Desak Made Hari Wijayanti, M. Hendrayana, Ni Kd. Fiora Rena Pertiwi
{"title":"Ekstrak daun kedondong hutan (Spondias pinnata) menghambat pertumbuhan Candida albicans dari penderita oral thrush secara in vitro","authors":"Desak Made Hari Wijayanti, M. Hendrayana, Ni Kd. Fiora Rena Pertiwi","doi":"10.37466/BDJ.V4I1.255","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Candida albicans is a microorganism that can cause soft tissue infections in the oral cavity, one of them is oral thrush or candidiasis. To overcome the case, various types of antifungal drugs have been used, but in its development not all therapy gives a positive effect for the body. The use of natural ingredients as an alternative treatment of antifungal is by using the leaves of forest kedondong (Spondias pinnata). Forest kedondong leaves have secondary metabolite compounds namely flavonoids, polyphenols, saponins, and steroids that are suspected to inhibit the growth of C. Albicans. The general objective of this study was to investigate the results of inhibitory test of forest kedondong leaves extract on C. albicans through in vitro. Method: The research type was experimental with Post Test Only Control Group Design using Disk diffusion method (Kirby-bauer) with 25 samples. Each treatment group were given forest kedondong leaves extract with concentration 20%, 60%, and 100%. Then the control group was given ketoconazole as a positive control, and 80% ethanol as a negative control. Result: The result of this research was that inhibitory zone formed at 20% concentration is 18.4 mm, 60% concentration is 25.6 mm and 100% is 28.8 mm. Conclusion: the conclusion of this research shows that the forest kedondong leaves extract can inhibit the growth of C. albicans through in vitro, with the analysis test (comparative test), there is significant difference (p <0.05) between the forest kedondong leaves extract at concentration 20%, 60%, and 100% in inhibiting the growth of C. albicans fungi through in vitro. \nLatar Belakang: Candida albicans merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi jaringan lunak pada rongga mulut, salah satunya yaitu oral thrush atau kandidiasis. Untuk mengatasi hal tersebut telah digunakan berbagai jenis obat antijamur, namun dalam perkembangannya tidak semua terapi memberi efek positif bagi tubuh. Penggunaan bahan alam sebagai alternatif pengobatan antijamur yaitu dengan menggunakan daun tanaman kedondong hutan (Spondias pinnata). Daun tanaman kedondong hutan memiliki senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, polifenol, saponin, dan steroid yang diduga dapat menghambat pertumbuhan C. albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil uji daya hambat ekstrak daun kedondong hutan terhadap C. albicans secara in vitro. Metode Penelitian: Jenis penelitian yaitu eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design menggunakan metode Disk difusi (Kirby-bauer) dengan jumlah sampel sebanyak 25. Kelompok perlakuan masing – masing diberikan ekstrak daun kedondong hutan dengan konsentrasi 20%, 60%, dan 100%. Kemudian kelompok kontrol diberikan ketokonazol sebagai kontrol positif, dan etanol 80% sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian: dari hasil penelitian terbentuk zona hambat pada konsentrasi 20% sebesar 18.4 mm, konsentrasi 60% sebesar 25.6 mm dan 100% sebesar 28.8 mm. Simpulan: penelitian ini menunjukan ekstrak daun kedondong hutan dapat menghambat pertumbuhan C. albicans secara in vitro, dengan hasil uji analisis (uji perbedaan) dinyatakan terdapat perbedaan bermakna (p < 0.05) antara ekstrak daun kedondong hutan pada konsentrasi 20%, 60%, dan 100% dalam menghambat pertumbuhan jamur C. albicans secara in vitro.","PeriodicalId":447860,"journal":{"name":"Bali Dental Journal","volume":"141 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bali Dental Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37466/BDJ.V4I1.255","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Background: Candida albicans is a microorganism that can cause soft tissue infections in the oral cavity, one of them is oral thrush or candidiasis. To overcome the case, various types of antifungal drugs have been used, but in its development not all therapy gives a positive effect for the body. The use of natural ingredients as an alternative treatment of antifungal is by using the leaves of forest kedondong (Spondias pinnata). Forest kedondong leaves have secondary metabolite compounds namely flavonoids, polyphenols, saponins, and steroids that are suspected to inhibit the growth of C. Albicans. The general objective of this study was to investigate the results of inhibitory test of forest kedondong leaves extract on C. albicans through in vitro. Method: The research type was experimental with Post Test Only Control Group Design using Disk diffusion method (Kirby-bauer) with 25 samples. Each treatment group were given forest kedondong leaves extract with concentration 20%, 60%, and 100%. Then the control group was given ketoconazole as a positive control, and 80% ethanol as a negative control. Result: The result of this research was that inhibitory zone formed at 20% concentration is 18.4 mm, 60% concentration is 25.6 mm and 100% is 28.8 mm. Conclusion: the conclusion of this research shows that the forest kedondong leaves extract can inhibit the growth of C. albicans through in vitro, with the analysis test (comparative test), there is significant difference (p <0.05) between the forest kedondong leaves extract at concentration 20%, 60%, and 100% in inhibiting the growth of C. albicans fungi through in vitro.
Latar Belakang: Candida albicans merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi jaringan lunak pada rongga mulut, salah satunya yaitu oral thrush atau kandidiasis. Untuk mengatasi hal tersebut telah digunakan berbagai jenis obat antijamur, namun dalam perkembangannya tidak semua terapi memberi efek positif bagi tubuh. Penggunaan bahan alam sebagai alternatif pengobatan antijamur yaitu dengan menggunakan daun tanaman kedondong hutan (Spondias pinnata). Daun tanaman kedondong hutan memiliki senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, polifenol, saponin, dan steroid yang diduga dapat menghambat pertumbuhan C. albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil uji daya hambat ekstrak daun kedondong hutan terhadap C. albicans secara in vitro. Metode Penelitian: Jenis penelitian yaitu eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design menggunakan metode Disk difusi (Kirby-bauer) dengan jumlah sampel sebanyak 25. Kelompok perlakuan masing – masing diberikan ekstrak daun kedondong hutan dengan konsentrasi 20%, 60%, dan 100%. Kemudian kelompok kontrol diberikan ketokonazol sebagai kontrol positif, dan etanol 80% sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian: dari hasil penelitian terbentuk zona hambat pada konsentrasi 20% sebesar 18.4 mm, konsentrasi 60% sebesar 25.6 mm dan 100% sebesar 28.8 mm. Simpulan: penelitian ini menunjukan ekstrak daun kedondong hutan dapat menghambat pertumbuhan C. albicans secara in vitro, dengan hasil uji analisis (uji perbedaan) dinyatakan terdapat perbedaan bermakna (p < 0.05) antara ekstrak daun kedondong hutan pada konsentrasi 20%, 60%, dan 100% dalam menghambat pertumbuhan jamur C. albicans secara in vitro.
背景:白色念珠菌是一种可引起口腔软组织感染的微生物,其中一种是鹅口疮或念珠菌病。为了克服这种情况,已经使用了各种类型的抗真菌药物,但在其发展过程中,并非所有治疗方法都对身体产生积极作用。使用天然成分作为抗真菌的替代治疗是通过使用森林kedondong (Spondias pinnata)的叶子。森林苦参叶含有次生代谢物化合物,即黄酮类化合物、多酚类化合物、皂苷类化合物和类固醇,这些化合物可能抑制白色念珠菌的生长。本研究的主要目的是通过体外实验研究苦楝叶提取物对白色念珠菌的抑制作用。方法:采用纸片扩散法(Kirby-bauer)设计后验对照组,共25份样品。各处理组分别给予浓度为20%、60%和100%的苦冬叶提取物。对照组以酮康唑为阳性对照,80%乙醇为阴性对照。结果:20%浓度时形成的抑菌带为18.4 mm, 60%浓度时形成的抑菌带为25.6 mm, 100%时形成的抑菌带为28.8 mm。结论:本研究结论表明,苦楝叶提取物可通过体外抑制白色念珠菌的生长,通过分析试验(对比试验),苦楝叶提取物浓度为20%、60%和100%时对白色念珠菌的体外抑制效果差异显著(p <0.05)。白念珠菌:白色念珠菌与口腔念珠菌、口腔念珠菌、口腔念珠菌、口腔念珠菌。Untuk mengatasi hal tersebut telah digunakan berbagai jenis obat anti - jamur, namun dalam perkembangannya tidak semua terapi成员efek positif bagi tubuh。彭古那安·巴汗·巴汗·巴汗·巴汗,彭古那安·巴汗·巴汗,彭古那安·巴汗,彭古那安,彭古那安,彭古那安,彭古那安,彭古那安。黄酮类、多酚类、皂苷类、单甾体、黄酮类、黄酮类、白藜芦醇类、白藜芦醇类、白藜芦醇类、白藜芦醇类、白念珠菌类。在体外培养白色念珠菌。Metode Penelitian: Jenis Penelitian yitu实验灯根后验组设计孟古那坎Metode Disk difusi (Kirby-bauer)灯根jumlah样品sebanyak 25。Kelompok perlakuan - masmasing - diberikkan ekstrak - dakedondong hutan dengan konsentrasi 20%, 60%, dan 100%。克莫迪克对照,狄伯利酮康唑对照,赛巴盖对照阳性,但乙醇80%赛巴盖对照阴性。Hasil penelitian: dari Hasil penelitian terbentuk zona hambat pada konsentrasi 20% sebesar 18.4 mm, konsentrasi 60% sebesar 25.6 mm和100% sebesar 28.8 mm。实验结果表明:penelitian ini menunjukan ekstrak dawan kedondong hutan dapat menghambat pertumbuhan白色念珠菌体外培养,dengan hasil uji分析(uji perbedaan), denyatakan terdapat perbehabat pertumbuhan jamur白色念珠菌体外培养(p < 0.05), antara ekstrak dawan kedondong hutan pada konsentrasi 20%, 60%,和100% dalam menghambat pertumbuhan jamur白色念珠菌体外培养。