Bali Dental Journal最新文献

筛选
英文 中文
Ekstrak daun kedondong hutan (Spondias pinnata) menghambat pertumbuhan Candida albicans dari penderita oral thrush secara in vitro 从表皮下的口腔thrush患者中提取的森林磷脂(Spondias pinnata)抑制了皮肤色素沉着患者的生长
Bali Dental Journal Pub Date : 2020-01-30 DOI: 10.37466/BDJ.V4I1.255
Desak Made Hari Wijayanti, M. Hendrayana, Ni Kd. Fiora Rena Pertiwi
{"title":"Ekstrak daun kedondong hutan (Spondias pinnata) menghambat pertumbuhan Candida albicans dari penderita oral thrush secara in vitro","authors":"Desak Made Hari Wijayanti, M. Hendrayana, Ni Kd. Fiora Rena Pertiwi","doi":"10.37466/BDJ.V4I1.255","DOIUrl":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V4I1.255","url":null,"abstract":"Background: Candida albicans is a microorganism that can cause soft tissue infections in the oral cavity, one of them is oral thrush or candidiasis. To overcome the case, various types of antifungal drugs have been used, but in its development not all therapy gives a positive effect for the body. The use of natural ingredients as an alternative treatment of antifungal is by using the leaves of forest kedondong (Spondias pinnata). Forest kedondong leaves have secondary metabolite compounds namely flavonoids, polyphenols, saponins, and steroids that are suspected to inhibit the growth of C. Albicans. The general objective of this study was to investigate the results of inhibitory test of forest kedondong leaves extract on C. albicans through in vitro. Method: The research type was experimental with Post Test Only Control Group Design using Disk diffusion method (Kirby-bauer) with 25 samples. Each treatment group were given forest kedondong leaves extract with concentration 20%, 60%, and 100%. Then the control group was given ketoconazole as a positive control, and 80% ethanol as a negative control. Result: The result of this research was that inhibitory zone formed at 20% concentration is 18.4 mm, 60% concentration is 25.6 mm and 100% is 28.8 mm. Conclusion: the conclusion of this research shows that the forest kedondong leaves extract can inhibit the growth of C. albicans through in vitro, with the analysis test (comparative test), there is significant difference (p <0.05) between the forest kedondong leaves extract at concentration 20%, 60%, and 100% in inhibiting the growth of C. albicans fungi through in vitro. \u0000Latar Belakang: Candida albicans merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi jaringan lunak pada rongga mulut, salah satunya yaitu oral thrush atau kandidiasis. Untuk mengatasi hal tersebut telah digunakan berbagai jenis obat antijamur, namun dalam perkembangannya tidak semua terapi memberi efek positif bagi tubuh. Penggunaan bahan alam sebagai alternatif pengobatan antijamur yaitu dengan menggunakan daun tanaman kedondong hutan (Spondias pinnata). Daun tanaman kedondong hutan memiliki senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, polifenol, saponin, dan steroid yang diduga dapat menghambat pertumbuhan C. albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil uji daya hambat ekstrak daun kedondong hutan terhadap C. albicans secara in vitro. Metode Penelitian: Jenis penelitian yaitu eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design menggunakan metode Disk difusi (Kirby-bauer) dengan jumlah sampel sebanyak 25. Kelompok perlakuan masing – masing diberikan ekstrak daun kedondong hutan dengan konsentrasi 20%, 60%, dan 100%. Kemudian kelompok kontrol diberikan ketokonazol sebagai kontrol positif, dan etanol 80% sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian: dari hasil penelitian terbentuk zona hambat pada konsentrasi 20% sebesar 18.4 mm, konsentrasi 60% sebesar 25.6 mm dan 100% sebesar 28.8 mm. Simpulan: penelitian ini men","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"141 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123746490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Ekstrak Buah Asam Jawa (Tamarindus indica) dibandingkan Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguinis
Bali Dental Journal Pub Date : 2020-01-11 DOI: 10.37466/BDJ.V4I1.266
I. Dewi, I. D. M. Sukrama, I. Sidiartha
{"title":"Ekstrak Buah Asam Jawa (Tamarindus indica) dibandingkan Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguinis","authors":"I. Dewi, I. D. M. Sukrama, I. Sidiartha","doi":"10.37466/BDJ.V4I1.266","DOIUrl":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V4I1.266","url":null,"abstract":"Background: Controling dental plaque formation can be focused on its causes, one of them by inhibiting the growth of Streptococcus sanguinis bacteria that initiate the formation of the plaque. Bacterial growth can be inhibited using herbs that contain antibacterial substance, such as tamarind (Tamarindus indica) and wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi). Objective: The aim of this study was to compare the antibacterial activity of tamarind and wuluh starfruit extract to inhibit the growth of Streptococcus sanguinis bacteria in vitro. Methods: This study used experimental Post Test Only Control Group Design on Streptococcus sanguinis bacteria. Treatment group was given tamarind extract and wuluh starfruit extract, each concentrations were 10%, 30% and 50%. Control group was given vancomycin for positif control and ethanol 96% for negatif control. The antibacterial test method was disc diffusion. Results: Phytochemical test result of tamarind extract showed the presence of saponin, phenol, terpenoid, alkaloid, flavonoid, and tannin, while wuluh starfruit extract showed the same result except the presence of alkaloid. Antibacterial activity test result of tamarind extract showed weak inhibition zone in 10% concentration (10 mm), intermediate inhibition zone in 30% concentration (16,2 mm), and strong inhibition zone in 50% concentration (22,6 mm), while wuluh strafuit extract did not showed any inhibition zone in 10% concentration (0 mm), intermediate inhibition zone in 30% concentration (15,8 mm) and 50% concentration (19,8 mm). Conclusion: It can be conluded that antibacterial activity of tamarind extract is higher than wuluh starfruit extract to inhibit the growth of Streptococcus sanguinis. \u0000  \u0000Latar belakang: Pengendalian pembentukan plak gigi dapat difokuskan pada bakteri penyebabnya, salah satunya dengan menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis yang menginisiasi pembentukan plak tersebut. Pertumbuhan bakteri dapat dihambat dengan memanfaatkan bahan-bahan alam yang mengandung daya antibakteri, seperti buah asam jawa (Tamarindus indica) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Tujuan: Membandingkan daya antibakteri antara ekstrak buah asam jawa dan belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis. Metode: Telah dilakukan penelitian eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design pada bakteri Streptococcus sanguinis. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak buah asam jawa dan belimbing wuluh dengan masing-masing konsentrasi uji 10%, 30%, dan 50%. Kelompok kontrol diberikan vancomycin sebagai kontrol positif dan etanol 96% sebagai kontrol negatif. Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram. Hasil: Hasil uji fitokimia pada ekstrak buah asam jawa menunjukkan adanya senyawa saponin, fenol, terpenoid, alkaloid, flavonoid dan tanin, sedangkan ekstrak buah belimbing wuluh menunjukkan hasil yang sama kecuali pada senyawa alkaloid. Hasil uji daya antibakteri pada ekstrak buah asam jawa menu","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"269 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131802777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Tingkat kepuasan pasien jaminan kesehatan nasional terhadap mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poliklinik Gigi dan Mulut RSUD Badung Mangusada 多发性牙科诊所和Mangusada口腔口腔的口腔卫生保健质量患者满意度
Bali Dental Journal Pub Date : 2019-12-30 DOI: 10.37466/BDJ.V3I2.33
Putu Ayu Virgiantari Putri, Steffano Aditya Handoko, N. M. S. Nopiyani, N. Utami, Ni Kd. Fiora Rena Pertiwi
{"title":"Tingkat kepuasan pasien jaminan kesehatan nasional terhadap mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poliklinik Gigi dan Mulut RSUD Badung Mangusada","authors":"Putu Ayu Virgiantari Putri, Steffano Aditya Handoko, N. M. S. Nopiyani, N. Utami, Ni Kd. Fiora Rena Pertiwi","doi":"10.37466/BDJ.V3I2.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V3I2.33","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Peserta JKN mendapatkan manfaat di Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan JKN, salah satunya adalah RSUD Kabupaten Badung Mangusada. Poliklinik Gigi dan Mulut RSUD Badung, tercatat memiliki jumlah pasien JKN yang terus meningkat. Ditambah dengan adanya program KBS yang terintegrasi dengan JKN pada tanggal 1 Januari 2017. Akan terjadi peningkatan jumlah kunjungan serta peningkatan tuntutan untuk perbaikan kualitas layanan yang mempengaruhi kepuasan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien JKN di Poliklinik Gigi dan Mulut RSUD Badung Mangusada. \u0000Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepiasan pasien JKN di Poliklinik Gigi dan Mulut RSUD Badung Mangusada. \u0000Metode: Penelitian ini berjenis deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Responden sebanyak 110 pasien dengan menggunakan consecutive sampling. Data diperoleh dengan pengisian kuisioner yang dikembangkan dari kerangka model SERVQUAL oleh Parasuraman. Hasil penelitian ini dianalisis secara univariat. \u0000Hasil: Penelitian menunjukan pasien JKN merasa sangat puas 64,5% dan puas 35,5%. Pada dimensi wujud nyata, 51,8% merasa puas dan 48,2% merasa sangat puas. Dimensi kehandalan, 50,9% merasa puas dan 49,1% merasa sangat puas. Dimensi jaminan, 38,2% merasa puas dan 61,8% merasa sangat puas. Dimensi ketanggapan, 49,1% merasa puas dan 50,9% merasa sangat puas. Dimensi empati adalah 40,9% merasa puas dan 59,1% merasa sangat puas. \u0000Simpulan: Secara keseluruhan, pasien JKN sudah merasa sangat puas. Pihak rumah sakit sebaiknya melakukan program penjaminan mutu yang berkesinambungan, khususnya pada aspek yang belum memuaskan pasien seperti dimensi kehandalan yaitu waktu tunggu pasien di Poliklinik.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127982713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu dalam merawat gigi anak terhadap kejadian karies anak di TK Titi Dharma Denpasar 母亲在治疗孩子牙齿方面的知识和行为关系,针对幼童在TK Titi Dharma den巴萨的影响
Bali Dental Journal Pub Date : 2019-12-25 DOI: 10.37466/BDJ.V3I2.34
Ni Putu Chandra Parama Jyoti, Putu Ratna Kusumadewi Giri, Steffano Aditya Handoko, Desak Putu Yuli Kurniati, L. W. A. Rahaswanti
{"title":"Hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu dalam merawat gigi anak terhadap kejadian karies anak di TK Titi Dharma Denpasar","authors":"Ni Putu Chandra Parama Jyoti, Putu Ratna Kusumadewi Giri, Steffano Aditya Handoko, Desak Putu Yuli Kurniati, L. W. A. Rahaswanti","doi":"10.37466/BDJ.V3I2.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V3I2.34","url":null,"abstract":"ABSTRAK: \u0000Latar Belakang: Anak usia sekolah di Indonesia memiliki risiko besar terkena karies karena faktor makanan, penggunaan fluoride, penggunaan susu botol serta tingkat pengetahuan dan perilaku dari orang tua yang berkaitan dengan perawatan gigi dan mulut. Pada anak usia Taman Kanak-kanak, perawatan gigi dan mulut masih bergantung kepada ibu yang merupakan figur terdekat seorang anak. \u0000Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dan perilaku ibu dalam merawat gigi anak terhadap kejadian karies anak di TK Titi Dharma Denpasar. \u0000Metode penelitian: desain penelitian menggunakan metode cross-sectional analitik pada 46 ibu serta anaknya. Ibu diberikan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan serta perilaku dalam merawat gigi anak, kemudian dilakukan pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui indeks karies anak dari ibu yang telah mengisi kuesioner tersebut. \u0000Hasil : dari hasil penelitian menunjukan bahwa 67,9% ibu memiliki pengetahuan yang baik, kemudian terdapat 65,22% ibu dengan perilaku yang baik mengenai perawatan gigi anak. Indeks karies di TK Titi Dharma Denpasar sebesar 3,9 (kategori sedang). \u0000Kesimpulan: kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan serta perilaku ibu dalam merawat gigi anak terhadap kejadian karies anak di TK Titi Dharma Denpasar.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"230 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123364067","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Efek Mengunyah Mentimun (Cucumis sativus) terhadap Laju Alir dan pH Saliva 黄瓜咀嚼对Alir和pH Saliva速率的影响
Bali Dental Journal Pub Date : 2019-12-25 DOI: 10.37466/BDJ.V3I2.130
Sischa Ramadhani, Shanty Chairani, Tyas Hestiningsih
{"title":"Efek Mengunyah Mentimun (Cucumis sativus) terhadap Laju Alir dan pH Saliva","authors":"Sischa Ramadhani, Shanty Chairani, Tyas Hestiningsih","doi":"10.37466/BDJ.V3I2.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V3I2.130","url":null,"abstract":"Saliva terstimulasi dengan laju alir yang tinggi akan meningkatkan kandungan buffer di saliva sehingga dapat meningkatkan pH rongga mulut. Salah satu upaya meningkatkan laju alir adalah dengan mengunyah makanan kaya serat seperti mentimun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek mengunyah mentimun terhadap perubahan laju alir dan pH saliva. Penelitian eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control group ini melibatkan 20 subjek yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan yang mengunyah mentimun dan kelompok kontrol yang mengunyah Arabic gum. Pengunyahan dilakukan selama 30 kali. Saliva dikumpulkan sebelum dan sesudah mengunyah dengan metode spitting selama 5 menit. Laju alir saliva didapat dengan mengukur volume saliva dalam ml/menit. pH saliva diukur menggunakan pH meter. Data dianalisis menggunakan uji T, Wilcoxon dan Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengunyah mentimun, terjadi peningkatan yang bermakna dari laju alir dan pH saliva (p<0.05). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara laju alir dan pH saliva  setelah mengunyah pada kedua kelompok (p>0.05). Dapat disimpulkan bahwa mengunyah mentimun dapat meningkatkan laju alir dan pH saliva.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116624376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Hubungan early childhood caries (ECC) dengan status gizi anak umur 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Mengwi III Badung
Bali Dental Journal Pub Date : 2019-11-13 DOI: 10.37466/BDJ.V3I2.205
I. G. M. Y. Sutela, L. W. A. Rahaswanti, I. Weta
{"title":"Hubungan early childhood caries (ECC) dengan status gizi anak umur 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Mengwi III Badung","authors":"I. G. M. Y. Sutela, L. W. A. Rahaswanti, I. Weta","doi":"10.37466/BDJ.V3I2.205","DOIUrl":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V3I2.205","url":null,"abstract":"Introduction: Early childhool caries (ECC) is a disease that could impairs dental aestethic and social function of children. ECC also cause pain and discomfort in mastication process.The aim of this study was to find out about ECC incidence and nutritional status of those children and investigate the relationship between those two categories.Method: this study was conducted on 107 children aged 3 to 5 years old through multistage sampling and the data was analyzed with Fisher’s Exact test.Result: the result shows that the data from ECC category were distributed greatly at children with ECC group (71%) which divided into 25.2% from ECC type I group, 32.7% from ECC type II group, and 13.1% from ECC type III group. The data from nutritional status category were distributed greatly at children with normal weight group (77.6%).Conclusion: there is no relation between ECC incidence with nutritional status in children aged 3 to 5 years old at Puskesmas Mengwi III Badung’s Work Area (P-value> 0.05), but the data shows that ECC severity tends to increase when the children grows older. \u0000  \u0000Latar Belakang: Early childhool caries (ECC) merupakan penyakit yang dapat menyebabkan masalah pada bidang estetika dan sosial seorang anak. ECC juga dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan dalam makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian ECC dan gambaran status gizi anak serta hubungan antara ECC dengan status gizi anak umur 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Mengwi III Badung.Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional ini menggunakan sampel sebanyak 107 orang anak umur 3 sampai 5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Mengwi III Badung. Teknik sampling yang digunakan adalah multistage sampling. Analisis statistik dilakukan dengan uji Fisher’s Exact.Hasil: Sampel paling banyak terdistribusi pada kategori yang mengalami ECC yaitu sebanyak 71% dengan rincian 25.2% pada ECC kelas I, 32.7% pada kelas II dan 13.1% pada kelas III. Gambaran status gizi menunjukkan sampel paling banyak terdistribusi pada kelompok status gizi normal (77.6%).  Simpulan : dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara ECC dengan status gizi anak (P-value> 0.05), namun secara keseluruhan tampak adanya kecenderungan semakin bertambahnya umur maka keparahan ECC juga akan meningkat.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121318630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Perawatan saluran akar satu kali kunjungan pada gigi dengan karies servikal dilanjutkan dengan restorasi komposit dan pasak fiber 根管治疗一次是带着龋齿颈的手术,然后是复合复合和纤维桩修复
Bali Dental Journal Pub Date : 2019-08-10 DOI: 10.51559/bdj.v3i2.207
Ni Kadek Eka Widiadnyani
{"title":"Perawatan saluran akar satu kali kunjungan pada gigi dengan karies servikal dilanjutkan dengan restorasi komposit dan pasak fiber","authors":"Ni Kadek Eka Widiadnyani","doi":"10.51559/bdj.v3i2.207","DOIUrl":"https://doi.org/10.51559/bdj.v3i2.207","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Perawatan saluran akar satu kunjungan merupakan perawatan yang meliputi preparasi biomekanis saluran akar, irigasi serta obturasi yang diselesaikan dalam satu kunjungan. Untuk perawatan satu kunjungan tahap perawatan dapat dilakukan lebih cepat serta mencegah terjadinya kontaminasi ulang saluran akar. Karies servikal pada gigi terdapat dalam berbagai bentuk, seperti abrasi, erosi dan abfraksi. Kavitas yang telah kehilangan banyak struktur jaringan keras gigi akibat karies dibagian servikal, perlu dipertimbangkan penggunaan pasak sebagai struktur penguat tambahan. Jika tidak dilakukan perawatan secepatnya maka mahkota gigi akan mudah fraktur oleh tekanan mastikasi saat gigi berfungsi, dan pasien biasanya lebih memilih untuk segera dilakukan pencabutan. Menghentikan perkembangan lesi yang sudah ada, dan menentukan perawatan yang tepat serta menunjukkan keberhasilan penatalaksanaan perawatan saluran akar satu kunjungan pada kasus dengan karies servikal sehingga gigi dapat dipertahankan kembali sesuai dengan fungsinya dan estetiknya. \u0000Manajemen kasus: Pasien laki -  laki usia 56 tahun mengeluh gigi geraham kecil kedua bawah kanan. Gigi pernah terasa sakit, tetapi saat ini sudah tidak sakit. Pasien ingin giginya dirawat dan dipertahankan. Pemeriksaan obyektif gigi 45 terdapat kavitas servikal bagian bukal, dengan pulpa terbuka. Gigi tidak peka terhadap perkusi, palpasi, tes vitalitas positif linu, mobilitas normal. Jaringan pendukung gigi normal. Pemeriksaan radiografis nampak kavitas servikal yang telah mencapai kamar pulpa, 2/3 saluran akar membengkok ke arah distal, terdapat lesi periapikal yang melibatkan 1/3 apikal dengan penebalan ligamen periodontal dan lamina dura terputus. \u0000Simpulan: Perawatan saluran akar adalah salah satu alternatif perawatan yang paling umum sebelum terjadi kerusakan gigi. Perawatatan saluran akar merupakan salah satu pilihan perawatan pada pasien yang tidak memiliki banyak waktu berkunjung. Resin komposit dapat menjadi alternatif untuk restorasi gigi posterior dengan penguat pasak fiber resin, sehingga berguna untuk melindungi fraktur gigi dari tekanan oklusal. Perawatan saluran akar satu kunjungan diharapkan menjadi pertimbangan dalam menangani kasus-kasus gigi karies di servikas dengan kehilangan jaringan yang tidak terlalu luas, sehingga tidak perlu menghilangkan jumlah jaringan koronal gigi.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116895504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan karakteristik pasien diabetes melitus dengan kejadian xerostomia di RSUP Sanglah Denpasar 糖尿病患者与施乐症的特征关系存在RSUP stir发生
Bali Dental Journal Pub Date : 2019-08-02 DOI: 10.37466/BDJ.V3I2.206
Made Ngurah Arya Diningrat Pinatih, N. Pertiwi, Desak Made Wihandani
{"title":"Hubungan karakteristik pasien diabetes melitus dengan kejadian xerostomia di RSUP Sanglah Denpasar","authors":"Made Ngurah Arya Diningrat Pinatih, N. Pertiwi, Desak Made Wihandani","doi":"10.37466/BDJ.V3I2.206","DOIUrl":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V3I2.206","url":null,"abstract":"Introduction: Diabetes mellitus patients usually experience various complicated healthiness problems in their oral cavity such as inflammation (infection) as in gingivitis, periodontitis, and some problems in their salivary flow secretion in the form of xerostomia, where the saliva flow will be decreased to equals or less than 0.15ml/minute, as the patients complain about having a hard time to chew, swallow, talk, problem in the sense of taste and pain in the tongue. The purpose of this research is to reveal the relation of characteristic of diabetes mellitus patients with xerostomia syndrome in Sanglah General Hospital Denpasar.Method: Simple random sampling was conducted on 45 patients of diabetes mellitus who get treatment in Sanglah General Hospital Denpasar and the analysis of data was using chi-square. This research shows that diabetes mellitus patients with age within 51-60 years old group have higher risk (OR=0.110; 95% CI= 0.028-0.434; p= 0.001) to experience xerostomia than age within 40-60 years old group, female group expose more risk (OR= 0.100; 95% CI= 0.025-0.408; p=0.001) to experience xerostomia than male group; patients who suffer diabetes mellitus for more than 8 years (OR= 0.100; 95% CI= 0.025-0.408; p=0.001) expose more risk than patients who suffer diabetes mellitus for less than 8 years, patients with fasting blood sugar level more than 126mg/dl group have higher risk (OR= 0.168; 95% CI= 0.043-0.654; p=0.007) to experience xerostomia than patients with fasting blood sugar level less than 126mg/dl group.Conclusion: There is significant corelation among age, gender, period of suffering, and fasting blood sugar level with xerostomia. \u0000  \u0000Latar Belakang: Pasien penderita penyakit diabetes melitus akan mengalami berbagai macam komplikasi pada kesehatan rongga mulut berupa inflamasi (peradangan) seperti gingivitis, periodontitis, dan masalah terhadap sekresi aliran saliva berupa xerostomia. Xerostomia merupakan keluhan subjektif berupa mulut kering yang terjadi akibat penurunan laju aliran saliva yaitu kurang dari atau sama dengan 0,15 ml/menit, biasanya penderita mengeluh kesulitan mengunyah, menelan, berbicara, gangguan pengecapan serta rasa sakit pada lidah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pasien diabetes melitus dengan kejadian xerostomia di RSUP Sanglah Denpasar.Metode: pengambilan sampel menggunakan simple random sampling pada 45 orang pasien diabetes melitus yang berobat di RSUP Sanglah Denpasar dan dipilih menggunakan teknik simple random sampling dengan analisis data uji chi-square. Hasil: penelitian ini menunjukan bahwa pasien diabetes melitus dengan rentan 51-60 tahun lebih beresiko (OR=0,110; 95% CI= 0,028-0,434; p= 0,001) mengalami xerostomia dibandingkan dengan usia 40-60 tahun, pasien yang berjenis kelamin perempuan lebih berisiko (OR= 0,100; 95% CI= 0,025-0,408; p=0,001) mengalami xerostomia dibandingkan dengan pasien yang berjenis kelamin laki-laki, pasien yang men","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125538576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Hubungan antara pengetahuan dan perilaku menjaga kesehatan gigi dengan oral hygiene pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Udayana大学医学院牙科教育教育专业学生口腔卫生保健项目学生之间的知识和行为之间的关系
Bali Dental Journal Pub Date : 2019-08-02 DOI: 10.51559/bdj.v3i2.167
N. Astini, D. N. A. Susanti, Steffano Aditya Handoko
{"title":"Hubungan antara pengetahuan dan perilaku menjaga kesehatan gigi dengan oral hygiene pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana","authors":"N. Astini, D. N. A. Susanti, Steffano Aditya Handoko","doi":"10.51559/bdj.v3i2.167","DOIUrl":"https://doi.org/10.51559/bdj.v3i2.167","url":null,"abstract":"Introduction: Oral hygiene is one of important determinant for health as oral hygiene could affect various important functions such as speech, masticatory function and aesthetic. Students of dentistry in particular should able to apply the knowledge and behavior of maintaining healthy teeth and mouth of their own. The purpose of this study is to know the relation between knowledge and behaviour of maintaining dental health with oral hygiene of Dentistry Student at Medical Faculty of Udayana University. \u0000Method: Research method was analytical observational using cross sectional design. The subject of research was selected by total sampling method on Dentistry Student at Medical Faculty of Udayana University, thus 100 students were selected through inclusion and exclusion criterias. This research was conducted by giving questionnaire covering questions about knowledge and behavior and Oral Hygiene Index Smplified (OHI-S) was used as examination tool and as an indicator in asessing oral hygiene. \u0000Result: Significance correlation was documented for relationship between knowledge and oral hygiene using Chi-square test (p=0.026) and similar result also documented between oral hygiene and behavior of maintaining oral hygiene (p=0.006). \u0000Conclusion: From those results in this study, could be concluded that there is a relationship between knowledge and behaviour of maintaining dental health with oral hygiene on Dentistry Student at Medical Faculty of Udayana University.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124152816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Gambaran tingkat kepuasan pasien peserta BPJS dan pasien umum terhadap pelayanan di faskes tingkat pertama poli gigi Puskesmas IV Denpasar Selatan 这是BPJS参与者患者满足程度的概述,以及在一级多糖肚脐普氏四登巴萨服务的一般患者
Bali Dental Journal Pub Date : 2019-07-30 DOI: 10.37466/BDJ.V3I2.166
Ni Kd. Fiora Rena Pertiwi, M. A. Prasetya
{"title":"Gambaran tingkat kepuasan pasien peserta BPJS dan pasien umum terhadap pelayanan di faskes tingkat pertama poli gigi Puskesmas IV Denpasar Selatan","authors":"Ni Kd. Fiora Rena Pertiwi, M. A. Prasetya","doi":"10.37466/BDJ.V3I2.166","DOIUrl":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V3I2.166","url":null,"abstract":"Introduction: Satisfaction of patient is one of main indicators of health facility. The increase of healthcare quality must be done by the healthcare unit including Puskesmas (Public Health Center) in facing the globalization era. One of efforts in increasing the healthcare quality is by measuring the satisfaction level of the patient. The aim of the study is to describe the satisfaction level of BPJS participants dental patients and general dental patients with the services provided in Puskesmas IV South Denpasar. \u0000Method: This research is a descriptive study. Sample of research is the BPJS participants and general patients and patients that received services in Puskesmas IV South Denpasar as much 84 people with the details of 42 general patients and 42 BPJS participants patients. The collecting of data by using questionnaire. \u0000Results: The results showed that the general patients and BPJS participants patients expect get satisfactory service with a percentage of 100%. In fact the general patients and BPJS participants patient. who expressed his satisfaction based on five dimensions of service quality is: Reliability 88.10% for general patients and 92.86% for BPJS participants patient, Responsiveness 78.57% for general patients and 64.29% for BPJS participants patient, Assurance 66.67% for general patients and 59.52% for BPJS participants patient, Empathy for general patients amounted 76.19% and 35.71% for BPJS participants patient and Tangibles 78.57% for general patients, 95.24% for BPJS participants patient. \u0000Conclusion: Based on this study results, it can be concluded that the general level of patient satisfaction and BPJS participants patient amounted to 82.12%, as very satisfied with the services obtained in Puskesmas IV South Denpasar. The analizing result show the p score is 0,22 > 0,05. Which mean, there is no significant.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"37 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114024030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信