Ners MudaPub Date : 2024-07-25DOI: 10.26714/nm.v5i2.15218
Gusgus Ghraha Ramdhanie, Ema Arum Rukmasari, A. Lestari
{"title":"Intervensi Art Therapy dalam menurunkan skala nyeri akut pada anak post laparotomi eksplorasi","authors":"Gusgus Ghraha Ramdhanie, Ema Arum Rukmasari, A. Lestari","doi":"10.26714/nm.v5i2.15218","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.15218","url":null,"abstract":"Laparotomi eksplorasi merupakan sebuah operasi terbuka di area abdomen. Tindakan operasi ini dapat menimbulkan nyeri hebat pasca operasi. Studi kasus bertujuan untuk mengetahui pengaruh art therapy dalam menurunkan skala intensitas nyeri pada anak pasca operasi laparatomi. Keluhan utama nyeri pada daerah bekas luka operasi (skala 4/10) menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan skala 6 (hurts even more) menggunakan Wong Baker Face Scale. Pasien terlihat gelisah dan raut wajah meringis, menandakan nyeri. Diagnosa keperawatan utama nyeri akut b.d agen pencedera fisik. Intervensi yang diberikan berupa art therapy untuk penanganan nyeri akut pada anak. Art therapy diberikan selama 3 hari dengan frekuensi 2 sesi dalam sehari selama 45 menit. Terapi dilakukan ketika pasien sedang dalam kondisi nyeri dan kemudian dilakukan pengukuran TTV sebelum dan sesudah tindakan. Implementasi program art therapy difokuskan dengan mengarahkan anak untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar. Setelah intervensi dilakukan selama 6 sesi, terjadi penurunan nyeri yang awalnya 4 (0-10) menjadi 2 menggunakan Numeric Rating Scale. Dapat disimpulkan bahwa intervensi keperawatan dengan art therapy dapat digunakan perawat ketika memberikan asuhan keperawatan pada pasien post laparatomi eksplorasi","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"21 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141802979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2024-07-23DOI: 10.26714/nm.v5i2.13144
Laela Rizkiana, Nury Sukraeny
{"title":"Peningkatan fungsi ekstremitas atas pada pasien stroke dengan terapi cermin","authors":"Laela Rizkiana, Nury Sukraeny","doi":"10.26714/nm.v5i2.13144","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.13144","url":null,"abstract":"Stroke menjadi penyebab utama kecacatan pada orang dewasa. Kelemahan pada satu sisi tubuh merupakan salah satu tanda khas dari penyakit stroke yang dapat membatasi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL). Salah satu teknik non farmakologi untuk mengatasi kelemahan ekstremitas atas pada pasien post stroke adalah dengan terapi cermin. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui peningkatan fungsi motorik pada pasien post stroke dengan kelemahan pada ekstremitas atas setelah diberikan terapi cermin. Desain studi kasus ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan dan sampel berjumlah 3 pasien, yang didapatkan secara purposive sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen Fugl Meyer Assessment Upper Extremity (FMA-UE) yang dilakukan pada hari pertama sebelum terapi dan sesudah terapi pada hari kelima selama ±30 menit. Setelah dilakukan terapi cermin terjadi peningkatan fungsi motorik pada subyek satu 8 poin, subyek dua dan tiga sebesar 9 poin. Pemberian terapi cermin mampu meningkatkan fungsi motorik pada pasien post stroke.","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"71 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141810412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2024-07-23DOI: 10.26714/nm.v5i2.13648
Mu'taziatul Adhimah, Eni Rahmawati
{"title":"Penerapan Modifikasi Pursed Lips Breathing dan Aromaterapi Eucalyptus terhadap Saturasi Oksigen dan Frekuensi Napas Anak dengan ISPA","authors":"Mu'taziatul Adhimah, Eni Rahmawati","doi":"10.26714/nm.v5i2.13648","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.13648","url":null,"abstract":"Anak rentan mengalami ISPA yang merupakan masuk dan berkembangnya mikroorganisme di saluran pernafasan sehingga menyebabkan timbulnya gejala kurang lebih selama 14 hari. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan modifikasi pursed lips breathing dan aromaterapi eucalyptus terhadap saturasi oksigen dan frekuensi napas anak dengan ISPA. Keluhan utama pasien adalah batuk berdahak. Saturasi oksigen menunjukkan 95% dan frekuensi napas 30 kali/menit Diagnosa yang diambil adalah bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi dan pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas. Dilakukan intervensi modifikasi pursed lips breathing dengan meniup botol berisi air melalui sedotan yang dikombinasikan dengan terapi inhalasi aromaterapi eucalyptus. Intervensi dilakukan selama tiga hari, dengan tindakan satu kali sehari. Intervensi modifikasi pursed lips breathing dilakukan 40 kali dalam waktu 10 menit dan dikombinasikan dengan terapi inhalasi eucalyptus secara bersamaan. Setelah dilakukan intervensi terjadi peningkatan saturasi oksigen dan penurunan frekuensi napas pada pasien. Selain itu, pasien masih menunjukkan batuk berdahak dengan respon lebih ringan dan intensitas batuk berkurang. Terjadi peningkatan saturasi oksigen dan penurunan frekuensi napas pada anak dengan ISPA setelah diberikan intervensi kombinasi modifikasi pursed lips breathing dan terapi inhalasi uap minyak eucalyptus.","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"120 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141811870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2024-07-23DOI: 10.26714/nm.v5i2.14057
Titis Purwanti, Khoiriyah Khoiriyah
{"title":"Terapi relaksasi otot progresif menurunkan kecemasan pada penderita kanker yang menjalani kemoterapi","authors":"Titis Purwanti, Khoiriyah Khoiriyah","doi":"10.26714/nm.v5i2.14057","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.14057","url":null,"abstract":"Salah satu penatalaksanaan pasien kanker adalah kemoterapi. Pasien yang menjalani kemoterapi dapat mengalami kecemasan. Terapi Relaksasi Otot Progresif dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk menurunkan kecemasan. Penerapan teknik relaksasi otot progresif ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tingkat kecemasan pasien kanker yang menjalani kemoterapi setelah diberikan intervensi. Studi kasus ini adalah deskriptif dengan mengaplikasikan terapi relaksasi otot progresif pada penderita kanker yang menjalani kemoterapi. Intervensi dilakukan selama 15 hari dengan durasi 20 menit setiap sesi. Subjek dalam studi kasus ini berjumlah 3 responden usia dewasa dengan diagnosa kanker yang sedang dirawat inap untuk menjalani kemoterapi. Tingkat kecemasan responden diukur dengan menggunakan instrumen General Anxiety Disorder – 7 ( GAD-7) versi bahasa Indonesia. Pengukuran tingkat kecemasan dilakukan sebelum dan setelah pemberian intervensi. Studi kasus menunjukkan adanya penurunan rerata skor kecemasan responden sebesar 7 dari skor 13.33 (tingkat kecemasan sedang) menjadi skor 6.33 (tingkat kecemasan ringan). Intervensi terapi relaksasi otot progresif efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien yang menjalani kemoterapi. Terapi relaksasi otot progresif dapat dijadikan salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan tingkat kecemasan pada penderita kanker yang menjalani kemoterapi.","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"128 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141811444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2024-07-23DOI: 10.26714/nm.v5i2.14316
Nur Malita Sari, Dwi Safitri
{"title":"Penerapan kompres dingin dan aromaterapi lavender dalam mengurangi nyeri selama pelepasan selang drain di RSUP Dr. Kariadi Semarang","authors":"Nur Malita Sari, Dwi Safitri","doi":"10.26714/nm.v5i2.14316","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.14316","url":null,"abstract":"Selang drain merupakan intervensi penting dari tindakan operasi, rasa sakit yang parah disebabkan selama prosedur pelepasan drain harus dikendalikan. Perawat memiliki peranan penting dalam proses mengatasi nyeri. Intervensi kompres dingin dan aromaterapi lavender merupakan salah satu teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri. Desain studi kasus pada karya ilmiah akhir Ners ini adalah studi kasus multiple case dengan menerapkan tindakan kompres dingin dan aromaterapi lavender terhadap pasien yang akan dilakukan pelepasan selang drain untuk mengurangi nyeri di Ruang Rajawali 5B RSUP Dr. Kariadi Semarang sebanyak 3 subjek. Pengkajian skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum, selama dan 15 menit setelah pelepasan selang drain. Terdapat penurunan skala nyeri selama pelepasan selang drain setelah dilakukan kompres dingin dan aromaterapi lavender. Penerapan kompres dingin dan aromaterapi lavender berhasil menurunkan nyeri selama pelepasan selang drain di Ruang Rajawali 5B RSUP Dr. Kariadi Semarang, diharapkan dibuat SOP dan diterapkan untuk menunjang pelayanan keperawatan.","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141813571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2024-07-23DOI: 10.26714/nm.v5i2.13407
N. Amalia, Edy Soesanto
{"title":"Edukasi kesehatan perawatan hipertensi dalam meningkatkan perilaku pemeliharan kesehatan dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi","authors":"N. Amalia, Edy Soesanto","doi":"10.26714/nm.v5i2.13407","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.13407","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan penyakit degeneratif dan kronis yang sering terjadi pada lanjut usia (lansia). Hipertensi menduduki proporsi tertinggi dari seluruh penyakit tidak menular sebesar 68,6%. Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan komplikasi seperi gagal jantung, gagal ginjal, dan stroke. Komplikasi dapat terjadi oleh beberapa faktor seperti kurangnya pengetahuan dan life style yang buruk. Studi kasus ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia dalam manajemen hipertensi dengan harapan perilaku pemeliharaan kesehatan meningkat dan tekanan darah menurun. Metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek berjumlah satu orang klien dengan kriteria inklusi usia >60 tahun dengan tekanan darah >140/90 mmHg, tanpa komplikasi, dan telah menandatangani informed consent. Hasil studi kasus menunjukkan adanya peningkatan yaitu fungsi kognitif 93%, afektif 87% dan psikomotor 66%. Edukasi kesehatan menggunakan media leaflet dapat meningkatkan pengetahuan dan merubah perilaku pemeliharaan kesehatan dan menurunkan tekanan darah dari 169/97 mmHg menjadi 145/91 mmHg.","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"76 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141812861","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2024-07-23DOI: 10.26714/nm.v5i2.13072
Sheila Destika Rachmawati, Tri Hartiti
{"title":"Massage effleurage terhadap fatigue pada pasien kanker di ruang Rajawali 3A RSUP Dr. Kariadi","authors":"Sheila Destika Rachmawati, Tri Hartiti","doi":"10.26714/nm.v5i2.13072","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.13072","url":null,"abstract":"Fatigue pasien dengan kanker berpengaruh pada kondisi umum pasien yang dapat menyebabkan pembatalan atau penundaan proses terapi. Fatigue dapat diatasi dengan memberikan intervensi nonfarmakologis untuk menurunkan tingkat fatigue pada pasien kanker yaitu dengan massage effleurage. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi massage effleurage terhadap fatigue pada pasien kanker. Desain studi ini deskriptif berdasarkan pendekatan asuhan keperawatan. Subyek terdiri dari dua pasien kanker yang menjalani kemoterapi, dan pasien tersebut mengalami fatigue. Lembar observasi yang berisi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan kelelahan digunakan sebagai alat pengumpulan data. Alat ukur yang digunakan adalah Brief Fatigue Inventory (BFI), dimana derajat fatigue diukur dua kali sebelum massage effleurage dan kemudian pada hari terakhir massage effleurage. Hasil studi ini dapat dilakukan pada pasien kanker dengan fatigue, karena menunjukan massage effleurage dapat menurunkan tingkat fatigue pada kedua pasien. Massage effleurage dapat menurunkan fatigue yang mana dengan tindakan tersebut dapat merangsang saraf parasimpatik ke otak untuk mengalirkan gelombang alfa dan kontraksi otot mengeluarkan hormone serotine sehingga menciptakan rileks akan membuat tubuh lelah menjadi bugar.","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"136 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141811233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ners MudaPub Date : 2024-07-23DOI: 10.26714/nm.v5i2.13893
Umi Maisaroh, Dera Alfiyanti, A. Samiasih
{"title":"Penerapan metode intermitten feeding dalam pemberian makan enteral pada anak sakit kritis","authors":"Umi Maisaroh, Dera Alfiyanti, A. Samiasih","doi":"10.26714/nm.v5i2.13893","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.13893","url":null,"abstract":"Defisit nutrisi menyebabkan peningkatan mortalitas pada anak dengan ventilasi mekanis di Pediatric Intensif Care Unit (PICU). Nutrisi enteral merupakan teknik pemberian makan bagi pasien dengan intake oral yang tidak adekuat dan dengan saluran gastrointestinal yang berfungsi baik. Intermiten feeding adalah strategi pemberian makan yang dibatasi waktu yang didasarkan pada beberapa perubahan metabolisme pada beberapa pasien. Metode intermiten feeding yaitu cara pemberian nutrisi enteral menggunakan pompa elektronik (syringpump) dengan ditetapkan aturan pemberian dengan mengatur kecepatan cairan per jam dan diberikan sesuai dengan dosis atau waktu tertentu. Tujuan studi kasus untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Intermitten feeding terhadap penurunan volume residu lambung pada anak yang dirawat di unit perawatan intensif. Metode studi kasus adalah deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan yang melibatkan 2 subjek klien bayi. Kriteria inklusi meliputi anak sakit kritis usia 1 bulan sampai 1 tahun yang di rawat di PICU selama >48 jam, mendapat enteral nutrisi berupa diit cair susu dengan periode pemberian 6-8x dalam 1 hari, menggunakan ventilator, menggunakan obat inotropik dan kondisi hemodinamik stabil. Intervensi dilakukan 3 kali pada pagi, sore dan malam selama 3 hari. Hasil evaluasi didapatkan penurunan volume residu lambung setelah penerapan metode intermitten feeding selama 1 jam dengan kecepatan 60 ml/jam menggunakan syringe pump. Rata-rata volume residu lambung sebesar 1,25-2,5% dari total kapasitas lambung subjek 1 dan 2. Terjadinya penurunan volume residu lambung dengan pemberian nutrisi bertahap lebih memaksimalkan motilitas lambung sehingga pengosongan lambung lebih cepat. Berdasarkan kesimpulan, hasil studi kasus ini diharapkan menjadi alternatif intervensi untuk pengelolaan pasien defisit nutrisi dalam kondisi kritis.","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"75 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141812685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan kombinasi foot reflexology dan aromaterapiterhadap nilai hemodinamik pasien hipertensi","authors":"Safira Nurul Karimah, Arief Sofyan Baidhowi, Satriya Pranata","doi":"10.26714/nm.v5i2.15190","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.15190","url":null,"abstract":"Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah meningkatnya tekanan darah sistoliknya di atas 140 mmHg sedangkan diastole nya di atas 90 mmHg. Hipertensi memiliki masalah pada hemodinamik.Usaha yang dilakukan untuk menstabilkan hemodinamik adalah dengan foot reflexology dan aromaterapi. Tujuan Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi foot reflexology dan aromaterapi dapat menstabilkan hemodinamik pada pasien hipertensi. Metode Studi kasus ini menggunakan studi dekriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan kepada 2 pasien hipertensi. Intervensi ini dilakukan selama 7 hari. Implementasi pertama yang dilakukan yaitu aromaterapi. 3 tetes wewangian diteteskan pada bola kapas dan ditempelkan pada kerah pasien selama 20 menit. Setelah itu, sambil melakukan aromaterapi dilakukan Foot reflexology. Foot reflexology dilakukan dengan posisi klien duduk kemudian akupresur diterapkan pada sisi plantar kaki kanan pada tulang metatarsal pertama sekitar 1-1,5 cm proksimal sendiri metatarsophalangeal pertama, tekanan diberikan menggunakan ruas jari telunjuk kanan (bagian dorsal sendi interphalangeal proksimal dalam posisi menekuk) secara tegak lurus dan ditahan selama 15 detik kemudian dilepaskan selama 5 detik. Siklus ini dilakukan selama lima kali selama total 2 menit. Dilakukan pengukuran nilai hemodinamik pada hari ke-4 dan ke-7. Setelah dilakukan tindakan foot reflexology dan aromaterapi didapatkan hasil pengukuran tekanan darah pada kedua pasien mengalami penurunan tekanan darah pada subjek I dari 159/80 mmHg menjadi 145/60 mmHg, subjek II dari 155/91 mmHg menjadi 140/69 mmHg. Pengukuran nadi subjek I dari 102 x/menit menjadi 75 x/menit subjek II 105 x/menit menjadi 77 x/menit. Pernafasan subjek I dari 24 menjadi 16 subjek II dari 23 menjadi 17. Kesimpulan yang didapatkan pada kedua subjek tersebut yang telah dilakukan implementasi foot reflexology dan aromaterapi yaitu mengalami penurunan hemodinamik.","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"6 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141813457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Fungsi seksualitas dan edukasi model PLISSIT pada pasien post Histerek-Salphingo Oovorektomi Bilateral (HTSOB)","authors":"Yuni Sukma Panca Indrawati, Lutfatul Latifah, Wahyu Ekowati","doi":"10.26714/nm.v5i2.13585","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.13585","url":null,"abstract":"Prosedur Histerek-Salphingo Oovorektomi Bilateral (HTSOB) dapat menimbulkan keterjadian hormon dan mengakibatkan gangguan fungsi seksualitas pada pasien. Perawat sebagai pemberi asuhan utama berperan penting dalam memberikan edukasi untuk mencegah dampak psikologis pada pasien akibat kurangnya paparan informasi. Pada laporan kasus ini, wanita G1P1A0 berusia 45 tahun telah menjalani prosedur HTSOB dua bulan yang lalu atas indikasi pendarahan hebat dari jalan lahir ( Abnormal Uterine Bleeding ). Pasien melakukan penilaian fungsi seksualitas dengan teknik wawancara berdasarkan 6 komponen pada Female Sexual Function Index (FSFI). Pasien mengalami penurunan hasrat, gairah, lubrikasi, orgasme, dan adanya rasa nyeri saat berhubungan seksual. Namun kepuasan seksual masih dapat dirasakan secara maksimal. Pasien diberikan model edukasi PLISSIT sebanyak 3 kali pertemuan dengan durasi 30 menit untuk meningkatkan kualitas fungsi seksualnya. Pemberian model edukasi PLISSIT terbukti berpengaruh meningkatkan pengetahuan seksualitas pasca tindakan HTSOB pada pasien. Adanya tambahan pengetahuan dapat meningkatkan kualitas aktivitas seksual pasien pasca HTSOB.","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"13 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141813823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}