{"title":"Ekstrak Buah Asam Jawa (Tamarindus indica) dibandingkan Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguinis","authors":"I. Dewi, I. D. M. Sukrama, I. Sidiartha","doi":"10.37466/BDJ.V4I1.266","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Controling dental plaque formation can be focused on its causes, one of them by inhibiting the growth of Streptococcus sanguinis bacteria that initiate the formation of the plaque. Bacterial growth can be inhibited using herbs that contain antibacterial substance, such as tamarind (Tamarindus indica) and wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi). Objective: The aim of this study was to compare the antibacterial activity of tamarind and wuluh starfruit extract to inhibit the growth of Streptococcus sanguinis bacteria in vitro. Methods: This study used experimental Post Test Only Control Group Design on Streptococcus sanguinis bacteria. Treatment group was given tamarind extract and wuluh starfruit extract, each concentrations were 10%, 30% and 50%. Control group was given vancomycin for positif control and ethanol 96% for negatif control. The antibacterial test method was disc diffusion. Results: Phytochemical test result of tamarind extract showed the presence of saponin, phenol, terpenoid, alkaloid, flavonoid, and tannin, while wuluh starfruit extract showed the same result except the presence of alkaloid. Antibacterial activity test result of tamarind extract showed weak inhibition zone in 10% concentration (10 mm), intermediate inhibition zone in 30% concentration (16,2 mm), and strong inhibition zone in 50% concentration (22,6 mm), while wuluh strafuit extract did not showed any inhibition zone in 10% concentration (0 mm), intermediate inhibition zone in 30% concentration (15,8 mm) and 50% concentration (19,8 mm). Conclusion: It can be conluded that antibacterial activity of tamarind extract is higher than wuluh starfruit extract to inhibit the growth of Streptococcus sanguinis. \n \nLatar belakang: Pengendalian pembentukan plak gigi dapat difokuskan pada bakteri penyebabnya, salah satunya dengan menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis yang menginisiasi pembentukan plak tersebut. Pertumbuhan bakteri dapat dihambat dengan memanfaatkan bahan-bahan alam yang mengandung daya antibakteri, seperti buah asam jawa (Tamarindus indica) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Tujuan: Membandingkan daya antibakteri antara ekstrak buah asam jawa dan belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis. Metode: Telah dilakukan penelitian eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design pada bakteri Streptococcus sanguinis. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak buah asam jawa dan belimbing wuluh dengan masing-masing konsentrasi uji 10%, 30%, dan 50%. Kelompok kontrol diberikan vancomycin sebagai kontrol positif dan etanol 96% sebagai kontrol negatif. Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram. Hasil: Hasil uji fitokimia pada ekstrak buah asam jawa menunjukkan adanya senyawa saponin, fenol, terpenoid, alkaloid, flavonoid dan tanin, sedangkan ekstrak buah belimbing wuluh menunjukkan hasil yang sama kecuali pada senyawa alkaloid. Hasil uji daya antibakteri pada ekstrak buah asam jawa menunjukkan respon hambat lemah pada konsentrasi 10% (10 mm), respon hambat sedang pada konsentrasi 30% (16,2 mm), dan respon hambat kuat pada konsentrasi 50% (22,6 mm), sedangkan ekstrak buah belimbing wuluh tidak menunjukkan respon hambat pada konsentrasi 10% (0 mm), respon hambat sedang pada konsentrasi 30% (15,8 mm) dan konsentrasi 50% (19,8 mm). Kesimpulan: Daya antibakteri ekstrak buah asam jawa lebih tinggi dibandingkan ekstrak buah belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"269 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bali Dental Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V4I1.266","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
背景:控制牙菌斑的形成可以集中在其原因上,其中之一是抑制引发牙菌斑形成的血链球菌的生长。含有抗菌物质的草药可以抑制细菌的生长,比如罗望子(Tamarindus indica)和乌卢星果(Averrhoa bilimbi)。目的:比较罗望子和乌鲁杨桃提取物对血链球菌的体外抑菌作用。方法:采用实验后验组设计对血链球菌细菌进行检测。治疗组给予罗望子提取物和乌鲁杨桃提取物,浓度分别为10%、30%和50%。对照组以万古霉素为阳性对照,96%乙醇为阴性对照。抗菌试验采用圆盘扩散法。结果:罗望子提取物的植物化学测试结果显示皂苷、酚类、萜类、生物碱、类黄酮、单宁等成分均存在,而乌卢星果提取物除生物碱存在外,其他成分均存在。罗望子提取物抑菌活性试验结果显示,在10%浓度(10 mm)下存在弱抑菌带,在30%浓度(16、2 mm)下存在中间抑菌带,在50%浓度(22、6 mm)下存在强抑菌带,而在10%浓度(0 mm)下、30%浓度(15、8 mm)下、50%浓度(19、8 mm)下,罗望子提取物均不存在中间抑菌带。结论:罗望子提取物抑制血链球菌生长的抑菌活性高于乌耳杨桃提取物。Pengendalian pembentukan plak gigi dapat difokuskan padbakteri penyebabnya, salah satunya dengan menghambat pertumbuhan bakteri sanguincoccus yang menginisiasi pembentukan plak tersebut。Pertumbuhan bakteri dapat dihambat dengan memanfaatkan bahan-bahan alam yang mengandung daya抗bakteri, seperti buah asam jawa(柽柳)dan belimbing wuluh(柽柳)。tumjuan: Membandingkan daya antibakteri antara ekstrak buah asam jawa dan belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan bakteri sanguinis链球菌。方法:实验后仅检测对照组设计巴氏杆菌血链球菌。Kelompok perlakuan diberikan ekstrak buah asam jawa dan belimbing wuluh dengan masing-masing konsentrasi uji 10%, 30%, 50%。克龙柏对照、万古霉素对照、世巴盖对照阳性,乙醇对照、世巴盖对照96%阴性。拮抗细菌拮抗细菌拮抗细菌拮抗。Hasil: Hasil里头fitokimia篇ekstrak buah asam jawa menunjukkan adanya senyawa皂素,fenol、萜类、生物碱、黄酮类dan谭恩而ekstrak buah belimbing wuluh menunjukkan Hasil杨央行kecuali篇senyawa生物碱。Hasil uji daya antibakteri paada ekstrak buah asam jawa menunjukkan response hambat lemah paada konsentrasi 10% (10 mm), response hambat seang paada konsentrasi 30% (16.2 mm), dan response hambat kuat paada konsentrasi 50% (22,6 mm), sedangkan ekstrak buah belimbing wuluh tidak menunjukkan response hambat paada konsentrasi 10% (0 mm), response hambat seang paada konsentrasi 30% (15.8 mm) dan konsentrasi 50% (19.8 mm)。答:大雅抗巴氏杆菌,巴氏链球菌,巴氏链球菌,巴氏链球菌,巴氏链球菌,巴氏链球菌,巴氏链球菌,巴氏链球菌。
Ekstrak Buah Asam Jawa (Tamarindus indica) dibandingkan Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguinis
Background: Controling dental plaque formation can be focused on its causes, one of them by inhibiting the growth of Streptococcus sanguinis bacteria that initiate the formation of the plaque. Bacterial growth can be inhibited using herbs that contain antibacterial substance, such as tamarind (Tamarindus indica) and wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi). Objective: The aim of this study was to compare the antibacterial activity of tamarind and wuluh starfruit extract to inhibit the growth of Streptococcus sanguinis bacteria in vitro. Methods: This study used experimental Post Test Only Control Group Design on Streptococcus sanguinis bacteria. Treatment group was given tamarind extract and wuluh starfruit extract, each concentrations were 10%, 30% and 50%. Control group was given vancomycin for positif control and ethanol 96% for negatif control. The antibacterial test method was disc diffusion. Results: Phytochemical test result of tamarind extract showed the presence of saponin, phenol, terpenoid, alkaloid, flavonoid, and tannin, while wuluh starfruit extract showed the same result except the presence of alkaloid. Antibacterial activity test result of tamarind extract showed weak inhibition zone in 10% concentration (10 mm), intermediate inhibition zone in 30% concentration (16,2 mm), and strong inhibition zone in 50% concentration (22,6 mm), while wuluh strafuit extract did not showed any inhibition zone in 10% concentration (0 mm), intermediate inhibition zone in 30% concentration (15,8 mm) and 50% concentration (19,8 mm). Conclusion: It can be conluded that antibacterial activity of tamarind extract is higher than wuluh starfruit extract to inhibit the growth of Streptococcus sanguinis.
Latar belakang: Pengendalian pembentukan plak gigi dapat difokuskan pada bakteri penyebabnya, salah satunya dengan menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis yang menginisiasi pembentukan plak tersebut. Pertumbuhan bakteri dapat dihambat dengan memanfaatkan bahan-bahan alam yang mengandung daya antibakteri, seperti buah asam jawa (Tamarindus indica) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Tujuan: Membandingkan daya antibakteri antara ekstrak buah asam jawa dan belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis. Metode: Telah dilakukan penelitian eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design pada bakteri Streptococcus sanguinis. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak buah asam jawa dan belimbing wuluh dengan masing-masing konsentrasi uji 10%, 30%, dan 50%. Kelompok kontrol diberikan vancomycin sebagai kontrol positif dan etanol 96% sebagai kontrol negatif. Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram. Hasil: Hasil uji fitokimia pada ekstrak buah asam jawa menunjukkan adanya senyawa saponin, fenol, terpenoid, alkaloid, flavonoid dan tanin, sedangkan ekstrak buah belimbing wuluh menunjukkan hasil yang sama kecuali pada senyawa alkaloid. Hasil uji daya antibakteri pada ekstrak buah asam jawa menunjukkan respon hambat lemah pada konsentrasi 10% (10 mm), respon hambat sedang pada konsentrasi 30% (16,2 mm), dan respon hambat kuat pada konsentrasi 50% (22,6 mm), sedangkan ekstrak buah belimbing wuluh tidak menunjukkan respon hambat pada konsentrasi 10% (0 mm), respon hambat sedang pada konsentrasi 30% (15,8 mm) dan konsentrasi 50% (19,8 mm). Kesimpulan: Daya antibakteri ekstrak buah asam jawa lebih tinggi dibandingkan ekstrak buah belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguinis.