Gusgus Ghraha Ramdhanie, Ema Arum Rukmasari, A. Lestari
{"title":"艺术疗法在减少儿童探腹手术后急性疼痛量表中的干预作用","authors":"Gusgus Ghraha Ramdhanie, Ema Arum Rukmasari, A. Lestari","doi":"10.26714/nm.v5i2.15218","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Laparotomi eksplorasi merupakan sebuah operasi terbuka di area abdomen. Tindakan operasi ini dapat menimbulkan nyeri hebat pasca operasi. Studi kasus bertujuan untuk mengetahui pengaruh art therapy dalam menurunkan skala intensitas nyeri pada anak pasca operasi laparatomi. Keluhan utama nyeri pada daerah bekas luka operasi (skala 4/10) menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan skala 6 (hurts even more) menggunakan Wong Baker Face Scale. Pasien terlihat gelisah dan raut wajah meringis, menandakan nyeri. Diagnosa keperawatan utama nyeri akut b.d agen pencedera fisik. Intervensi yang diberikan berupa art therapy untuk penanganan nyeri akut pada anak. Art therapy diberikan selama 3 hari dengan frekuensi 2 sesi dalam sehari selama 45 menit. Terapi dilakukan ketika pasien sedang dalam kondisi nyeri dan kemudian dilakukan pengukuran TTV sebelum dan sesudah tindakan. Implementasi program art therapy difokuskan dengan mengarahkan anak untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar. Setelah intervensi dilakukan selama 6 sesi, terjadi penurunan nyeri yang awalnya 4 (0-10) menjadi 2 menggunakan Numeric Rating Scale. Dapat disimpulkan bahwa intervensi keperawatan dengan art therapy dapat digunakan perawat ketika memberikan asuhan keperawatan pada pasien post laparatomi eksplorasi","PeriodicalId":509074,"journal":{"name":"Ners Muda","volume":"21 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Intervensi Art Therapy dalam menurunkan skala nyeri akut pada anak post laparotomi eksplorasi\",\"authors\":\"Gusgus Ghraha Ramdhanie, Ema Arum Rukmasari, A. Lestari\",\"doi\":\"10.26714/nm.v5i2.15218\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Laparotomi eksplorasi merupakan sebuah operasi terbuka di area abdomen. Tindakan operasi ini dapat menimbulkan nyeri hebat pasca operasi. Studi kasus bertujuan untuk mengetahui pengaruh art therapy dalam menurunkan skala intensitas nyeri pada anak pasca operasi laparatomi. Keluhan utama nyeri pada daerah bekas luka operasi (skala 4/10) menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan skala 6 (hurts even more) menggunakan Wong Baker Face Scale. Pasien terlihat gelisah dan raut wajah meringis, menandakan nyeri. Diagnosa keperawatan utama nyeri akut b.d agen pencedera fisik. Intervensi yang diberikan berupa art therapy untuk penanganan nyeri akut pada anak. Art therapy diberikan selama 3 hari dengan frekuensi 2 sesi dalam sehari selama 45 menit. Terapi dilakukan ketika pasien sedang dalam kondisi nyeri dan kemudian dilakukan pengukuran TTV sebelum dan sesudah tindakan. Implementasi program art therapy difokuskan dengan mengarahkan anak untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar. Setelah intervensi dilakukan selama 6 sesi, terjadi penurunan nyeri yang awalnya 4 (0-10) menjadi 2 menggunakan Numeric Rating Scale. Dapat disimpulkan bahwa intervensi keperawatan dengan art therapy dapat digunakan perawat ketika memberikan asuhan keperawatan pada pasien post laparatomi eksplorasi\",\"PeriodicalId\":509074,\"journal\":{\"name\":\"Ners Muda\",\"volume\":\"21 10\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-07-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ners Muda\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.15218\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ners Muda","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.15218","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Intervensi Art Therapy dalam menurunkan skala nyeri akut pada anak post laparotomi eksplorasi
Laparotomi eksplorasi merupakan sebuah operasi terbuka di area abdomen. Tindakan operasi ini dapat menimbulkan nyeri hebat pasca operasi. Studi kasus bertujuan untuk mengetahui pengaruh art therapy dalam menurunkan skala intensitas nyeri pada anak pasca operasi laparatomi. Keluhan utama nyeri pada daerah bekas luka operasi (skala 4/10) menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan skala 6 (hurts even more) menggunakan Wong Baker Face Scale. Pasien terlihat gelisah dan raut wajah meringis, menandakan nyeri. Diagnosa keperawatan utama nyeri akut b.d agen pencedera fisik. Intervensi yang diberikan berupa art therapy untuk penanganan nyeri akut pada anak. Art therapy diberikan selama 3 hari dengan frekuensi 2 sesi dalam sehari selama 45 menit. Terapi dilakukan ketika pasien sedang dalam kondisi nyeri dan kemudian dilakukan pengukuran TTV sebelum dan sesudah tindakan. Implementasi program art therapy difokuskan dengan mengarahkan anak untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar. Setelah intervensi dilakukan selama 6 sesi, terjadi penurunan nyeri yang awalnya 4 (0-10) menjadi 2 menggunakan Numeric Rating Scale. Dapat disimpulkan bahwa intervensi keperawatan dengan art therapy dapat digunakan perawat ketika memberikan asuhan keperawatan pada pasien post laparatomi eksplorasi