{"title":"将两种不同类型的区域骨料与马歇尔在柏油路上的特征进行比较","authors":"S. Dewi, Roza Mildawati, Adi Nurhakim","doi":"10.35583/js.v9i1.137","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Aspal Porus (Porous Asphalt) merupakan campuran aspal bergradasi terbuka dengan persentase agregat kasar lebih dari 85%, sehingga menyediakan rongga udara yang besar. Rongga udara ini diharapkan dapat meloloskan air jika hujan, Dalam pembuatan perkerasan tersebut menggunakan agregat yang berasal dari dua daerah yang berbeda, di provinsiRiau bisadidapatkan di PTVirajaya. Oleh karena itulah pemanfaatan material lokal untuk dapat membandingkan penggunaan agregat Pangkalan dan xiii Koto Kampar yang terdapat pada propinsi Riau terhadap Aspal Porus (Jauhari,2013) \nPenelitian ini dilakukan dengan metode marshall (SNI 06-2489-1991) dan menggunakan spesifikasi AAPA 1997. Komposisi campuran aspal porus penggunaan agregat pangkalan diperoleh agregat kasar 11,99%,agregat sedang 84,08%, abu batu 1,91% dan pasir 2,02 % dan penggunaan agregat xiii koto kampar diperoleh agregat kasar;17,14% agregat sedang 80,46%, abu batu1,88% dan pasir 0,52%. Dari hasil pengujian agregat di Laboratorium, nilai kadar aspal rencana yang didapat 4,0 %; 4,5%; 5%; 5,5%; dan 6% untuk campuran aspal porus denganFiller Abu batu 100%. \nHasil yang diperoleh nilai karakteristik marshall (stabilitas, Flow, VIM, MQ, VMA, VFA) dan Permeabilitas. Nilai stabilitas tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 1.910,76 kg, dan pada agregat 13 koto kampar 1.353,20 kg, dengan kadar aspal kedua agregat 6%. Nilai flow tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 4,37 mm, dan pada agregat 13 koto Kampar 4,73 mm, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai vim tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 22,516%, dan pada agregat 13 koto Kampar 20,793%, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai mq tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 868,529 kg dengan kadar aspal 6%, dan pada agregat 13 koto Kampar 653,166 kg dengan kadar aspal 5,5%. Nilai vma tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 30,031%, dan pada agregat 13 koto Kampar 28,514%, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai vfa tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 61,116% dengan kadar aspal 6%, dan pada agregat 13 koto Kampar 57,444% dengan kadar aspal 5,5%. Nilai pengujian permeabilitas tertinggi agregat pada pangkalan dan 13 koto Kampar bernilai sama, yaitu 0,442 cm/dt dengan kadar aspal 4%. Hasil Perbandingan penggunaan agregat Pangkalan dan agregat xiii koto kampar sama-sama memberikan hasil yang baik pada kadar aspal 4% dan 4,5% yang memenuhi spesifikasi Aspal Porus sesuai AAPA, 1997 dan kadar aspal optimum penggunaan agregat Pangkalan adalah 4,40 % sedangkan xiii Koto Kampar 4,35%.","PeriodicalId":104283,"journal":{"name":"Sainstek (e-Journal)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Perbandingan Dua Jenis Agregat Daerah Yang Berbeda Terhadap Karakteristik Marshall Pada Aspal Porus\",\"authors\":\"S. Dewi, Roza Mildawati, Adi Nurhakim\",\"doi\":\"10.35583/js.v9i1.137\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Aspal Porus (Porous Asphalt) merupakan campuran aspal bergradasi terbuka dengan persentase agregat kasar lebih dari 85%, sehingga menyediakan rongga udara yang besar. Rongga udara ini diharapkan dapat meloloskan air jika hujan, Dalam pembuatan perkerasan tersebut menggunakan agregat yang berasal dari dua daerah yang berbeda, di provinsiRiau bisadidapatkan di PTVirajaya. Oleh karena itulah pemanfaatan material lokal untuk dapat membandingkan penggunaan agregat Pangkalan dan xiii Koto Kampar yang terdapat pada propinsi Riau terhadap Aspal Porus (Jauhari,2013) \\nPenelitian ini dilakukan dengan metode marshall (SNI 06-2489-1991) dan menggunakan spesifikasi AAPA 1997. Komposisi campuran aspal porus penggunaan agregat pangkalan diperoleh agregat kasar 11,99%,agregat sedang 84,08%, abu batu 1,91% dan pasir 2,02 % dan penggunaan agregat xiii koto kampar diperoleh agregat kasar;17,14% agregat sedang 80,46%, abu batu1,88% dan pasir 0,52%. Dari hasil pengujian agregat di Laboratorium, nilai kadar aspal rencana yang didapat 4,0 %; 4,5%; 5%; 5,5%; dan 6% untuk campuran aspal porus denganFiller Abu batu 100%. \\nHasil yang diperoleh nilai karakteristik marshall (stabilitas, Flow, VIM, MQ, VMA, VFA) dan Permeabilitas. Nilai stabilitas tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 1.910,76 kg, dan pada agregat 13 koto kampar 1.353,20 kg, dengan kadar aspal kedua agregat 6%. Nilai flow tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 4,37 mm, dan pada agregat 13 koto Kampar 4,73 mm, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai vim tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 22,516%, dan pada agregat 13 koto Kampar 20,793%, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai mq tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 868,529 kg dengan kadar aspal 6%, dan pada agregat 13 koto Kampar 653,166 kg dengan kadar aspal 5,5%. Nilai vma tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 30,031%, dan pada agregat 13 koto Kampar 28,514%, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai vfa tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 61,116% dengan kadar aspal 6%, dan pada agregat 13 koto Kampar 57,444% dengan kadar aspal 5,5%. Nilai pengujian permeabilitas tertinggi agregat pada pangkalan dan 13 koto Kampar bernilai sama, yaitu 0,442 cm/dt dengan kadar aspal 4%. Hasil Perbandingan penggunaan agregat Pangkalan dan agregat xiii koto kampar sama-sama memberikan hasil yang baik pada kadar aspal 4% dan 4,5% yang memenuhi spesifikasi Aspal Porus sesuai AAPA, 1997 dan kadar aspal optimum penggunaan agregat Pangkalan adalah 4,40 % sedangkan xiii Koto Kampar 4,35%.\",\"PeriodicalId\":104283,\"journal\":{\"name\":\"Sainstek (e-Journal)\",\"volume\":\"21 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sainstek (e-Journal)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.137\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sainstek (e-Journal)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35583/js.v9i1.137","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perbandingan Dua Jenis Agregat Daerah Yang Berbeda Terhadap Karakteristik Marshall Pada Aspal Porus
Aspal Porus (Porous Asphalt) merupakan campuran aspal bergradasi terbuka dengan persentase agregat kasar lebih dari 85%, sehingga menyediakan rongga udara yang besar. Rongga udara ini diharapkan dapat meloloskan air jika hujan, Dalam pembuatan perkerasan tersebut menggunakan agregat yang berasal dari dua daerah yang berbeda, di provinsiRiau bisadidapatkan di PTVirajaya. Oleh karena itulah pemanfaatan material lokal untuk dapat membandingkan penggunaan agregat Pangkalan dan xiii Koto Kampar yang terdapat pada propinsi Riau terhadap Aspal Porus (Jauhari,2013)
Penelitian ini dilakukan dengan metode marshall (SNI 06-2489-1991) dan menggunakan spesifikasi AAPA 1997. Komposisi campuran aspal porus penggunaan agregat pangkalan diperoleh agregat kasar 11,99%,agregat sedang 84,08%, abu batu 1,91% dan pasir 2,02 % dan penggunaan agregat xiii koto kampar diperoleh agregat kasar;17,14% agregat sedang 80,46%, abu batu1,88% dan pasir 0,52%. Dari hasil pengujian agregat di Laboratorium, nilai kadar aspal rencana yang didapat 4,0 %; 4,5%; 5%; 5,5%; dan 6% untuk campuran aspal porus denganFiller Abu batu 100%.
Hasil yang diperoleh nilai karakteristik marshall (stabilitas, Flow, VIM, MQ, VMA, VFA) dan Permeabilitas. Nilai stabilitas tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 1.910,76 kg, dan pada agregat 13 koto kampar 1.353,20 kg, dengan kadar aspal kedua agregat 6%. Nilai flow tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 4,37 mm, dan pada agregat 13 koto Kampar 4,73 mm, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai vim tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 22,516%, dan pada agregat 13 koto Kampar 20,793%, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai mq tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 868,529 kg dengan kadar aspal 6%, dan pada agregat 13 koto Kampar 653,166 kg dengan kadar aspal 5,5%. Nilai vma tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 30,031%, dan pada agregat 13 koto Kampar 28,514%, dengan kadar aspal kedua agregat 4%. Nilai vfa tertinggi agregat pada pangkalan yaitu 61,116% dengan kadar aspal 6%, dan pada agregat 13 koto Kampar 57,444% dengan kadar aspal 5,5%. Nilai pengujian permeabilitas tertinggi agregat pada pangkalan dan 13 koto Kampar bernilai sama, yaitu 0,442 cm/dt dengan kadar aspal 4%. Hasil Perbandingan penggunaan agregat Pangkalan dan agregat xiii koto kampar sama-sama memberikan hasil yang baik pada kadar aspal 4% dan 4,5% yang memenuhi spesifikasi Aspal Porus sesuai AAPA, 1997 dan kadar aspal optimum penggunaan agregat Pangkalan adalah 4,40 % sedangkan xiii Koto Kampar 4,35%.