan dalam aplikasi. Ketika regangan konstan diterapkan pada bahan karet, tegangan diatur secara bertahan dan menurun seiring berjalannya waktu yang dikenal sebagai relaksasi stres. \u0000Simulasi dengan menggunakan software Ansys terhadap lembaran karet mempunyai lebar 30 mm, 40 mm dan 50 mm. Untuk pemrosesan analisa dilakukan constrain searah sumbu – X, Y dan Z (all dof) pada daerah yang tidak mengalami pengaruh gaya gravitasi ke lembaran karet. Strip karet 30 mm dengan pemberian beban gaya gravitasi 20,4 grm (0,0204 kg) pengukuran pada panjang 100 mm, 40 mm beban gaya gravitasi 2,72 grm (0,0272 kg), 50 mm beban gaya gravitasi 3,40 grm (0,0340 kg). \u0000Kelenturan lembaran karet hardness 79 – 81 D dengan ukuran lebar 50 mm tebal 6,8 mm lebih lentur sebesar 7,8 mm, simulasi 8,049 mm dan tegangan maksimum sebesar 2,571 M.Pa dari pada lebar 30 mm dan lebar 40 mm. Tegangam maksimum mendekati tumpuan yang diberikan dan kelenturan lembaran karet terjadi pada 50% daerah dari titik terberat lembaran karet.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"545 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134273534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Penelusuran Banjir Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Pada Sungai Indragiri (Studi Kasus Ruas Pulau Berhalo – Peranap)","authors":"Fauzan Mahdinal, M. Fauzi, Tri Maijoni","doi":"10.35583/js.v9i1.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.131","url":null,"abstract":"Penelusuran Banjir di wilayah Riau dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu tinggi muka air pada wilayah sungai, pengolahan data tinggi muka air menggunakan program Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation. Pengolahan data tinggi muka air yang dilakukan adalah memprediksi muka air yang ada dibagian hilir dengan menggunakan data tinggi muka air dibagian hulu dan data tinggi muka air bagian hilir. Metode Backpropagation mampu menghasilkan pengolahan data yang berkorelasi antara data input dan data target. Hal ini dapat dilihat selama proses pelatihan, pengujian dan validasi data. Perancangan atau pemodelan jaringan saraf tiruan menggunakan program MATLAB, adapun parameter yang digunakan yaitu Epoch, lr atau learning rate, dan nilai momentum atau mc. Data yang digunakan sebanyak 2550 data tinggi muka air dari tahun 2010-2016 dengan pengelompokan data menjadi 70% sebagai data pelatihan dan 30% sebagai data pengujian serta data validasi sebanyak 100%, dalam pengujian aplikasi ini diperoleh hasil prediksi yang keandalannya kurang bagus karna nila RMSE yang terlalu besar maka dengan itu dilakukan transformasi data ke dalam bentuk Logaritma, data pengolahan hasil logaritma mampu menurunkan nilai RMSE yang lumaya bagus akan tetapi korelasi antara data di hulu dan data di hilir sangat signifikan sehingga mempengaruhi hasil prediksi.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129386694","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisa Kinerja Campuran AC-WC dengan Pemanfaatan Kombinasi Limbah Abu Bata dan Abu Serbuk Kayu Sebagai Filler","authors":"Y. Anggraini, Alfian Malik, Mardani ' Sebayang","doi":"10.35583/JS.V8I2.122","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/JS.V8I2.122","url":null,"abstract":"Perkerasan jalan yang umum digunakan di Indonesia adalah campuran Lapis Aspal Beton (Laston). Laston Lapis Aus atau Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) merupakan bagian yang terletak pada lapisan paling atas dalam perkerasan lentur jalan raya. Lapisan perkerasan ini merupakan kombinasi dari aspal, agregat kasar, agregat halus, dan (filler). Filler merupakan lapisan pengisi yang berfungsi untuk mengisi ataupun menutupi rongga udara pada perkerasan jalan. Filler yang pada umumnya digunakan ialah semen, abu batu, dan abu kapur. Pada penelitian ini dilakukan alternatif pengganti filler yaitu dengan memanfaatkan limbah abu bata dan abu serbuk kayu karena limbah tersebut mempunyai senyawa kimia yang hampir serupa dengan semen Portland. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik lapisan AC-WC menggunakan kombinasi filler abu batu dan abu serbuk kayu. Proporsi abu bata dan abu serbuk kayu yang digunakan pada penelitian ini adalah 100% : 0 %, 97% : 3%, 94% : 6%. Spesifikasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Metode Marshall. Setelah mendapatkan kadar aspal yang optimum untuk masing-masing filler yang berbeda variasi, uji Marshall dilakukan untuk mendapatkan nilai stabilitas dan nilai kepadatan campuran. Hasil dari pengujian menggunakan alat marshall menunjukkan bahwa semua kombinasi memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2018. Semakin meningkat komposisi abu serbuk kayu yang digunakan maka semakin meningkat pula stabilitas yang didapatkan, yaitu hasil stabilitas tertinggi pada kombinasi 94% abu bata dan 6% abu serbuk kayu senilai 1105,11 kg dengan kelelehan 3,82 mm.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127454658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisa Rancangan Keseimbangan Menggunakan Sensor Imu Type – Mpu6050 Pada Quadcopter","authors":"Fadhli Palaha, Yolnasdi","doi":"10.35583/JS.V8I2.356","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/JS.V8I2.356","url":null,"abstract":"Kontroler Proporsional Integral Deferensial (PID) merupakan kontroler yang memiliki stabilitas yang baik dengan tingkat error dan overshoot yang kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mencapai nilai keseimbangan dan kehandalan quadqopter pada saat terbang. Quadcopter yang dirancang diputar oleh motor brushless direct current (BLDC) yang dikontrol oleh Arduino. Keluaran dari Arduino berupa PWM menjadi masukan untuk penggerak motor, dimana kecepatan keluaran dari motor akan dideteksi oleh sensor MPU-6050. Setelah itu akan terjadi pengulangan proses, sampai kecepatan memenuhi nilai set point. \u0000 Penentuan hasil parameter kontroler PID ini didapatkan dengan menggunakan rumus-rumus sederhana dan proses trial and error. Dimana hasil parameter kontroler PID diperoleh nilai Kp = 1.3, Ki = 0.05 dan Kd = 15. Dengan nilai Kp, Ki dan Kd tersebut sistem dapat berjalan dengan baik dengan mempertahankan kecepatan putaran motor mendekati setpoint. Hasil pengujian menunjukkan bahwa quadcopter dengan pengendali PID dapat hovering dengan stabil. Meski respon sikap pada kondisi transien masih memiliki overshoot. Hal ini dapat diatasi salah satunya dengan menggunakan skema pengendali yang kokoh.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"130 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121561093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yoga Ornando, Ismeddiyanto, Iskandar Romey Sitompul
{"title":"Analisis Numerik Kuat Lentur Balok Support Beam Curve Tile Beton Semi Pracetak Dengan Variasi Panjang Bentangan","authors":"Yoga Ornando, Ismeddiyanto, Iskandar Romey Sitompul","doi":"10.35583/JS.V8I2.121","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/JS.V8I2.121","url":null,"abstract":"Semi precast slab is a combination of precast concrete which consist of the support beam and curve tile with the cast in place concrete. During the working process, support beam will support the entire load until the slab becomes solid. The study aims to identify the effect of using variations of support beam length towards deflection-load relationship, moment-curvature, crack pattern and cross-sectional dimensions caused by pure bending moments with the same maximum load. The variations of the support beam length are L = 3000 mm, L = 4000 mm, L = 5000 mm and L = 6000 mm which can affect the cross-sectional dimensions of the support beam. The method used in this study was the numerical method by using Abaqus 6.14 CAE software. Abaqus is one of the finite element analysis (FEA) programs to model and analysis the elements of the structure. The loading applied was an axial load which has increased until the support beam failed. The numerical analysis results are the increase of cross section dimension as the increasing of support beam length. The cross-sectional dimension are 100 mm x 60 mm; 110 mm x 65 mm; 110 mm x 70 mm; and 115 mm x 75 mm. The maximum load (Pmaks) was relative same while the support beam length increased are 1,52 kN; 1,53 kN; 1,53 kN and 1,55 kN. The collapse pattern on the support beam was a pure bending crack at the most significant bending moment region. The crack pattern showed the crack on the pull side of the beam in the direction of the stirrups.Semi precast slab is a combination of precast concrete which consist of the support beam and curve tile with the cast in place concrete. During the working process, support beam will support the entire load until the slab becomes solid. The study aims to identify the effect of using variations of support beam length towards deflection-load relationship, moment-curvature, crack pattern and cross-sectional dimensions caused by pure bending moments with the same maximum load. The variations of the support beam length are L = 3000 mm, L = 4000 mm, L = 5000 mm and L = 6000 mm which can affect the cross-sectional dimensions of the support beam. The method used in this study was the numerical method by using Abaqus 6.14 CAE software. Abaqus is one of the finite element analysis (FEA) programs to model and analysis the elements of the structure. The loading applied was an axial load which has increased until the support beam failed. The numerical analysis results are the increase of cross section dimension as the increasing of support beam length. The cross-sectional dimension are 100 mm x 60 mm; 110 mm x 65 mm; 110 mm x 70 mm; and 115 mm x 75 mm. The maximum load (Pmaks) was relative same while the support beam length increased are 1,52 kN; 1,53 kN; 1,53 kN and 1,55 kN. The collapse pattern on the support beam was a pure bending crack at the most significant bending moment region. The crack pattern showed the crack on the pull side of the beam in the direction of the stirrups.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132787308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS SIFAT MEKANIK BATA RINGAN YANG TERPAPAR SUHU TINGGI","authors":"Imam Mustafa, Reni Suryanita, Harnedi Maizir","doi":"10.35583/js.v8i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v8i1.25","url":null,"abstract":"Perubahan temperatur akibat terpapar suhu tinggi yang berasal dari penyinaranmatahari ataupun dari bangunan yang terbakar akan berdampak padaperubahan sifat-sifat bata ringan tersebut, terutama perubahan kuat tekan bataringan. Dengan mengetahui kuat tekan bata ringan setelah terpapar suhu tinggimaka kita dapat memperhitungkan perbaikan apa yang sesuai untuk dindingbata ringan tersebut, dan apakah bata ringan tersebut masih layak digunakan.Benda uji yang digunakan adalah bata ringan berukuran panjang 60 cm, lebar10 cm ,dan tinggi 20 cm. Benda uji dipaparkan suhu tinggi dengan variasiwaktu selama 10 menit, 20 menit, 30 menit dan 40 menit. Dari pemaparanselama 10 menit suhu rata-rata yang dihasilkan sebesar 301 oC. Untukpemaparan selama 20 menit didapat hasil sebesar 349 oC. Pemaparan selama30 menit didapat hasil sebesar 355,5 oC. Serta untuk pemaparan selama 40menit didapat hasil sebesar 370 oC. Sedangkan untuk hasil uji kuat tekan bataringan akibat adanya pemaparan selama 10 menit, 20 menit, 30 menit dan 40menit, nilai kuat tekan yang dihasilkan yaitu sebesar 0,52 Mpa, 0,45 Mpa,0,44 Mpa dan 0,39 Mpa. Nilai ini turun sebesar 18 %, 29%, 31%, dan 38 %dari nilai kuat tekan bata ringan normal tanpa adanya pemaparan. Berdasarkanpenelitian yang telah dilakukan, nilaki kuat tekan bata ringan akibat adanyapaparan suhu tinggi menjadi menurun. Sebaiknya perlu dilakukan penelitianlebih lanjut dengan variasi waktu yang berbeda.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129765145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INVESTIGASI KEKERASAN MATERIAL AISI 1045 PENGARUH PROSES FULL ANNEALING MENGGUNAKAN FULL FACTORIAL DESIGN","authors":"Weriono, Rinaldi","doi":"10.35583/JS.V8I1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/JS.V8I1.30","url":null,"abstract":"Pendinginan merupakan faktor yang menentukan kekerasansuatu material. Ada dua media quench yang sering dgunakan yaitumedia oli dan air. Quench oli adalah pendinginan yang lebih perlahansehingga mencegah retak akibat kecepatan akspansi materialdibandingkan dengan quench air. Pemaparan fenomena yang terjadidi lapangan untuk penggunaan elemen mesin yang terbuat dari bajakarbon sedang AISI 1045 dibatasi pada kegagalan elemen mesin yangdiakibatkan oleh beban personal atau beban mekanik. Metode FullFactorial Design of Experiment digunakan untuk mengkaji hasil ujikekerasan sesuai dengan hipotesa pengujian. Design of Experiment(DOE) telah banyak digunakan untuk menentukan faktor desain yangsignifikan mempengaruhi respons target dan membangun empirismodel yang mewakili hubungan antara faktor signifikan.Untuk mendapatkan respon kekerasan terhadap perlakuan panasfull annealing dengan media Quenching Oil dan air sehingga padapenelitian ini digunakan material AISI 1045 dengan variasitemperatur 7500 C, 8000 C dan 8500 C. AISI 1045 hasil produksikomersial dengan memotong sebagian kemudian diambil untukdilakukan pengujian kekerasan Metode Full Factorial Design ofExperiment digunakan untuk mengkaji hasil uji kekerasan sesuaidengan hipotesa sesuai analisis varians (Anova).Respon input data full factorial design pengujian kekerasandipengaruhi media pendingin dan temperatur proses full annealingpada material AISI 1045. Pengaruh media pendingin menghaslkanFo,5%, 2,18= 3,55,maka Fo=26,73>3,55 menunjukan pengaruh mediapendingin berpengaruh terhadap kekerasan AISI 1045 sedangkanpengaruh temperatur menghaslkan Fo, 5%, 2,18 = 3,55, maka Fo = 31,74> 3,55 menunjukan pengaruh temperatur berpengaruh terhadapkekerasan AISI 1045. Pengaruh interaksi media pendingin terhadaptemperatur menghaslkan Fo, 5%, 1,18 = 3,55, maka Fo = 6,58 > 4,41menunjukan pengaruh media pendingin berinteraksi temperaturberpengaruh terhadap kekerasan.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125022375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KARAKTERISTIK TANAH DASAR LEMPUNG MENGGUNAKAN METODE STABILISASI ASPAL EMULSI","authors":"Sjelly Haniza, Harnedi Maizir, Danil Jesa Putra","doi":"10.35583/js.v8i1.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v8i1.29","url":null,"abstract":"Struktur jalan paling akhir menerima beban pada konstruksi jalan adalahtanah dasar. Kemampuan tanah dasar (daya dukung) dapat diperoleh darihasil pemeriksaan California Bearing Ratio (CBR) laboratorium ataupun dariCBR lapangan. Permasalahan yang sering dihadapi terutama jalan diProvinsi Riau khususnya pekanbaru tanah dasar merupakan tanah lunakberupa lempung dengan plastisitas tinggi. Salah satu cara untukmeningkatkan daya dukung tanah dasar tersebut menggunakan metodestabilisasi tanah dengan aspal emulsi. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui nilai karakteristik tanah dasar lempung organik denganplastisitas tinggi (CH) berdasarkan Unified Soil Clasification System (USCS).Stabilisasi menggunakan aspal emulsi jenis Cationik Rapid Setting (CRS)dengan variasi penambahan 4%, 6%, 8% dan 10%. Hasil pengujian diperolehnilai CBR tertinggi pada penambahan kadar aspal emulsi 8% sebesar 6,05%.Pengujian terhadap kuat tekan bebas diperoleh pada penambahan aspalemulsi kadar 10% sebesar 0,174 MPa. Hasill pengujian yangdirekomendasikan untuk tanah lempung organic dengan plastisitas tinggiadalah pemakaian kadar aspal 8%, dengan nilai CBR 6,05% dan UCS 0,141MPa.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131603342","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KEANDALAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA GEDUNG MENARA BRI PEKANBARU","authors":"Reshy Amtria Destina, Hendra Taufik, Rian Trikomara Iriana","doi":"10.35583/js.v8i1.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v8i1.26","url":null,"abstract":"Kebakaran merupakan hal yang sering terjadi terutama untuk bangunan yangmemiliki lantai yang tinggi, sehingga sangat perlu memiliki sistem proteksikebakaran yang andal untuk sebuah gedung. Termasuk juga gedung MenaraBRI Pekanbaru yang merupakan gedung yang memiliki fungsi signifikansebagai media penyimpanan uang yang memiliki 9 lantai dan 2 basement, jadisistem proteksi kebakaran pada Gedung Menara BRI Pekanbaru harus sesuaipersyaratan yang ditentukan. Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis danmengetahui tingkat keandalan gedung Menara BRI Pekanbaru, sehingga padasaat gedung digunakan maka resiko tingkat kebakaran pada gedung ini bisadiminimalisirkan. Penelitian ini dilakuan dengan menggunakan dua metodeyang pertama yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dimanametode ini dilakukan dengan membandingkan elemen yang lebih pentingdaripada elemen yang lainnya dan yang kedua metode Check-list, dimanametode Check-list ini merupakan metode dengan membandingkan ketentuanyang diharuskan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26tahun 2008 dengan yang diterapkan pada Gedung Menara BRI Pekanbaru.Hasil yang diperoleh dari kedua metode tersebut merupakan pembobotanberupa angka, dimana angka yang diperoleh memiliki tingkatan masingmasingkeandalan gedung, tergolong kedalam keandalan yang kurang,cukupatau andal untuk gedung Menara BRI Pekanbaru. Nilai keandalan bangunanGedung Menara BRI Pekanbaru dengan metode AHP diperoleh nilai sebesar95,37%, sedangkan dengan menggunakan metode Check-list diperoleh nilaisebesar 96,03% sehingga keduanya dalam kondisi “Baik atau Andal”.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122684421","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}