{"title":"Studi Kuat Geser Lahan Gambut dengan Uji Geolistrik dan Alat Dokenbo","authors":"Dian Paramita, M. Yusa, Lita ' Darmayanti","doi":"10.35583/js.v9i2.193","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i2.193","url":null,"abstract":"Berkembangnya zaman dan meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan penggunaan lahan marginal seperti lahan gambut tidak dapat di hindari. Lahan gambut memiliki karakteristik kepadatan rendah dan konsistensi lunak-sangat lunak. Penentuan kekuatan geser gambut baik di laboratorium maupun di lapangan tidak mudah, alat yang biasa digunakan di lapangan seperti sondir dan SPT memiliki bobot alat berat dan rentang pengukuran yang terlalu besar. Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode untuk menentukan kekuatan geser dari nilai resistivitas. Penelitian ini menggunakan alat dokenbo portabel dan uji resistivitas. Pengujian dilakukan di Meranti, daerah yang sebagian besar terdiri dari lahan gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang nilai resistivitas gambut dominan yang diperoleh adalah 61-70 ohm.m dengan rentang nilai resistivitas 6,7-140 ohm.m. Rentang nilai penetrasi gambut yang dominan adalah 401-500 kN/m2 dengan rentang nilai penetrasi 125-1800 kN/m2. Rentang kohesi gambut yang dominan adalah 0,1-0,5 kN/m2 dengan rentang nilai kohesi 0,1-6,5 kN/m2. Rentang nilai sudut geser dalam gambut dominan adalah 13p-20o dengan rentang nilai sudut geser dalam 13,76o-50,2o. Hubungan dilakukan antara resistivitas dan penetrasi, resistivitas dan kohesi, resistivitas dan sudut geser. Penelitian ini menghasilkan hubungan statistik yang sangat rendah antara resistivitas dan karakteristik mekanik.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131482364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yenita Morena, Ermiyati Tanjung, Andre Novan, Yolanda Novianti
{"title":"Pengujian Kuat Lentur Dan Kuat Tekan Kayu Sengon Dengan Mengunakan Lapisan/ Coating Resin","authors":"Yenita Morena, Ermiyati Tanjung, Andre Novan, Yolanda Novianti","doi":"10.35583/js.v9i2.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i2.169","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Pengujian kuat lentur dan kuat tekan kayu adalah pengujian yang didasarkan pada sifat-sifat mekanik kayu yaitu menahan tarikan dan tekanan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kelas kayu dan besar perubahan nilai kuat lentur dan kuat tekan kayu sengon solid dengan kayu sengon setelah diberi lapisan zat resin. Pada pengujian ini dilakukan tiga variasi yang berbeda dimana setiap pengujian kuat lentur dan kuat tekan yaitu, kuat lentur kayu solid, kuat lentur kayu coating dengan resin 1 lapis dan kuat lentur kayu coating resin 2 lapis. Begitu juga dengan pengujian kuat tekan dilakukan variasi yang sama serperti pengujian kuat lentur. Pada setiap pengujian ini diperoleh kelas kayu adalah kayu kelas III, dan persentase rata-rata kenaikan kuat lentur kayu coating resin 1 lapis adalah sebesar 17,97 MPa atau sekitar 0,4 % dari nilai kuat lentur kayu solid, sedangkan persentase rata-rata kenaikan kuat lentur kayu coating resin 2 lapis adalah sebesar 23,40 MPa atau sekitar 0,5 %. Dan untuk pengujian kuat tekan kayu coating resin 1 lapis mengalami penurunan sebesar 0,77 MPa, atau sekitar 0,02 % dari kuat tekan kayu solid, sedangkan pada pengujian kuat tekan kayu coating resin 2 lapis mengalami penurunan sebesar 1,53 MPa, atau sekitar 0,04 % dari nilai kuat tekan kayu solid. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127401150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Semen Terhadap Kuat Tekan Bebas","authors":"Muthia Anggraini, A. Saleh","doi":"10.35583/js.v9i2.182","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i2.182","url":null,"abstract":"Pencampuran tanah asli dengan abu tandan kelapa sawit kosong dan semen merupakan usaha untuk meningkatkan kuat dukung tanah lempung. Tujuan penelitian menentukan pengaruh penambahan 7,5% abu tandan kosong kelapa sawit dan semen masing – masing 5%, 7.5%, dan 10% terhadap nilai kuat tekan bebas. Kontribusi penelitian ini nantinya dapat menjadi rekomendasi untuk penanganan perbaikan tanah. Metode yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan bebas tanah stabilisasi di laboratorium yang mengacu SNI 3638:2012. Hasil penelitian menunjukan tanah lempung yang diteliti termasuk lempung plastisitas tinggi dengan nilai batas cair 55,3%. Penambahan abu tandan kosong kelapa sawit dan semen cenderung mengurangi nilai batas cair tanah menjadi 40,30% pada persentase 7,5% abu tandan kelapa sawit kosong dan 10% semen. Nilai kuat dukung tanah naik maksimum 2,10 kg/cm² pada 7,5% abu tandan kosong kelapa sawit dan 10% semen, dan turun menjadi 1,88 kg/cm² pada 7,5% abu tandan kelapa sawit kosong dan 10% semen. Nilai kuat dukung tanah asli adalah 1,96 kg/cm². Kesimpulan yang didapat bahwa penambahan abu tandan kosong kelapa sawit dan semen cenderung mengurangi nilai konsistensi tanah dan menaikkan nilai kuat tekan bebas tanah pada kadar tertentu dan akan turun setelah mencapai maksimum.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"60 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128347402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Numerik Bata Ringan Terpapar Temperatur Suhu Tinggi Menggunakan LUSAS V.19","authors":"M. Joni, H. Maizir, Reni Suryanita","doi":"10.35583/js.v9i2.152","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i2.152","url":null,"abstract":"Penggunaan material bangunan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan suhu ruang bangunan tersebut. Untuk itu pengggunaan bata ringan menjadi lebih direkomendasikan bagi bangunan gedung di daerah beriklim tropis. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis numerik sifat termal distribusi penjalaran panas pada bata ringan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi penjalaran panas pada bata ringan dengan variasi suhu dan waktu tertentu akibat diberikannya temperatur suhu tinggi. Analisis menggunakan program elemen hingga LUSAS v.19 dan dilakukan verifikasi menggunakan metode Wickström. Pada penelitian ini, data input yang digunakan adalah geometrik material, massa jenis, konduktivitas termal, dan kapasitas kalor jenis. Sedangkan pembebanan yang diberikan adalah temperature suhu tinggi dengan waktu paparan dan titik tinjau arah x dan y. Hasil perbandingan distribusi penjalaran panas antara metode Wickstrom dan program LUSAS v.19 didapatkan suhu penjalaran panas menggunakan program LUSAS v.19 lebih tinggi di awal, namun jika paparan dilakukan dalam waktu yang lama nilai distribusi penjalaran panas menggunakan metode Wickström lebih tinggi dari pada menggunakan program LUSAS v.19. Persentase tahanan panas berbanding terbalik dengan massa jenis, sedangkan kecepatan penjalaran panas berbanding lurus dengan massa jenis material. Hingga paparan suhu sebesar 1.000 0C dengan massa jenis 840 kg/m3 selama 2 jam, penjalaran panas yang terjadi pada titik tinjau dengan metode Wickström adalah 942,912 0C dan program LUSAS v.19 adalah 931,148 0C. Hal ini menunjukkan keakuratan dari kedua metode ini adalah sebesar 98,752 %, sehingga metode ini dapat memberikan kontribusi bagi para perencana dalam melakukan proses desain dengan mempertimbangkan faktor kenyamanan termal pada ruangan.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126571279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Gala Garcya, Zulfikar '. Djauhari, Reni Suryanita
{"title":"Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Fungsi Tan-Sigmoid dalam Memprediksi Kinerja Struktur Bangunan Gedung","authors":"Muhammad Gala Garcya, Zulfikar '. Djauhari, Reni Suryanita","doi":"10.35583/js.v9i1.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.135","url":null,"abstract":"Gempa bumi merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap gedung, sehingga perlu untuk mendesain gedung dengan memperhitungkan pembebanan gempa bumi yang terjadi. Dengan bantuan software finite element dapat diperoleh respons struktur berupa displacement, velocity, dan acceleration yang terjadi akibat gempa bumi. Jaringan Saraf Tiruan (JST) merupakan salah satu metode yang dapat memprediksi kerusakan bangunan dengan memanfaatkan data respons struktur dengan waktu analisis yang relatif lebih singkat dibandingkan menganalisis struktur satu per satu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data gempa dengan magnitude intensitas tinggi yang berbeda-beda. Data input dan output diperoleh melalui software Finite Element untuk menghasilkan jumlah data yang diperlukan JST yaitu sebanyak 4489 data. Pada penelitian ini, komposisi yang digunakan untuk training, testing, dan validating adalah 60%, 25%, dan 15% masing – masingnya. Data input yang digunakan yaitu waktu, acceleration arah x dan y, velocity arah x dan y, serta displacement arah x dan y. Sedangkan untuk data target yang digunakan yaitu kinerja struktur yang ditentukan oleh FEMA 356 dan simpangan antar lantai arah x dan y. Hasil pengujian menunjukkan analisis oleh JST yang menggunakan transfer function Tan-Sigmoid menunjukkan nilai R2 sebesar 97,542% dan Mean Square Error (MSE) yang dihasilkan yaitu sebesar 1,2449.E-07. Hal ini menunjukkan analisis JST dengan transfer function Tan-Sigmoid dapat digunakan untuk memprediksi kinerja dari struktur dengan cepat dan akurat. Dengan demikian metode ini diharapkan dapat direkomendasikan untuk Structural Engineer dan perencana gedung dalam mendesain bangunan gedung bertingkat tahan gempa.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125476023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Ketelitian Model Mock Dalam Prediksi Aliran Rendah (Daerah Aliran Sungai Rokan Pos Duga Air Pasir Pangaraian)","authors":"Dickky Yusman, M. Fauzi, Yohanna Lilis Handayani","doi":"10.35583/js.v9i1.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.132","url":null,"abstract":"Model Mock merupakan model hujan-aliran yang sering digunakan untuk menganalisis sistem DAS dalam prediksi respon hidrologi dari suatu masukan kejadian hujan. Model Mock memerlukan pengujian kalibrasi dan verifikasi untuk memperoleh variasi parameter model terbaik dan hasil debit simulasi mengikuti pola data debit lapangan. Pengujian model Mock dilakukan dengan 7 parameter yaitu koefisien infiltrasi musim basah (WIC), koefisien infiltrasi musim kering (DIC), faktor resesi aliran tanah (K), singkapan lahan (m), kapasitas kelembaban tanah (SMC), kelembaban tanah awal (ISM), penyimpanan air tanah awal (IGWS) dan analisis berdasarkan beberapa kriteria penilaian kinerja model. Kriteria penilaian kinerja model yang digunakan yaitu koefisien korelasi (R) dan koefisien efisiensi model Nash-Sutcliffe. Hasil uji kalibrasi didapatkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,999 yang termasuk kategori kuat dan setelah di verifikasi menjadi sebesar 0,120 yang termasuk kategori rendah. Nilai kalibrasi koefisien efisiensi Nash-Sutcliffe sebesar 0,064 dan setelah diverifikasi menjadi sebesar -0,242.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125529384","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perilaku Daya Dukung Grup Pondasi Tiang Bersirip Pada Tanah Lunak","authors":"Liza Trisnawati, Ferry ' Fatnanta, M. Yusa","doi":"10.35583/js.v9i1.139","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.139","url":null,"abstract":"Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, modifikasi pada bentuk dan perhitungan daya dukung fondasi tiang pancang terus berkembang. Banyak ditemukan jenis ataupun bentuk-bentuk dari fondasi tiang pancang yang sudah dimodifikasi, salah satunya yaitu dengan penambahan sirip pada fondasi tiang polos. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji perilaku daya dukung fondasi grup tiang sirip dengan variasi jumlah tiang pada tanah lunak, sehingga dapat diketahui perbandingan antara daya dukung fondasi grup tiang sirip dengan fondasi grup tiang polos serta dapat diketahui perbandingan nilai efisiensi antara fondasi grup tiang sirip dengan tiang polos. Hasil analisis diperoleh perilaku daya dukung fondasi grup tiang sirip dengan variasi jumlah tiang 3T, 4T, 5T, 6T dan 8T memiliki kesamaan yaitu pada akhir kurva masih menunjukkan bahwa pada akhir penurunan masih terjadi peningkatan beban. Hal ini terjadi karena daya dukung friction dan end bearing yang dihasilkan fondasi, dengan keberadaan sirip meningkatkan daya dukung end bearing fondasi. Sedangkan untuk model fondasi grup tiang polos menunjukkan daya dukung fondasi didominasi oleh friction. Daya dukung ultimate fondasi grup tiang sirip mempunyai daya dukung yang lebih besar dibandingkan dengan fondasi grup tiang polos. Peningkatan daya dukungnya mencapai 28,88 % untuk variasi 3T, 53.11 % untuk variasi 4T, 36,18 % untuk 5T, 25,49 % untuk 6T dan 23,33 % untuk 8T. Fondasi grup tiang sirip dengan variasi jumlah tiang 8 memiliki daya dukung ultimate terbesar yaitu 108,1 N dan yang terkecil fondasi grup tiang polos dengan variasi jumlah tiang 3 yaitu 47,23 N. Berdasarkan hasil pengujian, efisiensi tertinggi ada pada fondasi tiang polos variasi 3T yaitu sebesar 3,15 dan terkecil 0,33 ada pada tiang sirip variasi 8T, hal ini dipengaruhi oleh peningkatan tekanan air pori di sekitar tiang akibat adanya penambahan sirip.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117311054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Kebutuhan Biaya-Waktu Alat-Alat Berat Antara Hitungan Kontraktor Dan Permen PUPR No. 28/PRT/M/ 2016","authors":"Yulia Setiani, Akhmad Zulmi, U. Jusi","doi":"10.35583/js.v9i1.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.138","url":null,"abstract":"Pembuatan sumur baru untuk perusahaan minyak membutuhkan berbagai macam alat-alat berat. Pekerjaannya menimbun dan memadatkan tanah. Tujuan penggunaan alat berat untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan, menghemat tenaga kerja, bekerja lebih ekonomis, dan hasil kerja yang lebih optimal. Permasalahan pada proyek yang menjadi studi kasus adalah kontraktor tidak optimal menentukan jumlah alat berat dan biaya keseluruhan proyek. Karena itu perlu suatu studi perbandingan perhitungan kebutuhan alat-alat berat, antara perhitungan kontraktor dan perhitungan mengacu pada Permen PU No. 28/ 2016 tentang analisis harga satuan pekerjaan bidang Sumber Daya Air (SDA) Bagian 2. Hasil perhitungan kontraktor tidak efisien dibandingan dengan metode perhitungan SDA. Kontraktor menggunakan 2 unit excavator, 8 unit dump truck, 2 unit bulldozer, 2 unit compactor dan biaya operasi alat berat Rp 343.340.000,00. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode SDA menggunakan 1 unit excavator, 4 unit dump truck, 1 unit bulldozer, 1 unit compactor dan biaya alat berat sebesar Rp 307.676.863,00","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126864877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Estri Diniyati, Muhammad Fa’iz Dwitrisna, Aditya Mulya
{"title":"Analisis Kondisi Atmosfer Saat Banjir dan Tanah Longsor (Studi Kasus : Nganjuk, 14 Februari 2021)","authors":"Estri Diniyati, Muhammad Fa’iz Dwitrisna, Aditya Mulya","doi":"10.35583/js.v9i1.133","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.133","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi karena memiliki potensi pembentukkan awan konvektif yang besar. Pada tanggal 14 Februari 2021, bencana banjir dan longsor melanda wilayah Nganjuk yang menyebabkan kerugian baik harta maupun jiwa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer saat kejadian banjir dan tanah longsor di wilayah Nganjuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat fenomena La Nina yang sedang aktif di wilayah Indonesia dengan ditandai anomali suhu muka laut di Indonesia menjadi lebih hangat sebesar 1-2℃. Selain itu, terdapat juga pola konvergensi angin yang melewati wilayah Nganjuk sehingga memperbesar potensi pembentukkan awan konvektif pada wilayah tersebut. Berdasarkan citra satelit Himawari-8, dengan menggunakan teknik RGB dan teknik CCO menunjukkan bahwa terdapat awan cumulonimbus yang berinisiasi menjadi awan cumulonimbus multisel. Awan multisel ini menutupi sebagian besar wilayah Jawa Timur pada pukul 08.00-18.00 UTC dengan suhu puncak di wilayah Nganjuk mencapai -77,4℃. Nilai indeks labilitas atmosfer sebelum terbentuknya awan yaitu CAPE sebesar 1600-2200 J/kg dan TT index sebesar 43,5-44. Pada pukul 08.00 UTC, divergensi di lapisan 1000-900 mb menunjukan nilai -0,027s-1 hingga -0,013s-1, kemudian vortisitas sebesar 0,013-0,04 s-1. Nilai kelembapan di permukaan sebelum terbentuknya awan sebesar 80-85% kemudian meningkat saat awan telah memasuki fase tumbuh hingga punah yaitu sebesar 90-100%. Dari hasil tersebut menandakan kondisi atmosfer sedang labil sehingga mendukung terjadinya pertumbuhan awan konvektif. Hasil ini didukung dengan data pengamatan hujan pada wilayah Nganjuk dimana sebagian besar intensitas curah hujan pada wilayah tersebut termasuk dalam kategori hujan lebat hingga hujan sangat lebat mencapai 162 mm/hari.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131125092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Dua Jenis Agregat Daerah Yang Berbeda Terhadap Karakteristik Marshall Pada Aspal Porus","authors":"S. Dewi, Roza Mildawati, Adi Nurhakim","doi":"10.35583/js.v9i1.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.137","url":null,"abstract":"Aspal Porus (Porous Asphalt) merupakan campuran aspal bergradasi terbuka dengan persentase agregat kasar lebih dari 85%, sehingga menyediakan rongga udara yang besar. Rongga udara ini diharapkan dapat meloloskan air jika hujan, Dalam pembuatan perkerasan tersebut menggunakan agregat yang berasal dari dua daerah yang berbeda, di provinsiRiau bisadidapatkan di PTVirajaya. Oleh karena itulah pemanfaatan material lokal untuk dapat membandingkan penggunaan agregat Pangkalan dan xiii Koto Kampar yang terdapat pada propinsi Riau terhadap Aspal Porus (Jauhari,2013) \u0000Penelitian ini dilakukan dengan metode marshall (SNI 06-2489-1991) dan menggunakan spesifikasi AAPA 1997. Komposisi campuran aspal porus penggunaan agregat pangkalan diperoleh agregat kasar 11,99%,agregat sedang 84,08%, abu batu 1,91% dan pasir 2,02 % dan penggunaan agregat xiii koto kampar diperoleh agregat kasar;17,14% agregat sedang 80,46%, abu batu1,88% dan pasir 0,52%. Dari hasil pengujian agregat di Laboratorium, nilai kadar aspal rencana yang didapat 4,0 %; 4,5%; 5%; 5,5%; dan 6% untuk campuran aspal porus denganFiller Abu batu 100%. \u0000Hasil yang diperoleh nilai karakteristik marshall (stabilitas, Flow, VIM, MQ, VMA, VFA) dan Permeabilitas. Nilai stabilitas tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 1.910,76 kg, dan pada agregat 13 koto kampar 1.353,20 kg, dengan kadar aspal kedua agregat 6%. Nilai flow tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 4,37 mm, dan pada agregat 13 koto Kampar 4,73 mm, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai vim tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 22,516%, dan pada agregat 13 koto Kampar 20,793%, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai mq tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 868,529 kg dengan kadar aspal 6%, dan pada agregat 13 koto Kampar 653,166 kg dengan kadar aspal 5,5%. Nilai vma tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 30,031%, dan pada agregat 13 koto Kampar 28,514%, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai vfa tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 61,116% dengan kadar aspal 6%, dan pada agregat 13 koto Kampar 57,444% dengan kadar aspal 5,5%. Nilai pengujian permeabilitas tertinggi agregat pada pangkalan dan 13 koto Kampar bernilai sama, yaitu 0,442 cm/dt dengan kadar aspal 4%. Hasil Perbandingan penggunaan agregat Pangkalan dan agregat xiii koto kampar sama-sama memberikan hasil yang baik pada kadar aspal 4% dan 4,5% yang memenuhi spesifikasi Aspal Porus sesuai AAPA, 1997 dan kadar aspal optimum penggunaan agregat Pangkalan adalah 4,40 % sedangkan xiii Koto Kampar 4,35%.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116949085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}