Humanisma Journal of Gender Studies最新文献

筛选
英文 中文
The Construction of an Ideal Mother amid the Covid 19 Pandemic: Gender Injustice Experienced by Career Women while Working From Home 新冠肺炎大流行中理想母亲的构建:职业女性在家工作时遭遇的性别不平等
Humanisma Journal of Gender Studies Pub Date : 2021-08-01 DOI: 10.30983/humanisme.v5i1.3670
Yelly Elanda
{"title":"The Construction of an Ideal Mother amid the Covid 19 Pandemic: Gender Injustice Experienced by Career Women while Working From Home","authors":"Yelly Elanda","doi":"10.30983/humanisme.v5i1.3670","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/humanisme.v5i1.3670","url":null,"abstract":"During the COVID-19 pandemic, all activities must be carried out at home, whether working, studying, or worshiping. Working from home is currently known as WFH (Work From Home). WFH seems to be something they want and expects for workers who are still active outside the home. But what about the WFH actors themselves? The media, through their articles, have written a lot about the story of working mothers who are doing WFH. This discussion becomes intriguing when the construction of the ideal mother remains on patriarchal ideology, causing gender inequality. This paper uses a critical discourse analysis method by collecting articles about women who continue to carry out their roles as career women during the WFH period. Seventy-two articles appear in the google search engine when looking for WFH mothers during the covid 19 pandemics. However, from 72 articles, there are only 19 articles that talk about the stories of women who are doing WFH, tips and tricks on being a mother during WFH. In the article, the media constructs the ideal mother figure during the covid 19 pandemics. The ideal mother figure described by the media is a mother as a husband's servant, financial regulator, educator, child caretaker, and career woman. The construction of an ideal mother during this pandemic must carry out the four identities that are attached to her at once. The form of this identity is influenced by the ideology that coexists in society. These ideologies are patriarchal culture, ibuism, and capitalism.Masa pandemi covid 19 menyebabkan semua kegiatan harus dilakukan di dalam rumah, baik bekerja, belajar maupun beribadah. Bekerja di dalam rumah saat ini dikenal dengan istilah WFH (Work From Home). Bagi para pekerja yang masih terus beraktivitas di luar rumah, WFH seolah menjadi suatu hal yang diinginkan dan diharapkan. Namun bagaimana bagi pelaku WFH itu sendiri? Media melalui artikelnya banyak menulis tentang kisah ibu pekerja yang sedang melakukan WFH. Pembahasan ini menjadi menarik ketika ranah public dipaksa untuk dijalankan di ruang domestik. Tulisan ini menggunakan metode analisis wacana kritis dengan mengumpulkan artikel tentang ibu rumah tangga yang tetap menjalankan peran sebagai wanita karier selama masa WFH. Ada 72 artikel yang muncul dalam mesin pencari google ketika mencari ibu WFH masa pandemi covid 19. Namun dari 72 artikel hanya terdapat 19 artikel yang berbicara tentang curhatan para ibu rumah tangga yang sedang melakukan WFH, tips dan trik menjadi ibu selama WFH. Dalam artikel tersebut, media membentuk identitas mengenai sosok ibu ideal di tengah pandemi covid 19. Sosok motherhood  tersebut adalah ibu sebagai pelayan suami, pengatur keuangan, pendidik dan pengasuh anak, dan sebagai wanita karier. Seorang ibu ideal di tengah pandemi ini harus bisa menjalankan empat identitas yang telah melekat pada dirinya sekaligus. Pembentukan identitas tersebut dipengaruhi oleh ideologi yang ada pada masyarakat. Ideologi tersebut adalah budaya patriarkhi, i","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"GE-24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84616654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Human Rights Manifestation Through Enforcement of Communal Land Ownership Rights for Women in Minangkabau 通过执行米南卡保妇女公有土地所有权的人权表现
Humanisma Journal of Gender Studies Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.30983/humanisme.v5i1.4042
Tafkir Tafkir
{"title":"Human Rights Manifestation Through Enforcement of Communal Land Ownership Rights for Women in Minangkabau","authors":"Tafkir Tafkir","doi":"10.30983/humanisme.v5i1.4042","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/humanisme.v5i1.4042","url":null,"abstract":"<p>A complex issue that is very difficult to unravel in the Minangkabau community is about communal land as a high inheritance according to Minangkabau customs. In Minangkabau custom, the land is women's right, but in control and who takes the lead to maintain land tend to cause dispute between men and women in its development and utilization. High inheritance assets that women should own should be fully controlled and utilized by the brothers. Meanwhile, women must be willing to leave the clan to find residential or agricultural land. This problem becomes more acute when economic problems and social stratification are carried away in the dialogue. Often the rights that women should naturally receive in Minangkabau are crippled by gender stratification developed by brothers who feel more powerful and feel physically and economically stronger.</p><p> </p><p><em>Persoalan</em><em> </em><em>pelik yang sangat</em><em> </em><em>susah</em><em> </em><em>diurai</em><em> </em><em>dalam</em><em> </em><em>masyarakat Minangkabau adalah</em><em> </em><em>persoalan</em><em> </em><em>tanah</em><em> </em><em>ulayat</em><em> </em><em>sebagai</em><em> </em><em>harta</em><em> </em><em>pusaka</em><em> </em><em>tinggi</em><em> </em><em>menurut</em><em> </em><em>adat Minangkabau. Dalam</em><em> </em><em>adat Minangkabau, tanah</em><em> </em><em>adalah</em><em> </em><em>hak</em><em> </em><em>perempuan, namun</em><em> </em><em>dalam</em><em> </em><em>pengawasaan dan penguasaan</em><em> </em><em>sering</em><em> </em><em>kali</em><em> </em><em>ti</em><em>m</em><em>bul</em><em> </em><em>silang</em><em> </em><em>sengketa</em><em> </em><em>antara</em><em> </em><em>laki-laki dan</em><em> </em><em>perempuan</em><em> </em><em>dalam</em><em> </em><em>penguasaan dan pemanfaatannya. Harta</em><em> </em><em>pusaka</em><em> </em><em>tinggi yang seyogyanya</em><em> </em><em>dimililiki oleh perempuan</em><em> </em><em>dikuasai dan dimanfaatkan</em><em> </em><em>secara</em><em> </em><em>penuh oleh saudara</em><em> </em><em>laki-laki. Sementara</em><em> </em><em>perempuan</em><em> </em><em>harus</em><em> </em><em>rela</em><em> </em><em>keluar</em><em> </em><em>dari</em><em> </em><em>kaum</em><em> </em><em>untuk</em><em> </em><em>mencari</em><em> </em><em>lahan</em><em> </em><em>pemukiman</em><em> </em><em>atau</em><em> </em><em>pertanian. Persoalan</em><em> </em><em>ini</em><em> </em><em>semakin</em><em> </em><em>meruncing</em><em> </em><em>ketika</em><em> </em><em>persoalan</em><em> </em><em>ekonomi dan kekuatan</em><em> </em><em>stratifikasi</em><em> </em><em>so</em><em>s</em><em>ial</em><em> </em><em>terbawa</em><em> </em><em>dalam dialog tersebut. Sering</em><em> </em><em>kali</em><em> </em><em>hak yang seharusnya</em><em> </em><em>diterima</em><em> </em><em>perempu</em><em>a</em><em>n</em><em> </em><em>secara</em><em> </em><em>asasi di Minangkabau terkebiri oleh strafikasi gender yang dikembangkan oleh saudara</em><em> </em><em>laki-laki yang merasa</em><em> </em><em>lebih</em><em>","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91317675","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Minangkabau Women's Movement for the Progress of Women's Education in West Sumatera 米南卡保妇女运动促进西苏门答腊妇女教育的进步
Humanisma Journal of Gender Studies Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.30983/humanisme.v5i1.4123
Sitto Rahmana, Syafruddin Nurdin, Eka Putra Wirman
{"title":"Minangkabau Women's Movement for the Progress of Women's Education in West Sumatera","authors":"Sitto Rahmana, Syafruddin Nurdin, Eka Putra Wirman","doi":"10.30983/humanisme.v5i1.4123","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/humanisme.v5i1.4123","url":null,"abstract":"Education in Minangkabau from the 19th century to the early 20th century was not too pro-Minangs women. Recognizing the situation and conditions at that time, several Minangkabau women moved and fought against injustice, including Rohana Kudus, Rahmah El Yunusiah, and Rasuna Said. This Minangs female figure fights for women's rights with various strategies and movements. This research uses qualitative by collecting data through interviews and documentation. This study shows that the movements carried out by female leaders in Minangkabau have contributed to contemporary Islamic education in Minangkabau, such as 1) Liberating women from educational backwardness. 2) Take an education policy to get women out of colonialism. 3) Inspire women to continue to develop their minds. 4) Educating women through mass media as a way to educate the public.Pendidikan di Minangkabau pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20 tidak terlalu berpihak kepada kaum perempuan Minang. Melihat situasi dan kondisi saat itu, beberapa perempuan Minangkabau bergerak dan berjuang dalam melawan ketidakadilan diantaranya adalah : Rohana Kudus, Rahmah El Yunusiah, dan Rasuna Said. Tokoh perempuan Minang ini memperjuangkan hak-hak perempuan dengan berbagai strategi dan pergerakan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pergerakan yang dilakukan oleh tokoh- tokoh perempuan di Minangkabau memiliki kontribusi pada pendidikan Islam kontemporer di Minangkabau seperti: 1) Melakukan pembebasan perempuan dari keterbelakangan pendidikan. 2) Mengambil kebijakan pendidikan untuk mengeluarkan perempuan dari keterjajahan. 3) Menginspirasi perempuan untuk terus mengembangkan pemikiran. 4) Mendidik perempuan melalui media massa sebagai salah satu cara mencerdaskan masyarakat.","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84699392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Women's Stereotypes in the Implementation of Reproductive and Productive Roles in Women Farmers' Households 妇女在妇女农民家庭中扮演生殖和生产角色的刻板印象
Humanisma Journal of Gender Studies Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.30983/humanisme.v5i1.4252
W. Utami, R. Setyowati, Sugihardjo Sugihardjo
{"title":"Women's Stereotypes in the Implementation of Reproductive and Productive Roles in Women Farmers' Households","authors":"W. Utami, R. Setyowati, Sugihardjo Sugihardjo","doi":"10.30983/humanisme.v5i1.4252","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/humanisme.v5i1.4252","url":null,"abstract":"The role of the wife has an essential contribution in the household as the smallest unit in household life. Stereotypes are specific labels attached to women in their roles as wives, mothers, and in society. The research aims to analyze stereotypes among women who work as processed food producers to implement household gender roles. The method in this research uses descriptive qualitative. The study results show that the pattern of household gender relations for Ngudi Rejeki Women Farmer Group members is equal. Household problems may resolve on their own or require discussion. Ngudi Rejeki Women Farmer Group members work as a processed food producer with a processed product entity made from Moringa leaves. The stereotype of responsibility is held husband as the family head and the housewife as the wife's prominent role, in the household function the husband as the primary breadwinner and the wife as the additional breadwinner. In implementing the reproductive role, the wife has a more prominent role and the husband only a helping hand. Peranan istri memiliki berkontribusi penting dalam rumah tangga sebagai unit terkecil dalam kehidupan rumah tangga. Stereotip merupakan pelabelan tertentu yang melekat pada perempuan dalam perannya sebagai istri, ibu, dan pada masyarakat. Penelitian bertujuan untuk menganalisis stereotip pada perempuan produsen makanan olahan dalam pelaksanaan peran gender rumah tangga. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola relasi gender rumah tangga anggota KWT Ngudi Rejeki ke arah setara. Permasalahan rumah tangga dapat selesai dengan sendirinya atau memerlukan pembahasan. Anggota KWT Ngudi Rejeki bekerja sebagai produsen makanan olahan dengan entitas produk olahan berbahan dasar daun kelor. Stereotip dalam hal tanggung jawab yaitu kepala keluarga dikonstruksikan sebagai tanggung jawab suami dan ibu rumah tangga menjadi tanggung jawab istri, pada fungsi rumah tangga dikonstruksikan suami sebagai pencari nafkah utama dan istri sebagai pencari nafkah tambahan, dan pada pelaksanaan peran reproduktif mengonstruksikan istri memiliki peran yang lebih utama dan suami sekedar membantu.","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74176841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Stereotypes Against Female Online Ojek Drivers in Surakarta 在雅加达,网上对女性出租车司机的刻板印象
Humanisma Journal of Gender Studies Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.30983/humanisme.v5i1.4190
Shinta Rosalina, N. Nurhadi, Yuhastina Yuhastina
{"title":"Stereotypes Against Female Online Ojek Drivers in Surakarta","authors":"Shinta Rosalina, N. Nurhadi, Yuhastina Yuhastina","doi":"10.30983/humanisme.v5i1.4190","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/humanisme.v5i1.4190","url":null,"abstract":"This study investigated the stereotypes of female online motorcycle taxi drivers, who pinned the stereotype of female online motorcycle taxi drivers, and why the stereotype of female online motorcycle taxi drivers in Surakarta emerged. This study used a qualitative method with a phenomenological approach. Sources of data used were primary data sources and secondary data sources—the data collected by interviews and observations. The informant retrieval technique used was snowball sampling and purposive sampling. This study indicated that (1) The stereotype of online motorcycle taxi drivers arises from a sub-culture in a society where men are closely related to masculine characteristics while women are feminine. So, working as a driver in a society closely related to masculine people creates stereotypes for women. (2) In the process, the stereotype of female online motorcycle taxi drivers appeared in most of the people who interacted with them, such as customers, fellow online motorcycle taxi drivers, and their families. (3) The reason for the emergence of a stereotype among female motorcycle taxi drivers is that women's driving proficiency is not the same as men's. In general, women who drive on a man are considered less common in some societies. Especially if the female drivers still receive orders at night, some community members and fellow male drivers consider it to be precarious and endangering to women. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana stereotip driver ojek online perempuan, siapa yang menyematkan stereotip driver ojek online perempuan dan mengapa stereotip driver ojek online perempuan di Kota Surakarta muncul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Stereotip pada driver ojek online muncul dari adanya sub budaya dalam masyarakat bahwa laki-laki erat dengan sifat maskulin sedangkan perempuan dengan sifat feminim. Sehingga, ranah pekerjaan sebagai driver yang di masyarakat erat dengan kaum maskulin membuat munculnya stereotip pada perempuan. (2) Dalam prosesnya stereotip terhadap driver ojek online perempuan muncul pada sebagian besar orang yang berinteraksi dengannya seperti customer, rekan sesama driver ojek online dan keluarga. (3) Alasan munculnya sebuah stereotip pada driver ojek perempuan berkaitan dengan kemahiran dalam mengemudi perempuan tidak sama dengan kaum laki-laki. Secara umum perempuan yang memboncengkan seorang laki-laki dianggap kurang lazim bagi sebagian masyarakat.Terlebih jika di malam haridriver perempuan yang masih gadis masih menerima orderan hal tersebut dianggap oleh sebagian masyarakat maupun dari teman sesama driver laki-laki sangat beresiko dan membahayakan diri perempuan.","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"31 3-4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77530692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Student Motivation in Learning Arabic Language During the Covid-19 Pandemic 新冠肺炎疫情期间学生学习阿拉伯语的动机
Humanisma Journal of Gender Studies Pub Date : 2021-06-30 DOI: 10.30983/humanisme.v5i1.4089
Nur Hasnah
{"title":"Student Motivation in Learning Arabic Language During the Covid-19 Pandemic","authors":"Nur Hasnah","doi":"10.30983/humanisme.v5i1.4089","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/humanisme.v5i1.4089","url":null,"abstract":"This study aims to determine the motivation of female students to learn Arabic in online-based learning in class X PK at MAN Lima Puluh Kota. There have been several types of research related to women's motivation in studying. Women were found to have a higher motivation than men in terms of studying. However, during the Covid-19 pandemic, women's learning motivation decreased. This paper uses mixed methods by using questionnaires and interviews as the research instrument. Based on processed data, female students’ motivation during online learning decreased due to internal and external factors. Many students experience physical complaints of eye fatigue and complaints of difficulty resting due to piling up tasks, and other complaints such as headaches, body aches. The psychological complaints also including having technical problems and difficulty logging in, limited internet quota, and difficulty focusing on studying at home.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa perempuan belajar bahasa Arab pada pembelajaran berbasis daring di kelas X PK di MAN Lima Puluh Kota karena melalui penelitian yang telah banyak dilakukan, perempuan memiliki motivasi yang tinggi dibandingkan laki-laki dalam belajar. Namun pada masa pandemic covid-19 motivasi belajar perempuan menurun.Metode Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan teknikangket dan wawancara.Berdasarkan data yang telah diolah, ditemukan bahwa motivasi siswa perempuanselama pembelajaran daring mengalami penurunan karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu keluhan fisik dan psikis yang dialami oleh siswa, perempuanselama pembelajaran daring. Keluhan fisik yang banyak dialami siswa adalah kelelahan pada mata dan keluhan sulit istirahat karena tugas yang menumpuk serta keluhan lainnya seperti sakit kepala, badan pegal-pegal dan lain-lain. Adapun keluhan psikis yaitu aplikasi yang sering error dan susah login, keterbatasan kuota internet dan kesulitan untuk focus dalam belajar sewaktu di rumah.","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"128 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76396074","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Tipologi Hak-Hak Anak Perempuan dalam Islam: Studi Tematik Hadis-Hadis Keperempuanan
Humanisma Journal of Gender Studies Pub Date : 2020-12-31 DOI: 10.30983/HUMANISME.V4I2.3279
Eko Zulfikar
{"title":"Tipologi Hak-Hak Anak Perempuan dalam Islam: Studi Tematik Hadis-Hadis Keperempuanan","authors":"Eko Zulfikar","doi":"10.30983/HUMANISME.V4I2.3279","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/HUMANISME.V4I2.3279","url":null,"abstract":"This paper seeks to reveal how the rights of girls as family members as far as the hadith Nabi. In addition to providing a benchmark that Islam has equalized the rights of girls with the rights of boys, also to eradicate the ignorance system which has discriminated against girls by only siding with boys. Because the description of the discussion links a theme in the hadith Nabi, the method used refers to the thematic framework. As for understanding the content of the Hadith Nabi traditions that are related, this paper specifically examines ma’ani al-hadith with an intertextuality approach. Thus, the results of the discussion of thematization of the hadith indicate that: girls have the right to live, get love from parents, get good treatment, get formal education, and also non-formal. Of course, all the rights of girls recorded by the hadith Nabi are also entitled to be obtained by boys.Tulisan ini berusaha mengungkap bagaimana hak-hak anak perempuan sebagai anggota keluarga sejauh yang dipandang hadis Nabi. Selain untuk memberi patokan bahwa Islam telah menyetarakan hak anak perempuan dengan hak anak laki-laki, juga untuk memberantas sistem Jahiliah yang telah mendiskriminasi anak perempuan dengan hanya berpihak kepada anak laki-laki. Karena pembahasannya merujuk pada tema yang termuat dalam hadis Nabi, maka metode yang dipakai adalah tematik. Sementara untuk memahami kandungan hadis Nabi yang berkaitan, tulisan ini spesifik mengkaji secara ma’ani al-hadis dengan pendekatan intertekstualitas. Dengan demikian, hasil pembahasan secara tematisasi hadis mengindikasikan bahwa: anak perempuan memiliki hak untuk hidup, mendapat kasih sayang dari orang tua, mendapat perlakuan baik, mendapatkan pendidikan formal, dan juga pendidikan non-formal. Tentu saja, semua hak anak perempuan yang direkam hadis Nabi ini juga berhak didapatkan oleh anak laki-laki.","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"86 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75749068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Sekoper Cinta: Solusi Peningkatan Kualitas Perempuan di Tatar Sunda 爱妻:鞑靼巽他妇女提高质量的解决方案
Humanisma Journal of Gender Studies Pub Date : 2020-12-31 DOI: 10.30983/HUMANISME.V4I2.3522
Neng Eri Sofiana
{"title":"Sekoper Cinta: Solusi Peningkatan Kualitas Perempuan di Tatar Sunda","authors":"Neng Eri Sofiana","doi":"10.30983/HUMANISME.V4I2.3522","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/HUMANISME.V4I2.3522","url":null,"abstract":"West Java for the past three years has been included in the top three provinces with the highest number of divorces and the highest rate of child violence. Ridwan Kamil and the Chief of the West Java PKK launched 'Sekoper Cinta' or women's school held by the DP3AKB which make an affort to empower women to achieve equality , participation, access, roles, benefits and control between women and men in all fields. This school has held a graduation ceremony for 2,700 women on October 22, 2019. This program is held to improve the quality of women so they can reduce the rate of divorce and violence against children. So, how is this program carried out in West Java, can it reduce the existing divorce rate? Can it be applied in other areas as a solution to protect women and children? In fact, Sekoper Cinta is able to make women and mothers more empowered and qualified with a lot of materials that encourage family resilience and economic independence, so that if applied it will certainly be able to reduce the divorce rate in West Java and this program can be used as guidelines and examples for other areas because the results are able to give freedom to women from gender injustice. Jawa Barat selama tiga tahun terakhir ini termasuk ke dalam tiga besar provinsi dengan jumlah perceraian terbanyak dan angka kekerasan anak terbesar. Ridwan Kamil beserta Ketua PKK Jawa Barat meluncurkan ‘Sekoper Cinta’ atau Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita sebagai sekolah khusus perempuan yang diadakan oleh Pemprov Jawa Barat dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) yang berupaya dalam memberdayakan para perempuan demi mewujudkan kesetaraan, partisipasi, akses, peran, manfaat, dan kontrol antara perempuan dan laki-laki di semua bidang. Sekolah ini telah mengadakan wisuda bagi 2.700 perempuan pada 22 Oktober 2019 lalu. Program ini diadakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas perempuan sehingga dapat menekan angka perceraian dan kekerasan terhadap anak. Maka, bagaimana program ini dilakukan di Jawa Barat, apakah dapat menekan angka perceraian yang ada? Apakah mampu diterapkan di wilayah lain sebagai solusi melindungi kaum perempuan dan anak? Ternyata, Sekoper Cinta mampu membuat perempuan dan ibu-ibu lebih berdaya dan berkualitas dengan sekian banyak materi yang mendorong kepada ketahanan keluarga dan kemandirian ekonomi, sehingga jika diaplikasikan tentu akan mampu menekan angka perceraian yang ada di Jawa Barat dan program ini dapat dijadikan pedoman serta contoh bagi wilayah lainnya karena hasilnya yang mampu memberi kebebasan kepada perempuan dari ketidakadilan gender.","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83555246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Reading Indonesian and Malaysian Young Adult Novels: Capturing the Image of Young Muslim Women in Indonesia and Malaysia 阅读印尼和马来西亚青年成人小说:捕捉印尼和马来西亚年轻穆斯林女性的形象
Humanisma Journal of Gender Studies Pub Date : 2020-12-31 DOI: 10.30983/HUMANISME.V4I2.3498
Nor Ismah
{"title":"Reading Indonesian and Malaysian Young Adult Novels: Capturing the Image of Young Muslim Women in Indonesia and Malaysia","authors":"Nor Ismah","doi":"10.30983/HUMANISME.V4I2.3498","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/HUMANISME.V4I2.3498","url":null,"abstract":"A number of novel remaja, which mean young adult novels, written by women writers from Indonesia and Malaysia have been published. Writing competitions held by book publishers and language centers have also encouraged the production of the novels. However, since they address youth as their readers and tend to consider the characters, issues, language, and values that appeal to the modern young adult; therefore, some critics say that the novels only respond to the demands of the reader market and they are less creative and lack of quality. In this paper I demonstrate the value of Indonesian and Malaysian novel remaja by examining four novels which are Siti Zaleha M. Hashim’s Biarkan Kupu-Kupu Terbang (“Let the Butterfly Fly”), Rumah Cinta Kelana (“The Love House of Kelana”), written by Sofie Dewayani, Nisah Haron’s Mencari Locus Standi (“Finding the Defense Locus”), and Jadilah Purnamaku Ning written by Khilma Anis. I argue that those novels do not only explore young adults’ feelings, including romance, fear, sadness, happiness, and challenges, but they also describe important themes which may inspire young readers, such as how young Muslim women deal with their identity formation, living in a single mother family, and polygamy. Novel-novel remaja karya penulis perempuan banyak diterbitkan di Indonesia dan Malaysia. Lomba menulis yang diadakan oleh penerbit buku dan pusat bahasa juga mendorong banyaknya produksi novel-novel tersebut. Namun, karena novel remaja menyasar remaja sebagai pembacanya, novel tersebut ditulis dengan mempertimbangkan karakter, isu, bahasa, dan nilai-nilai yang menarik bagi remaja modern. Sehingga, beberapa kritikus mengatakan bahwa novel remaja hanya menjawab tuntutan pasar pembaca dan kurang kreatif serta berkualitas. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan nilai positif novel remaja yang terbit di Indonesia dan Malaysia dengan menelaah empat novel. Yaitu, Biarkan Kupu-Kupu Terbang karya Siti Zaleha M. Hashim, Rumah Cinta Kelana yang ditulis oleh Sofie Dewayani, Mencari Locus Standi karya Nisah Haron, dan Jadilah Purnamaku Ning ­yang ditulis oleh Khilma Anis. Saya berpendapat bahwa novel-novel tersebut tidak hanya mengeksplorasi perasaan remaja, termasuk percintaan, ketakutan, kesedihan, kebahagiaan, dan tantangan hidup, tetapi juga menggambarkan tema-tema penting yang dapat menginspirasi pembaca remaja. Misalnya, tema tentang bagaimana remaja Muslim perempuan menjalani proses pembentukan jati diri, hidup bersama keluarga dengan ibu tunggal, dan poligami, bahkan juga mengkritisi ketimpangan posisi perempuan di dalam masyarakat.","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86534545","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
THE ROLES OF HOUSEWIFES IN INFORMAL SECTOR (Study on Production of Batu Kapur in Desa Mangkung Lombok Tengah) 家庭妇女在非正规部门中的作用(对德萨Mangkung龙目丹加Batu Kapur生产的研究)
Humanisma Journal of Gender Studies Pub Date : 2019-10-23 DOI: 10.30983/humanisme.v3i1.1060
Rohimi Rohimi
{"title":"THE ROLES OF HOUSEWIFES IN INFORMAL SECTOR (Study on Production of Batu Kapur in Desa Mangkung Lombok Tengah)","authors":"Rohimi Rohimi","doi":"10.30983/humanisme.v3i1.1060","DOIUrl":"https://doi.org/10.30983/humanisme.v3i1.1060","url":null,"abstract":"Dalam penelitian mengkaji tentang peran yang dilakukan oleh perempuan yang sudah menjadi seorang ibu rumah tangga di Desa Mangkung yang bekerja sebagai buruh dalam proses produksi batu kapur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan langkah-langkah pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan dari penlitian ini, untuk mengetahui bagaimana peran perempuan yang sudah menjadi seorang ibu rumah tangga yang bekerjasama dengan kaum laki-laki pada pekerjaan produksi batu kapur. Dan Hasil dalam penelitian ini seperti mereka yang sudah menjadi seorang ibu rumah tangga, akan tetapi sangat berpartisipasi dalam pekerjaan proses produksi batu kapur dengan laki-laki, bahkan pekerjaan kaum perempuan pada produksi batu kapur lebih dominan dari pada pekerjaan buruh laki-laki walaupun sedikit ringan. Dan bagaimana peran kaum perempuan yang sudah menjadi seorang ibu rumah tangga yang ikut andil dan berpartisipasi dan bekerja sama dan kolaborasi dengan laki-laki pada lingkup pekerjaan yang sama yakni pada proses produksi batu kapur. Dan faktor pendorong mereka bekerja sebagai buruh produksi batu kapur yakni (a) lemahnya ekonomi keluarga, (b) melestarikan pekerjaan budaya, dan (c) lemahnya wawasan dan pengetahuan. Sedangkan kendala yang dihadapi ibu rumah tangga sebagai buruh dalam produksi batu kapur. Pertama, kendala secara fisik seperti beratnya pekerjaan yang dilakukan pada produksi batu kapur, seperti merubuhkan batu kapur setelah pembakaran, menaikkan dan menurunkan kapur saat pergi pemasaran, bahkan sampai mereka menggunakan alat pengaman seperti masker, dan sarung tangan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan fisik mereka saat bekerja. Kedua, kendala terhadap posisinya sebagai seorang ibu rumah tangga yang harus mengedepankan pekerjaan primernya di dalam rumah seperti mempersiapkan kebutuhan suami dan anaknya. Jangan sampai dengan eksistensinya dalam pekerjaan diluar rumah sebagai buruh produksi kapur dan lupa akan tanggung jawbanya sebagai seorang istri.  Kata Kunci: Peran ibu rumah tangga, sektor informal, dan produksi batu kapur","PeriodicalId":52683,"journal":{"name":"Humanisma Journal of Gender Studies","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84747804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信